You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH I

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK II NAMA NIM

1. 2. 3. 4. 5.

DERI PRAHMAN ENDRA PRATAMA AGUS SATIAWAN M IRFAN AGYADI ENDRIYANTO

10410009 10410006 10410015 10410044 10410007

FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui untuk diajukan Laporan Akhir Praktikum MEKANIKA TANAH I

Asisten I,

Asisten II,

Nicky C Steven

Andri

Mengetahui, Kepala Laboraturium

Ir. Siti Rachma

Jakarta, 4 Maret 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Praktikum MEKANIKA TANAH. Penyeleseian Tugas Pratikum ini sengaja kami susun dalam rangka memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa Teknik Sipil. Tugas ini kami susun untuk menambah wawasan serta pola pikir kita tentang mekanika tanah, penggunaan alat pratikum tentang tanah serta penghitungan tanah (baik dalam bentuk kadar air tanah, serta jenis tanah atau penghitungan tanah lainnya). Oleh karena itu kami menyadari akan kesempurnaan tugas ini sehingga saran dan kritik demi kesempurnaan tugas ini sangatlah di harapkan Semoga Laporan Tugas Praktikum ini dapat memperluas wawasan berpikir kita semua dan dapat digunakan di kemudian hari sebagai bekal tambahan dalam pengabdian diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Nusa, dan Bangsa. Namun sebelumnya kami mengucapkan terima kasih

Jakarta, 4 Maret 2012 Penyusun

Kelompok III

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAAHAN KATA PENGANTAR SIEVE ANALISYS BATAS PLASTIS KADAR AIR COMPACTION ( PEMADATAN TANAH) KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

SIEVE ANALISYS

A. Maksud dan Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat atau untuk mencari bentuk butiran dan susunanya. B. Landasan Teori Sifat sifat tanah sngat tergantung pada ukuran butirannya, besarnya butiran, dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanah. Oleh karena itu, analisis butiran ini merupakan pengujian yang sangat sering di lakukan. Analisis butiran tanah adalah penentuan persentase berat butiran pada satu unit saringan dengan ukuran diameter tabung tertentu. Dan distribusi ukuran butir dari tanah berbutir kasar dapat ditentukan denganya menyaringnya. Dan pada penyaringan tanah, butir tanh yang lebih kasar berada pada unit saringan paling atas. C. Peralatan 1. 2. 3. 4. 5. Timbangan dengan ketelitian oil gram (Timbangan Ohaus) Satu unit atau set saringan 1 , , , 4, 10, 40, 100, 200, dan pan. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 100 5 ) C Mesin Pengguncang. Kuas, sikat kuningan, sendok, dan lain lain jika diperlukan.

D. Benda Uji Tanah kering disiapkan sebanyak 500 gram. E. Prosedur Praktikum 1. Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C sampai berat tetap atau kering alami. 2. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar diameter ( lubang saringan ) ditempatkan paling atas, saringan diguncang dengan mesin pengguncang, saringan diguncang selama 15 menit.

F. Data No. Sieve WT Sieve (gram) 629 552 573 429 415 401 395 395 451 WT Sieve + Soil (gram) 629 552 574 468 617 607 428 407 464 WT Soil Retained (gram) 0 0 1 39 206 196 33 12 13 500 G. Perhitungan Menentukan WT of Soil Retained Sieve No 1 Sieve No Sieve No 629 gr 629 gr = 552 gr 552 gr = 574 gr 573 gr = 0 gr 0 gr 1 gr Percent Retained (%) 0 0 0,2 7,8 41,2 39,2 6,6 2,4 2,6 100 Cumulative Percent Retained (%) 0 0 0,2 8 49,2 88,4 95 97,4 100 Percent T Fimer (%) 100 100 99,8 92 50,8 11,6 5 2,6 0

1 4 10 40 100 200 Pan

Menentukan Precent Retained

Sieve No

= 0,2 %

Sieve No 4

7,8 %

Menentukan Cumulative Percent Retained Sieve No 4 7,8 % + 0,2 % = 8 % 2

Sieve No 10 Menentukan Percent Tiner

41,2 % + 8 % = 49,2 %

100 % - (Cumulative Percent Retained) Sieve No 1 Sieve No 10 100 % - 0 % 92 % - 41,2 % = = 100 % 50,8 %

BATAS PLASTIS ( PLASTIS LIMIT TEST SET)

A. Maksud dan Tujuan Menentukan kadar air sample tanah pada peralihan keadaan plastis dan keadaan semi padat, B. Landasan Teori Plastis limit adalah kadar air terendah dimana tanah tetap dalam keadaan plastis, bisa juga kadar air minimum dimana tanah bisa dipilin tanpa hancur. Indeks Plastisitas didefinisikan sebagai suatu selang ukuran (range) kadar air, di mana tanah dalam keadaan plastis merupakan plastis dari batas cair dengan batas plastis. C. Peralatan 1. 2. 3. 4. Gelas ukur Plat kaca Spatula Batang pembanding 5. 6. 7. 8. Thin box (cawan) Wash bottle Porcelin dish Sieve No. 40 9. Scraper 10. Pan dan cover

D. Benda Uji Tanah kering disiapkan sebanyak 20 gram E. Prosedur Praktikum 1. Ambil sample tanah 20 gram yang lolos saringan No. 40, lalu letakkan diatas plat kaca pengaduk, gunakan spatula untuk mengaduknya hingga didapat campuran yang homogen 2. Setelah didapat campuran homogen, buatlah bola bola tanah seberat 7 gram kemudian di geleng geleng, penggelengan dilakukan terus sampai tanah tersebut membentuk batang tanah yang berdiameter 1/8 atau 3,2 mm. Bila sebelum mencapai 1/8 tanah sudah retak, maka benda uji di satukan lagi lalu ditambahkan sedikit air untuk memperbesar kadar airnya. Bila sudah mencapai diameter 1/8 atau 3,2 mm tanah belum retak biarkan tanah tersebut bebeapa saat diudara terbuka supaya kadar airnya berkurang karena penguapan. 2

3. Setelah kadar airnya diubah aduk terus sampai homogen, lalu digeleng geleng kembali sehingga terjadi retakan tepat pada saat mencapai diameter 1/8 atau 3,2 mm. 4. Tentukan kadar air pada prosedur 3, kadar air ini di sebut batas plastis F. Data

Uraian

Batas batas plastis

Sample Berat cawan Berat cawan + tanah basah Berat cawan + tanah kering Berat air Berat tanah kering

1 5 gram 7 gram 6 gram 1 gram 1 gram

2 5 gram 7 gram 6 gram 1 gram 1 gram

3 5 gram 7 gram 6 gram 1 gram 1 gram

G. Perhitungan Menentukan berat air Berat air = (Berat cawan + tanah basah) (Berat cawan + tanah kering) Sample 1 Sample 2 Sample 3 7 gram 6 gram = 1 gram 7 gram 6 gram = 1 gram 7 gram 6 gram = 1 gram

Menetukan berat tanah kering Berat tanah kering = ( Berat cawan + tanah kering) (Berat cawan) Sample 1 Sample 2 Sample 3 6 gram 5 gram = 1 gram 6 gram 5 gram = 1 gram 6 gram 5 gram = 1 gram

KADAR AIR TANAH

A. Maksud dan Tujuan Menentukan kadar air, yang dimaksud kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah tersebut dinyatakan dalam persen. B. Landasan Teori Kadar air tanah adalah perbandingan antara air tanah dan tanah kering C. Peralatan 1. Oven yang dilengkapi dengan suhu untuk memanasi sampai (110 5)C. 2. Cawan kedap udara dan tidak berkarat dengan ukuran yang cukup. Cawan dapat terbuat dari gelas maupun logam misalnya almunium. 3. I Neraca dengan ketelitian 0,01 gram II Neraca dengan ketelitian 0.001 gram III Neraca dengan ketelitian 0,1 gram IV Desikator 4. Sieve No 40 dan Sieve No 10 D. Benda Uji Jumlah benda uji yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air tergantung pada butir maksimum dari contoh yang diperiksa dengan ketelitian 0,01 gram E. Prosedur Praktikum 1. Benda uji yang mewakili tanah kering yang diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih, kering, dan diketahui beratnya. 2. Cawan dan isinya kemudian ditimbang dan berat dicatat. 3. Tutup cawan kemudian dibuka dan cawan ditempatkan di oven atau pengering lainnya, paling sedikit 4 jam (untuk di oven) atau sampai berat konstan. 4. Cawan ditutup kemudian didinginkan dalam desikator. 5. Setelah dingin dan ditimbang dan beratnya dicatat.

F. Data

Uraian

Kadar air tanah

Sieve No Cawan Tanah Kering Air Berat cawan Berat tutup cawan Berat cawan + tanah basah Berat cawan + tanah kering Berat air Berat tanah kering setelah di open Kadar air

40 1 50 gram 16 ml 5 gram 5 gram 71 gram 56,6 gram 14,4 gram 51,6 gram

40 2 50 gram 14 ml 5 gram 5 gram 68 gram 56,7gram 11,3 gram 51,7 gram

10 3 50 gram 17 ml 5 gram 5 gram 70 gram 60,2 gram 9,8 gram 55,2 gram

10 4 50 gram 10 ml 5 gram 5 gram 67 gram 60,1 gram 6,9 gram 55,1 gram

G. Perhitungan Kadar air tanah dapat dihitung sebagai berikut : Berat cawan + tanah basah Berat cawan + tanah kering Berat cawan kosong Berat air Berat tanah kering Kadar air = = w1 gram = w2 gram = w3 gram = (w1-w2)gram = (w2-w3)gram x 100 %

Sieve 40 Cawan 1 Berat air

= w1 w2 = 71 gram 56,6 gram = 14,4 gram 2

Berat tanah kering

= w2 w3 = 56,6t gram 10 gram = 46,6 gram = = = 30,9 % x 100 % x 100 %

Kadar air

Sieve 40 Cawan 2 Berat air

Berat tanah kering

= w1 w2 = 68 gram 56,7 gram = 11,3 gram = w2 w3 = 56,7 gram 10 gram = 46,7 gram = = = 24,19 % x 100 % x 100 %

Kadar air

Sieve 10 Cawan 3 Berat air

Berat tanah kering

= w1 w2 = 70 gram 60,2 gram = 9,8 gram = w2 w3 = 60,2 gram 10 gram = 50,2 gram = = x 100 % x 100 % = 19,52 %

Kadar air

Sieve 10 Cawan 4 Berat air

Berat tanah kering

= w1 w2 = 67 gram 60,1 gram = 6,9 gram = w2 w3 = 60,1 gram 10 gram = 50,1 gram = = = 13,77 % x 100 % x 100 %

Kadar air

Rata- rata Persentasenya =

30,9 % 24,19 % 19,52 % 13,77 % ---------------+ 88,38 % : 4 = 22,095 %

COMPACTION TEST (PEMADATAN TANAH) A. Maksud dan Tujuan Compection test ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah. Praktikum ini juga disebut Proctor Test dan dapat dilakukan secara standar maupun modified. Dimana percobaan ini dimaksudkan untuk mempertinggi kuat geser tanah, mengurangi sifat mampat, mengurangi permeabilitas, mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air. B. Landasan Teori Pemadatan tanah disini diartikan proses bertambahnya berat volume kering tanah sebagai akibat memadatnya partikel yang diikuti oleh pengurangan volume udara dengan volume air tetaptidak berubah. C. Benda Uji Sample tanah yang sudah dijemur 10 kg D. Peralatan 1. Palu pemadatan standar 2. Mold standar 3. Plat standar 4. Gelas ukur 5. Thin box(cawan) 6. Sikat baja 7. Pisau pemotong 8. Palu karet 9. Trowel 10. Scoop 11. Pan 12. Collar

E. Persiapan Sample 1. Siapkan sample tanah yang sudah dijemur lalu hancurkan dengan menggunakan palu karetkemudia disaring dengan sieve no 40. 2. Tentukan kadar air tanah tersebut. 2

3. Pisahkan 5 buah sample tanah masing masing seberat 2 kg dan masukan kedalam kantong plastik. 4. Ambil salah satu sample tadi kemudian semprot dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk aduk dengan tangan sampai rata. Penambahan air dilakukan sampai didapat campuran tanah yang bila di kepalkan dengan tangan lalu dibuka tidak hancur dan tidak lengket. Setelah di dapat campuran tanah seperti ini, catat jumlah air yang ditambahkan tadi. Kemudian tentukan kadar airnya secara perhitungan sebagai berikut: D=C xB

5. Hitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sample tanah dengan air tersebut dengan rumus : C= xA

6. Lakukan penambahan air sesuai dengan perhitungan lalu simpan sample tanah tersebut selama 24 jam agar di dapatkan kadar air yang benar benar merata. F. Prosedur Percobaan 1. Timbang mold standar berikut alasnya dengan ketelitian 1 gram. Beri tanda mold tersebut dengan stiker agar tidak tertukar. 2. Pasang collar lalu kencangkan dan tempatkan pada tumpuan yang kokoh. 3. Ambil salah satu sample tanah dari dalam kantong plastik yang telah dipersiapkan tadi, kemudian isikan kedalam mold kurang lebih sampai setengah tinggi mold. Tumbuk dengan palu standar sebanyak 25 kali tumbukan secara merata sehingga setelah memadat, tanah tersebut mengisi kurang lebih 1/3 tinggi mold. 4. Lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua dan ketiga sehingga lapisan terakhir mengisi sebagian collar. 5. Lepaskan collar dan ratakan kelebihan tanah pada mold dengan menggunakan pisau pemotong. 6. Isilah rongga rongga yang terbentuk dengan tanah bekas potongan sehingga didapatkan permukaan yang rata. 7. Timbang mold berikut alas dan tanah yang berada didalamnya dengan ketelitian 1 gram. 8. Keluarkan sample tanah dari mold dengan menggunakan extruder mold dan ambil 3 buah sample dibagian intinya untuk diperiksa kadar airnya. 9. Lakukan hal yang sama untuk kadar air yang lain sehingga di dapat 5 data pemadatan.

G. Data

Uraian

Pemadatan tanah

Sample Berat Tanah Kering Air Berat mold + tanah Berat tanah basah Berat mold Berat tanah bagian tengah Sisa tanah

1 552 gram 145 ml 5419 gram 1885 gram 5330 gram 666 gram

2 558 gram 146 ml 5473 gram 1942 gram 5330 gram 690 gram

3 539 gram 147 ml 5486 gram 1926 gram 5330 gram 751 gram

4 502 gram 148 ml 5470 gram 1794 gram 5330 gram 761 gram

5 456 gram 149 ml 5580 gram 1704 gram 5330 gram 737 gram

232 gram

172 gram

191 gram

254 gram

288 gram

H. Perhitungan Menentukan takaran air yang di pakai A = 2000 gram B = Kadar Air (%) C = (500 ml sisa air) = ml D=C C= xB xA

Sample 1 A = 2000 gram B = 22,1 % C = (500 ml 255 ml) = 245 ml

D = 245 = 330,56 % Sample 2 A = 2000 gram B = 22,1 % D = 330,56 % C= = 279,15 ml Sample 3 A = 2000 gram B = 22,1 % C = 279,15 ml D = 279,15 = 376,63 % C= = 320,84 ml Sample 4 A = 2000 gram B = 22,1 % C = 320,84 ml D = 320,84 = 432,88 % C= = 371,75 ml Sample 5

x 22,1

x 2000

x 22,1

x 2000

x 22,1

x 2000

A = 2000 gram B = 22,1 % C = 371,75 ml D = 371,75 = 501,57 % C= = 434,07 ml x 2000 x 22,1

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dalam penentuan gradasi jika luas kotak atau diameter saringan lebih besar dari permukaan butir tanah, maka tanah akan melewati saringan yang bersangkutan dan sebaliknya Untuk menentukan persentase tanah yang lolos melalui saringan menggunakan rumus ( 100 % - persentase kumulatif tanah yang lolos) Untuk menentukan kadar air gunakan persamaan = Dimana x 100 % w1 = Berat cawan + tanah basah w3 = Berat cawan + tanah kering w3 = Berat cawan kosong Untuk Menentukan berat air (berat air + tanah basah) (berat cawan + tanah kering) Satuan berat air (kg / gr) Tentukan kadar airnya secara perhitungan sebagai berikut: D=C xB

Hitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sample tanah dengan air tersebut dengan rumus : C= xA 2

Dalam menentukan berat satuan tergantung luas per volume permukaan benda. Bila volume benda semakin besar maka berat benda uji yang dimasukan tanah sampai merata akan berat pula.

B. Saran Semoga apa yang kami buat ini dapat memenuhi atau menambah wawasan berfikir kita semua tentang Mekanika Tanah. Oleh karena itu kami dari kelompok III menyarankan untuk praktikum dan caranya harus lebih ditingkatkan lagi agar apa yang diajarkan mudah diserap dengan baik dan juga dapat menghasilkan genersai yang lebih baik yang berguna bagi bangsa, nusa, dan agama.

DAFTAR PUSTAKA 1. Diktat Petunjuk praktikum Mekanika Tanah I, Laboraturium Fakultas Teknik Universitas Borobudur. 2. Harry Cristadi Hardiatmo, Mekanika Tanah I, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 3. Catatan cataan kuliah

You might also like