You are on page 1of 5

PEMODELAN PROSES BISNIS

Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Suatu pemodelan yang baik yaitu apabila dapat membantu perubahan dalam meningkatkan proses bisnis. Salah satu standarnya melalui kemampuan model tersebut menyesuaikan perubahan dengan data sebelumnya. Ada banyak cara untuk mempresentasikan proses model, namun diantaranya yang popular adalah bentuk DFD dan UML. Sebagai tambahannya, akan kami jelaskan dari model yang klasik hingga yang sedang dikembangkan. a) Flowchart (Bagan alir) Flowchart sistem adalah suatu model logika yang digunakan untuk menggambarkan system secara fisik, menunjukkan arus dari suatu proses dalam program. Ada lima macam bagan alir yaitu: 1) Bagan alir sistem (system flowchart) 2) Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) 3) Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart) 4) Bagan Alir Program (Program Flowchart) 5) Bagan alir proses (proses flowchart) b) Data Flow Diagram Data Flow Diagram(DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structural analysis and design). Ada dua jenis DFD diantaranya DFD logis dan DFD fisik. DFD logis menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan informasinya. Salah satu inti ketika akan merancang sistem informasi adalah pemahaman terhadap domain organisasi yang akan diakomodasi oleh sistem. Sehingga dengan kata lain, jika domain tidak dikuasai dengan baik, maka alur sistem yang akan dibangun memiliki kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapan. Sebagai contoh jika akan membangun suatu sistem informasi akademik, maka harus memahami domain organisasi yang terkait dengan aktifitas akademik dari organisasi tersebut. Oleh karena itu sebelum merancang DFD, kita harus memahami dulu elemen-elemen yang menyusun DFD, yaitu: 1) Proses 2) Data flow 3) Data store 4) External entity Ada beberapa metode untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut. Lebih jelasnya melalui gambar dibawah: ..

Context Diagram Merupakan DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal (proses 0). Context diagram juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem. CONTOH DFD UNTUK SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN 1. DIAGRAM KONTEKS

Gambar Level 1

Diagram konteks menggambarkan proses secara umum dari sistem informasi perpustakaan, pada diagram tersebut terdiri dari 3 eksternal entity yaitu anggota, buku dan kepala perpus sebagai penerima laporan sistem informasi ini. Dari diagram konteks ini maka perlu kita turunkan menjadi DFD Level 1, 2. DFD LEVEL 1 DFD level 1 menggambarkan proses-proses yang ada pada sistem informasi perpustakaan. Proses proses tersebut meliputi proses input data, transaksi dan pembuatan laporan, Di level ini proses-proses nya masih belum detail (perproses), oleh karena itu setiap proses dilevel ini masih harus kita decomposisi (turunkan lagi) kedalam level 2

Gambar Level 1

3.

Level 2 DFD level 2 merupakan turunan dari DFD level 1. Jadi di DFD level 2 ini prosesproses tersebut dibuat secar terinci (menjadi level primitif). Penurunan dari proses input data

Penurunan dari proses input data

Penurunan dari proses input data

Jika proses-proses pada level 2 ini tidak bisa diturunkan lagi maka ini lah yang dinamakan dengan lowlest level atau level primitif.

c) UML Bisa dilihat di file power point

You might also like