You are on page 1of 7

PLKH PERDATA KELAS F TUGAS : EKSEPSI

Nama NIM

: DINI LINTANG SEPTIANTI : 09/282363/HK/18111

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Jakarta, 11 November 2009 Kepada YTH. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor : 491/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan PERIHAL : JAWABAN TERGUGAT Dengan hormat, Bertandatangan di bawah ini, Dini Lintang Septianti, S.H. advokat pada Kantor Advokat Dini and Partners, berkantor di Jalan K.H. Hasyim Ashari No. 15 Jakarta Barat; yang dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 30 Oktober 2009 sebagaimana yang aslinya tersimpan pada berkas perkara ini in casu; bertindak untuk dan atas nama : 1. Rahmatsyah, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, menurut KTP bertempat tinggal di Jl. Imam Bonjol No. 25, Jakarta Selatan; dan Selanjutnya mohon disebut sebagai Tergugat I; 2. Mega Indah, pekerjaan swasta, menurut KTP bertempat tinggal di Jl. Imam Bonjol No. 25, Jakarta Selatan; Selanjutnya mohon disebut sebagai Tergugat II; Apabila Tergugat I dan Tergugat II diidentifikasi secara bersama-sama, Mohon disebut sebagai Para Tergugat; Melawan, Donald, pekerjaan wiraswasta, menurut KTP bertempat tinggal di Jl. Alpokat No. 35, Jakarta Barat; Selanjutnya mohon disebut sebagai Penggugat;

Dalam Perkara No. 491/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Menunjuk kepada Surat Gugatan Wanprestasi Penggugat tanggal 10 Oktober 2009 dalam Perkara a quo, maka perkenankanlah saya kuasa hukum Para Tergugat menyampaikan Jawaban Para Tergugat, yang terdiri atas Nota Keberatan atau Eksepsi dan Jawaban Dalam Pokok Perkara, dengan sistematika sebagai berikut : I. NOTA KEBERATAN/EKSEPSI a. Surat Gugatan yang diajukan Penggugat kabur (obscuur libel) 1. Tidak ada kesingkronan antara fakta- fakta yang disebutkan oleh Penggugat dalam Posita Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat. Dapat dilihat dalam judul surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat bahwa Para Tergugat wanprestasi, akan tetapi dalam posita yang didalilkan oleh Penggugat tidak menjelaskan dengan jelas mengenai wanprestasi yang dilakukan oleh Para Tergugat. Pada poin 4 (empat) dalam posita surat gugatan yang diajukan Penggugat, menjelaskan mengenai kelalaian Para Tergugat dalam membongkar gudang yang berdiri di tanah hak milik Penggugat, akan tetapi dalam poin selanjutnya yaitu poin 6 (enam), Penggugat lebih menitikberatkan pada kerugian materiil yang dideritanya. Jadi Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat menjadi kabur (obscuur libel). Sedemikian adalah adil dan sesuai hukum apabila Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat dinyatakan niet ontvankelijke verklaard atau tidak diterima. 2. bahasa yang jelas. Dapat dilihat dalam Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat, poin- poin yang diuraikan dalam posita terlampau panjang dan menggunakan kalimat yang tidak jelas sehingga membingungkan Para Tergugat sebagai orang yang awam hukum. Penyebutan fakta- fakta dalam posita tidak memakai

Maka adalah adil apabila Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat dinyatakan niet ontvankelijke verklaard atau tidak diterima. 3. berwenang. Dalam Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat memang sudah benar apabila ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tetapi dalam gugatan yang diajukan oleh Penggugat mengenai petitum nya, yaitu : Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudi menerima, memeriksa dan memutus perkara ini. Yang berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara adalah Majelis Hakim, bukan Ketua Pengadilan Negeri. Jadi adalah adil dan menurut hukum apabila Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat adalah niet ontvankelijke verklaard atau tidak diterima. 4. konkrit. Dalam Petitum gugatannya, Penggugat mencantumkan mengenai kerugian materiil sebesar Rp 240.000.000,- (duaratus empatpuluh juta rupiah) dan immateriil yang dideritanya akibat perkara ini sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah), perhitungan darimana jumlah sebesar itu? Tidak ada kejelasan dan kepastian mengenai perhitungan jumlah kerugian yang disebutkan oleh Penggugat tersebut. Maka adalah adil apabila Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat adalah niet ontvankelijke verklaard atau tidak diterima. b. Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat adalah error in persona. Dalam formulasi gugatan yaitu penyebutan pihak Tergugat, Penggugat dalam Surat Gugatan Wanprestasi nya menyebutkan bahwa : Dengan ini mengajukan gugatan terhadap persona-persona sebagai berikut : Petitum yang dimohonkan oleh Tergugat tidak Petitum gugatan tidak ditujukan kepada pihak yang

1. Rahmatsyah, Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Jl. Imam Bonjol No. 25, Jakarta Selatan; Selanjutnya disebut sebagai Tergugat I; 2. Ny. Mega Indah, swasta, bertempat tinggal di Jl. Imam Bonjol No. 25, Jakarta Selatan; Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II; Pada poin 2 (dua) disebutkan bahwa Tergugat II adalah NY. MEGA INDAH, dan dalam surat gugatannya Penggugat menerangkan bahwa Tergugat II adalah istri dari Tergugat I. Apabila Penggugat mencantumkan NY. MEGA INDAH sebagai Tergugat II, maka jelas sekali Penggugat telah keliru pihak, karena nama lengkap dari istri Tergugat I yaitu MEGA INDAH dan bukan NY. MEGA INDAH. Disini dapat terlihat bahwa mungkin sekali terjadi kekeliruan mengenai subjek hukum yang dimaksud oleh Penggugat, karena menjadi membingungkan apabila Penggugat menggugat MEGA INDAH yaitu istri dari Tergugat I sebagai Tergugat II akan tetapi dalam Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat mencantumkan nama NY. MEGA INDAH sebagai Tergugat II. Yang patut dipertanyakan adalah siapa yang digugat oleh Penggugat dalam Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukannya? NY. MEGA INDAH atau MEGA INDAH? Apabila yang dimaksud oleh Penggugat adalah benar MEGA INDAH yaitu istri dari Tergugat I, tetap pencantuman MEGA INDAH sebagai Tergugat II adalah tidak tepat. Dalam Sertipikat SHM tanah seluas 500 m2 (limaratus meter persegi), sebagaimana termaktub pada Sertipikat Hak Milik No. 300/Cijantung, Surat Ukur No. 400 tanggal 1 April 2005, dengan Luas 500 m2, yang terletak di Jl. Kali Sari, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur tersebut semula hanya atas nama RAHMATSYAH dan tidak mencantumkan nama MEGA INDAH. Dan adapun yang berjanji untuk membongkar gudang yang berdiri di atas tanah hak milik Penggugat tersebut hanyalah RAHMATSYAH, seharusnya yang menjadi pihak Tergugat hanyalah RAHMATSYAH dan tidak termasuk MEGA INDAH.

Jadi penyebutan pihak Tergugat oleh Penggugat dalam Surat Gugatan Wanprestasi tersebut adalah error in persona. Maka adalah adil apabila Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat dinyatakan niet ontvankelijke verklaard atau tidak diterima.

(2)

JAWABAN DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa segala hal yang termuat dalam Eksepsi di atas secara proporsional, mutatis mutandis dianggap termuat lagi dalam Jawaban dalam pokok perkara in casu. 2. Bahwa Para Tergugat menolak dan menyangkal semua dalil-dalil dalam posita yang termaktub dalam Surat Gugatan Penggugat kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Para Tergugat. 3. Bahwa adalah benar Tergugat I semula adalah pemilik legal atas bidang tanah seluas 500 m2 (limaratus meter persegi), sebagaimana termaktub pada Sertipikat Hak Milik No. 300/Cijantung, Surat Ukur No. 400 tanggal 1 April 2005, dengan Luas 500 m2, atas nama Rahmatsyah, yang terletak di Jl. Kali Sari, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 4. Bahwa dalam poin 2 (dua) posita Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat tidak ada kejelasan mengenai Perjanjian Jual Beli pada tanggal 16 Juni 2006 yang menurut Penggugat terjadi antara Para Tergugat dengan Penggugat. Yang menjadi tidak jelas adalah Perjanjian Jual Beli atas apa yang menurut Penggugat dilakukan oleh Penggugat dan Para Tergugat? 5. Bahwa terhadap poin 2 (dua) dalam posita Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat adalah tidak benar apabila disebutkan bahwa mewajibkan Para Tergugat untuk membongkar sendiri bangunan gudang yang berdiri di atas bidang tanah SHM No. 300/Cijantung tersebut selambatlambatnya padal tanggal 16 Juni 2007. 6. Bahwa yang berjanji untuk membongkar bangunan gudang tersebut adalah hanya Tergugat I dan tidak termasuk Tergugat II, maka adalah tidak benar apabila Penggugat mencantumkan Para Tergugat dalam poin 2 (dua) posita Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat.

7. Bahwa dalam poin 3 (tiga) posita Surat Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh Penggugat dapat dilihat adanya ketidakjelasan mengenai penyebutan tanggal Akta Jual Beli PPAT Sri Kumalasari, S.H., Penggugat menyebutkan dua tanggal yaitu 17 Juli 2006 dan 27 Nopember 2007. Hal tersebut membingungkan Para Tergugat karena Para Tergugat tidak merasa memperalihkan kepemilikan tanah dalam Akta Jual Beli dengan siapapun, dan pada siapapun pada tanggal 27 Nopember 2007. Berdasarkan alasan- alasan tersebut di atas, maka Para Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :
PRIMAIR A. DALAM EKSEPSI

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Gugatan Penggugat ditolak atau setidak- tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard). 3. Menghukum Penggugat untuk menanggung biaya perkara yang timbul.
B. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum Penggugat untuk menanggung biaya perkara yang timbul.
SUBSIDAIR

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya (ex aequo et bono).

Hormat Saya, Kuasa Hukum Para Tergugat

Dini Lintang Septianti, S.H.

You might also like