You are on page 1of 8

1

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran variable yang diteliti Secara umum, dampak pelayanan kesehatan gratis di Sulsel mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terukur dari jumlah kunjungan serta cakupan program yang meningkat sejak diterapkannya program. Di Puskesmas Watampone terjadi peningkatan jumlah mengunjung dari tahun ke tahun, namun bila dilihat dari keluhan-keluhan para pasien mengenai kekurangan akan pelayanan serta sarana dan prasarana yang terjadi di Puskesmas Watampone maka dapat dikatakan terdapat masalah dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Ada anggapan bahwa distribusi karu jamkesda belum tepat sasaran. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka pada penelitian ini penulis akan meneliti akan ketepatan sasaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Puskesmas Watampone kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Model hubungan antara variable

Input Terdistribusi kartu jamkesda

Output

kepemilikan kartu jamkesda \ Terdistribusi kartu jamkesda kepemilikan jaminan kesehatan lainnya (Askes, Jamkesmas, Jamsostek) kelengkapan persyaratan mendapatkan jamkesda (KTP, KK) ketepatan sasaran jamkesda

Keterangan: Variabel yang diteliti

C. Defenisi Konsep 1. Ketepatan sasaran jamkesda Yang dimaksud dengan ketepatan sasaran jamkesda adalah pandangan responden menilai keadaan dimana penerima jamkesda yang dilayani di Puskesmas Watampone merupakan keluarga/individu yang berhak

menggunakan jamkesda yang diukur dengan dengan teknik wawancara semiterstruktur dan observasi partisipasi pasif. Responden diminta tanggapannya akan tepat atau tidaknya sasaran jamkesda. Dan di observasi apakah responden beranggapan sasaran jamkesda tepat jika responden beranggapan bahwa yang berhak mendapatkan kartu dan pelayanan Jamkesda adalah penduduk Sulawesi Selatan yang mempunyai identitas (KTP/Kartu Keluarga), tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya. Tidak tepat jika responden beranggapan bahwa yang berhak menjadi sasaran Jamkesda adalah bukan penduduk Sulawesi Selatan, tidak mempunyai identitas (KTP/Kartu Keluarga) yang membuktikan bahwa dia adalah penduduk Sulawesi Selatan, juga telah mempunyai jaminan kesehatan lainnya (askes, jamkesmas, jamsostek).

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain penelian Desain penelitian dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti

menggunakan bentuk penelitian ini untuk mendekskripsikan peristiwa atau pengalaman informan dengan mengutamakan pandangan dan informasi yang diberikan. Dalam hal ini peneliti dapat menjabarkan informasi yang diperoleh dari informan dan memberikan makna melalui analisis, sehingga peneliti dapat mengetahui persepsi respoinden tentang ketepatan sasaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Puskesmas Watampone kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2004). Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien dengan menggunakan jaminan jamkesda yang dilayani di puskesmas Watampone.

2. Sampel Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.(Nursalam & Siti Pariani, 2000). Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling. Random Sampling atau sampling acak adalah memilih responden secara acak dari kelompok yang homogen. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien jamkesda rawat jalan, dengan menggunakan teknik porpusive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu dengan jumlah sampel 20 orang, yang mana sampel tersebut telah memenuhi kriteria inklusi: a. Pasien Jamkesda yang dilayani di dalam gedung Puskesmas Watampone.

b. Pasien Jamkesmas yang bersedia menjadi informan. 3. Responden Responden pada penelitian ini adalah pasien yang berkunjung yang telah terpilih menjadi sampel pada penelitian ini. C. Cara pengambilan sampel Pengambilan sampel dengan memilih secara acak dari populasi yang ada yang sesuai dengan kriteria inklusi. D. Cara pengumpulan data 1. Data primer diperoleh melalui : a. Wawancara mendalam dengan responden yang dilakukan peneliti untuk menggali fenomena ketepatan sasaran jamkesda.

2. Data sekunder diperoleh dari puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten, dan instansi lain yang terkait yang berada pada daerah lokasi penelitian. 3. Instrument penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai human instrument. Hal ini didasarkan karena pada awal penelitian kualitatif permasalahannya belum jelas dan pasti, sehingga peneliti sebagai instrumen dapat menyesuaikan diri terhadap kenyataankenyataan yang ada di lapangan/semua aspek keadaan yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Selain itu, hanya manusia sebagai instrument yang dapat berhubungan dengan informan dan mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan, sehingga peneliti berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. E. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data 1. a. Pengumpulan data Wawancara Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang akan digunakan adalah wawancara semiterstruktur (semistructure interview) dimana termasuk dalam kategori in-depth inteview yang pelaksanaannya lebih bebas. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2008). b. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif (passive participation) dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan tersebut (Sugyono, 2008). 2. Pengolahan Peneliti menggunakan teknik analisis data di Lapangan Model Miles dan Huberman (Sugiyono 2008). Aktivitas teknik analisis data ini yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Penjelasannya sebagai berikut. a. Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. b. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini, peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk teks yang bersifat narasi. Ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Miles and Huberman (1984 dikutip dalam Sugiyono 2008), yang menyatakan bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Verifikasi)

Drawing/Verification

(Penarikan

Kesimpulan

dan

Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 3. Penyajian data

Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang disertai dengan penjelasan. F. Analisa data Analisa dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang diteliti.

You might also like