You are on page 1of 9

A. Latar Belakang Makanan bayi yang paling utama adalah ASI.

Semua gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terkandung di dalamnya, khususnya bagi bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Kandungan yang kaya akan nutrisi dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu forumula, meskipun harganya paling mahal sekalipun. Itulah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Pemberian ASI eklsusive diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai usia 6 bulan, artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu memerlukan tambahan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Menginjak usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan pada makanan yang dinamakan makanan pendamping ASI atau disingkat MPASI. Inilah makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI. Mengenai menu makanan yang baik untuk dijadikan sebagai makanan pendamping, silahkan baca artikel kami: "Makanan Pendamping Pertama bayi" Disini kami akan bahas mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa, sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya perut kembung. B. Pengertian Makanan Pendamping ASI Makanan Pendamping Asi Pengertiannya adalah: Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Makanan Pendamping Asi merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbASIs susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian Makanan Pendamping Asi harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak . 1

Pemberian Makanan Pendamping Asi yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.

C. Permasalahan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan pendekatan yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat. Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 6 bulan memerlukan MPASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan pertambahan umur bayi dan kemampuan alat cernanya. Jenis-jenis makanan padat berikut ( makanan pendamping asi ) ini mungkin bisa membantu menjawab pertanyaan anda: 1.Pisang. Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan. Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya diberikan pada bayi.Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak anda yang belum punya gigi saat ini. 2.Bubur beras merah. Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan. 3.Sayuran. 2

Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang. 4.Sereal/biscuit bayi. Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat. Makanan padat diatas adalah makanan pendamping Asi bukan pengganti Asi yang memiliki nilai yang lebih tinggi untuk bayi usia dibawah 1 tahun. MP - ASI (Makanan Pendamping - Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap atau berusia 6 bulan.

D.Tanda-tanda bayi siap menerima Makanan padat pertamanya: Kesiapan Fisik


Refleks muntah telah sangat berkurang atau sudah menghilang Keterampilan oromotor, dari hanya mampu menghisap dan menelan yang cair menelan makanan yang lebih kental dan padat. Mampu memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut

Mampu menahan kepala tetap tegak Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan

Kesiapan Psikologis

Bayi akan memperlihatkan perilaku makan lanjut Dari reflektif ke imitatif Lebih mandiri dan eksploratif Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya Menunjukkan rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ke arah makanan Bila tidak berminat pada makanannya atau kenyang, bayi akan menarik tubuh ke belakang/menjauh

E. Cara Mengenalkan Makanan Baru Hidangkan dalam jumlah kecil Kenalkan bayi/anak dengan makanan baru berulang kali (10 - 15x), ada baiknya untuk yang pertama kali menggunakan piring orangtua (Rigal N, 2002; Carruth et al. 2004). Letakkan makanan dekat anak sehingga mudah dijangkau tanpa menawarkannya. Anak biasanya lebih mau mencoba makanan baru bila ditemani dan diawasi Mereka cenderung untuk mengatakan 'tidak' secara otomatis bila ditawari sesuatu makanan Orangtua memberi contoh Tunjukkan perasaan tetap senang dan tidak menawarkan makanan baru sampai rasa 'takut' anak mereda dan anak menunjukkan minat terhadap makanan baru tersebut. Bila pemberian makanan baru ini menyebabkan anak mau muntah/muntah: Singkirkan makanan tersebut dan coba makanan lain yang mirip dengan makanan yang ingin dicobakan tersebut Campurkan sedikit makanan baru ke dalam makanan yang disukainya, bertahap makin banyak. Orangtua tetap harus tenang dan rileks menghadapi asupan makanan anak

Contoh Jadwal Pemberian Makan si Buah Hati

(Ibu bisa menggantinya dengan makanan lain yang sudah dapat diberikan sesuai usianya)

Makanan yang sebaiknya dihindari untuk bayi usia 0 1 tahun

Keterampilan mulut

Keterampilan tubuh

tangan

danKeterampilan Kemampuan Makan

dan

Usia (bulan) 5

69

- Mulai dapat mengontrol- Dapat duduk sendiri tanpa- Dapat makan makanan makanan dalam mulut ditopang Bisa yang Sudah dihaluskan bisa makan sendok minum

melakukan- Gerakan mata mengikuti-

gerakan mengunyah kemakanan atas dan ke bawah

menggunakan Mulai dapat gelas dapat

-Dapat menggunakan jempoldan jari telunjuk mengangkat benda -

untukdengan Mulai

makan

dengan 8 11 - Dapat memindahkanmakanan kanan - Dapat menyesuaikan bibir dengan bentuk lengkung gelas (di mulut) ke kiri dan ke dari tangan ke mulut Duduk sendiri tangan dengan- Mulai potongan makanan Mulai

menggunakan bisa kecil yang makan dari lunak

dalammudah

- Dapat memindahkan objek bereksperimen sendiri dengan makan sendok - Minum dari gelas

- Mulai dapat mengunyah dengan lebih sempurna 10 12 - Mengunyah dengan- Mulai bisa mengarahkansempurna sendok ke mulut Sudah dapat kecil lunak makan dengan dari keluarga

potongan

konsistensi - Mulai memegang gelasnya makanan sendiri - Koordinasi mata-tanganmulut sudah bagus

- Mulai makan sendiri dengan sendok

F. Prinsip Dasar Pemberian Makan Bayi dan Batita Terjadwal Jadwal makan termasuk snack teratur dan terencana Lama makan maksimum 30 menit Diantara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih Tidak dipaksa meskipun hanya makan 1-2 suap Jangan memberikan makanan sebagai hadiah Tidak sambil bermain atau nonton televisi Porsi kecil Jika 15 menit bayi menolak makan, mengemut, hentikan pemberian makan Bayi distimulasi untuk makan sendiri Membersihkan mulut hanya setelah makan selesai

Lingkungan Netral

Prosedur Makan

G. Pentingnya Makanan Pendamping ASI Orangtua mesti mengetahui dan mengontrol pertumbuhan anaknya. Dua tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan periode emas dalam tumbuh kembangnya. Pertumbuhan fisik anak merupakan sebuah ukuran yang bisa dilihat secara kasat mata. Faktor makanan (gizi) dan genetis merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada masamasa ini. Gizi yang seimbang akan menjamin tubuh anak memperoleh semua asupan yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, gizi juga berkaitan dengan faktor genetis. Pasalnya, faktor genetis yang memengaruhi pertumbuhan anak hanya dapat muncul secara optimal jika didukung oleh asupan gizi yang benar. Karena itu, gizi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak. Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan anak mengalami growth faltering (gagal tumbuh). Berat badan yang kurang dibandingkan dengan berat badan standar merupakan indikator pertama yang dapat dilihat ketika seorang anak mengalami kurang gizi. Dalam 7

jangka panjang, kurangnya asupan gizi akan menghambat pertumbuhan tinggi badan dan akhirnya berdampak buruk bagi perkembangan mental-intelektual seorang anak. Pada dasarnya, sampai usia 6 bulan, bayi masih memiliki pertumbuhan badan sesuai dengan kurva standar. Pada masa ini, bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari air susu ibu (ASI) yang diberikan sang ibu. Menginjak usia enam bulan ke atas, kebutuhan zat gizi bayi semakin meningkat dan bervariasi. Pemberian ASI saja hanya memenuhi 6070% kebutuhan gizi bayi. Karena itu, selain pemberian ASI diperlukan juga makanan lain sebagai makanan pendamping untuk menunjang asupan gizinya. Adapun pada fase usia 1224 bulan, anak tidak lagi diberikan makanan dalam bentuk cair, kental, atau semi padat. Setelah usia satu tahun ke atas, anak harus mulai diberikan makanan padat. Dengan kata lain, makanan yang diberikan kepada anak usia satu tahun ke atas sama dengan makanan anggota keluarga lainnya. Namun, perlu diperhatikan juga, bentuk, tekstur, dan komposisi gizi makanan harus disesuaikan dengan usia anak. Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan bayi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk bayi dan balita, komposisi gizi yang seimbang diperoleh dari 915% protein, 4555% karbohidrat, dan 3545 % lemak. Selain itu, asupan vitamin dan mineral juga diperlukan untuk membantu metabolisme di dalam tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak menjadi sangat penting bagi pertumbuhan anak karena mengandung banyak manfaat untuk perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan mentalnya. Makanan sehat ini, Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan berbagai macam bahan yang ada seperti aneka sayur, buah-buahan, daging, ikan, tepungtepungan, dan susu. Buku 50 Menu Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak Usia 624 Bulan karya Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan dan Sitti Ridhayani S.Pd. ini akan membantu Anda membuat berbagai menu sehat pendamping ASI dengan mudah. H. Kesimpulan

Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai porsi bayi Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya makanan cair dan lembut seperti bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan. Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke makanan kental dan padat, namun tetap harus bertekstur lunak, seperti aneka nasi tim. Usia 12-24 bulan bayi sudah mulai dikenalkan pada makanan keluarga atau makanan padat namun tetap mempertahankan rasa. Hindari makananmakanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam dan berlemak. Pada masi ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget, atau potongan sayuran rebus atau buah. Ini penting untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya.

You might also like