You are on page 1of 2

Reaksi kimia keadaan padat.

Reaksi kimia keadaan padat merupakan salah satu teknik yang secara luas telah digunakan dalam penyediaan padatan polikristalin. Dalam teknik ini, padatan kristalin disintesis secara langsung dari pereaksi2nya yang berwujud padat. Teknik reaksi kimia keadaan padat, umunya menggunakan suhu yang relatif tinggi dalam pengerjaannya, bahkan 1000 sampai 1500 oC, karena pada kenyataannya padatan2 tidak selalu dapat bereaksi pada suhu kamar. Dalam keadaan suhu yang relatif tersebut, reaksi yang berlangsung memiliki laju yang cukup.

Beberapa faktor yang menyebabkan rekasi kimia keadaan padat sukar dilakukan dan hanya dapat dilakukan pada suhu yang relatif tinggi, yaitu perbedaan struktur kristal antara pereaksi2 dengan prodik yang dihasilkan. Ion2 harus melakukan migrasi,sedangkan ionm2 perekasi yang akan bereaksi terjebak pada kisi kristal sehingga mengalami kesukaran untuk bermigrasi ke antarmuka kristal antara masing2 peraksi, sehingga terjadi penyususnan ulang struktur pada proses pembentukan prosuk rekasi yang meliputi peristiwa pemutusan dan pembentukan iktan2 kimia, serta migrasi ion2 dalam jarak yang signifikan bagi skala ionik atau atomik.

Peristiwa pelehan perekasi harus dihindari, karena pelelehan sering dengan mudah diikuti oleh peristiwa penguapan yang dapat merubah komposisi campuran perekasi. Reaksi yang harus dilakukan adalah pembakaran. Faktor lain yang penting adalah proses penggerusan.penggerusan akan mengurangi rongga antar partikel pereaksi dan juga membuat kecil ukuran partikel2 serbuknya, sehingga akan semakin besar pulan luas total permukaan partikel yang dapat berekasi. Luas kontak antarmuka pereaksi2 juga dapat ditingkatkan dengan memberikan tekanan pada campuran reaksi, sehingga bentuk peleet sangat mendukung keadaan ini.

Dalam reaksi kimia keadaan padat, partikel2 pada campuran perekasi tersususn secara terpisah satu sama lain, seperti dinyatakan pada gambar 1. Partikel2 pereaksi tersebut saling kontak sati sama lain melalui antarmuka permukaan kristal, sehingga terjadi reaksi antara rekatan melalui migrasi ion2 kationnya dengan menyeberangi antarmuka masing2 kristal perekasi yang kemdian membentuk struktur baru, yang disebut ...........

Dalam keadaan padat posisi ion2. Atau atom2 pada suatu padatan kristalin terperangkap dalam kisi2 kristal tersebut, sehingga ion2 menjadi sukar untuk bermigrasi atau berpindah dari tempatnya semula. Tapi, ion2 tersebut akan dapat melepaskan diri dari perangkap pada kisi dan bergerak sepanjang kristalnya jika diberikan tambahan energi termal. Secara skematik, pada gambar2 diilustrasikan mekanisme pembetukan senyaewa oksida AxBmCqOY-N+R dari sistem AxOy dan BmOn dan CqOr gterjadi rekasi kimia keadaan padat antara tiga permukaan kristal perekasi yang saling bersebtuhan. setelah ion2 dapat melepaskan diri dari perangkap pada kisi kristal akibat adanya pemberian energi panas samapai suhu tertentu, maka ion2 tersebut akan bergerak sepanjang

kristalnya sehingga sebagian ion2 AY- dan BN+ dan CR+ akan bermigrasi dan bereaksi membentuk struktur AxBmCqOY-N+R.

You might also like