You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM KAKI PADA LANSIA

Oleh :
Rihaliza, S.Kep Suratno, S.Kep Lisa Afriani, S.Kep Devi Aprilia, S.Kep Aulia Rahmi, S.Kep Anita Syukra, S.Kep Devina Johan, S.Kep Feni Betriana, S.Kep Yosi Gusmida, S.Kep Inneke Pratiwi, S. Kep Elia Anggraini, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan Sasaran : Senam Kaki Pada Lansia : Warga RT I RW II Gurun Laweh, Kec. Nanggalo, Padang Hari/Tanggal Waktu : Kamis / 9 Februari 2012 : 11.00 11.45 wib ( 45 menit )

A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia melahirkan konsekuensi perawatan secara holistik pada lansia. Lansia yang telah mengalami penurunan fungsi berbagai organ diupayakan agar dapat hifup sejahtera, sehat, dan mandiri pada batas kemampuannya. Namun, berbagai penurunan fungsi organ menghasilkan keterbatasan fisik sehingga banyak lansia yang pada akhirnya mengalami imobilisasi ataupun pembatasan mobilitas. Padahal, imobilisasi akan menimbulkan beragam konsekuensi yang dapat menurunkan status kesehatan. Oleh sebab itu, latihan atau olah raga perlu bagi lansia untuk tetap mempertahankan status kesehatan. Dari sudut ilmu kesehatan, tidak diragukan lagi bahwa olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada umumnya.selain itu telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian pengobatan beragam gangguan kesehatan, namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi lansia karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan disebabkan penurunan fungsi tubuh lansia itu sendiri. Salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki. Pada praktek lapangan yang dilakukan mahasiswa di RT I RW II Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo selama 10 hari didapatkan hasil wawancara dengan beberapa KK bahwa belum ada yang mengenal tentang senam kaki untuk lansia. Berdasarkan hal di atas, maka mahasiswa tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang senam kaki untuk lansia dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi lansia.

B. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien dapat memahami tentang senam kaki ntuk lansia.

2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien mampu : Mempraktekan senam kaki untuk lansia.

C. Pelaksanaan Kegiatan : 1. Topik : Senam kaki untuk lansia

2. Sasaran dan target : Lansia dan keluarga RT I RW II Gurun Laweh 3. Metode 4. Media dan Alat 5. Waktu dan tempat Hari Waktu Tempat : Kamis/ 9 Februari 2012 : 11.00-11.45 WIB ( 45 menit) : Mushalla Mukhlisin Gurun Laweh : Ceramah, Tanya jawab, dan Demonstrasi : Infokus dan Leaflet

6. Pengorganisasian Penanggung Jawab Moderator Penyaji Fasilitator : Gusti Sumarsih, S.Kp : Feni Betriana, S.Kep : Anita Sykura, S.Kep : Rihaliza, S.Kep Suratno, S.Kep Lisa Afriani, S.Kep Devi Aprilia, S.Kep Aulia Rahmi, S.Kep Devina Johan, S.Kep Yosi Gusmida, S.Kep Inneke Pratiwi, S. Kep Elia Anggraini, S.Kep

7. Materi ( terlampir ) a. Pengertian senam kaki b. Manfaat senam kaki c. Cara melakukan senam kaki

8.

Setting Tempat

Keterangan : : Penyaji : Peserta : Penanggung Jawab : Moderator : Fasilitator

D. Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Mahasiswa 1 Tahap Pembukaan - Mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan - Menjelaskan kontrak waktu 2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan audien - Menjawab salam - Memperhatikan - Mendengarkan - Memperhatikan

Waktu 5 Menit

30 Menit

- Menggali pengetahuan tentang - Mengemukakan pengertian senam kaki - Memberikan pendapat

reinforcement - Mendengarkan

positif atas jawaban audien

- Menjelaskan pengertian senam - Mendengarkan dan kaki - Memotivasi audien memperhatikan untuk - Mengulang kembali

mengulang kembali - Memberikan reinforcement - Mendengarkan

positif atas jawaban audien - Menggali pengetahuan audien tentang manfaat senam kaki - Memberikan reinforcement - Mengemukakan pendapat - mendengarkan

positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang manfaat senam kaki - Memotivasi audien untuk - Mendengarkan dan memperhatikan - Mengulang kembali

mengulang kembali - Memberikan reinforcement - Mendengarkan

positif atas jawaban audien - Menggali pengetahuan audien tentang cara melakukan senam - Mengemukakan kaki - Memberikan reinforcement - Mendengarkan cara - Mendengarkan dan untuk memperhatikan - Mengulang kembali pendapat

positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang

melakukan senam kaki - Memotivasi audien

mengulang kembali - Memberikan reinforcement

positif atas jawaban audien - Mendemonstrasikan kaki diabetes mellitus - Memotivasi audien untuk senam

- Mendengarkan - Mendengarkan dan memperhatikan - Mengulang kembali

mengulang kembali gerakan

senam kaki. - Member reinforcement positif - Mendengarkan

Tahap Penutup - Bersama audien menyimpulkan materi yang telah disampaikan - Mengevaluasi materi yang telah diberikan - Menutup dan memberi salam - Menjawab salam - Menjawab pertanyaan - Ikut menyimpulkan materi

10 Menit

E. Evaluasi 5. Evaluasi Struktur Penyaji dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan Tempat, media dan alat penyuluhan telah tersedia sesuai perencanaan

6. Evaluasi Proses Peran dan tugas anggota kelompok sesuai dengan perencanaan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir dengan tertib dan kooperatif 7. Evaluasi Hasil Peserta mampu : Menyebutkan pengertian senam kaki Menyebutkan manfaat senam kaki Menyebutkan cara melakukan senam kaki

Lampiran Materi

SENAM KAKI PADA LANSIA

I. Pengertian Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

II. Manfaat a. Memperbaiki sirkulasi darah b. Memperkuat otot-otot kecil c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

III. Cara Melakukan Senam Kaki a. Duduk secara benar di atas kursi dengan meletakkan kaki di lantai. b. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali. c. Dengan meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini diulangi sebanyak 10 kali d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan buat putaran 360 dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat putaran 360 dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

f. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Buat putaran 360 dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali g. Lutut diluruskan lalu dibengkokkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelahnya. h. Letakkan sehelai kertas surat kabar di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta FKUI. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid.II Ed.3. FKUI : Jakarta Jane, F. (2003). Asisten Keperawatan ; Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC Lanywati, Endang. 2001. Diabetes Mellitus. Yogyakarta : Kanisius Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Misnadiarly. 2006. Diabetes Mellitus : Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Yahmin, S. (2011). Lima Pilar Penanganan Diabetes. diakses dari http://www.lkc.or.id/index.php/news/2011/06/-lima-pilar-penanganan-dm

Lampiran PROSEDUR SENAM KAKI a. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk), hanskun. b. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki c. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy pasien d. Prosedur Pelaksanaan : 1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

2.

Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

4.

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

5.

Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6.

Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

7.

Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

8.

Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

9.

Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.

10.

Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

11.

Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja

Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki

Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.

Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

You might also like