You are on page 1of 2

Kelompok VI: Novilia Hudi Nurul Aulia Risa Pratamawati Titin Syofiana Yustinus Ngebu KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA Ketidakseimbangan

asam-basa pada umumnya diklasifikasikan sebagai respiratorik dan metabolik berdasarkan penyebab umum atau penyebab yang mendasari gangguan. Kadar asam karbonat normalnya diatur oleh paru melalui retensi atau ekskresi karbon dioksida, dan bila terjadi masalah pada pengaturan maka menyebabkan asidosis atau alkalosis respiratorik. Kadar ion bikarbonat dan hidrogen diatur oleh ginjal, dan masalah pengaturan dapat menyebabkan asidosis atau alkalosis. Sistem pernapasan yang sehatakan berupaya memperbaiki ketidakseimbangan asam-basa, suatu proses yang disebut kompensasi. Asidosis Respiratorik Hipoventilasi dan retensi karbon dioksida menyebabkan kadar asam karbonat naik dan pH turun hingga di bawah 7,35. Sebuah kondisi yang dikenal sebagai asidosis respiratorik. Penyakit paru yang serius seperti asma dan PPOK adalah penyebab umum asidosis respiratorik. Depresi sistem saraf pusat akibat anestesia atau over dosis narkotik secara bermakna dapat memperlambat laju pernapasan sehingga karbon dioksida ditahan. Saat asidosis respiratorik terjadi, ginjal menahan bikarbonat untuk mengembalikan asam karbonat normal ke rasio bikarbonat. Namun, ingat bahwa ginjal relatif berespons secara lambat terhadap perubahan keseimbangan asam-basa, sehingga respons kompensasi ini mungkin memerlukan waktu beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengembalikan pH normal. Alkalosis Respiratorik Apabila seseorang mengalami hiperventilasi, dikeluarkan lebih banyak karbon dioksida dibandingkan pada keadaan normal, kadar asam karbonat turun, dan pH naik hingga lebih dari 7,45. Kondisi ini disebut alkalosis respiratorik. 10011016 10011019 10011023 10011025 10011029

Hiperventilasi psikogenik atau yang berhubungan dengan ansietas adalah penyebab yang sering menyebabkan alkalosis respiratorik. Penyebab lain meliputi demam dan infeksi pernapasan. Pada alkalosis respiratorik, ginjal akan mengekskresikan bikarbonat untuk mengembalikan pH ke kisaran normal. Namun, sering kali penyebab hiperventilasi menghilang dan pH kembali ke nilai normal sebelum terjadi kompensasi ginjal. Asidosis Metabolik Saat kadar bikarbonat rendah dalam kaitannya dengan jumlah asam karbonat di dalam tubuh, pH turun dan terbentuk asidosis metabolik. Ini dapat terjadi karena kegagalan dan ketidakmampuan ginjal untuk mengeksresikan ion hidrogen dan menghasilkan bikarbonat. Asidosis metabolik juga dapat terjadi jika terlalu banyak asam dihasilkan di dalam tubuh, misalnya pada ketoasidosis diabetik atau kelaparan saat jaringan lemak dipecah menjadi energi. Asidosis metabolik menstimulasi pusat pernapasan dan kecepatan serta kedalaman pernapasan meningkat, karbon dioksida dibuang dan kadar asam karbonat menurun, meminimalkan perubahan pH. Kompensasi pernapasan ini terjadi dalam beberapa menit setelah terjadi ketidakseimbangan pH. Alkalosis Metabolik Pada alkalosis metabolik, jumlah bikarbonat di dalam tubuh melebihi rasio normal 20:1. Konsumsi bikarbonat soda sebagai antasid adalah salah satu penyebab alkalosis metabolik. Penyebab lain adalah muntah lama dengan kehilangan asam hidroklorida dari lambung. Pusat pernapasan ditekan pada alkalosis metabolik dan pernapasan melambat dan menjadi lebih dangkal. Karbon dioksida ditahan dan kadar asam karbonat meningkat, membantu menyeimbangkan bikarbonat yang berlebihan.

You might also like