You are on page 1of 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DI RUANG SRIKANDI RS. H.

MARZOEKI MAHDI Mahasiswa program profesi ners

Disusun oleh : Sawitri S. Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi sesi 1

B. TUJUAN 1. Tujuan umum Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya 2. Tujuan Khusus a. Klien dapat mengenal halusinasinya b. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi c. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi d. Klien dapat mengenal perasaan saat terjadi halusinasi

C. LANDASAN TEORI Terapi aktifitas kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat, 2004). Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi emapt, yaitu terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif/ persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi realita dan terapi stimulasi kelompok sosialisasi. Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktifitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah

dialami. Kemampuan persepsi klien ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat, 2004). Terapi aktifitas kelompok yang akan digunakan yaitu TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Latar belakang dilakukannya TAK ini karena 90% masalah keperawatan utama pada pasien di ruang Srikandi terdiagnosa halusinasi. Tujuan dilakukannya TAK ini untuk membantu klien mengenal halusinasinya. Klien diminta untuk menyebutkan isi halusinasinya, waktu halusinasinya muncul, situasi saat halusinasinya muncul serta perasaan klien saat terjadi halusinasinya.

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK/ KLIEN 1. Klien dengan masalah keperawatan persepsi sensori : halusinasi 2. Klien sudah mengenal halusinasinya 3. Klien tidak mengalami gangguan komunikasi verbal

E. PROSES SELEKSI 1. Klien yang sudah dilakukan pengkajian oleh perawat 2. Klien sudah membina hubungan saling percaya dengan perawat 3. Klien yang terdiagnosa dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi 4. Sudah melakukan kontrak dengan klien

F. PENGORGANISASIAN 1. Tempat pertemuan Ruang MPKP Srikandi 2. Waktu pelaksanaan Hari/ tanggal : Jumat, 7 Oktober 2011 Waktu Lamanya : 10.00 10.45 : 45 menit

3. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan Permainan Express feeling Penutup : 5 menit : 30 menit : 5 menit : 5 menit

4. Jumlah anggota : 5 orang

Ny.Y Tn. T Tn. A Tn. F Tn. R

5. Tim terapis a. Leader : Sawitri Tugas : Menyiapkan proposal TAK, menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai. Menjelaskan permainan, mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya. Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok. b. Co leader Tugas : Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang. c. Fasilitator Tugas : Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi klien yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi anggota kelompok. d. Observer Tugas : Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsug. : Tintin Farihati : Rika Yunita dan Susanti : Ristiyani

G. METODE

a. Diskusi dan tanya jawab b. Bermain peran/ simulasi

H. MEDIA
1. Flipchart/ whiteboard

2. Spidol

I. SETTING TEMPAT Keterangan :

: media : terapis : peserta TAK

J. PROSES PELAKSANAAN 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori halusinasi. b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1. Salam dari terapis kepada klien 2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) 3. Mennyakan nama dan panggilan semua klien b. Evaluasi / validasi Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi. b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard. c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.

d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar. 4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tidak lanjut Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi. 2. Menyepakati waktu dan tempat.

K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadi halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 1 : TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi Kemampuan mengenal halusinasi No. Nama klien Menyebutkan isi Menyebutkan Menyebutkan situasi Menyebutkan halusinasi waktu terjadinya terjadinya halusinasi perasaan saat haluinasi halusinasi

Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menenal halusinasi: isi, waktu, situasi dan

perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Referensi Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

You might also like