You are on page 1of 7

28/03/2012

Lokasi dan waktu KP


EVALUASI PELAKSANAAN MP3 (MEKANISME PEMBINAAN PENAATAN PROPER) DI PT. KANGEAN ENERGI INDONESIA
Goklas M. H. T. (15308096)
L/O/G/O
www.themegallery.com

Lokasi kerja praktek adalah Wisma Mulia 26th Floor, Jl. Jend.Gatot Subroto no.42, Jakarta dan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Waktu pelaksanaan kerja praktek 1 Juni 1 Agustus 2011

Lokasi dan waktu KP

Lokasi dan waktu KP

Tujuan PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (PROPER) bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui penyebaran informasi kinerja penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan

STUDI KEPUSTAKAAN

28/03/2012

Studi kepustakaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2008 Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, kriteria yang digunakan dalam pemeringkatan tersebut adalah sebagai berikut:

Studi kepustakaan

Mekanisme Pembinaan dan Penaatan Proper


Pada Oktober 2009 dikeluarkan UU baru yaitu UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada undang-undang baru tersebut terdapat definisi tentang pencemaran: Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Mekanisme Pembinaan dan Penaatan Proper


Sedangkan pada undang-undang terdahulu, yaitu UU 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Pencemaran: Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Kegiatan operasi
Lapangan minyak bumi di Sepanjang telah berproduksi Sejak Maret tahun 2007, mempunyai enam buah sumur produksi darat (onshore) dengan kapasitas produksi minyak 2.000 10.000 BOPD, 500 3.000 BWPD air terproduksi dan 1,0 MMSCFD gas.

Kondisi eksisting

28/03/2012

Eksisting AMDAL
KEI Ltd. memiliki dokumen lingkungan : a. Dokumen AMDAL Tahun 1991 No. 901/0115/S1R/1991, tanggal 8 Maret 1991 yang disetujui ole h Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia; b. Dokumen RKL dan RPL Pemboran delineasi Tahun 1994 No. 1276/0115/SJ.T/1994 yang disetujui oleh Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia); c. Dokumen Revisi RKL/RPL Tahun 1997 No. 2572/0115/SJ.T/1997, tanggal 9 Juli 1997, yang disetujui oleh Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia; d. Dokumen Tambahan RKL/RPL No. 478 Tahun 2006 melalui Surat Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan Nomor B-1413/Dep. I/1/LH/03/2006 perihal Kegiatan Tambahan pada RKL dan RPL Tambahan Lapangan Gas Pagerungan oleh EMP Kangean Limited yang dikeluarkan pada tanggal 10 Maret 2006.

Eksisting air buangan


Air buangan terproduksi berasal dari produksi minyak dan gas, yang akan diolah di hydrocyclone lalu diolah lagi di API separator untuk memisahkan minyak dan air pada air buangan dan akhirnya dialirkan ke pipa outfall yang kedalamannya 15 m dibawah permukaan laut Air buangan domestik diolah di STP (Sewage Treatment Plant) lalu outletnya digunakan untuk menyirami tanaman sekitar lokasi.

Eksisting air buangan


Air terproduksi yang diolah di Hydrocyclone sesuai yang tercantum dalam Keputusan Men LH No. 04 Tahun 2007 untuk kegiatan di darat (onshore). Air limbah domestik yang diolah di STP sesuai yang tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112/MENLH/2003.

Eksisting air buangan


Air terproduksi yang diolah di Hydrocyclone sesuai yang tercantum dalam Keputusan Men LH No. 04 Tahun 2007 untuk kegiatan di darat (onshore). Air limbah domestik yang diolah di STP sesuai yang tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112/MENLH/2003.

Eksisting air buangan

Eksisting Udara
Sumber dampak kualitas udara berasal dari proses pemisahan minyak dan gas (misalnya flare dan emisi dari mesin-mesin yang digunakan), pembakaran BBM serta proses pembangkitan energi listrik. Sumber dampak peningkatan kebisingan berasal dari mesin-mesin pemprosesan gas dan minyak serta mesin pembangkit listrik. Dampak yang ditimbulkan berupa perubahan tingkat kebisingan.

28/03/2012

Eksisting Udara
Tolok ukur : Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara; baku mutu emisi gas buang sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup KEP13/MENLH/1a/2009 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Industri dan baku mutu kebisingan sesuai dengan Keputusan MenLH No. 48 thn 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.

Eksisting B3
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) diberikan kepada pihak ketiga, yaitu PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI). Izin penyimpanan B3 : no surat OPS/089/IX/E tanggal 15 September 2009.

Eksisting B3

Eksisting SML
Pada November 2001, Lapangan Pagerungan telah melengkapi sertifikasi lingkungannya dengan mendapatkan ISO 14001 Kangean Energy Indonesia Ltd mendapatkan izin pembuangan air limbah ke laut berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 481 Tahun 2008.

Eksisting SML

Eksisting comdev
PT. Kangean energy Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan Community Development di daerah operasi perusahaan seperti: Insentif mengajar guru non PNS Pemberian beasiswa kepada lulusan SMP dan SMA yang berprestasi Partisipasi dalam program regenerasi nelayan EMPKL, Departemen Kelautan dan Perikanan Pusat, Akademi Perikanan Sidoarjo (APS), dan Pemerintah Kabupaten Sumenep Bantuan peralatan laboratorium Akademi Keperawatan dan Kebidanan kepada Yayasan Universitas Wiraraja Penanaman Mangrove di sekitar area operasi

28/03/2012

Eksisting comdev

Evaluasi

Evaluasi AMDAL
PT. Kangean Energy Indonesia telah melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan) atau UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan)

Evaluasi air terproduksi

Evaluasi air terproduksi

Evaluasi air terproduksi

28/03/2012

Evaluasi air terproduksi

Evaluasi air terproduksi

Evaluasi air terproduksi


air laut pada umumnya memiliki TDS > 5000 mg/L. Lapangan Sepanjang, yang sumber airnya (baik dalam proses produksi atau kegiatan domestik) menggunakan air laut hasil reverse osmosis yang tentu memiliki tingkat TDS yang lebih tinggi dari air tanah biasa yang biasanya TDS di 1500 mg/L, sehingga solusi agar TDS ini dapat konsisten dibawah baku mutu adalah dengan mengecek berkala sistem reverse osmosis yang ada. Limit standar = 4000 mg/L

Evaluasi air domestik

Evaluasi udara ambien

Evaluasi kebisingan

28/03/2012

Evaluasi B3
Kangean Energy Indonesia tidak mempunyai instalasi pengolahan limbah B3 sendiri, yang ada adalah tempat penyimpanan sementara limbah. Tempat penyimpanan limbah itu sendiri sudah memenuhi persyaratan dan telah mendapat izin penyimpanan limbah B3 dengan no surat OPS/089/IX/E tanggal 15 September 2009.

Kesimpulan
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (PROPER) adalah program pemerintah dalam pemeringkatan ketaatan pada berbagai jenis industri. Mekanisme Pembinaan Penaatan PROPER yang dilakukan di lapangan Sepanjang PT. Kangean Energy Indonesia secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa PT. Kangean Energy Indonesia telah taat dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2008 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut analisa dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa lapangan Sepanjang PT. Kangean Energy Indonesia setidaknya mendapatkan peringkat biru, sesuai PROPER yang ada Parameter-parameter yang ada pada 2010 secara garis besar lebih baik dibanding 2009. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan sistem untuk memenuhi perundang-undangan. Temperatur pada air buangan terproduksi dapat diturunkan dengan cara mendesain pipa saluran yang lebih panjang

Saran
Perlu dilakukan peningkatan pengelolaan lingkungan hidup agar mendapat peringkat HIJAU atau EMAS dengan konsisten agar tidak ada parameter yang melewati baku mutu dalam setahun penuh. Bagi baku mutu yang trendnya naik atau sudah mendekati ambang batas baku mutu agar diperhatikan. Kementrian Lingkungan Hidup sebagai penyelenggara PROPER diharapkan meningkatkan jumlah industri yang mengikuti PROPER dengan cara insentif dan disinsentif yang jelas dan tegas. PT. Kangean Energi Indonesia diharapkan tetap menjaga pengelolaan lingkungan yang baik dalam proses produksinya hingga menjadi perusahaan migas yang terkemuka dalam mendukung lingkungan yang berkelanjutan. Pemerintah dan industri diharapkan meningkatkan pemberian informasi di berbagai media agar masyarakat luas mengetahui adanya PROPER yang merupakan program wajib bagi industri. Kepada mahasiswa teknik lingkungan agar lebih mengetahui adanya PROPER, sebagai kewajiban indutri terhadap lingkungan hidup, tidak hanya ISO 14001 yang merupakan sertifikasi tidak wajib/sukarela.

Daftar Pustaka
Anonimus. 2011. Peraturan-peraturan yang Berkaitan dengan Kementrian Lingkungan Hidup.http://www.menlh.go.id/home/index.php?option=com_content&view=article&id=107&Itemid=132&lang=id [17 Agustus 2011] Beychok, Milton. 2007. API oil-water separator. http://en.citizendium.org/wiki/API_oil-water_separator [17 Agustus 2011] Damanhuri, Tri Padmi dan Moh Irsyad. 2010. Modul Praktikum Laboratorium Lingkungan TL-3103. Program Studi Teknik Lingkungan ITB. Bandung Ela, Wendell P. 2007. Introduction to Environmental Engineering and Science. Prentice Hall. Boston Kementrian Lingkungan Hidup. 2005. Sekilas PROPER Dulu Sekarang dan Masa Mendatang. Jakarta. Laporan RKL/RPL Q1 2009 Q4 2010. PT. Kangean Energi Indonesia Phillips 66 Company. 1995. Material Safety Data Sheet Hydrogen Sulfide. http://www.trconsultinggroup.com/safety/msds/h2s.pdf [18 Agustus 2011] Sawyer Clair N, Gene Parkin dan Perry McCarty. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science. Mc Graw Hill. Boston Sekretariat PROPER. 2008. Kriteria Penilaian PROPER. Jakarta. Sekretariat PROPER. 2010. Laporan Hasil Penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2010. Jakarta Soemirat, Juli. 2005. Diktat Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Program Studi Teknik Lingkungan ITB. Bandung Tanner Industries. 2000. MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANHYDROUS AMMONIA. http://www.alliedaviation.com/locations/pipeline/MSDS.pdf [18 Agustus 2011] Wiriatma, Damairiawan Desta. 2011. Sistem Load Shedding di Pagerungan Facility Kangean Energi Indonesia. Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta

terima kasih !
L/O/G/O
www.themegallery.com

You might also like