You are on page 1of 6

L.O.2. Memahami dan Menjelaskan Edema L.I.1 Definisi Edema Edema menunjukan adanya cairan berlebih di jaringan tubuh.

Pada sebagian besar keadaan, edema terutama terjadi pada kompartemen cairan ekstrasel khususnya pada interstisuim, tetapi dapat juga melibatkan kompartemen cairan intrasel. Edema Intrasel Ada dua kondisi yang memudahkan terjadinya pembengkakan intrasel: (1) depresi system metabolism jaringan dan (2) tidak adanya nutrisi sel yang adekuat. Contohnya, bila aliran darah ke jaringan menurun,pengiriman oksigen dan nutrient berkurang. Jika aliran darah menjadi sangat rendah untuk mempertahankan metabolism jaringan normal,maka pompa ion membrane sel menjadi tertekan. Bila hal ini terjadi,ion natrium yang biasanya masuk ke dalam sel tidak dapat lagi dipompa keluar dari sel, dan kelebihan ion natrium dalam sel menimbulkan osmosis air ke dalam sel. Kadang kadang hal ini dapat meningkatkan volume intrasel suatu jaringan bahkan pada seluruh tungkai yang iskemik,contohnya sampai dua atau tiga kali volume normal. Bila hal ini terjadi, biasanya merupakan awal terjadinya kematian jaringan. Edema intrasel juga dapat terjadi pada jaringan yang meradang. Peradangan biasanya mempunyai efek langsung pada membrane sel yaitu meningkatnya permeabilitas membrane, dan memungkinkan natrium dan ion-ion lain berdifusi masuk ke dalam sel, yang diikuti dengan osmosis air ke dalam sel.

Edema Ekstrasel Edema ekstrasel terjadi bila ada akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang ekstrasel. Ada dua penyebab edema ekstrasel yang umum dijumpai : (1) kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruangan interstisial dengan melintasi kapiler dan (2) kegagalan system limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstisium ke dalam darah. Penyebab kliniis akumulasi cairan interstisial yang paling sering adalah filtrasi cairan kapiler yang berlebihan. LI.2.2 Klasifikasi Edema Berdasarkan Peletakannya : 1. Edema Lokalisata / local ad Edema ini dipengaruhi oleh peningkatan permeabilitas kapiler yang diperantarai oleh sitokin,peningkatan tekanan hidrostatik yang diatur oleh aldosterone, peningkatan tekanan osmotic karena penurunan kadar albumin. Terjadi obstruksi limfe , contoh asites.

2. Edema generalisata ( umum ) Sehingga menyebabkan gangguan pada regulasi ECCF yang normal. Penyebab : gagal jantung,sirosis jantung dan nefrotik. Jenis edema berdasarkan penekanan pada kulit : 1. Edema pitting adalah mengacu pada perpindahan (menyingkirnya) air interstisial oleh tekanan dari pada kulit yang meninggalkan cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan beberapa menit bagi cekungan ini untuk kembali pada keadaan semula. Edema pitting sering terlihat pada sisi dependen,seperti sokrum pada individu yang tirah baring,begitu juga dengan tekanan hidrostatik grafitasi meningkatkan akumulasi cairan di tungkai dan kaki pada individu yang berdiri. 2. Edema Non pitting adalah terlihat pada area lipatan kulit yang longgar,seperti periorbital pada wajah. Edema non pitting apabila ditekan, bagian yg ditekan itu akan segera kembali ke bentuk semula.

Jenis edema berdasarkan tempatnya : 1. 2. 3. 4. Hydrothorax ( plural effution ) Hydropericardium Hydroperitoneum ( ascites ) Anasarka : edema berada di rongga dada : edema pada pericardium : edema pada rongga perut : edema umum di seluruh jaringan sub kutan

LI.2.3 Faktor fisiologi dan Biokimia yang menyebabkan edema 1. Tekanan hidrostatik plasma meningkat Ketika tekanan hidrostatik plasma meningkat, maka banyak cairan yang akan keluar dari plasma menuju interstisium. Kondisi klinis : - gagal jantung - gagal ginjal - obstruksi vena - kehamilan 2. Tekanan osmotic koloid plasma menurun Penyebab tekanan osmotic koloid plasma menurun adalah karena berkurangnya konsentrasi protein plasma menurun. Karena hal tersebut,air dari plasma masuk ke interstitium. Kondisi klinis : - Malnutrisi

Diare kronik Luka bakar Syndrome nefrotik Sirosis

3. Permeabilitas kapiler meningkat Ketika permeabilitas kapiler meningkat,banyak protein plasma yang akan keluar menuju interstisium. Selanjutnya diikuti oleh perpindahan air ke interstisium juga. Kondisi klinis : - Infeksi bakteri - Reaksi alergi - Luka bakar - Toksin 4. Retensi natrium meningkat Ginjal mengatur kadar ion natrium pada CES. Fungsi ginjal bergantung pada aliran darah yang memadai . ketika aliran darah tidak cukup,maka akan dihasilkan kelebihan aldosterone atau glukokorticosteroid. Dan dengan kelebihan glukokorticosteroid ini,akan menyebabkan retensi natrium dan air yang berlebihan dan akhirnya timbul edema. Kondisi klinis : - Gagal jantung - Gagal ginjal - Sirosis hati - Trauma akibat fraktur - Luka bakar - Oprasi 5. Aliran limfatik menurun Protein plasma yang bocor ke dalam ruang interstisial tidak mempunyai jalan lain untuk keluar jika terjadi hambatan limfatik. Makin lama protein akan banyak terdapat diruangan interstisial,selanjutnya akan menarik cairan lebih banyak lagi keruang interstisial dan berujung pada edema. Kondisi klinis : - Kanker - Infeksi nematode filarial - Pembedahan - Kelainan atau tidak adanya pembuluh limfatik secara kongenital

LI.2.4 Menejlaskan Gejala dan Penyebab Edema Gejala Pada edema generalisata adalah dimana wajah tampak sembab serta terlihat paling jelas didaerah periorbital dan dengan adanya pencekungan kulit ketika ditekan (pitting edema ). Hasil laboratorium gejala terjadinya edema juga bisa dilihat dari hasil pemerikasaan laboratorium yang menunjukkan penurunan serum osmolalitas dan penurunan kadar albumin pada plasma. Penyebab : a. Edema yang disebabkan gagal jantung Penyebab edema palig sering dan paling seruius adalah gagal jantung. Pada gagal jantung,jantung gagal memompa darah secara normal dari vena kedalam arteri; hal ini meningkatkan tekanan vena dan tekanan kapiler, yang menyebabkan peningkatan filtrasi kapiler. Tekanan arteri cenderung turun,menyebabkan penuruna ekskresi garam dan air oleh ginjal,yang meningkatkan volume darah dan lebih lanjut meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler sehingga edema makin bertambah. b. Edema yang disebabkan oleh penurunan ekskresi garam dan air oleh ginjal Sebagian besar natrium klorida yang ditambahkan kedalam darah tetap berada di kompartemen ekstrasel, dan hanya sejumlah kecil saja yang memasuki sel. Pada penyakit ginjal yang menurunkan ekskresi natrium klorida dan air dalam urin,sejumlah besar nattrium klorida dan air akan ditambahkan kecairan ekstrasel. Efek utama kejadian ini ialah menyebabkan : (1) peningkatan volume cairan interstisial yang besar (edema ekstrasel ) ,(2) hipertensi akibat peningkatan volume darah c. Edema yang disebabkan oleh penurunan protein plasma penurunan konsentrasi protein plasma akibat kegagalan untuk menghasilkan protein dalam jumlah yang cukup maupun karena kebocoran protein dari plasma,akan menimbulkan penurunan tekanan osmotic koloid plasma. Mengakibatkan peningkatan filtrasi kapiler diselurruh tubuh dan edema ekstrasel.

LI 2.5 Menjelaskan penatalaksanaan edema Pengobatan edema: 1. Tirah baring Tirah baring dapat memperbaiki efektifitas diuretika pada pasien yang berhubungan dengan hipertensi porta yang bisa menyebabkan aldosterone menurun.

2. 3. 4. 5.

Diet rendah natrium : <500mg/hari Stocking suportif dan elevasi kaki Restriksi cairan : <1500ml/hari Pengobatan pada penyakit yang mendasar Menyembuhkan penyakit yang mendasari seperti asites peritonitis tuberculosis. 6. Hindari factor yang memperburuk penyakit dasar Diuresis yang berlebihan menyebabkan pengurangan volume plasma, hipotensi,perfusi yang inadekuat, sehingga diuretic harus diberikan secara hati-hati.

7. Diuretik a. Pada gagal jantung : Hindari overdiuresis karena dapat menurunkan curah jantung dan menyebabkan azotemia pre renal Hindari diuretik yang bersifat hipokalemia karena dapat menyebabkan intoksikasi digitalis b. Pada sirosis hati : Spironoloktan dapat menyebabkan asidosis dan hiperkalemia Dapat pula ditambahkan diuretic golongan tiazid Deplesi volume yang berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal, hiponatremia dan alkaliosis c. Pada sindroma nefrotik Pemberian albumin dibatasi hanya pada kasus berat Efek diuretik berbeda berdasarkan tempat kerjanya di ginjal. Klasifikasi diuretik berdasaekan tempat kerjanya antara lain: y y y y Diuretik yang bekerja pada tubulus proksimalis Diuretik yang bekerja pada loop of henle Diuretik yang bekerja pada tubulus kontortus distal Diuretik yang bekerja pada cortical collecting tubulus

You might also like