You are on page 1of 10

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.

K40023

IKATAN-IKATAN KIMIA YANG TERJADI PADA PROSES PENCELUPAN

1. Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan "hidrogen", sejenis ikatan lemah, memainkan peranan utama dalam pembentukan materi yang sangat penting untuk kehidupan kita. Contoh: air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1). Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.

(gambar ikatan hidrogen)

Dalam pencelupan serat kapas dengan zat warna direk, zat warna direk berikatan hidrogen dengan gugus hidroksil dari selulosa. Kekuatan ikatan hidrogen umumnya tidak terlalu

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

kuat, dapat putus dalam suhu tinggi, oleh karenanya tahan luntur hasil pencelupan zat warna direk sangat rendah terutama dalam pencucian panas.

AR1-N=N-AR2-SO3Na Ikatan hidrogen Sel-OH (gambar ikatan hidrogen antara zat warna direk dan selulosa)
2. Ikatan kovalen

Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang membentuk ikatan kimia. Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi akan terjadi pemakaian electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam. Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling menyumbangkan elektron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen. Dalam proses pencelupan, zat warna reaktif terikat pada serat dengan ikatan kovalen yang sifatnya lebih kuat dari ikatan-ikatan lainnya sehingga tahan lunturnya sangat baik. Meskipun demikian dengan pengerjaan larutan asam atau alkali yang kuat beberapa celupan zat warna reaktif akan meluntur. Ikatan Kovalen Terbagi Atas
a. Ikatan Kovalen Polar

Jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan electron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif. Gambar senyawa HCl dapat diklik disini Pada umumnya jika ikatan kovalennya polar dan bentuk molekul asimetris maka senyawanya polar. Contoh: HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH.

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

(gambar ikatan kovalen polar)


b.

Ikatan Kovalen Non Polar

Ikatan kovalen non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. bentuk molekul yang terjadi simetris b. beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol c. tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat. contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah CH4. CO2, BeCl3, BeCl4, C2H6 Pada umumnya bila suatu unsure non logam bersenyawa dengan unsure logam lain, masing-masing atom akan menyumbangkan electron untuk digunakan bersama membentuk ikatan kovalen. Pada dasarnya untuk menggambarkan ikatan kovalen polar maupun non polar yaitu dengan menggunakan struktur lewis. Struktur lewis adalah lambing atom yang dikelilingi sejumlah electron valensi yang akan disumbangkan dari setiap atom yang akan berikatan, electron yang akan disumbangkan adalah electron yang belum berpasangan.

(gambar ikatan kovalen nonpolar)

c.

Ikatan kovalen koordinasi = semipolar

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom yang membentuknya. Jadi di sini terdapat satu atom pemberi pasangan elektron bebas (elektron sunyi), sedangkan atom lain sebagai penerimanya.Contoh: Ion hidronium. Syarat pembentukannya: 1. Atom yang satu memiliki pasangan elektron bebas 2. Atom lainnya memiliki orbital kosong

(gambar ikatan kovalen koordinasi)

3. Ikatan Ionik (elektrovalen)

Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya Coulomb) antara ion yang berbeda. Ikatan ion juga dikenal sebagai ikatan elektrovalen. Pembentukan Ikatan Ion Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium klorida. Pembentukan natrium klorida dapat digambarkan menggunakan penulisan Lewis sebagai berikut:

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

Pembentukan NaCl

Pembentukan NaCl dengan lambang Lewis Ikatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyai perbedaan daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegati-fan yang besar ini memungkinkan terjadinya serah-terima elektron. Senyawa biner logam alkali dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawa logam alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium. Ikatan ion antara zat warna dan serat merupakan ikatan yang timbul karena gaya tarik menarik antara muatan yang berlawanan. Dalam air serat-serat bermuatan negatif sedangkan pada umumnya zat warna yang larut merupakan suatu anion sehingga penetrasi akan terhalang. Oleh karena itu perlu penambahan zat-zat yang berfungsi menghilangkan atau mengurangi sifat negatif dari serta atau zat warna, sehingga zat warna dan serat dapat lebih saling mendekat dan gaya-gaya nonpolar dapat bekerja lebih baik. Maka pada pencelupan serat-serat selulosa perlu penambahan elektrolit, misalnya garam dapur atau garam glauber dan pada pencelupan serat wol atau poliamida perlu penambahan asam. Untuk pencelupan serat wol dapat digambarkan sebagai berikut:

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

W NH3+

OOC W HX

W NH3+ HOOC W NaZw W NH3+ HOOC W ZwKeterangan: W HX = Serat wol = Molekul asam

NaZw = molekul zat warna Gugus amina dan karboksil pada serat wol di dalam larutan akan terionisasi. Bila ke dalamnya ditambahkan suatu asam maka ion hidrogen langsung terserap oleh wol dan menetralkan ion karboksilat sehingga serat wol akan bermuatan positif yang kemudian langsung menyerap anion asam. Pada tahapan selanjutnya anion zat warna yang bergerak lebih lambat karena molekulnya lebih besar akan masuk ke dalam serat dan mengganti kedudukan anion asam.

4. Gaya dispersi London dan Gaya Van der Walls Pada umumnya terdapat kecenderungan bahwa atom-atom atau molekulmolekul satu dan yang lainnya saling tarik-menarik. Pada proses pencelupan daya tarik antara zat warna dan serat akan bekerja lebih sempurna bila molekul-molekul zat warna tersebut berbentuk memanjang dan datar, atau antara molekul zat warna dan serat mempunyai gugusan hidrokarbon yang sesuai sehingga waktu pencelupan zat warna ingin lepas dari air dan bergabung dengan serat. Gaya-gaya tersebut sering disebut gaya-gaya Van der Walls yang mungkin merupakan gaya-gaya dispersi, London, ataupun ikatan hidrofob. Gaya London

Pada waktu membahas struktur elektron,kita mengacu pada peluang untuk meemukan elektron didaerah tertentu pada waktu tertentu. Elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

menjadi polar sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah milyaran kali dalam satu detik. Pada saat berikutnya dipol itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin terjadi digambarkan pada gambar dibawah ini.

(a) keadaan normal. Molekul non polar mempunyai sebaran muatan (awan elektron) yang simetris

(b) keadaan sesaat. Pergerakan elektron menghasilkan dipol sesaat.

(c) Dipol terimbas. Dipol sesaat pada molekul sebelah kiri mengimbas molekul disebelah kanannya. Hasilnya adalah gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul disekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarikmenarik antar molekul yang lemah. Pemjelasan teoritis ini disebut gaya London (Gaya dispersi) Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat untuk mengimbas suatu dipol disebut polarisabilitas.Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif dan bentuk molekul. Pada,umumnya,makin banyak jumlah elektron dalam molekul makin mudah mengalami polarisasi. Oleh karena itu,makin besar massa molekul relatif,makin kuat gaya londonnya.Misalnya,Radon (Ar=222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding helium (Ar=4). Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibanding molekul kecil,kompak dan simetris. Gaya london adalah gaya yang relatif yang lebih lemah. Zat yang molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya london mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibanding dengan zat lain yang massa molekulnya relatif lebih sama. Jika molekul-molekulnya kecil,zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contoh hidrogen (H2), Nitrogen(N2), metana (CH4) dan gas-gas mulia.

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023 Gaya Van der Walls Asal mula gaya dispersi van der Waals Dipol-dipol yang berubah-ubah sementara Daya tarik yang ada di alam bersifat elektrik. Pada molekul yang simetris seperti hidrogen, bagaimanapun, tidak terlihat mengalami distorsi secara elektrik untuk menghasilkan bagian positif atau bagian negatif. Akan tetapi hanya dalam bentuk rata-rata.

Diagram dalam bentuk lonjong (the lozenge-shaped) menggambarkan molekul kecil yang simetris H2, boleh jadi, atau Br2. Tanda arsir menunjukkan tidak adanya distorsi secara elektrik. Akan tetapi elektron terus bergerak, serta merta dan pada suatu waktu elektron tersebut mungkin akan ditemukan di bagian ujung molekul, membentuk ujung -. Pada ujung yang lain sementara akan kekurangan elaktron dan menjadi +.

Catatan: (dibaca delta) berarti agak (slightly) karena itu + berarti agak positif.

Kondisi yang terakhir elektron dapat bergerak ke ujung yang lain, membalikkan polaritas molekul.

Selubung lingkaran yang konstan dari elektron pada molekul menyebabkan fluktuasi dipol yang cepat pada molekul yang paling simetris. Hal ini terjadi pada molekul monoatomik molekul gas mulia, seperti helium, yang terdiri dari atom tunggal. Jika kedua elektron helium berada pada salah satu sisi secara bersamaan, inti tidak terlindungi oleh elektron sebagaimana mestinya untuk saat itu.

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023

Dipol-dipol sementara yang bagaimana yang membemberikan kenaikan dayaarik antarmolekul Bayangkan sebuah molekul yang memiliki polaritas sementara yang didekati oleh salah satu yang terjadi menjadi termasuk non-polar hanya saat itu saja. (kejadian yang tidak disukai, tetapi hal ini menjadikan diagram lebih mudah digambarkan! Pada kenyataannya, satu molekul lebih menyukai memiliki polaritas yang lebih besar dibandingkan yang lain pada saat seperti itu dan karena itu akan menjadi yang paling dominan).

Seperti molekul yang ditemukan pada bagian kanan, elektronnya akan cenderung untuk ditarik oleh ujung yang agak positif pada bagian sebelah kiri. Hal ini menghasilkan dipol terinduksi pada penerimaan molekul, yang berorientasi pada satu cara yang mana ujung + ditarik ke arah ujung yang lain.

Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul dapat bergerak ke ujung yg lain. Pada saat terjadi hal ini, meraka akan menolak elektron pada bagian kanan yang satunya.

Polaritas kedua molekul adalah berkebalikan, tetapi kamu masih memiliki yang + tertarik -. Selama molekul saling menutup satu sama lain polaritas akan terus berfluktuasi pada kondisi yang selaras karena itu dayatarik akan selalu terpelihara.

Tugas Pencelupan I Nama : Etsha Sarnie Grup / nrp : K-2 / 09.K40023 Tidak ada alasan kenapa hal ini dibatasi pada dua molekul. Selama molekul saling mendekat pergerakan elektron yang selaras dapat terjadi pada molekul yang berjumlah sangat banyak.

Diagram ini menunjukkan bagaimana cacat secara keseluruhan dari molekul yang berikatan secara bersamaan pada suatu padatan dengan menggunakan gaya van der Waals. Pada kondisi yang terakhir, tentunya, kita akan menggambarkan susunan yang sedikit berbeda selama mereka terus berubah tetapi tetap selaras.

You might also like