You are on page 1of 14

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RPP BAHASA INDONESIA SMP

7:53 AM KURIKULUM, SILABUS RPP BERKARAKTER No comments IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RPP BAHASA INDONESIA SMP - Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP adalah rencana yang digunakan guru untuk merealisasikan rancangan yang telah disusun dalam silabus. Ada perbedaan antara silabus dengan RPP. Perbedaan Silabus dengan RP: silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan oleh siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, sedangkan RPP memuat penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu kompetensi dasar. RPP dapat dijadikan alat pemantau proses pembelajaran itu sendiri dalam hal kemungkinan keefekifannya dalam mencapai ketuntasan kompetensi. RPP memuat langkah-langkah yang dapat memperkuat jaringan pengetahuan siswa sehingga pengetahuan yang akan diperolehnya benarbenar menjadi bagian dari dirinya. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah. RPP secara umum tersusun atas SK, KD, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Seperti yang terumuskan pada silabus, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian yang dikembangkan di dalam RPP pada dasarnya dipilih untuk menciptakan proses pembelajaran untuk mencapai SK dan KD. Oleh karena itu, agar RPP memberi petunjuk pada guru dalam menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengembangan karakter, RPP tersebut perlu diadaptasi. Seperti pada adaptasi terhadap silabus, adaptasi yang dimaksud antara lain meliputi hal-hal berikut. 1. Modifikasi tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran juga terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter. Tujuan dapat berupa output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas oleh guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa. Pengintegrasian karakter dalam tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan modifikasi rumusan tujuan yang sudah ada, sehingga tujuan juga terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter. Dengan demikian, tujuan yang merupakan dasar dalam pembelajaran ini dapat dirumuskan dengan menyertakan pengalaman belajar, hasil langsung, dan karakter yang dituntut. Sebagai contoh rumusan tujuan: Setelah mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan kerja keras, siswa dapat menyusun laporan hasil wawancara dengan teliti dan cermat.

2. Penambahan dan/atau modifikasi langkah-langkah pembelajaran sehingga ada langkah-langkah pembelajaran yang mengembangkan karakter. Langkah pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Sebagaimana disebutkan di depan, prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning disarankan diaplikasikan pada semua tahapan pembelajaran karena prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sekaligus dapat memfasilitasi terinternalisasinya

nilai-nilai. Selain itu, perilaku guru sepanjang proses pembelajaran harus merupakan model pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik. a. Langkah Pendahuluan Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada kegiatan pendahuluan adalah sebagai berikut. Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai, membangun kepedulian akan nilai, dan membantu internalisasi nilai atau karakter pada tahap pembelajaran ini. Berikut adalah beberapa contoh.

1) Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin) 2) Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli) 3) Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius) 4) Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin) 5) Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli) 6) Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin) 7) Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli) 8) Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter 9) Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD

b. Langkah Inti Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, kegiatan inti pembelajaran terbagi atas tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pada tahap eksplorasi peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada tahap elaborasi, peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam. Pada tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran dan kelayakan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa.

Berikut beberapa ciri proses pembelajaran pada tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang potensial dapat membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai yang diambil dari Standar Proses. a. Eksplorasi 1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama) 2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras) 3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan) 4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri) 5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras) b. Elaborasi 1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis) 2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun) 3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis) 4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab) 5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama) 7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama) 8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama) 9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama) c. Konfirmasi 1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis) 2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis) 3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri) 4) Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru: a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun); b) membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli); c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis); d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu);

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).

c. Langkah Penutup Dalam kegiatan penutup, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanamkan karakter adalah sebagai berikut. 1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis); 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan); 3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis); 4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan 5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Penambahan dan/atau modifikasi teknik dan instrumen penilaian sehingga ada teknik dan instrument penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian dan (b) bentuk instrumen. a. Teknik Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara

untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah. b. Bentuk Instrumen Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tes tertulis Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll. Tes isian: isian singkat dan uraian Tes lisan Daftar pertanyaan Observasi Lembar observasi (lembar pengamatan) (pengamatan) Tes praktik (tes Tes tulis keterampilan kinerja) Tes identifikasi Tes simulasi Tes uji petik kerja Penugasan individual atau kelompok Penilaian portofolio Jurnal Penilaian diri Penilaian Penilaian antarteman Pekerjaan rumah Proyek Lembar penilaian portofolio Buku cacatan jurnal Kuesioner/lembar penilaian diri Lembar penilaian antarteman

18 Indikator Pendidikan Karakter Bangsa


Wed, 10/12/2011 - 08:47 Admin

Dengan seringnya tawuran antar pelajar dan menurunnya karakter berkebangsaan pada generasi maka dicetuskan pendidikan karakter bangsa sebagai wujud pendidikan karakter kebangsaan kepada peserta didik. Pendidikan karakter bangsa Indonesia. Dalam pelaksanaannya pendidikan karakter bangsa indonesia tidak berdiri sendiri tetapi berintegrasi dengan pelajan-pelajaran yang ada dengan memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bangsa bisa dilakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit) yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Berikut 18 Indikator Pendidikan Karakter bangsa sebagai bahan untuk menerapkan pendidikan karakter bangsa: 1. Religius ; Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. INDIKATOR SEKOLAH A Merayakan hari-hari besar keagamaan.

B Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah. C Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah. INDIKATOR KELAS A Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. B Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah. 2. Jujur ; Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. INDIKATOR SEKOLAH A Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. B Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala. C Menyediakan kantin kejujuran. D Menyediakan kotak saran dan pengaduan. E Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian. INDIKATOR KELAS A Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. B Tempat pengumuman barang temuan atau hilang. C Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas secara berkala. D Larangan menyontek. 3. Toleransi ; Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya INDIKATOR SEKOLAH A Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas. B Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. INDIKATOR KELAS A Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. B Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. C Bekerja dalam kelompok yang berbeda. 4. Disiplin ; Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. INDIKATOR SEKOLAH A Memiliki catatan kehadiran. B Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin. C Memiliki tata tertib sekolah. D Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin.

E Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah. F Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK). INDIKATOR KELAS A Membiasakan hadir tepat waktu. B Membiasakan mematuhi aturan. C Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan program studi keahliannya (SMK). D Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan (sesuai program studi keahlian) (SMK). 5. Kerja Keras ; Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. INDIKATOR SEKOLAH A Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. B Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras. C Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja. INDIKATOR KELAS A Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. B Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar. C Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja. D Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar. 6. Kreatif ; Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. INDIKATOR SEKOLAH A. Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif. INDIKATOR KELAS A Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif. B Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi. 7. Mandiri ; Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. INDIKATOR SEKOLAH Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik. INDIKATOR KELAS Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri. 8. Demokratis ; Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

INDIKATOR SEKOLAH A Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan. B Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. C Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka. INDIKATOR KELAS A Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat. B Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. C Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat. D Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif. 9. Rasa Ingin Tahu; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. INDIKATOR SEKOLAH A Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah. B Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. INDIKATOR SEKOLAH A Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu. B Eksplorasi lingkungan secara terprogram. C Tersedia media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik). 10. Semangat Kebangsaan; Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. INDIKATOR SEKOLAH A Melakukan upacara rutin sekolah. B Melakukan upacara hari-hari besar nasional. C Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional. D Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. E Mengikuti lomba pada hari besar nasional. INDIKATOR KELAS A Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi. B Mendiskusikan hari-hari besar nasional. 11. Cinta Tanah Air ; Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

INDIKATOR SEKOLAH A Menggunakan produk buatan dalam negeri. B Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia. B Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. INDIKATOR KELAS A Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia B. Menggunakan produk buatan dalam negeri. 12. Menghargai Prestasi; Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. INDIKATOR SEKOLAH A Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah. B Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. INDIKATOR KELAS A Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik. B Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. C Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi. 13. Bersahabat/ Komuniktif; Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. INDIKATOR SEKOLAH A Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah. B Berkomunikasi dengan bahasa yang santun. C Saling menghargai dan menjaga kehormatan. D Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban. INDIKATOR KELAS A Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik. B Pembelajaran yang dialogis. C Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik. D Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik. 14. Cinta Damai; Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya INDIKATOR SEKOLAH A Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis. B Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan. C Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender. D Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang.

INDIKATOR KELAS A Menciptakan suasana kelas yang damai. B Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan. C Pembelajaran yang tidak bias gender. D Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang. 15. Gemar Membaca; Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. INDIKATOR SEKOLAH A Program wajib baca. B Frekuensi kunjungan perpustakaan. C Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan untuk membaca. INDIKATOR KELAS A Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik. B Frekuensi kunjungan perpustakaan. C Saling tukar bacaan. D Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan referensi. 16. Peduli Lingkungan; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. INDIKATOR SEKOLAH A Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. B Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. C Menyediakan kamar mandi dan air bersih. D Pembiasaan hemat energi. E Membuat biopori di area sekolah. F Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik. G Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik. H Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik. I Penanganan limbah hasil praktik (SMK). J Menyediakan peralatan kebersihan. K Membuat tandon penyimpanan air. L Memrogramkan cinta bersih lingkungan. INDIKATOR KELAS A Memelihara lingkungan kelas. B Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas. C Pembiasaan hemat energi. D Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).

17. Peduli Sosial; Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. INDIKATOR SEKOLAH A Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial. B Melakukan aksi sosial. C Menyediakan fasilitas untuk menyumbang. INDIKATOR KELAS A Berempati kepada sesama teman kelas. B Melakukan aksi sosial. C Membangun kerukunan warga kelas. 18. Tanggung jawab; Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. INDIKATOR SEKOLAH A Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis. B Melakukan tugas tanpa disuruh. C Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat. D Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas. INDIKATOR KELAS A Pelaksanaan tugas piket secara teratur. B Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. C Mengajukan usul pemecahan masalah.

You might also like