You are on page 1of 7

PROPOSAL IDE BISNIS

Logo Lembaga/Fakultas/Perguruan Tinggi/Organisasi/Institusi

<Sate Bandeng>

Disusun Oleh : 1. Nurul Wahyuni......................................... (Ketua) 2. Abdur Rosyid............................................ (Anggota I) 3. ..................................................................... (Anggota II)

Disusun untuk mengikuti seleksi TECHNOPRENEUR CAMP: Workshop Wirausaha Industri Inovatif ke-III

<nama org> <almt org> TAHUN 2012

HALAMAN IDENTITAS PENGUSUL


Judul Proposal Ide Bisnis : Sate Bandeng Gresikan Ketua Tim Nama Jenis Kelamin Lembaga/Fakultas/Perguruan Tinggi/Organisasi/Institusi Nomor HP/Email Alamat : Nurul Wahyuni : Perempuan : : 085755742495 :

Anggota I Nama Jenis Kelamin Lembaga/Fakultas/Perguruan Tinggi/Organisasi/Institusi Nomor HP/Email Alamat : Abdur Rosyid : Laki-Laki : : 03160975340 :

Anggota II Nama Jenis Kelamin Lembaga/Fakultas/Perguruan Tinggi/Organisasi/Institusi Nomor HP/Email Alamat : : : : :

., tgl . Mengetahui, Ketua Lembaga/Fakultas/Perguruan Tinggi/Organisasi/Institusi *) Tanda tangan & Cap Instansi .. Nurul Wahyuni Ketua Tim

*) Untuk tahap awal seleksi, pengiriman secara online tidak perlu tanda tangan & cap instansi. Setelah proposal lolos seleksi tahap I peserta wajib menyertakan tanda tangan & cap instansi untuk diserahkan pada saat acara workshop.

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Bandeng adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulaupulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 23 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak. Ikan muda yang sering disebut nener dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap. Ikan bandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Namun sayangnya bandeng memiliki kelemahan, yaitu dagingnya 'berduri' banyak.Duri bandeng sebenarnya adalah tulang dari bandeng. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan dagingnya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan panci bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu, sehingga duri ini menjadi lunak dan dapat dihancurkan jika dikunyah. Komposisi gizi per 100 gram daging bandeng adalah energi 129 kkal, protein 20 g, lemak 4,8 g, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 2 mg, vitamin A 150 SI, dan vitamin B1 0,05 mg. Protein bandeng cukup tinggi. Kondisi ini menjadikan bandeng sangat mudah dicerna dan baik dikonsumsi oleh semua usia untuk mencukupi kebutuhan protein tubuh, menjaga dan memelihara kesehatan serta mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro. Bandeng juga mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak ini bermanfaat mencegah terjadinya penggumpalan keping-keping darah sehingga mengurangi risiko terkena arteriosklerosis dan mencegah jantung koroner. Asam lemak ini juga bersifat hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Mampu meningkatkan daya tahan tubuh serta berperan dalam pertumbuhan otak pada janin serta pendewasaan sistem saraf. bandeng ini rendah kolesterol.. Dengan rajin mengkonsumsi ikan seperti bandeng merupakan salah satu cara diet tepat sebagai penangkal penyakit jantung koroner. b. Maksud dan Tujuan Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyajikan sebuah inovasi kuliner yang sesuai dengan lidah nusantara, mengenalkan paduan dari dua kekhasan yaitu sate dan bandeng, menjaga warisan kuliner nusantara dan dapat memberikan profit bagi kelompok. Adapun luaran yang terkait dengan tujuan awal pelaksanaan program dan diharapkan dapat tercapai setelah melakukan program ini adalah terciptanya suatu produk

kuliner yang inovativ, enak dan digemari masyarakat serta dapat dikomersialkan menjadi bisnis kontinu sehingga menghasilkan profit yang besar. Manfaat dari program ini adalah: 1. 2. 3. Untuk para team, manfaat yang didapat adalah bisnis kuliner menghasilkan profit. Untuk para konsumen, mendapatkan produk kuliner yang inovatif dengan rasa yang unik dan nikmat. Sate bandeng merupakan kuliner unik yang mengutamakan cita rasa bandeng yang khas dan dikemas dalam bentuk sate yang merupakan makanan khas indonesia yang telah mendunia. c. Usaha yang yang akan dikembangkan Sate Bandeng BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN USAHA a. Jenis Produk Berisi jenis produk/jasa yang akan ditawarkan dan keunikan yang diberikan. Sate Bandeng, berduri ataupun tidak, unik, lom prnah ada, ttap mmpertahankan citarasa dn aroma asli bandeng, gresik trknal dg bandeng, Produk yang kami tawarkan adalah kuliner unik yang bernama Sate Bandeng. Sate Bandeng merupakan konsep kuliner yang memadukan kekhasn kuliner indonesia yaitu sate dengan bandeng yang juga khas dan banyak digemari lidah masyarakat Indonesia. Kuliner ini menyajikan sensasi rasa sate berbahan dasar bandeng utuh yang lezat dengan racikan bumbu yang sedap. Dalam pemasaran produk, produk ini terbagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah Sate Bandeng Original yang berbahan dasar utuh (bandeng berduri), sehingga konsumen bisa merasakan sensasi asli dari bandeng. Sedangkan produk kedua adalah Sate Bandeng Empuk yang juga berbahan dasar bandeng namun untuk produk kedua ini menggunakan bandeng duri lunak sehingga penikmat Sate Bandeng Empuk tidak perlu khawatir dengan duri bandeng. Sate Bandeng berupa bandeng utuh yang ditusuk dan dipanggang seperti sate pada umumnya. Bumbu yang dipakai diracik dengan sempurna untuk memperoleh yang

cita rasa unik yang khas. Sementara untuk sensasi pedas bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen. b. Aspek Produksi dan Teknologi Berisi tentang proses pembuatan dan/atau proses bisnis untuk mewujudkan produk/jasa Alat dan Bahan Kapasitas Produksi Unit Ketersediaan Bahan Baku : Fasilitas dan Sarana Produksi : Masa Implementasi : Garansi Bulan. b. Survei bahan baku Berdasarkan survei yang telah dilakukan, pemasok bahan baku dilakukan di daerah gresik utara untuk bahan baku berupa Bandeng. Bahan baku bandeng dapat diperoleh dengan mudah dari peternak bandeng di daerah gresik utara.
c. Proses pembuatan produk Dalam pembuatan produk Sate Bandeng ini peralatan yang digunakan proses produksi: Pemanggang Sate Panci Tekan Wajan Pengaduk Proses pembuatan produk adalah : memerlukan beberapa peralatan. Adapun

1. 2. 3. 4.

c.

Pengumpulan limbah darah dari rumah potong hewan Darah dikukus hingga menggumpal seperti daging (hati) Gumpalan daging tersebut dipanaskan dibawah matahari selama 10 menit untuk mengurangi kadar air dalam gumpalan Gumpalan tersebut diiris iris kemudian dicampurkan dalam pakan ternak Pakan ternak siap dikemas

Aspek Pasar dan Analisis Pesaing Usaha Berisi tentang konsumen potensial, pesaing, dan strategi pemasaran Pesaing belum ada, pmasaran dg buka warung, catering, siap antar. D titipkan 1. Produk yang Dipasarkan : Sate bandeng

2.

Sasaran Konsumen/Pembeli : a) Warga Sekitar b) Konsumen Mobile

3. 4.

Wilayah Pemasaran : Gresik, dan Sekitarnya Rencana Penjualan Tahunan Unit Data yang digambarkan Kependudukan / Demografi

Dispenduk Tahun 2007 menyebutkan bahwa jumlah penduduk sampai akhir Tahun 2007 sebesar 2,658,552 jiwa atau mengalami kenaikan jumlah penduduk sekitar 3.9% dari tahun sebelumnya. Secara umum rata-rata kepadatan penduduk Kota Surabaya tahun 2007 adalah 79,68 jiwa/Ha, dan dalam kurun waktu tersebut nampak kecenderungan kepadatan penduduk meningkat. (sumber: Kompilasi Data Review RTRW Kota Surabaya 2007). Komposisi: a. b. Jumlah hotel-hotel di Surabaya terdapat lebih dari 20 hotel c. Jumlah rumah sakit di Surabaya terdapat sekitar 30 rumah sakit dan beberapa puskesmas-puskesmas

d. Survei bahan baku Berdasarkan survei yang telah dilakukan, pemasok bahan baku dilakukan di daerah Surabaya untuk bahan baku berupa Limbah darah. Bahan baku limbah darah diambil di dua RPH (Rumah Potong Hewan) milik dinas peternakan Surabaya.
e. Proses pembuatan produk Dalam pembuatan produk pakan ternak olahan berprotein tinggi limbah darah memerlukan beberapa peralatan. Adapun peralatan yang digunakan proses produksi: Baskom Kompor Ember Pengaduk Proses pembuatan produk adalah :

Pengumpulan limbah darah dari rumah potong hewan Darah dikukus hingga menggumpal seperti daging (hati) Gumpalan daging tersebut dipanaskan dibawah matahari selama 10 menit untuk mengurangi kadar air dalam gumpalan Gumpalan tersebut diiris iris kemudian dicampurkan dalam pakan ternak Pakan ternak siap dikemas

d.

Rencana Keuangan Berisi tentang analisis investasi dan perkiraan keuntungan/kelayakan usaha 1. Total Pembiayaan Proyek 2. Modal Sendiri 3. Pinjaman yang Diajukan 4. Jangka Waktu pengembalian 5. Penjualan Per tahun 6. Keuntungan Per Tahun 7. Return On Invesment ( ROI ) 8. Break Even Point ( BEP ) BAB III PENUTUP : Rp. : Rp. : Rp : : Rp. : Rp. : Rp. : Rp.

tahun

Berikan kesimpulan dan uraikan harapan perlunya mengikuti Technopreneur Camp Lampiran: biodata pengusul (wajib) dan kelengkapan lain yang menunjang proposal ide bisnis (jika ada).

Keterangan Tambahan : Proposal ide bisnis diketik menggunakan kertas ukuran A4 bentuk softcopy (pdf atau word) melalui http://ft.uns.ac.id/teknocamp_uns/pendaftaran/ Jumlah halaman proposal inti (pendahuluan s.d. penutup) maksimal 10 halaman, dengan format font arial 12 pt. dikirim (diupload) dalam website panitia :

You might also like