You are on page 1of 12

GEOMAGNETIK

 Diamagnetik Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan. Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah 0 <>m . Contoh bahan

diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng. Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet. bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom. sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di bawah pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetic.

Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet

material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetikataupun paramagnetik . Material yang disebut diamagnetik

umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu , senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik , serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri ,emas dan

bismut .Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna. Ciri-ciri dari bahan diamagnetic adalah: Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol. Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil. Permeabilitas bahan ini: u <> o. Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

 PARAMAGNETIK Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil. Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0 >, dan suseptibilitas magnetik

bahannya .0>m contoh bahan paramagnetik: alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan medan magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan sebagai pengisi kumparan toroida. Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi yang tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit disebabkan oleh medan magnet eksternal. bahan paramagnetik termasuk Magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum

Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan. Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah: Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah tidak nol. Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar. Permeabilitas bahan: u > u o. Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu

 FERROMAGNETIK Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.

Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok. Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi. Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0 >>> dan suseptibilitas

bahannya 0>>>m . contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon dan lainlain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada temperatur yang disebut Temperatur Currie. Temperatur Curie untuk besi lemah adalah 770 0C, dan untuk baja adalah 1043 0C (Kraus. J. D, 1970). Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik mereka setelah bidang eksternal telah

dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih. Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik. Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012
sampai

1015) adalah sejajar paralel sehingga

gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan

feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa dengan menggunakan metode partikel magnetik. Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai dasar sehari-hari. untuk Ferromagnetisme fenomena dan magnet

ferromagnetisme merupakan permanen.

menjelaskan

Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah: Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar. Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen

Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: u > uo ( miu > miu nol) Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

Keunggulan dan Kelemahan Metode Geomagnet Adapun keuntungan dari metode geoamgnet adalah : 1. Hanya membuthkan peralatan sensor dan pencatatan data dari sumber medan alami. 2. Operasional lapangan lebih efektif karena medan sumber tersedia, wilayah cakupan survey lebih luas untuk waktu pengukuran yang sama. 3. Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan sehingga pengukuran dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan hasil yang baik. 4. Setting intepretasi dapat dilakukaj dengan setting komputasi sederhana dan cepat untuk data yang terbatas. Sedangkan kelemahan dari metode geomagnet adalah : 1. 2. Sumber noise sulit dikendalikan. Integrasi sumber anomali geologi meliputi cakupan yang luas, sehingga identifikasi anomali lebih sulit dilakukan. 3. Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan bisa terasa menggangu bila diperlukan beberapa penyesuaian berkait sumber anomali yang harus diukur. 4. Data yang terbatas seringkali tidak memungkinkan untuk interpretasi secara rinci.

Jenis-Jenis Alat Yang Digunakan Dalam Metode Geomagnet

Proton Precission Magnetometer (PPM) adalah suatu sensor untuk mengukur induksi medan magnet total. Sensor ini berisi zat cair yang

kaya akan proton, misalnya methanol atau kerosene, Proton berputar pada sumbunya dan bermuatan listrik. Walaupun berada dalam medan magnet bumi, namun proton-proton di dalam sensor PPM mempunyai arah momen magnet yang acak, karena medan magnet bumi tidak cukup kuat untuk menyearahkan momen proton tersebut sehingga momen magnetnya saling menghilangkan. Di dalam sensor terdapat kumparan yang berbentuk solenoida yang melingkari tabung pembungkus zat cair yang kaya proton. Bila arus listrik DC dilewatkan melalui kumparan maka akan timbul medan magnet yang dikenakan tadi. Pada saat arus diputus tiba-tiba, proton akan berpresisi dalam arah medan magnet bumi dan berusaha kembali pada kedudukan semula. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode geofisika dengan menggunakan teknik elektromagnetik yang dirancang untuk mendeteksi objek yang terkubur di dalam tanah dan mengevaluasi kedalaman objek tersebut. GPR juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan karakteristik permukaan bawah tanah tanpa mengebor ataupun menggali tanah. Sistem GPR terdiri atas pengirim (transmitter), yaitu antena yang terhubung ke sumber pulsa (generator pulsa) dengan adanya

pengaturan timing circuit, dan bagian penerima (receiver), yaitu antena yang terhubung ke LNA dan ADC yang kemudian terhubung ke unit pengolahan (data processing) serta display sebagai tampilan outputnya.

Metode Pengambilan Data Geomagnetik Secara Regional dan Lokal Regional Metode pengambilan data secara Regional dapat dibagi ke dalam tiga daerah yaitu di udara, laut dan di darat : Penyelidikan dari udara Biasanya dilakukan untuk memetakan daerah yang luas. Hasilnya dapat memberikan petunjuk untuk penyelidikan selanjutnya. Alat yang digunakan biasanya adalah flux-gate magnetometer, nuclear precession. Kepekaan alat yang dipergunakan biasanya lebih tinggi (1-5 gamma) dari pada yang dipergunakan di darat (10-20 gamma). Penyebab utama mungkin biaya penyelidikan dari udara jauh lebih mahal, pengukuran dapat dilakukan jauh diatas permukaan. Pengukuran dilakuakan terhadap medan magnetik total sebab untuk mengukur salah satu komponen, baik vertikal ataupun horizontal, presisi posisi sangat menentukan, dan ini sukar dilakukan pada penyelidikan ini. Ketinggian penerbangan diketahui dari altimeter, pola lintasan diatur memotong struktur geologi yang diperkirakan, dan pembacaan diulang secara overlap untuk menghindari/mengetahui

perubahan secular yang berlangsung sewaktu-waktu. Hal ini dapat dilakukan pula dengan bantuan magnetometer lain yang ditempatkan di darat sebagai pengecekkan menentukan lokasi/posisi pesawat yang biasanya dibantu dengan pemotretanpemotretan dari udara secara bersamaan waktunya. Adakalanya dilakukan dengan radar, sehingga posisi pesawat

secara tepat dapat ditentukan. Hasil pembacaan dilakukan secara periodik, kirakira1 detik. Tentunya cara penyelidikan ini ada baiknya dan buruknya. Penyelidikan di Laut Alat yang digunakan biasanya adalah flux-gate dan proton

magnetometer. Alatnya biasanya ditarik sejauh 150 hingga 300 meter dibelakang kapal, maksudnya untuk menghindari pengaruh dari kapal tersebut. Kedalamannya alat sekitar 15 meter di bawah permukaan air laut. Penyelidikan laut memerlukan biaya yang mahal. Kegunaannya terasa apabila secara bersamaan dilakukan pula misalnya penyelidikan cara gaya berat. Sasarannya ialah untuk memberikan konfigurasi struktur geologi di bawah dasar laut. Disamping itu juga mempersiapkan pete geomagnet regional.

Penyelidikan di darat Cara penyelidikan ini merupakan cara yang paling tua dilakukan orang.

Letak dan penyebaran titik-titik pengamatan disesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai. Biasanya dikombinasi dengan penyelidikan gaya berat sebab kerapatan titik pengamatan hampir sama. Alat untuk penyelidikan di darat adalah flux-gate magnetometer, alat ini paling praktis mudah dibawa dan dipidah-pindahkan serta dapat cepat dibaca. Jarak titik pengamatan dapat dekat sekali sekitar 10 meter tergantung pada perkiraan besarnya sasaran yang dicari. Yang seringkali diukur dalam penyelidikan ini ialah komponen vertikal medan magnet bumi. Kadang-kadang medan total pun

dapat diukur dengan menggunakan proton magnetometer. Pembacaan ulang dilakukan setiap satu atau dua jam pada tempat-tempat yang pernah diukur sebelumnya. Maksudnya untuk mengetahui dan mengoreksi terhadap variasi secara secular. Anomali yang harus diperhatikan biasanya lebih dari 500 gamma. Rata-rata kepekaan alat sekitar 10 gamma. Sebab itu benda-benda besi disekitar alat akan mengganggu selam pembacaan, hal ini harus dihindarkan. Keadaan topografipun sangat berpengaruh pada pengukuran, begitu pula susceptibilitas bahan tubuh magnet menentukan pula besar kecilnya pengukuran medan magnet yang diteliti.

Lokal Sementara untuk metode penelitian geomagnetik lokal tahap penelitian dimulai dengan pengambilan data yang dilakukan pada titik dengan rentang 5 m pada 10 lintasan berbeda. Proses pengambilan data dilakukan menggunakan magnetometer G856 jenis PPM. Data yang diperoleh berupa medan magnet total yang kemudian dilakukan koreksi harian dan koreksi IGRF untuk menghasilkan anomali medan magnet total di topografi. Anomali medan magnet total di topografi direduksi ke bidang datar karena perbedaan topografi ketinggian daerah penelitian. Ketinggian yang diambil adalah 100 m. Setelah itu dilakukan pengangkatan ke atas pada ketinggian 1000 meter di atas spheroid untuk menghasilkan anomali regional dan anomali lokal. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisis pola kontur anomali medan magnet lokal. Sedangkan interpretasi kuantitatif, data

anomali medan magnet lokal dibuat pemodelan anomali magnetik bawah permukaan.

Sumber Pustaka
http://bu-gis.blogspot.com/2011/11/metode-ground-penetrating-radar-gpr.html http://geofisika-ceria.blogspot.com/2010/12/teknik-survey-magnetik_26.html http://ikhsanharpani.blogspot.com/2011/11/metode-geofisika.html http://geofisikamanado.blogspot.com/2009/05/cara-pengukuran-metode-magnetik.html http://fmipa.unipa.ac.id/Buku%20dan%20Journal/survey%20geofisika%20gn.bujil.doc http://eriwidi46.blogspot.com/2011/10/identifikasi-struktur-geologi.html http://twenzri.blogspot.com/2009/07/alata-ekplorasigeofisika-geolistrik.html http://himafis.mipa.uns.ac.id/2011/03/22/metode-survei-geofisika/ http://tambangunhas.wordpress.com/tag/geofisika-ekplorasi/ http://poetrafic.wordpress.com/2010/10/06/metode-geomagnet/ http://abgheo.wordpress.com/2011/06/12/sifat-kemagnetan-pada-batuan/ http://geologikita.blogspot.com/2008/11/kemagnetan-kristal.html http://asmin07.files.wordpress.com/2011/03/magnetik-paramagnetik-feromagnetik-bab-iiasmin.docx http://www.scribd.com/document_downloads/direct/77850625?extension=pptx&ft=1329 570290&lt=1329573900&uahk=AbLc0amIegDs6WKXIDOHRmknlvw

You might also like