You are on page 1of 51

ALKALOIDA OLEH DRA.ROSANY TAYEB,M.

SI,APT

1. BATASAN Merupakan gol. senyawa organik terbanyak di alam, terdapat hampir pada semua tum buhan, sedikit dari hewan, mikroorga-nisme, serangga, biota laut Semua mengandun g satu atau lebih atom N dan biasa meru-pakan bagian dari cincin heterosiklik, k ecuali yang terdapat di alam tidak diakui sebagai alkaloida, misalnya pirimidin, pteridin, dan asam nukleat. Alkaloida adalah senyawa organik yang mengandung un sur nitrogen, bersifat basa, memiliki aktivitas fisiologis dan terdapat dalam ma khluk hidup. Terdapat pada : biji, daun, kulit batang, kayu dls. Kadar biasa kur ang dari 1%, ada cukup tinggi, misal kulit kayu tumbuhan tahunan, mengandung 10 15% alkaloida (kulit kina mengandung sekitar 10% kuinin).

2. SEJARAH Pertama ditemukan adalah opium, getah kering Papaver somniferum. Digunakan dalam obat selama berabadabad dan sifat analgetik, narkotik telah diketahui. Tahun 18 03 Derosne mengisolasi alkaloida semi murni opium diberi nama narkotina. Sertune r tahun 1805 meneliti lebih lanjut opium dan berhasil mengisolasi morfin. Tahun 1817 1820 di Lab. Pelletier dan Caventon di Fakultas Farmasi Paris, melanjutkan penelitian alkaloida dan menemu-kan strikhnina, emetina, brusina, piperina, kafe in, kuinina, sinkhonina dan kolkhisina dalam waktu singkat.

Tahun 1826 Pelletier dan Caventon menemukan koniina (penyebab kematian Socrates) . Koniina, alkaloida pertama ditentukan sifat (1870) dan disintesis (1886). Tahu n 1884 dite-mukan 25 alkaloida dari Cinchona sp. Tahun 1939 hampir 300 alkaloida telah diisolasi dan 200 telah ditentukan struktur. Dalam seri Alkaloida yang dit erbitkan pertama oleh Manske pada 1950 memuat lebih 1000 alkaloida.

3. Sumber Alkaloida Alkaloid terdapat bukan hanya pada tumbuhan tingkat tinggi Contoh : sebangsa rus a (muskopiridina), seje-nis musang Kanada (kastoramina), feromon seks serangga ( pirol) neurotoksik dari Gonya-ulax catenella (saksitoksina), bakteri Pseudo-mona s aeruginosa (pirosiamina) cendawan (khanoklvina1), marga lumut Lycopodium (liko podina)

Alkaloida biasanya dilokalisasi pada bagian tertentu dari suatu tumbuhan, misaln ya reserpin pada akar Rauwolfia sp., kuinin pada kulit batang Cinchona ledgerian a L., morfin pada getah Papaver somniferum L.,

Didasarkan atas jenis cincin heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari st ruktur molekulnya. atau inti alkaloid dalam tumbuh-tumbuhan : Golongan piridin-piperidin Golongan tropan Golongan kuinolin Golongan isokuinoli n Golongan indol Golongan imidazol Golongan steroid Golongan lupinan Golongan al kaloid amin Golongan purin

Alkaloid Imidazol Lingkaran IMIDAZOL merupakan inti dasar dari pilokarpin dari Pilokarpus. Pilokar pin adalah basa tersier berasam satu mengandung gugus lakton dan inti imidazol. Dari persamaan struktur dapat diperkirakan bahwa alkaloid tersebut kemungkinan d ibentuk dari histidin atau metabolikmetabolik yang semacam, tetapi percobaan bio sintesis yang memberikan konformasi belum ada. Dalam kelompok ini pilokarpus dan pilokarpin merupakan obat yang sangat penting

Rumus struktur IMIDAZOLE N N

Rumus struktur H5C2 O O N CH2 -CH3 N Pilokarpin

Pilokarpin Pilokarpus atau jaborandi terdiri dari Pilokarpus jaborandi, Pilokarpus mikrophy llus atau dari Pilokarpus pinnatifolius, berasal dari tanaman semak dari Brazil. Tanamannya berupa semak yang berasal dari Brzilia. Jaborandi Pernambuco daunnya ellips, lanset, atau lanset memanjang, panjang 5-12 cm, lebarnya 1,5-4 cm.

TANAMAN ASAL SUKU KHASIAT SIMPLISIA KETERANGAN Pilocarpus jaborandi Pilocarpus microphyllus Pilocarpus pinnatifolius RUTACEAE K ONJUNGTIVA Jaborandi folium Daun Jaborandi

Ciri-ciri Pilokarpin Pilokarpin adalah lakton dari asam pilokarpat, suatu asam yang inti glioksalin. Merupakan cairan kental seperti sirup dan berminyak walaupun geramnya mudah seka li mengkristal.

Cara memperoleh Mencampur serbuk daun dengan natrium karbonat, disari dengan benzene, Sari benze ne dikocok dengan asam klorida encer atau asam nitrat. Larutan air dialkaliskan dan dikocok dengan kloroform, Larutan kloroform dikocok lagi dengan larutan asam , maka garam alkaloid akan mengkristal.

Ciri-ciri Jaborandi Parguay agak lebih besar, kadangkadang bulat telur, lebih tipis dan ke kerasannya kurang dan pada kedua sisinya sering diketemukan buah-buah puccinia y ang berbentuk seperti cakram.

Ciri-ciri Jaborandi Moranham lebiih kecil, kakau seperti kulit tetapi agak tipis dan serin g juga didapatkan buah-buah Puccinia seperti yang terdapat pada Jaborandi Paragu ay.

Alkaloid Indol Banyak alkaloid indol yang memiliki efek teraetik penting, memiliki molekul yang multisiklik dan kompleks Biosintesis alkaloid indol masih memerlukan penelitian lebih lanjut

Pembagian alkaloid Indol Alkaloid indol yang bersifat asam lemah Alkaloid indol yang sifat kebasaannya se dang Alkaloid indol yang basa kuat anhidronum

Alkaloid indolin Tertier Ajmalin Isoajmalin Rauwolfia, dll Alkaloid indolin tertier tidak dapat berfungsi sebagai transquilizers

ALKALOID GOLONGAN ISOKUINOLIN

Struktur isokuinolin, terdapat pada banyak alkaloid yang terbesar didalam tanama n dari berbagai suku. Walaupun alkaloid-alkaloid penting dalam opium mempunyai i nti fenantren, tetapi sebagian besar alkaloid lainnya mempunyai struktur inti is okuinolin.NIsokinolin N Isokinolin

Ipecacuanhae Radix, Ipecac, Akar Ipecac (FI) Ipecacuanhae Radix merupakan akar C ephaelis Ipecacuanha (Brotero) A., diperdagangkan dengan nama Ipecac Brasil, ata u dari tanaman Cephaelis acuminata Karsten, yang diperdagangkan dengan nama Ipec ac Kartagena. Ipecac mengandung alkaloid-alkaloid Ipecac yang larut dalam eter 2 %. isi ; Ipecac mengandung 5 macam alkaloid, kadarnya 2-2,5 %. Tiga alkaloid uta ma adalah emetin sefaelin dan psikhotrin. Hydrastis Rhizoma, Hydrastis, Goldebse al Hydrastis Rhizoma merupakan rizoma dari tanaman Hydrastis canadensis Line (su ku Ranunculaceae). Susunan isi ; hidrastin, berbarin dan kanadin. Hidrastin yang paling penting, kadarnya 1,5 sampai 4 %. Hydrastin dan barbarin digunakan sebag ai adringensia pada penyakit radang selaput lendir.

Berbaris. Oregon Grape Root, Bebaris Aquifolium Barbaris adalah simpleks dari ak ar dan rizoma dari beberapa jenis marga Mohonia Nuttal (Suku Berbeiraceae). Isi utamanya adalah berberin, Oksiasantin, dan berberin, Sagunariae Rhizoma, Bloodro ot Sagunariae Rhizoma adalah rizoma dari tanaman Sanguinaria canadensis Linne (s uku Papaveraceae). isi; kandungan isinya terdiri dari alkaloid sanguinarin (Kira kira 1 %), Kheleritrin, protopindan alokriptopin. Digunakan sebagai ekspektoran stimulant serta emetic.

Curage, Kurare Curare atau Sout Amerika Arroz Poison merupakan sari kasar dari k ulit dan batang Stychnos erevauxii G. Planchen, Strycnos castelnaei Wendell, Str ychnos toxifera Benthan (suku Laganiaceae) dan dari Chondodenron tomentosum Ruiz et Pavom (Suku Manispermaceae). Curare mengandung sejumlah alkaloid dan senyawa -senyawa kuartener, Isi yang paling penting didalamnya adalah d-tubokurarin, mem punyai efek paralisa pada otot polos (efek curare form). Opium, Gum Opium, Opium mentah Opium adalah suatu eksudat yang cair seperti susu dan dikeringkan diudar a dan diperoleh dengan menorah buah kapsul yang belum masak dari Papaver somnife rum Linnne atau varietas album De Condolle (Suku Papaveraceae). Istilah opium da ri bahasa yunani yang berarti sari candu. Sedangkan Papaver asalah nama latin un tuk candu dan Somniferum juga bahasa latin yang berarti menyebabkan tidur. Tanam an candu adalah herba yang berumur pendek dengan bunganya yang khas, besar, mena rik, tunggal dan warna bervariasi dari hitam biru atau abuabu sampai putih kekun ing-kuningan atau coklat agak merah muda.

Beberapa jenis opium yang terdapat dalam perdagangan : Opium Turki. Jenis yang p aling mirip dengan pemerian yang ada didalam buku-buku resmi dan biasanya diperg unkan untuk keperluan farmasetis. Opium India. Diproduksi di Shazipur dan dipaka i sendiri diindia dan diekspor ke Amerika dan Inggris, sehingga sebagian desar o pium dari Amerika berasal dari India. Opium Cina. Diproduksi secara besar-besara n di RRC, tetapi pemerintah Amerika Serikat melarang mengimpor dari sana.

Susunan isi; morfin 4-21 %, kodein 0,8-2,5 %, naskopin (dulu disebut narkotin) 4 -8 %, Papaverin 0,5-2,5 %, tebain 0,5-2 %. Alkaloid lain meliputi narsein, proto pin, laudanin, kodamin, kriptopin, lantopin, mekonodin dll. Opium juga mengandun g 3-5 % asam mekonat yang terdapat dalam keadaan bebas atau terikat dengan morfi n, kodein atau alkaloid lainnya. Opium diperlukan untuk membuat Opii Pulvis (ser buk Opium, Opium obat). Aksinya terutama pada susunan syaraf pusat, mula-mula ak sinya stimulasi kemudian depresi syaraf, digunakan sebagai analgetik, hipnotik d an narkotik.

Beberapa sediaan Opium: - Opii Pulvis, serbuk Opium, Opium obat (FI Ed II) - Gra nulate Opium dan Powdered Opium yang mengandung tidak kurang dari 10 % dan tidak lebih dari 10,5 % morfinanhidrat. - Tinctura Opii Champorata atau Paragoric sua tu obat antiperistaltik. - Opii Tinctura, Tingtur Opium (FI), Laudenum, Opum Tin cture, Deodorized Opium Tinctura. Digunkan seperti Paregoric. - Opii Pulvis Comp ositus, serbuk Opium majemuk, Serum Dever (FI), Dover s Powder. - Opii Tinctura Aromatice, Tingtur Opium Aromatik (FI) Papaver Semen, Poppy seed, Maw Seed

Papaver Semen adalah biji-biji yang dikeringkan dari Papaver Somniverum Var. Nig rum DC. Biji-biji ini berwarna hitam kebiru-biruanatau putih kekuningan, berbent uk ginjal. Papaveris semen tidak mengandung alkaloid.

Alkaloid Opium Morfin. Alkaloid opium yang paling penting. Morfin adalah merupak an alkaloid Morfin dan garam-garamnya adalah analgetik yang bersifat narkotik, m enyebabkan nausea, muntah dan konstirasi serta menagih, habituasi. Kodein. Alkal oid Opium yang paling banyak dipakai. Etil morfin HCl . Etilmorfin HCl adalah su atu Khemotika. Digunakan secara topikal pada mata sebagai obat tetes 1-5 %. Dias etil Morfin atau Heroin. Heroin dibuat dengan reaksi asetilasi dari morfin. Apom orfin HCl. Apomorfin HCl asalah suatu emetic dan digunakan pada kasus keracunan, digunakan secara subkutan 5 mg. Papaverin. Papaverin terdapat secara alamiah di dalam Opium dengan kadar samapai 1 %, tetapi dapat juga dibuat secara sintetik. Papaverin HCl adalah relaksan Otot polos. Takaran lazim, oral 150 mg, intramusku ler 30 mg.

Hidromorfon HCl atau Dihidromorfinon HCl. Dapat dibuat dengan mereduksikan morfi n didalam HCl dengan hidrogen dan menggunakan katalisator. Merupakan narkotik ya ng kuat dan mempunyai kecenderungan untuk menekan mekanisme respirasi. Takaran p emakaian lebih kecil dari morfin. Kurang menimbulkan nausea dan konstipasi diban dingkan dengan morfin dan kurang menimbulkan habituasi. Takaran lazim, oral dan subkutan 2 mg setiap 4 jam apabila diperlukan. Hidrokodon Bitartrat atau Dihidro kodeinon Bitartrat. Merupakan antitusif yang baik. Takaran lazim 5 mg, 3-4 kli s ehari. Noskapin. Biasanya disebut narkotin, terdapat didalam opium sebagai basa bebas (1,3-10 %). Tidak mempunyai daya narkotik oleh karena itu sering disebut n arkotin. Noskapin adalah suatu antitusif. Takaran lazim 15 mg, 4 kali sehari. No skapin HCl atau 1- Narkotin HCl. Suatu penekan batuk yang kuat, maka itu digolon gkan sebagai antitusif . Takaran lazim 15-30 mg, 3-4 kali sehari. Kotarnin klori da. Kotarnin hidroklorida diperoleh dengan mengoksidasi noskapin. Pantopon. Suat u campuran dari garam HCl dari alkaloid-alkaloid didalam Opium dan dalam perband ingan seperti terdapat didalamnya.

TANAMAN CANDU Tanaman Asal : Papaver somniferum Suku : Papaveraceae Isi : Morfin 4-21 %, kodein 0,8-2,5 %, noskapin 4-8 %, Papaverin 0,5- 2,5 %, tebain 0,5-2 %. Alkaloid lain meliputi narsein, protopin, Laudanin, kodamin, kriptopin, lantopi n, mekonodin dll. Juga mengandung 3-5 % asam mekonat 3-5 % yang terdapat dalam k eadaan bebas atau terikat dengan morfin, kodein atau alkaloid lainnya. Guna : An algetik dan antitusif Simplisia : Papaveris Semen

Rumus struktur N CH 3 OH O OH Morfin

ALKALOID KUINOLIN Alkaloid yang mempunyai inti kuinolin misalnya adalah alkaloid yang diperoleh da ri kulit kina; kinin, kinidin, sinkhonin, sinkhonidin, kemudian akrosinin dari A cronychia bauari, kammotesina dari Camptotheca acuminate dan viridikitin dari Pe nnicilium viridicatum.

Kuinolin secara alami ditemukan dalam batu bara dan telah diekstraksi pertama ka li dari sumber ini pada tahun 1834 oleh F. Runge. Beberapa metode yang dapat dig unakan yaitu : Reaksi Doebner-Miller menggunakan campuran anilin dan campuran , -unsaturated karbonil. Sintesis Friedlnder menggunakan 2aminobenzaldehid dan acet aldehid. Sintesis Skraup menggunakan ferrous sulfat, gliserol, anilin, nitrobenz en, dan asam sulfur. Reaksi povarov menggunakan anilin, benzaldehid dan alkin ak tif.

TANAMAN YANG MENGANDUNG ALKALOID KUINOLIN Tanaman Asal : Cinchona succirubra Suku : Rubiaceae Isi :kinin, kuinidin, sinkhonin, dan sinkhonidin. Juga mengandu ng asam kinat, dan asam kinatanat. Kegunaan :Obat malaria, obat jantung, obat kr am (night cramps), penimbul rasa pahit (bittering agent), dan pencerah minuman r ingan. Simplisia :Cinchonae Cortex KINA CH=CH OH H N H3CO 2 N

AKRONISIN O OC H 3 N CH3 CH3 CH3 Tanaman Asal : Acronychia baueri Schoot Suku : Rutaceae Isi : Alkaloid kuinolin, diantaranya adalah akronisin Kegunaan : Anti tumor Simplisia : Acronychia Corte x

Alkaloid Piridin = basa tersier Rumus Umum Alkaloid Piperidin = basa kuartener Rumus Umum

Reduksi Alkaloid Piridin Reduksi Menghasilkan Alkaloid Piperidin

Pembagian golongan Alkaloid Piridin-Piperidin 1. 2. Turunan piperidin contoh pada simplisia Piperis Nigri Fructus Turunan Fructus pr opil-piperidin contoh pada simplisia Conii 3. Turunan asam nikotinat contoh pada simplisia Areca Semen Turunan piridin dan pir olidin contoh pada simplisia Nicotina Tabacum Folium 4.

Contoh Simplisia : 1. Turunan Piperidin : a. Piperin TA : Piperis nigrum Suku : Piperaceae KH : # Karminatif # analgesik # diuretic Simp : Piperis Nigri Fructus RS :

b. Lobelin TA : Lobelia inflate Suku : Lobeliaceae KH : # Stimulansia ekspektoran Simp : Lobeliae Herba : # RS

2. Turunan propil-piperidin : Koniin, Konisein, konhidrin TA : Conium maculatum Suku : Umbilliferae KH : Antispasmoditikum, sedativum Simp : Conii Fructus RS : CONICEIN KONIIN KONHIDRIN

3. Turunan Asam Nikotina : Arekolin, arekaidin TA : Areca catechu Suku : Palmae KH : Obat cacing, stimulansia Simp : Arecae Semen RS :

4. Turunan piridin-pirolidin : Nikotin TA : Nicotina tabacum Suku : Solanaceae KH : Stimulansia Simp : Nicotina Tabacum Folium RS : NICOTINA

Alkaloid Tropan

Tropan suatu senyawa disiklik yang dibentuk dengan kondensasi dari prekursor pirolidin (ornithin) dengan senyawa 3 atom karbon yang berasal dari asetat. Disini keduany a baik cincin pirolidin maupun piperidin

Simplisianya Stramonii Herba Datura stramonium Hyascyami Herba Hiosiamus niger Hyascyami Foli um Cocae Folium E. coca & Var Lain Belladonna Folium Belladonna Radix, Atropa be lladonna Belladonnae Herba

Varietas yang menghasilakan kokain Var. coca (E. coca lam sensu stricto) menghasilkan coca Huanaco (Bolivia) Var. s pruceanum Bruck (E. truxillense Rusby) menghasilkan coca Truxillo (peru) dan coc a Jawa. Var. novogranatense Moprris Hieron. Menghasilkan coca sejenis coca truxi llo dari kolombia.

Kegunaan Alkaloid Tersebut Hiosiamin dan skopolamin Antispasmodik & sedativ Atropin Spasmolitika,antikolinergik,anodina, mydriatik Kokain Analgetik, mydriatik, stimulant otak, anastetik local, antiemetik

Alkaloid inti tropan Alkaloid Simplisia Hiosiomin & skopolamn Stramonii Herba Hyascyami Herba Hyascyami Folium Datura stramonium, Hiosiamus ni ger Kokain Cocae Folium Atropin Belladonna Folium Belladonnae Herba Belladonnae Radix Tan Asal Erythroxylon coca Lamarck Atropa belladonna Famili Guna Solanaceae Antispasmodik, sedativ Erythroxylaceae Analgetik, mydriatik, stimulant otak, anastetik local, antiemeti k Solanaceae Spasmolitika, antikolnergik, anodina,antiosina, mydriatik Daun Bellad ona Ket Daun kecubung Daun koka

You might also like