You are on page 1of 4

PERILAKU KESEHATAN A. KONSEP PERILAKU Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan.

Seorang psikolog (skinner, 1938) menyatakan bahwa bahwa perilaku merupakan respons dari suatu rangsangan

(stimulus). Dengan adanya pandangan ini maka munculah dua jenis perilaku yaitu: 1. Perilaku Tertutup (Covert behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert) perilaku ini sulit diamati oleh orang lain. 2. Perilaku Terbuka (Overt behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka sehingga orang lain dapat mengetahuinya dengan mudah.

B. PERILAKU KESEHATAN Perilaku kesehatan adalah Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta lingkungan. (Dinas Kesehatan Polewali Mandar,2008)

C. TEORI PERILAKU Perilaku manusia itu di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, yaitu: 1. Teori naluri(Instinct Theory) Dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi sosial. Perilaku itu disebabkan karena insting yang merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori Dorongan (Drive Theory) Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan

dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Teori ini disebut juga teori reduction.

3. Teori Insentif (Incentive Theory) Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insentiv atau reinforcement ada yang positif dan ada yang negative. Reinforcement positif adalah berkaitan dengan hadiah, reinforcement negative berkaitan dengan hukuman.

4. Teori Atribusi Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (motif, sikap, dsb) ataukah oleh keadaan eksternal.

D. DETERMINAN PERILAKU Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat bawaan. misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

a. Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). b. Proses adopsi perilaku Penilitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni
y

Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.

y y

Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya).

Triall, orang telah mencoba perilaku baru.

Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran, dan sikapnya tehadap stimulus. c. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu: 1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recall). Tahu merupakan tingkat yang paling rendah dan untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,meguraikan,mendefinisikan,menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Applikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang real atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, perinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih

ada kaitannya satu sama lain.


5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada misalnya menyusun,merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori.
6. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi. Evaluasi ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Sikap (Attitude) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. 1. Komponen pokok sikap Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:
y y y

Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) (Alport,1954 yang dikutip dalam Notoatmodjo)

2.

Berbagai Tingkatan Sikap a. menerima (receiving),

b. merespon (responding) c. menghargai (valuing) d. bertanggung jawab (responsible)

You might also like