You are on page 1of 11

TUGAS 1 MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

HAKEKAT MANUSIA DAN DIMENSI-DIMENSINYA

Disusun oleh: KELOMPOK 3 Anggota 1. 2. 3. 4. 5. Abdul Hamdi Mustapa Azizatul Resti Husnia Frenti Mutiara Welli Rendi Shabri Vania Febri Utami NIM/BP: 17630/2010 NIM/BP: 1105252/2011 NIM/BP: 1101132/2011 NIM/BP: 18674/2010 NIM/BP: 1100112/2011 Pendidikan Teknik Elektro Administrasi Pendidikan Pendidikan Sendratasik Pendidikan Teknik Mesin Administrasi Pendidikan

Dosen: Dra. Eldarni, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami haturkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Kami telah dapat menyusun sebuah makalah yang meupakan tugas kelompok dalam Mata Kuliah Umum Pengantar Pendidikan di Universitas Negeri Padang (UNP). Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam penyelesaian makalah ini. Materi yang disajikan dalam makalah ini yaitu mengenai Hakekat Manusia dan Dimensi-dimensinya. Kami menyadari masih ada kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu Kami dengan lapang dada menerima kritik serta saran yang membangun bagi kesempurnaanya. Kedepannya Kami berharap semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan ilmu pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih, wassalam.

Padang, September 2011

Penyusun

HAKEKAT MANUSIA DAN DIMENSI-DIMENSINYA

a. Sifat Hakekat Manusia


Terminologi 1. Istilah term dan hakikat berasal dari bahasa arab dengan kata dasarnya haq yang berarti kebenaran yang sesungguhnya [mendasar]. 2. Istilah manusia juga berasal dari bahasa arab yaitu dari kata man yang artinya manusia. Selanjutnya penggalan kata yang kedua yaitu nasia yang artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-peringatan tuhan.

Beberapa istilah lain yang digunakan untuk manusia adalah: 1) 2) 3) 4) Al insane : manusia yang punya hati insane kamil :nurani Al basyar :manusia dalam bentuk lahiriah Annas :manusia secara umum (people)

Baniadam : turunan atau anak cucu nabi adam.

b. Hakekat Manusia menurut beberapa Pandangan 1). Pandangan Islam Islam memandang hakikat manusia bukan berdasar pandangan pribadi atau individu orang yang memandang, akan tetapi pandangan yang berdasarkan atas ayat-ayat tuhan yang terkandung di dalam Al Quran atau pandangan yang disampaikan nabi Muhammad SAW. Atas pandangan tersebut, hakikat manusia dalam islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan > tuhan sebagai pencipta (khaliq) dan selain tuhan disebut makhluk.

b) Hakikat manusia sebagai khalifa manager > tuhan YME memposisikan manusia pada tempat paling tinggi dari semua makhluknya yaitu untuk sebagai khalifa pemimpin untuk mengatur ala mini, berdasarkan aturan tuhan

2). Pandangan Ilmuwan Barat a). Pandangan Pisiko Analitik S. Freud Menurut Freud dalam Akta Mangajar V oleh Universiats Terbuka, secara hakiki kepribadian manusia ada 3 komponen : Id atau Das Es ialah peliputan berbagai jenis keinginan, dorongan, kehendak, instink manusia yang mendasari perkembangan individu, yang sering juga disebut libido sexsual atau dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup. Didalam Id terdapat 2 unsure yang paling utama yaitu unsure sexsual dan sifat agresif sebagai pengerak jiwa / tingkah laku. Ego atau Das Ich ialah jembatan Id dengan dunia luar dari individu itu. Sehingga yang muncul kedunia luar dari perbuatan individu adalah egonya. Ego mengatur gerak gerik Id dalam memuaskan libidonya, dengan cara tidak memunculkan semua dorongan yang Superego atau Uber Ich ialah pengawasa tingkah laku individu dalam interaksi dengan lingkungan. Superego tumbuh dan berkembang berkat interaksi antara individu dengan linkungannya yang bersifat mengatur nilai moral, adat, tradisi, hokum dan norma yang sejenis lainnya. b). Pandangan Humanistik Pandangan humanistic ditokohi oleh: Roger, Hansen, Adlet, dan Martin Buber (UT 1985). Human artinya manusia yaitu memahami secara hakiki keberadaan manusia, oleh manusi dari manusia berdasarkan ratio (pemikiran manusia). Pandangan tersebut ialah : Dalam batas tertentu manusia punya otonomi untuk menentukan nasibnya. Manusia bukan makhluk jahat atau baik, tetapi memiliki potensi untuk ke2nya. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi dan tak pernah sempurna. c). Pandangan Behavioristik Pandangan ini menjelaskan bahwa Behavior (tingkah laku) ditentukan oleh pengaruh linkungan yang dialami oleh individu yang bersangkutan. Lingkungan adalah penentu tunggal dari Behavior manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia, perlu di persiapkan kondisi lingkungan yang mendukung kearah itu.

c. Hakekat Manusia dengan Dimensi-dimensinya 1). Dimensi Keindividuan


Menurut M. J Langeveld (seorang pakar pendidikan yang tersohor di Negeri Belanda) Bahwa : Setiap anak manusia, manusia dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang identik di muka bumi, bahkan dua anak kembar yang berasal daru satu telur pun yang lazim di katakana seperti pinang dibelah dua, serupa dan sulit dibedakan suatu dari yang lain, hanya serupa tetapi tidka sama, apalagi identik .

Manusia sebagai makhluk keindividualan di maksudkan sebagai orang yang utuh,yang terdiri dari kesatuan pisik dan psikis . Keberadaan manusia sebagai individual bersifat unik (unique),artinya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Setiap manusia sama mempunyai mata,telinga,kaki,dan anggota tubuh lainnya,namun tidak ada yang sama persis bentuknya, karena setiap orang kelak akan diminta pertangungjawaban atas sikap prilakunya. Kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan perujudan individualitas manusia,ini mencakup pengertian yang sangat luas,antaranya kesadaran akan diri antara realitas,selfrespect,self narcisme,egoisme dll. Manusia sebagai individu memiliki hak sebagai kodrat alami / anugerah tuhan kepadanya. Hak asasi sebagai pribadi terutama hak hidup,hak kemerdekaan,dan hak memiliki konsekuensi dari adanya hak,maka mausia menyadari kewajiban-kewajiban dan tangung jawab moral Manusia memerlukan perawatan dan pendidikan dari manusia lain dilingkungannya.ketergantungannya terhadap orang lain yang disebut sebagai pendidik adalah dalam proses pembinaannya untuk dapat madiri,sehubungan dengan ini langeveld menyatakan bahwa setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat. Fungsi utama pendidikan adalah membantu peserta didik untuk membentuk kepribadiannya/ menemukan dirinya sendiri. Pemahaman pendidik yang tepat terhadap karekteristik peserta didiknya secara individual sangat diperlukan dalam proses pendidikan,sebab setiap individu memiliki latar belakang dan kebutuhan yan berbeda,
Dikatakan bahwa setiap individu bersifat unik (tidak ada tara dan bandingnya) - Secara fisik mungkin bentuk muka sama tetapi terdapat perbedaan mengenai matanya. - Secara kerohanian mungkin kapasitas intelegensinya sama, tetapi kecendrungan dan perhatiannya terhadpa sesuatu berbeda.

2). Dimensi Kesosialan Seseorang akan menemukan akunya,manakala berada ditengah aku yang lain.Artinya manusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan potersinya sebelum dia berinteraksi dengan manusia lainnya.Manusia adalah makhluk sosial sekaligus juga makhluk idividu. Perujudan manusia sebagai makhluk sosial dampak dalam kenyataan bahwa tidak ada yang mampu hidup sebagai manusia tanpa bantuan orang lain.Manusia hidup dalam suasana interdependensi ,dalam antar hubungan dan antaraksi. Hidup dalam antar hubungan , antaraksi dan interdependensi mengandung konsekuensi sosial baik yang bersifat positif maupun negatif.iealnya dala kehidupan sosial itu tercipta suasana yang harmonis,rukun dan damai,namun suasana sebaliknya dapat pula terjadi. Keadaan tersebut terjadi merupakan perujudan dari nilai-nilai dan sekaligus watak individualitas manusia. Untuk menghindari dampak negatif antar hubungan antar manusia maka tiap individu harus merelakan hak individualitasnya untuk kepentingan bersama. Kehidupan sosial adalah realita dimana individu tidak menonjolkan identitasnya,dalam hal ini bukan berarti bahwa identitas hilang.hal ini dapat di lihat pada mulai bayi dan kanakkanak bersifat egosentris,namunmemasuki masa kanak-kanak tersebut mulai berkurang,diganti dengan kebutuhan diterima dan menerima orang lain bagian dari kehidupan. 3). Dimensi Kesusilaan
Susila berasal dari akta Su dan Sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Akan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat pantas jika did alma yang antas atau sopan itu misalnya terkandung kejahatan terselubung, karena itu maka pengertian Susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih Dalam bahasa ilmiah sering digunakan dua macam istilah yang mempunyai konotasi berbeda yaitu: etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persoalan kebaikan). Sehubungan dengan hal tersebut ada dua pendapat: a. Golongan yang menanggap bahwa kesusilaan mencakup kedua-duanya. b. Golongan yang memandang bahwa etiket perlu dibedakna dari etika, karena masing-masing mengandung kondisi yang tidak selamanya selalu sejalan. Prijarkara mengartikan manusia Susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.

Nilai-nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan dan sebagainya, sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam hidup. Dilihat dari asalnya dari mana nilai-nilai itu diproduk dibedakan atas tiga macam yaitu: 1. Nilai Otonom yang bersifat Individual (kebaikan menurut pendapat seseorang) 2. Nilai Heteronom yang bersifat kolektif (kebaikan menurut kelompok) 3. Nilai Keagamaan yaitu nilai yang berasal dari Tuhan Pemahaman dan Pelaksanaan Nilai Dalam kenyataan hidu ada 2 hal yang muncul dari persoalan nilai yaitu: kesadaran dan pemahaman nilai dan kesanggupan melaksanakan nilai. Idealnya keduanya harus Sinkron, artinya untuk dapat melakukan apa yang semestinya harus dilakukan, terlebih dahulu orang harus mengetahui, menyadari dan memahami nilai-nilai. Implikasi pedagogisnya ialah bahwa pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran dan kesediaan melakukan kewajiban di samping menerima hak dari peserta didik.

4). Dimensi Kebergamaan Manusia adalah :makhluk yang religius, yang mengakui bahwa ada suatu zat yang menguasai alam beserta isinya, yang di puja dan di sembah yaitu Allah. Allah berfirman ; bahwa tidak lah di akui seorang itu beriman,sebelum keimanannya di uji selama berada di muka bumi. Manusia memerlukan agama untuk keselamatan hidup yang kini dan masa yang akan datang.Agama merupakan sandaran vertikal dalam kehidupan manusia,agar manusia menjadi makhluk yang tunduk dan patuh. Penangung jawab yang utama dalam pendidikan agama adalah orang tua. Pengembangan Dimensi Kemanusiaan Manusia secara individual terlahir di muka bumi dengan segenap potensi untuk berkembang, potensi itu tidak akan sendirinya terwujud , artinya : memerlukan upaya dari manusia lain untuk merangsang, agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia agar menjadi manusia yang baik. Individualitas manusia dapat di wujudkan melalui interaksi sosialnya dengan manusia yang ada dalam lingkungan. Dalam berinteraksi ada sejumlah nilai-nilai yang harus diperhatikan dan di patuhi, sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan hidup manusia sebagai makhluk individual maupun makhluk sosial.

P endidikan yang diberikan harus dapat mengembangkan keempat dimensi kemanusiaan itu secara seimbang. Potensi jasmaniah dan rohaniah manusia harus mendapatkan pelayanan yang seimbang. Sebaliknya fisik yang sehat saja belum cukup untuk dapat dikatakan manusia itu berkualitas karena tidak menunjukkan kemampuan dan prilaku yang diharapkan. Jika salah satu dimensi tersebut di abaikan dalam proses pengembangannya, maka diyakini bahwa hal tersebut akan menimbulkan masalah baik dalam kehidupan manusia secara individual maupun sosial ,baik horizotal maupun vertikal.

Sosok Manusia Seutuhnya Manusia indonesia yang utuh merupakan tujuan pembangunan seperti digambarkan oleh GBHN bahwa pembanguan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membangun manusia indonesia seutuhnya . Hal ini berarti pembangunan yang dilaksanakan tidak hanya memacu kemajuan yang bersifat fisik , tetapi juga mengejar kepuasan bathiniah yang dilandasi oleh nilai- nilai yang dianut oleh bangsa indonesia Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah, seperti sandang, pangan , papan , perumahan , kesehatan dan sebagainya / kepuasan bathiniah ,seperti : pendidikan , rasa aman , bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab dan rasa keadilan dan sebagainya. Manusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau pun batiniah, melainkan keserasian dan keselarasan antar keduanya. Sehingga manusia seutuhnya adalah manusia yang memilikipanca indra yang baik, sehat jasmani dan rohani, mental spiritual dan mampu menggunakannya secara positif. Dalam masyarakat Indonesia yang beraneka ragam coraknya, perlu kemauan dan kemampuan mengendalikan diri dan kepentingan yang ada sehingga menimbulkan keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu, sikaf hidup manusia Indonesia adalah : Kepentingan pribadinya tetap terletak dalam kerangka kesadarannyadan kewajiban sebagai makhluk sosialnya. Kewajiban terhadap masyarakat tetap di rasakan lebih besar dari kepentingan pribadi. Raka Joni (1989:10)menyatakan peranan kunci dari pendidikan dalam interaksi pendidikan atas pengendalian yang pada dasarnnya dilakukan dengan 3 cara : a. Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk memutuskan dan berbuat.

b. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan berbuat dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. c. Menyediakan system dukungan yang menawarkan kesempatan serta memudahkan belajar. Undang-undang tentang system pendidikan (UUSPN) no. 20 th.2003 merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sbb : pendidikan nasional berfungsi menggembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta tanggng jawab

KESIMPULAN

Islam berpandanga nbahwa manusia makhluk caiptaan Tuhan yang paling tinggi peran dan posisinya dari segala makhlu yang ada. Manusia ditugasi untuk menjadi khalifah (pengatur) isi alam ini. Tuhan memberi perlengkapan pada manusia: akal, keunikan setiap individu manusia, perasaan kasih sayang, cinta dan malu, persaudaraan. Menurut Psiko Analitik, tingkah laku manusia didorong oleh Id (keinginan memuaskan nafsu/libido sexual), dikontrol oleh Super ego. Dihubungkan oleh dunia luar oleh ego. Menurut aliran Behavioristik, tingkah laku manusia dikendalikan oleh factor lingkungan. Aliran Humanistik mengatakan factor luar dan dalam diri manusia yang mengendalikan manusia. Hakikat manusia berkelanjutan, harmonis (seimbang selaras dan serasi) menurut keredaan Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendiikan. 2006. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Universitas Negeri Padang.

Browsing di www.google.co.id

You might also like