You are on page 1of 6

HDRS (Hamilton Depression Rating Scale) Hamilton Depression Scale (HDS atau HAMD), juga dikenal Hamilton Rating

Scale for Depression atau Hamilton Depression Rating Scale, adalah tes yang mengukur tingkat keberatan dari gejala depresi pada individu. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat keberatan dari penampakan gejala depresi pada anak-anak maupun pada orang dewasa. HDRS dikembangkan oleh Max Hamilton (1960) sebagai pengukur gejala depresi yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan interview klinik pada pasien depresi. Direvisi terakhir pada tahun 1967. Hamilton juga membuat Hamilton Depression Inventory. Tergantung dari versi yang digunakan, terdapat 17 atau 21 item interview yang mengandung rating. Versi 17 item HDRS lebih umum digunakan dari versi 21 item yang mengandung 4 item tambahan yang mengukur gejala yang berhubungan dengan depresi, seperti paranoia dan obsesi. Penilaian terhadap variabel tingkat depresi dilakukan dengan scoring. Masingmasing item interview mempunyai score 0-2 atau 0-4. Penilaian dilakukan dari wawancara klinis dengan pasien. 21 item interview mempunyai skor total 0-64 sedangkan 17 item interview mempunyai score total 0-50. Nilai tingkat depresi HDRS Tingkat Depresi Tak ada depresi Nilai Tes HDRS 17 Item 21 Item Interview 0-8 8-13 14-18 19-22 22-50 Interview 0-18 18-24 25-34 35-51 52-64

(Normal) Depresi ringan Depresi sedang Depresi berat Depresi sangat berat Aspek yang dinilai meliputi:

1. Mood Depresi : Perubahan kondisi emosional yang ditandai adanya sikap

muram, pesimis terhadap masa depan,merasa sedih dan cenderung untuk menangis.

2. Perasaan Bersalah : perasaan yang ditandai adanya kecenderungan

untuk menyalahkan diri, perasaan telah mengecewakan orang lain, dan pemikiran yang terkadang disertai delusi dan halusinasi rasa bersalah.
3. Bunuh Diri : suatu prasaan, pemikiran, dan gerak-gerik yang mengarah

pada tindakan bunuh diri.


4. Insomnia Inisial : kesulitan untuk memulai tidur. 5. Insomnia Pertengahan : merasa sulit untuk tidur sepanjang malam,

akibat terbangun pada malam hari.


6. Insomnia Tertunda : keadaan bangun yang terlalu awal pada pagi hari

dan tidak dapat tidur kembali.


7. Minat dan Pekerjaan : perasaan tidak mampu melakukan pekerjaan dan

kehilangan minat pada hobi dan aktivitas sosial.


8. Retardasi : suatu keterlambatan dalam berpikir dan aktivitas yang

diukur dengan wawancara.


9. Agitasi

suatu

gejala

dimana

penderita

depresi

tidak

mampu

beristirahat cenderung menunjukkan gejala anxiety.


10. Anxiety Psikologis : rasa cemas berlebihan yang berkaitan dengan

gejala-gejala psikologis seperti perasaan tertekan, temperamental, perilaku cemas dan rasa ketakutan.
11. Anxiety Somatic : kecemasan yang bermanifestasi dengan gejala fisik

seperti

gastrointestinal,

kardiovaskular,

sakit

kepala,

respirasi,

genitourinari, dan lain-lain.


12. Gejala Somatis Gastrointestinal : gejala depresi yang berdampak pada

sistem pencernaan, berupa hilang selera makan, rasa berat pada abdomen, dan konstipasi.
13. Gejala Somatis Umum : gejala depresi berupa rasa berat pada

ekstremitas,

punggung

atau

kepala,

nyeri

punggung

menyebar,

kehilangan energi, dan kelelahan.


14. Gejala Genitalia : ditandai dengan adanya penurunan kehilangan libido

ataupun adanya gangguan pada menstruasi.

15. Hipokondriasis : ketakutan menderita atau keyakinan bahwa seseorang

memiliki penyakit medis yang serius, meskipun tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan.
16. Kehilangan Berat Badan : adanya penurunan berat badan, baik yang

samar maupun yang parah.


17. Pendekatan

(Pemahaman) : kemampuan untuk memahami (daya

tangkap) sesuai dengan latar belakang atau bidangnya). Interview HDRS (Hamilton Depression Rating Scale) 1. Mood Depresi 0 = Tidak ada 1 = Kesedihan dll 2 = Menangis (kadang-kadang) 3 = Menangis (sering) 4 = Gejala ekstrim 2. Perasaan Bersalah 0 = Tidak ada 1 = Menyalahkan diri,merasa telah menyalahkan orang lain 2 = Pemikiran tentang rasa bersalah 3 = Penyakit yang sekarang adalah hukuman,delusi rasa bersalah 4 = Halusinasi rasa bersalah 3. Bunuh Diri 0 = Tidak ada 1 = Merasa bersalah tidak berarati untuk hidup 2 = Ingin mati 3 = Pemkiran atau gerak-gerik untuk bunuh diri 4 = Percobaan bunuh diri 4. Insomnia Inisial 0 = Tidak ada 1 = Kadang-kadang 2 = Sering

5. Insomnia Pertengahan 0 = Tidak ada 1 = Kadang-kadang 2 = Sering 6. Insomnia Tertunda 0 = Tidak ada 1 = Kadang-kadang 2 = Sering 7. Minat dan Pekerjaan 0 = Tidak ada kesulitan 1 = Merasa tidak mampu, lelah, ragu-ragu dan fluktuasi atau tidak stabil 2 = Kehilangan minat pada hobi, penurunan aktivitas sosial 3 = Penurunan produktivitas 4 = Tidak dapat bekerja, berhenti bekerja karena penyakitnya yang sekarang 8. Retardasi 0 = Tidak ada 1 = Retardasi samar saat wawancara 2 = Retardasi jelas saat wawancara 3 = Wawancara sulit 4 = Stupor penuh 9. Agitasi 0 = Tidak ada 1 = Kadang-kadang 2 = Sering 10. Anxiety Psikologis 0 = Tidak ada kesulitan 1 = Tekanan dan temeramental 2 = Cemas terhadap permasalahan kecil 3 = Perilaku cemas 4 = Ketakutan

11.

Anxiety Somatic

0 = Tidak ada 1 = Ringan 2 = Sedang 3 = Parah 4 = Melemah atau tidak dapat mengkapasitasi 12. Gejala Somatis Gastrointestinal 0 = Tidak ada 1 = Ringan 2 = Berat 13. Gejala Somatis Umum 0 = Tidak ada 1 = Ringan 2 = Berat 14. Gejala Genitalia 0 = Tidak ada 1 = Ringan 2 = Berat 15. Hipokondriasis 0 = Tidak ada 1 = Orientasi memperhatikan diri (tubuh) 2 = Obsesi terhadap kesehatan 3 =Perilaku agresif 4 = Delusi hipokondriasis 16. Kehilangan Berat Badan 0 = Tidak adapenurunan 1 = Samar-samar atau sedkit 2 = Jelas atau parah 17. Pendekatan (Pemahaman) 0 = Tidak ada kekurangan 1 = Tingkat kekurangan sebagian atau merugikan

2 = Kehilangan pemahaman

You might also like