You are on page 1of 3

Nama : Dewi Anggreni Gurusinga NIM : 04081002046

Perbedaan OHSAS 1800: 2007 Dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per. 05/Men/1996
OHSAS-Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 merupakan standar internasional untuk penerapan SMK3. Tujuan dari OHSAS itu sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan SMK3 Permenaker yaitu meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja. Standar OHSAS mengandung beberapa komponen utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam penerapan SMK3 demi pelaksanaan K3 yang berkesinambungan. Komponen Utama OHSAS 18001.Komponen utama standar OHSAS 18001 dalam penerapannya di perusahaan meliputi: 1. Adanya komitmen perusahaan tentang K3. 2. Adanya perencanaan tentang program-program K3 3. Operasi dan Implementasi K3 4. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan 5. Pengkajian manajemen perusahaan tentang kebijakan K3 untuk pelaksanaan berkesinambungan. Persyaratan kedua standar tersebut pada dasarnya sama, urutannya saja yang berbeda. OHSAS diterapkan secara sukarela, kalau Permenaker No. 5/1996 suatu KEHARUSAN dengan syarat mempekerjakan > 100 orang atau kurang tetapi mempunyai risiko yang tinggi. Adapun beberapa perbedaan yang dapat dilihat dari kedua standar tersebut adalah :
1.

Pada Susunan/urutan klausal serta elemen-elemen yang diaudit. Pada OHSAS 18001: 2007 terdapat klausal yang harus di implementasikan oleh

organisasi atau perusahaan yang bertujuan mendapatkan sertifikasi dan mempertahankan sertifikasi, klausal-klausal tersebut meliputi:
a) 1. Scope

b) c) d) e)

2. References publications 3. Terms and definitions 4. OH&S management system requirement 4.1 General Requirement

f) g) h) i) j) k) l) m) n) o) p) q) r) s) t) u) v)

4.2 OH&S policy 4.3 Planning 4.3.1 Hazard identifications, risk assesment and determining control 4.3.2 Legal and other requirement 4.3.3 Objective and programme (s) 4.4 Implementation and operation 4.4.1 Resources, roles, responbility, accountability and authority 4.4.2 Competence, trainning and awarness 4.4.3 Communication, Participation and Consultation 4.4.4 Documentation 4.4.5 Control of Document 4.4.6 Operational control 4.4.7 Emergency preparedness and response 4.5 Checking 4.5.1 Performance measurement and monitoring 4.5.2 Evaluation of compliance 4.5.3 Incident investigation, noncomformity, corrective action, and preventive action w) 4.5.4 Control of record x) 4.5.5 Internal Audit y) 4.6 Management review Pada OHSAS ada 20 klausal yang diaudit dan ada tahapan audit yang harus diikuti, yang dimulai dengan pre-asessmen, sedangkan pada Permenkes ada 12 elemen dan 166 subelemen/kriteria audit. Adapun unsur-unsur yang meliputi dalam Audit SMK3 dalam Permenkes no.5 tahun1996 adalah : Pembangunan dan pemeliharaan komitmen; Strategi pendokumentasian; Peninjauan ulang desain dan kontrak; Pengendalian dokumen; Pembelian; Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3; Standar Pemantauan; Pelaporan dan perbaikan kekurangan; Pengelolaan material dan pemindahannya; Pengumpulan dan penggunaan data; Pemeriksaan sistem manajemen; 12) Pengembangan ketrampilan dan kemampuan.
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 2. Tingkat penerapan SMK3 pada Permenaker no.5 tahun 1996 sesuai besar kecilnya

perusahaan,

sedangkan

OHSAS

18001

tidak

ada

pengecualiaan

dalam

implementasinya.Berdasarkan Permenaker no.5 tahun 1996 terdapat 3 tingkatan pencapaian audit oleh suatu perusahaan yaitu :

a)

tingkat awal (initial level); lebih ditunjukkan untuk perusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah. Pada tingkat awal perusahaan harus menerapkan sebanyak 66 kriteria audit dari elemen 1-12.

b)

tingkat transisi (transition level); ditujukan bagi perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah. Pada tingkatan ini perusahaan harus menerapkan 122 kriteria dari elemen 1-12

c)

Tingkat lanjutan (advance level); ditujukan bagi perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi. Pada tingkat ini perusahaan harus menerapkan keseluruhan kriteria dari seluruh elemen yang ada.

3. Tingkat keberhasilan SMK3 diukur dengan persentase dan diberi sertifikat dan warna

bendera, sedangkan OHSAS evaluasi berdasarkan Non Conformance (NC) dan Conformance saja (plus observasi) dan hanya diberi sertifikat 4. OHSAS dibentuk atas adanya keinginan yang sama dari banyak lembaga sertifikasi dunia untuk menetapkan sebuah standar yang akan menjadi acuan bersama dalam aspek Sistem Manajemen K3.

You might also like