You are on page 1of 9

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP KUALITAS TANAH

PADA TATA SALURAN IRIGASI PASANG SURUT


DI KAB. BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN
Tania Edna Bhakty*)
ABSTRACT
The food production in South Kalimantan Province is mostly gained from tidal irrigation along the
downstream of Barito river. Tabunganen unit an area of 5600 ha, is one of the area under
Tabunganen subdistrict. Previously the rice production in Tabunganen unit was considered
sufficient, with the production rate of 2,5-3,0 ton/ha. Currently some areas near the tidal ponds have
very low productivity, around 1-1,5 ton/ha. Some farmers presume that the decline in productivity
is caused by soil acidity. This research is aimed to investigate the influence of water quality on soil
quality in Tabunganen unit.
Some measurements are taken in secondary and tertiary channels (upstream, middle, downstream),
the value of Fe (mg/l), DHL (mhos) and pH. The flow and water quality measurements are taken
every 3 hours within 26 hours. Water level is measured for 15 days.
The result of this research shows that pH values in both secondary and tertiary (upstream, middle,
downstream) are pH>6. During rise and fall tide, the pH values of the right and left ponds are still
same. This condition indicated the disfunction of the ponds retaining soil acidity, especially some
areas near the tidal ponds. Therefore, the field has high potency for pirit oxidation. In tertiary
channel, the DHL values is DHL>3290 mhos, pH value is 6<pH<7 and Fe value is 0,01-1 mg/l.
PENDAHULUAN
Produksi pangan di Propinsi Kalimantan
Selatan yang merupakan salah satu lumbung
padi nasional, sebagian besar berasal dari
persawahan rawa pasang surut yang terletak
di sepanjang kanan/kiri Sungai Barito bagian
hilir. Saat ini, di Kabupaten Barito Kuala
terdapat 17 (tujuh belas) unit pengembangan
rawa pasang-surut dan non pasang-surut yang
pembangunannya telah dimulai sejak tahun
1970 seluas 78.266 ha dimana unit
Tabunganen termasuk diantaranya.
Unit Tabunganen termasuk dalam Kecamatan
Tabunganen yang terdiri dari Desa
Tabunganen Muara, Tabunganen Kecil,
Tabunganen Tengah, Tabunganen Pemurus,
Karya Baru, Sei Teras Luar, Sei teras Dalam,
Beringin Kencana dan Tanggulrejo. Unit
Tabunganen mempunyai luas lahan sebesar
5600 ha dengan panjang saluran primer 2,760
km., saluran sekunder kanan 9,558 km.,
saluran sekunder kiri 9,744 km., 142 saluran
tersier dengan panjang total 205 km. Saluran
sekunder kiri terdiri dari saluran tersier kiri
luar 33 ray dan tersier kiri dalam 34 ray.
Saluran sekunder kanan terdiri dari saluran
*) Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Fakultas TeknikUniversitas Janabadra Yogyakarta

tersier kanan luar 43 ray dan tersier kanan


dalam 37 ray seperti terlihat pada gambar 1
(Wignyosukarto, 2005).
Pada tahap awal, produksi padi di Unit
Tabunganen ini dikatakan cukup baik, dengan
tingkat produksi 2,5 3,0 ton/ha, namun pada
tahun 1996 dan tahun 2003 terjadi penurunan
produksi padi hingga mencapai 80%. Hasil
wawancara dari beberapa responden di unit ini
menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh
adanya susupan air masin yang bersumber dari
saluran ataupun sungai-sungai alam sehingga
kondisi padi yang mulai mengisi menjadi
kurang pengisiannya. Petani hanya menanam
padi sekali setahun, karena satu-satunya
sumber air untuk mengairi persawahan berasal
dari air hujan, sedangkan pada saat musim
kemarau
kualitas
air
sungai sangat
dipengaruhi oleh air asin. Masalah lain yang
juga timbul adalah keluhan dari pemilik lahan
yang dekat dengan kolam pasang. Lahan
tersebut sebagian besar dibiarkan bongkor
karena kondisi lahan lebih sulit diolah.
Agar produksi padi di unit Tabunganen
kembali meningkat dan permasalahan pemilik
lahan di dekat kolam pasang dapat
diselesaikan, maka perlu adanya penelitian
1

yang mengkaji masalah kualitas air dan

kondisi ketersediaan air di Unit Tabunganen.

Tanggul Air Asin


Kolam Pasang

Saluran Primer
Kolam Pasang

Sungai
Barito

Saluran Sekunder Kanan

Saluran Sekunder Kiri

Tanggul Air Asin

Gambar 1. Jaringan tata aluran di Unit Tabunganen Kalimantan Selatan.


TINJAUAN PUSTAKA
Daerah pasang surut yang kaya akan air
mempunyai berbagai kendala kualitas air
ataupun kualitas tanah dalam pengembangan
lahan pertanian yang dimanfaatkan agar
memenuhi syarat sebagai media tumbuh
tanaman pangan, tanaman hortikultura
maupun tanaman hutan penghasil kayu.
Kendala yang dapat ditemukan di lahan
pasang surut, antara lain adalah pertama pH
tanah yang rendah, akibat adanya lapisan pirit
yang teroksidasi. Pada batas terlampau
masam, maka ketersediaan berbagai unsur
hara menjadi terhambat, seperti unsur P, K,
Ca dan Mg. Adanya tingkat kegaraman tanah
yang tinggi karena adanya intrusi air asin
yang dapat meliputi areal luas karena
topografi lahan yang datar. Harkat garam
yang tinggi dalam tanah akan mengganggu
kinerja sistem perakaran disamping juga
menjadi penyebab terjadinya plasmolisis sel
tanaman, sehingga mengakibatkan kematian.
Hasil penelitian terhadap kualitas tanah
pertanian di unit Tabunganen menunjukkan
bahwa (Anonymous, 2004):
1. Reaksi tanah baik aktual maupun
potensial berharkat sangat masam, perlu
pemberian kapur untuk menetralisir,
takaran berkisar antara 1 sampai 2,5
ton/ha bergantung tingkat kemasaman
tanah (makin masam pH tanah takaran
kapur makin tinggi).
2. Tingkat reduksi tanah cukup tinggi, untuk
tanaman padi tidak menjadi masalah,
tetapi untuk tanaman palawija yang lain

perlu adanya pengolahan tanah untuk


meningkatkan aerasi tanah.
3. Seluruh areal mempunyai kadar N
berharkat sedang sampai tinggi. Areal
barat tepi utara memerlukan pupuk urea
dengan takaran 175 sampai 200 kg/ha,
areal lain cukup dengan 100 sampai 150
kg/ha.
4. Seluruh areal mempunyai kadar P tersedia
berharkat tinggi sampai sangat tinggi,
sehingga hanya memerlukan pupuk SP 36
dengan takaran 75 sampai 100 kg/ha.
5. Areal timur (dekat dengan percabangan
saluran sekunder; dekat S Karya Tani)
mempunyai pH sangat masam, sehingga
terdapat tingkat keracunan Al berharkat
sedang, perlu dilakukan penambahan
kapur atau dolomit (2 sampai 5 ton/ha)
bergantung tingkat kemasaman. Areal
timur ini juga memerlukan pemupukan
KCl (untuk menambah unsur K) dengan
takaran 50 sampai 60 kg/ha.
6. Areal barat tepi selatan mempunyai
potensi mengalami keracunan pirit,
sehingga ketinggian air genangan harus
dijaga cukup agar tidak terjadi penurunan
pH tanah karena proses oksidasi.
Suatu sistem tata saluran pasang surut
dikenalkan oleh Universitas Gadjah Mada di
awal tahun tujuhpuluhan guna mendukung
upaya Pengembangan Persawahan Pasang
Surut di daerah rawa di Provinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah. Pada
awalnya lahan tersebut selalu tergenang oleh
air hujan dan air limpasan sungai karena
jeleknya sistem drainasi alamiahnya. Sistem
tata saluran yang dikenalkan diharapkan dapat
2

berfungsi sebagai jaringan drainasi pada


waktu air surut dan berfungsi sebagai jaringan
irigasi pada waktu air pasang. Air hujan yang
jatuh ke lahan dan air pasang yang melimpas
ke lahan diharapkan dapat mencuci hasil
oksidasi pirit dan terbawa ke sungai pada saat

air surut. Karena adanya aliran balik saat air


pasang, sebagian air asam tersebut tidak dapat
keluar ke sungai dan akan terakumulasi
sebagian dan untuk sementara waktu di
saluran, yang mungkin akan terdesak kembali
masuk ke lahan. (Wignyosukarto B, 2005).

AREAL BARAT
TEPI UT
ARA
AREAL TIMUR

AREAL BARAT
TEPI SELAT
AN

Gambar 2. Peta Kesuburan Tanah


METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan pada periode
puncak musim kering yaitu pada bulan
Oktober 2004, dengan maksud agar data yang
didapat adalah data pada kondisi ekstrim.
Data lapangan yang diambil meliputi data
primer maupun sekunder tentang kondisi
hidrologi dari hidrometri melalui kegiatan
berikut :
a. Pengumpulan data curah hujan dari
stasiun terdekat.
b. Pengumpulan data klimatologi yang
terbaru dari stasiun meteorologi terdekat.
c. Pengumpulan data rangkaian muka air
jangka panjang di dalam jaringan tata
saluran (pasang-surut) yang mengelilingi
areal lokasi penelitian yang dilakukan
selama 15 hari (titik 1, 2, 3 dan 4).
d. Pengukuran
kualitas
air
meliputi
pengukuran kadar Fe (mg/l), Daya Hantar
Listrik (mhos), dan pengukuran nilai pH.
Pengukuran dilakukan pada lokasi yang
sama dimana dilakukan pengukuran tinggi
muka air (point 3). Pengukuran dilakukan
dengan cara mengambil sampel air setiap
3 jam selama 26 jam (titik 1, 3 dan 4).
Pengukuran daya hantar listrik dilakukan
dengan
menggunakan
DHL-meter
sedangkan pengukuran pH dengan pH
paper.
e. Data kualitas air diperoleh dari seluruh
saluran tersier (titik di hulu, tengah dan
hilir), kualitas air di titik 1, 3 dan 4 selama

326 jam serta kualitas air pada saat


kondisi pasang dan kondisi surut.
f. Pengukuran kecepatan arus dilakukan
pada lokasi yang dipengaruhi gerakan
pasang surut yaitu selama 326 jam
dengan memperhatikan arah aliran (titik
A, C dan D). Pengukuran kecepatan arus
dilakukan pada kedalaman 0.60 dari
kedalaman sungai dengan menggunakan
current meter.
Gambar 3 memperlihatkan lokasi pengamatan
pasang surut dan hidrometri.

Gambar 3. Lokasi Titik Pengamatan Pasang


Surut Unit Tabunganen
HASIL PENELITIAN
Ketersediaan Air
Analisa neraca air dilakukan dengan
membandingkan hujan rerata bulanan dan
evapotranspirasi bulanan yang didapat dengan
metode Penmann. Berdasarkan analisis ini
dapat diketahui bulan-bulan dimana terjadi
kelebihan air dan defisit air. Dari data hujan
3

di stasiun Banjar dihitung hujan bulanan


rerata, dan hasilnya diberikan pada tabel 1.

Hasil hitungan nilai evapotranspirasi yang


diperoleh diperlihatkan pada tabel 2.

Tabel 1. Hujan Rerata Bulanan Stasiun Banjar,


Kalimantan Selatan

Perbandingan Curah Hujan dan Evapotranspirasi Bulanan


250.00

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni

CH Rerata Bulanan
(mm)
233.91
161.91
145.18
130.14
106.63
82.96

BULAN

CH Rerata Bulanan
(mm)

Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

66.38
67.98
57.33
96.64
157.19
202.53

100.00

50.00

0.00
Jan

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni

Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Feb

Apr

Mar

Mei

Jun

Jul

Agust

Sep

Okt

Nop

Des

Bulan

Tabel 2. Nilai Evapotranspirasi Bulanan


Evapotranspirasi
(mm)
76.02
81.51
98.43
78.56
98.69
85.72

Evapotranspirasi

150.00

Berdasarkan data curah hujan terpakai dari


Stasiun Banjar, diperoleh nilai curah hujan
bulanan minimum yaitu pada bulan September
57,33 mm dan nilai maksimumnya pada bulan
Januari yaitu 233,91 mm (tabel 1).
Bulan

CH Rerata Bulanan

200.00

mm

BULAN

Evapotranspirasi
(mm)
92.12
85.36
87.52
110.26
82.14
83.73

Gambar 5. Grafik Perbandingan Curah hujan


dan Evapotranspirasi
Hasil
Pengukuran
Hidrologi

Hidrometri

dan

Hasil Pengukuran Kualitas Air diberikan pada


tabel 3 sampai dengan tabel 8, sedangkan hasil
pengukuran arus dan kualitas air diberikan pada
tabel 9. Pengukuran pasang surut dilakukan
selama 15 hari dengan pencatatan elevasi muka
air setiap jam, hasil yang diperoleh di lapangan
disajikan dalam gambar 6.

Tabel 3. Kualitas Air Saluran Sekunder Kiri


No.

WAY POINT
x

SAMPEL

KONDISI SAAT SURUT

KONDISI SAAT PASANG

NOMOR

pH

DHL

SAL.

Fe

(mohm)

(per mil)

(mg/lt)

pH

DHL

SAL.

Fe

(mohm)

(per mil)

(mg/lt)

209594

9621444

KOLAM KIRI

4010

2.163

0.05

9200

5.277

0.15

209800

9621410

5550

3.087

0.05

9570

5.499

0.15

209994

9621369

4220

2.289

0.05

9080

5.205

0.05

210181

9621324

5500

3.057

0.05

9000

5.157

0.05

210385

9621268

5480

3.045

0.05

8990

5.151

0.05

210578

9621238

5750

3.207

0.15

6.5

6200

3.477

0.05

210775

9621204

4180

2.265

0.15

8650

4.947

0.05

210968

9621150

5240

2.901

0.15

8350

4.767

0.05
0.05

211164

9621110

5270

2.919

0.05

6.5

6100

3.417

10

211367

9621084

5350

2.967

0.05

8180

4.665

0.05

11

211569

9621062

10

5520

3.069

0.15

8000

4.557

0.15
0.05

12

211768

9621045

11

5610

3.123

0.15

6.5

7920

4.509

13

211972

9621026

12

5550

3.087

0.05

7700

4.377

0.05

14

212165

9620996

13

5650

3.147

0.05

7550

4.287

0.05

15

212366

9620976

14

5840

3.261

0.05

7350

4.167

0.05

16

212565

9620960

15

5820

3.249

0.15

7300

4.137

0.05

17

212764

9620952

16

5960

3.333

0.05

6750

3.807

0.15

18

212953

9620947

17

6060

3.393

0.05

7120

4.029

0.05

19

213148

9620949

18

6150

3.447

0.05

6890

3.891

0.05

20

213345

9620951

19

6250

3.507

0.15

6580

3.705

0.05

21

213557

9620945

20

6310

3.543

0.05

6700

3.777

0.05

22

213754

9620941

21

6550

3.687

0.05

6770

3.819

0.05

23

213940

9620938

22

6640

3.741

0.15

6500

3.657

0.05

24

214129

9620941

23

6760

3.813

0.15

6440

3.621

0.15

25

214354

9620939

24

6850

3.867

0.15

6350

3.567

0.05

26

214523

9620936

25

6910

3.903

0.15

6250

3.507

0.05

27

214731

9620945

26

7080

4.005

0.15

6160

3.453

0.05

28

214916

9620951

27

7230

4.095

0.05

6060

3.393

0.05

29

214976

9620953

28

7390

4.191

0.05

6040

3.381

0.05

30

215163

9620934

29

7500

4.257

0.05

5900

3.297

0.05

31

215362

9620942

30

6.5

5570

3.099

0.05

5880

3.285

0.05

32

215551

9620949

31

7690

4.371

0.05

5790

3.231

0.05

33

215926

9620968

32

7850

4.467

0.15

5680

3.165

0.15

34

216119

9620972

33

8260

4.713

0.15

5550

3.087

0.05

35

216322

9620994

34

8340

4.761

0.15

5390

2.991

0.05

36

216557

9620996

35

8600

4.917

0.15

6.5

5200

2.877

0.05

37

217187

9621035

36

8630

4.935

0.15

5150

2.847

0.05

Tabel 4. Kualitas Air Saluran Tersier Kiri Dalam


No.

NAMA
SALURAN

WP MUARA
x

TERSIER KIRI DALAM MUARA

pH

TERSIER KIRI DALAM HULU

TERSIER KIRI DALAM TENGAH

DHL

SAL

Fe

pH

(ohm)

(per mil)

(mg/l)

DHL
(ohm)

SAL

Fe

pH

DHL

SAL

Fe

KEADAAN
SALURAN

BANGUNAN
JEMBATAN

(ohm) (per mil) (mg/l)

(per mil) (mg/l)

PINTU

KONDISI

AIR

Kidal T.8

216561

9621079

6250

3.507

0.25

6450

3.627

6.5

7720

4.389

0.5

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.9

216327

9621075

6120

3.429

0.25

6430

3.615

6.5

7850

4.467

0.5

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.10

216127

9621049

6100

3.417

0.25

6540

3.681

6.5

7940

4.521

0.5

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.11

215923

9621041

5010

2.763

0.5

5120

2.829

0.5

5270

2.919

0.5

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.12

215540

9621028

5440

3.021

0.15

6210

3.483

0.15

6.5

6460

3.633

0.15

sedang

ada

tidak ada

surut

Kidal T.13

215352

9621032

5030

2.775

0.05

5260

2.913

0.05

4980

2.745

0.25

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.14

215157

9621045

5430

3.015

0.15

5070

2.799

0.15

5010

2.763

0.15

sedang

ada

tidak ada

surut

Kidal T.15

214974

9621049

5810

3.243

0.05

6.5

6100

3.417

0.5

6.5

6150

3.447

0.5

baik

ada

tidak ada

surut

Kidal T.16

214856

9621060

5980

3.345

0.05

5900

3.297

0.15

4510

2.463

0.15

buntu

ada

tidak ada

surut

10

Kidal T.17

214729

9621060

5870

3.279

0.15

5750

3.207

0.5

5900

3.297

0.5

buntu

ada

tidak ada

surut

11

Kidal T.18

214501

9621066

6200

3.477

0.5

5560

3.093

0.05

6000

3.357

0.5

buntu

ada

tidak ada

surut

12

Kidal T.19

214332

9621032

5790

3.231

0.05

5210

2.883

0.05

5770

3.219

0.5

buntu

ada

tidak ada

surut

13

Kidal T.20

214127

9621266

5600

3.117

0.05

5330

2.955

0.15

5200

2.877

0.05

sangat baik

ada

tidak ada

surut

14

Kidal T.21

213746

9621032

5310

2.943

5530

3.075

0.5

5210

2.883

0.15

jelek

ada

tidak ada

surut

15

Kidal T.22

213542

9621032

6.5

5410

3.003

0.5

6.5

5750

3.207

0.5

5020

2.769

0.05

sedang

ada

tidak ada

surut

16

Kidal T.23

213338

9621028

5890

3.291

0.05

6.5

6300

3.537

0.15

6.5

4580

2.505

0.05

sedang

ada

rusak

surut

17

Kidal T.24

213138

9621028

5780

3.225

0.05

5940

3.321

0.05

7630

4.335

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

18

Kidal T.25

212946

9621032

5510

3.063

0.15

5780

3.225

0.4

6.5

5770

3.219

0.2

baik

ada

tidak ada

19

Kidal T.26

212768

9621019

3990

2.151

0.3

6.5

5570

3.099

0.15

6.5

5460

3.033

0.25

sedang

ada

tidak ada

surut

20

Kidal T.27

212551

9621019

6.5

5620

3.129

0.05

5720

3.189

0.05

6760

3.813

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

21

Kidal T.28

212359

9621032

6.5

5510

3.063

0.15

5300

2.937

0.05

6950

3.927

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

surut

22

Kidal T.29

212167

9621074

5420

3.009

0.15

6250

3.507

0.05

6440

3.621

0.15

baik

ada

tidak ada

surut

23

Kidal T.30

211955

9621096

6.5

5150

2.847

0.05

6.5

4850

2.667

0.05

6.5

10880

6.285

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

24

Kidal T.31

211763

9621121

5270

2.919

0.05

5410

3.003

0.05

4850

2.667

0.05

sedang

ada

rusak

surut

25

Kidal T.32

211563

9621164

6.5

5440

3.021

0.5

4720

2.589

0.05

4300

2.337

0.05

baik

ada

rusak

surut

26

Kidal T.33

211368

9621185

3720

1.989

0.15

6.5

5200

2.877

0.15

6.5

5440

3.021

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

27

Kidal T.34

211172

9621215

5530

3.075

0.05

5130

2.835

0.05

8690

4.971

0.05

baik

ada

rusak

surut

28

Kidal T.35

210959

9621223

4870

2.679

0.05

4300

2.337

0.05

4720

2.589

0.05

baik

ada

tidak ada

surut

29

Kidal T.36

210763

9621270

5230

2.895

0.05

4540

2.481

0.05

3900

2.097

0.05

sedang

ada

tidak ada

surut

30

Kidal T.37

210572

9621304

6.5

4570

2.499

0.5

4330

2.355

0.5

12000

6.957

sedang

ada

tidak ada

surut

31

Kidal T.38

210376

9621342

4060

2.193

0.05

5170

2.859

0.05

10100

5.817

0.05

sedang

ada

tidak ada

surut

32

Kidal T.39

210176

9621381

3950

2.127

0.05

5960

3.333

0.05

3300

1.737

0.05

sedang

ada

tidak ada

surut

33

Kidal T.40

209985

9621427

4.5

4010

2.163

0.05

6800

3.837

0.05

6.5

7450

4.227

0.05

baik

tidak ada

rusak

surut

34

Kidal T.41

209789

9621466

5860

3.273

0.5

5780

3.225

0.05

7120

4.029

0.05

sedang

ada

tidak ada

surut

Tabel 5. Kualitas Air Saluran Tersier Kiri Luar


No.

NAMA
SALURAN

WP MUARA
x

TERSIER KIRI LUAR MUARA


pH

DHL

(ohm)

SAL

Fe

TERSIER KIRI LUAR TENGAH


pH

(per mil) (mg/lt)

DHL

SAL

Fe

(ohm) (per mil) (mg/lt)

TERSIER KIRI LUAR HULU


pH

DHL

SAL

(ohm) (per mil)

KEADAAN
Fe

SALURAN

JEMBATAN KONDISI

(mg/lt)

Kilu T.10

216326

9620916

6.5

5880

3.285

0.15

6.5

5220

2.889

0.5

6.5

5750

3.207

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.11

216126

9620898

6.5

5670

3.159

0.15

6.5

5130

2.835

0.5

6.5

5530

3.075

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.12

215913

9620880

6.5

5170

2.859

0.15

6.5

5720

3.189

0.25

6.5

5890

3.291

0.25

baik

ada

surut

Kilu T.13

215551

9620861

6.5

5280

2.925

0.1

6.5

5230

2.895

0.1

5340

2.961

0.1

baik

ada

surut

Kilu T.14

215357

9620861

6.5

4860

2.673

0.05

5370

2.979

0.05

6.5

5160

2.853

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.15

215169

9620855

6.5

4700

2.577

0.15

5240

2.901

0.05

6.5

6680

3.765

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.16

214920

9620668

6440

3.621

0.05

6.5

5800

3.237

0.05

6.5

5060

2.793

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.17

214726

9620868

8240

4.701

0.05

8860

5.073

0.05

10170

5.859

0.05

baik

ada

surut

Kilu T.18

214526

9620868

8140

4.641

0.05

10470

6.039

0.05

10800

6.237

0.05

baik

ada

surut

10

Kilu T.19

214368

9620880

5470

3.039

0.05

6.5

5100

2.817

0.05

6.5

5990

3.351

0.1

sedang

ada

surut

11

Kilu T.20

214120

9620880

5210

2.883

0.05

4550

2.487

0.05

4950

2.727

0.05

sedang

ada

surut

12

Kilu T.21

213932

9620868

5560

3.093

0.05

4420

2.409

0.05

5780

3.225

0.05

baik

ada

surut

13

Kilu T.22

213756

9620868

5190

2.871

0.15

5030

2.775

0.05

6.5

4510

2.463

0.15

baik

ada

surut

14

Kilu T.23

213550

9620855

6.5

4480

2.445

0.5

3650

1.947

0.5

4820

2.649

0.15

baik

ada

surut

15

Kilu T.24

213337

9620849

6.5

4760

2.613

0.05

6910

3.903

0.05

5330

2.955

0.05

baik

ada

surut

16

Kilu T.25

213143

9620831

6.5

6380

3.585

0.05

6.5

7510

4.263

0.05

4560

2.493

0.05

baik

ada

surut

17

Kilu T.26

212949

9620843

5250

2.907

0.05

5190

2.871

0.05

7210

4.083

0.15

sedang

ada

surut

18

Kilu T.27

212767

9620849

6.5

5620

3.129

0.15

5090

2.811

0.01

5450

3.027

0.25

sedang

ada

surut

19

Kilu T.28

212567

9620855

6.5

6290

3.531

0.5

3290

1.731

0.15

7180

4.065

0.15

baik

ada

surut

20

Kilu T.29

212367

9620904

6.5

5620

3.129

0.5

5450

3.027

0.05

6350

3.567

0.5

baik

ada

surut

21

Kilu T.30

212167

9620928

5310

2.943

0.05

5050

2.787

0.05

6840

3.861

0.05

baik

ada

surut

22

Kilu T.31

211973

9620952

5590

3.111

0.05

7710

4.383

6500

3.657

0.5

baik

ada

surut

23

Kilu T.32

211779

9620958

6.5

5000

2.757

0.05

4900

2.697

0.05

5900

3.297

0.05

baik

ada

surut

24

Kilu T.33

211566

9620977

5470

3.039

0.05

6.5

6020

3.369

0.75

6.5

5600

3.117

0.05

baik

ada

surut

25

Kilu T.34

211372

9621007

5570

3.099

0.05

5750

3.207

0.05

6450

3.627

baik

ada

surut

26

Kilu T.35

211166

9621025

5890

3.291

0.05

5930

3.315

0.05

6140

3.441

0.05

baik

ada

surut

27

Kilu T.36

210984

9621067

5550

3.087

0.5

5820

3.249

0.5

6450

3.627

baik

ada

surut

28

Kilu T.37

210778

9621116

6000

3.357

0.15

6120

3.429

0.15

6220

3.489

0.25

baik

ada

surut

29

Kilu T.38

210590

9621152

6290

3.531

0.15

6470

3.639

0.15

6640

3.741

0.15

sedang

ada

surut

30

Kilu T.39

210390

9621189

5950

3.327

0.15

6820

3.849

0.05

6300

3.537

0.5

sedang

tdk ada

surut

31

Kilu T.40

210190

9621237

5710

3.183

0.05

6080

3.405

0.05

6.5

5966

3.3366

0.05

sedang

tdk ada

surut

32

Kilu T.41

210008

9621292

6000

3.357

0.05

6.5

6360

3.573

0.15

6.5

6420

3.609

0.05

sedang

tdk ada

surut

33

Kilu T.42

209814

9621334

6.5

5570

3.099

0.1

6.5

6020

3.369

0.1

6.5

6450

3.627

0.1

sedang

tdk ada

surut

Tabel 6. Kualitas Air Saluran Sekunder Kanan


No.

NOMOR

WAY POINT
x

SAMPEL

KONDISI SAAT PASANG


pH

KONDISI SAAT SURUT

DHL

SAL.

Fe

(mohm)

(per mil)

(mg/lt)

pH

DHL

SAL.

Fe

(mohm)

(per mil)

(mg/lt)

209906

9623894

KOLAM KANAN

5450

3.027

0.15

6450

3.627

0.05

210175

9623890

9660

5.553

0.15

6090

3.411

0.05

210376

9623882

9180

5.265

0.15

5450

3.027

0.05

210573

9623891

8580

4.905

0.15

5230

2.895

0.05

210773

9623897

8800

5.037

0.25

5010

2.763

0.05

210967

9623908

8680

4.965

0.05

4870

2.679

0.05

211170

9623900

8350

4.767

0.15

4850

2.667

0.05

211369

9623896

8200

4.677

0.05

4910

2.703

0.15

211568

9623885

6850

3.867

0.05

5020

2.769

0.15

10

211766

9623888

7890

4.491

0.05

5080

2.805

0.05

11

211972

9623891

10

7770

4.419

0.15

5250

2.907

0.05

12

212164

9623894

11

7700

4.377

0.05

5290

2.931

0.05

13

212365

9623893

12

7560

4.293

0.05

5260

2.913

0.05

14

212567

9623894

13

7480

4.245

0.05

5240

2.901

0.05

15

212765

9623896

14

4880

2.685

0.05

5190

2.871

0.05

16

212959

9623898

15

6500

3.657

0.05

5170

2.859

0.05

17

213159

9623891

16

6550

3.687

0.15

5130

2.835

0.05

18

213365

9623891

17

6440

3.621

0.05

5130

2.835

0.05

19

213557

9623894

18

6760

3.813

0.15

5090

2.811

0.05

20

213761

9623895

19

6730

3.795

0.05

5060

2.793

0.05

21

213961

9623881

20

6680

3.765

0.15

5170

2.859

0.15

22

214165

9623870

21

6630

3.735

0.05

5090

2.811

0.15

23

214362

9623886

22

6460

3.633

0.15

5220

2.889

0.05

24

214562

9623874

23

6400

3.597

0.05

5280

2.925

0.15

25

214761

9623873

24

6320

3.549

0.05

5340

2.961

0.05

26

214961

9623887

25

6230

3.495

0.05

5420

3.009

0.15

27

215163

9623870

26

6150

3.447

0.05

5440

3.021

0.05

28

215354

9623886

27

6050

3.387

0.05

5520

3.069

0.15

29

215570

9623874

28

6080

3.405

0.15

5550

3.087

0.15

30

215759

9623873

29

5890

3.291

0.05

5500

3.057

0.05

31

215951

9623887

30

5800

3.237

0.05

5570

3.099

0.05

32

216161

9623886

31

5790

3.231

0.05

5580

3.105

0.05

33

216366

9623886

32

5750

3.207

0.15

5560

3.093

0.15

34

216547

9623908

33

5700

3.177

0.05

5610

3.123

0.15

35

216744

9623905

34

5640

3.141

0.05

5650

3.147

0.05

36

216935

9623926

35

6.5

3810

2.043

0.05

5680

3.165

0.05

37

217137

9623913

36

5600

3.117

0.05

5720

3.189

0.15

38

217352

9623925

37

5580

3.105

0.05

5760

3.213

0.05

39

217558

9623966

38

5500

3.057

0.15

5780

3.225

0.15

40

217775

9623945

39

5510

3.063

0.05

5810

3.243

0.05

41

217998

9623882

40

5600

3.117

0.05

5890

3.291

0.05

42

218195

9623767

41

5450

3.027

0.05

5840

3.261

0.05

43

218436

9623497

42

4520

2.469

0.05

5950

3.327

0.15

44

218633

9623066

43

4020

2.169

0.05

6020

3.369

0.05

Tabel 7. Kualitas Air Saluran Tersier Kanan Dalam


No.

NAMA
SALURAN

WP MUARA

TERSIER KANAN DALAM MUARA

pH

DHL

SAL

Fe

(ohm)

(per mil)

(mg/l)

TERSIER KANAN DALAM TENGAH


pH

DHL

SAL

Fe

(ohm)

(per mil)

(mg/l)

TERSIER KANAN DALAM HULU

KEADAAN

pH

SALURAN

DHL

SAL

(ohm) (per mil)

Fe

JEMBATAN

KONDISI

(mg/l)

Kadal T.1

218774

9622633

6580

3.7047

0.25

6200

3.4767

0.15

8630

4.9347

0.15

baik

tdk ada

surut

Kadal T.2

218684

9622812

6630

3.7347

0.5

6.5

5980

3.3447

0.5

6.5

7780

4.4247

0.5

baik

tdk ada

surut

Kadal T.3

218569

9623004

6.5

6980

3.9447

0.5

5400

2.9967

0.15

6840

3.8607

0.05

baik

tdk ada

surut

Kadal T.4

218492

9623187

10340

5.9607

0.5

11000

6.3567

0.05

9800

5.6367

0.05

baik

ada

surut

Kadal T.5

218401

9623373

7550

4.2867

0.05

8080

4.6047

0.15

6.5

10180

5.8647

0.5

baik

ada

surut

Kadal T.6

218295

9623550

5360

2.9727

0.05

5350

2.9667

0.15

5300

2.9367

0.15

baik

ada

surut

Kadal T.7

218137

9623689

5790

3.2307

0.15

5510

3.0627

0.15

6.5

5540

3.0807

baik

ada

surut

Kadal T.8

216060

9624220

6.5

5250

2.9067

6.5

5220

2.8887

0.5

6100

3.4167

0.05

baik

ada

surut

Kadal T.9

215851

9624224

5820

3.2487

0.15

5700

3.1767

0.15

5350

2.9667

0.15

baik

ada

surut

10

Kadal T.10

215661

9624220

4100

2.2167

0.15

5170

2.8587

0.15

6.5

5330

2.9547

baik

ada

surut

11

Kadal T.11

215461

9624214

5230

2.8947

0.25

6.5

5200

2.8767

0.5

6.5

4950

2.7267

0.5

baik

ada

surut

12

Kadal T.12

215262

9624208

5290

2.9307

0.15

5770

3.2187

0.15

5200

2.8767

0.15

baik

ada

surut

13

Kadal T.13

215062

9624208

5620

3.1287

0.15

5620

3.1287

0.15

5460

3.0327

0.05

baik

ada

surut

14

Kadal T.14

214865

9624204

5600

3.1167

0.15

5600

3.1167

0.15

5610

3.1227

0.05

baik

ada

surut

15

Kadal T.15

214662

9624198

5440

3.0207

0.05

5170

2.8587

0.05

5460

3.0327

0.05

baik

ada

surut

16

Kadal T.16

214468

9624202

5730

3.1947

0.05

6.5

6110

3.4227

6940

3.9207

0.15

baik

ada

surut

17

Kadal T.17

214251

9624192

6.5

5710

3.1827

0.25

6.5

5980

3.3447

5780

3.2247

0.05

baik

ada

surut

18

Kadal T.18

214050

9624218

5840

3.2607

0.15

6150

3.4467

0.15

6380

3.5847

0.05

baik

ada

surut

19

Kadal T.19

213875

9624212

6.5

5820

3.2487

0.05

6.5

5870

3.2787

6.5

6080

3.4047

baik

ada

surut

20

Kadal T.20

213678

9624214

6300

3.5367

0.05

6.5

6450

3.6267

0.5

7240

4.1007

0.15

jelek

ada

surut

21

Kadal T.21

213381

9624208

6630

3.7347

0.15

6.5

6150

3.4467

0.5

4580

2.5047

0.25

jelek

ada

surut

22

Kadal T.22

213555

9624210

6160

3.4527

0.5

6.5

6290

3.5307

5710

3.1827

0.15

jelek

ada

surut

23

Kadal T.23

213027

9624204

6260

3.5127

0.15

6200

3.4767

0.05

6280

3.5247

0.05

baik

ada

surut

24

Kadal T.24

212853

9624206

6150

3.4467

0.05

6280

3.5247

0.05

6700

3.7767

0.05

baik

ada

surut

25

Kadal T.25

212642

9624202

6430

3.6147

0.05

6120

3.4287

0.05

6420

3.6087

0.05

baik

ada

surut

26

Kadal T.26

212484

9624168

6410

3.6027

0.05

6500

3.6567

0.05

7700

4.3767

0.05

baik

ada

surut

27

Kadal T.27

212285

9624182

6850

3.8667

0.05

7190

4.0707

0.05

6950

3.9267

0.05

baik

ada

surut

28

Kadal T.28

212086

9624176

6850

3.8667

0.05

7420

4.2087

0.05

6980

3.9447

0.15

baik

ada

surut

29

Kadal T.29

211887

9624090

7080

4.0047

0.05

7060

3.9927

0.05

6930

3.9147

0.05

baik

ada

surut

30

Kadal T.30

211678

9624152

7130

4.0347

0.05

7520

4.2687

0.05

7590

4.3107

0.05

baik

ada

surut

31

Kadal T.31

211533

9624188

6790

3.8307

0.15

6500

3.6567

0.05

6980

3.9447

0.05

baik

ada

surut

9624194

33

Kadal T.33

211078

9624148

6.5

6520

3.6687

6950

3.9267

0.15

6610

3.7227

0.25

baik

ada

surut

34

32

Kadal T.34

Kadal T.32

210877

211297

9624156

7910

7250

4.5027

4.1067

0.05

0.05

6080

8910

3.4047

5.1027

0.05

0.05

8000

9710

4.5567

5.5827

0.05

0.05

baik

baik

ada

ada

surut

surut

35

Kadal T.35

210675

9624162

7900

4.4967

0.05

10680

6.1647

0.05

8180

4.6647

0.05

baik

ada

surut

36

Kadal T.36

210489

9624144

7150

4.0467

0.05

8120

4.6287

0.05

7370

4.1787

0.05

baik

ada

surut

37

Kadal T.37

210277

9624124

6.5

7100

4.0167

6.5

12900

7.4967

7990

4.5507

0.15

baik

ada

surut

Tabel 8. Kualitas Air Saluran Tersier Kanan Luar


No.

NAMA

WP MUARA

SALURAN

TERSIER KANAN LUAR TENGAH

TERSIER KANAN LUAR MUARA

pH

DHL
(ohm)

SAL

Fe

pH

(per mil) (mg/l)

TERSIER KANAN LUAR HULU

DHL

SAL

Fe

(ohm)

(per mil)

(mg/l)

pH

DHL

SAL

Fe

(ohm)

(per mil)

(mg/l)

KEADAAN
SALURAN

BANGUNAN
JEMBATAN

PINTU

KONDISI

AIR

Kalu T.1

218717

9623288

4180

2.265

0.15

4670

2.559

0.25

5610

3.123

0.25

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.2

218509

9623794

6.5

5500

3.057

0.5

5460

3.033

0.05

4330

2.355

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.3

218313

9624148

6.5

7610

4.323

0.5

7440

4.221

0.25

6430

3.615

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.4

218057

9624214

6540

3.681

0.15

6340

3.561

0.15

6.5

6230

3.495

0.5

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.5

217856

9624286

5400

2.997

0.15

8300

4.737

0.15

6.5

6050

3.387

0.25

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.6

217711

9624268

6110

3.423

0.05

7250

4.107

0.15

5880

3.285

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.7

217442

9624276

6.5

5710

3.183

0.5

3910

2.103

0.15

4470

2.439

0.25

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

0.25

6.5

2.931

0.15

Kalu T.8

217169

9624282

6.5

5840

3.261

0.5

4670

2.559

5290

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

Kalu T.9

217090

9624280

6.5

5850

3.267

0.5

5460

3.033

0.15

5610

3.123

0.5

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

10

Kalu T.10

216790

9624274

6.5

6610

3.723

0.5

6250

3.507

0.05

6020

3.369

0.5

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

11

Kalu T.11

216660

9624284

6.5

6930

3.915

0.5

6.5

6840

3.861

0.5

6.5

7580

4.305

0.5

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

12

Kalu T.12

216461

9624288

5730

3.195

0.15

6800

3.837

0.25

6570

3.699

0.5

bagus

rusak

tidak ada

surut

13

Kalu T.13

216273

9624278

6290

3.531

0.15

6170

3.459

0.15

5840

3.261

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

14

Kalu T.14

216068

9624282

5870

3.279

0.15

7110

4.023

0.05

5300

2.937

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

15

Kalu T.15

215881

9624276

6.5

5830

3.255

0.25

5720

3.189

0.05

5860

3.273

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

16

Kalu T.16

215670

9624280

5850

3.267

0.05

5510

3.063

0.15

5220

2.889

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

17

Kalu T.17

215483

9624268

5680

3.165

0.25

5510

3.063

0.15

5380

2.985

0.15

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

18

Kalu T.18

215268

9624247

6660

3.753

0.25

6.5

5400

2.997

0.5

5420

3.009

0.5

bagus

rusak

tidak ada

surut

19

Kalu T.19

215094

9624264

5600

3.117

0.15

6.5

5370

2.979

0.5

5460

3.033

0.25

bagus

ada

tidak ada

20

Kalu T.20

214873

9624266

6.5

6140

3.441

0.5

5840

3.261

0.15

5630

3.135

0.5

bagus

ada

tidak ada

surut

21

Kalu T.21

214695

9624266

4950

2.727

0.05

6.5

6840

3.861

0.5

4930

2.715

0.15

bagus

ada

tidak ada

surut

22

Kalu T.22

214479

9624260

7040

3.981

0.15

5720

3.189

0.15

6630

3.735

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

23

Kalu T.23

214282

9624250

5850

3.267

0.25

6200

3.477

0.15

8870

5.079

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

surut

24

Kalu T.24

214075

9624258

5950

3.327

0.5

6640

3.741

0.15

6000

3.357

0.05

jelek

tidak ada

tidak ada

surut

25

Kalu T.25

213806

9624252

5600

3.117

0.25

6.5

6300

3.537

0.25

6470

3.639

0.15

jelek

tidak ada

rusak

surut

26

Kalu T.26

213660

9624248

5630

3.135

0.15

6.5

6680

3.765

0.75

7760

4.413

0.05

jelek

tidak ada

tidak ada

surut

27

Kalu T.27

213481

9624248

5990

3.351

0.05

6.5

5840

3.261

0.15

6590

3.711

0.15

jelek

tidak ada

tidak ada

surut

28

Kalu T.28

213273

9624242

5860

3.273

0.15

6.5

4580

2.505

0.05

6.5

5230

2.895

0.5

jelek

tidak ada

tidak ada

surut

29

Kalu T.29

213077

9624240

5910

3.303

0.05

6020

3.369

0.15

8310

4.743

0.05

bagus

tidak ada

tidak ada

surut

30

Kalu T.30

212881

9624232

5970

3.339

0.05

6680

3.765

0.05

3650

1.947

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

31

Kalu T.31

212672

9624243

5730

3.195

0.05

6550

3.687

0.05

7770

4.419

0.05

jelek

ada

tidak ada

surut

32

Kalu T.32

212482

9624226

5800

3.237

0.24

6800

3.837

0.05

5600

3.117

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

33

Kalu T.33

212278

9624226

5820

3.249

0.05

6490

3.651

0.05

6400

3.597

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

34

Kalu T.34

212033

9624216

6000

3.357

0.05

6130

3.435

0.15

5630

3.135

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

35

Kalu T.35

211889

9624222

6390

3.591

0.05

6810

3.843

0.05

4650

2.547

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

36

Kalu T.36

211686

9624204

6580

3.705

0.05

6.5

7530

4.275

0.05

6.5

7710

4.383

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

37

Kalu T.37

211489

9624208

6100

3.417

0.05

7910

4.503

0.05

7490

4.251

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

38

Kalu T.38

211287

9624200

6390

3.591

0.05

7650

4.347

0.05

6400

3.597

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

39

Kalu T.39

211095

9624192

6340

3.561

0.05

6.5

7590

4.311

0.05

5790

3.231

0.05

bagus

ada

tidak ada

40

Kalu T.40

210882

9624182

6530

3.675

0.05

6.5

7650

4.347

0.05

9570

5.499

0.05

jelek

ada

tidak ada

surut

41

Kalu T.41

210696

9624176

7500

4.257

4950

2.727

0.05

6570

3.699

0.05

bagus

ada

tidak ada

surut

42

Kalu T.42

210536

9624176

5300

2.937

0.05

5820

3.249

0.05

9500

5.457

0.05

sedang

tidak ada

tidak ada

surut

43

Kalu T.43

210290

9624170

5840

3.261

0.05

6800

3.837

0.15

6.5

7050

3.987

0.05

sedang

tidak ada

tidak ada

surut

surut

Tabel 9. Kecepatan/Arus & Kualitas Air 326 Jam


No.

TANGGAL WAKTU
(Wita)
pH

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

9-Oct-04
9-Oct-04
9-Oct-04
9-Oct-04
9-Oct-04
10-Oct-04
10-Oct-04
10-Oct-04
10-Oct-04
10-Oct-04

10.00
13.00
16.00
19.00
22.00
01.00
04.00
07.00
10.00
13.00

6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5

SALURAN PRIMER
y : 9622780
x : 219391
DHL
Fe
V
KONDISI
(mohm) (mg/l) (m/d)
5100
0.1
0.423
surut
4800
0.1
0.283
surut
5000
0.1
0.213
surut
5320
0.1
0.096
surut-psg
1600
0.1
0.462
pasang
3500
0.1
0.714
pasang
9400
0.1
0.682
psg-srt
8700
0.1
0.638
psg-srt
5870
0.1
0.732
surut
4650
0.1
0.357
surut

SALURAN SEKUNDER KANAN


x : 211364
y : 9623897
pH
DHL
Fe
V
KONDISI
(mohm) (mg/l)
(m/d)
6.00
4210
0.1
0.418
surut
6.00
6980
0.1
0.419
surut
6.00
8390
0.1
0.506
surut
6.00
9560
0.1
0.343
surut
6.50
9530
0.1
0.248
pasang
6.00
7070
0.1
0.532
pasang
6.00
2020
0.1
0.333
pasang
6.00
4210
0.1
0.214
pasang
6.00
4010
0.1
0.330
surut
6.00
6350
0.1
0.438
surut

pH
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6.5
6
6
6
6

SALURAN SEKUNDER KIRI


x : 211173
y : 9621105
DHL
Fe
V
KONDISI
(mohm) (mg/l)
(m/d)
5670
0.1
0.394
surut
8160
0.1
0.533
surut
9620
0.1
0.168
surut
9990
0.1
0.125
surut
9820
0.1
0.244
pasang
7240
0.1
0.498
pasang
3430
0.1
0.383
pasang
3430
0.1
0.094
pasang
4920
0.1
0.467
surut
7610
0.1
0.533
surut

14.5

Elevasi ma (m)

14
13.5
13
12.5
12
11.5
11
1

25

49

73

97

121

145

169

193

217

241

265

289

313

337

361

Waktu (jam)

Gambar 6. Kurva pasang surut selama 15 hari yang diukur di Muara.


PEMBAHASAN
Ketersediaan Air
Gambar 5 memperlihatkan hubungan
antara hujan bulanan dan evapotranspirasi

bulanan yang menunjukan bahwa pada bulan


Juni sampai Oktober nilai evapotranpirasi
lebih besar dari hujan bulanan, yang berarti
pada bulan-bulan tersebut terjadi defisit air.
Kondisi puncak terjadinya defisit air tersebut
7

sekunder, namun pada periode ke dua arus


saat surut di saluran primer lebih besar.
0.800
0.700
0.600
Kecepatan (m/d)

menyebabkan pada saat awal musim


penghujan terjadi pencucian lahan khususnya
lahan yang tidak terluapi air pasang. Air hasil
pencucian lahan tersebut membawa sifat
masam dari lahan yang menyebabkan ikan
dalam kolam banyak yang mati.
Pasang Surut
Unit Tabunganen merupakan daerah yang
paling dekat dengan pantai, sehingga air yang
masuk ke saluran primer melalui Sungai
Barito banyak dipengaruhi oleh kualitas air
laut. Gambar 5 memperlihatkan tipe pasang
surut di unit Tabunganen yaitu pasang surut
campuran condong ke harian tunggal.
Gambar 7 menunjukkan bahwa kecepatan saat
surut di saluran sekunder kanan lebih besar
daripada kecepatan saat surut di saluran
primer maupun saluran sekunder kiri.
Pada saat pasang arus di saluran primer lebih
besar dibandingkan dengan kedua saluran

0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
10.00 S

13.00 S

16.00 S 19.00 S- 22.00 P


P

01.00 P

04.00 P- 07.00 PS
S

Waktu-Kondisi
Hilir

Hulu Kiri

Hulu Kanan

Gambar 7. Kecepatan/Arus Pasang Surut


Gambar 8 memperlihatkan adanya perbedaan
phase pasang surut di hulu dan hilir + 1 jam
yang menunjukkan bahwa di bagian hulu
terdapat suatu massa air yang dapat berupa
kolam atau rawa yang mampu menampung
air pasang yang masuk lewat saluran.
Primer-Sekunder Kiri

Tinggi muka air (cm)

300
250
200
150
100
50
0
10.00

13.00

16.00

19.00

22.00

01.00

04.00

07.00

Waktu (Jam)
Hilir

(a)

Hulu Kiri

(b)

Gambar 8. Fluktuasi Pasang Surut di Unit Tabunganen


Kualitas Air
Hasil
pengamatan
menunjukkan
bahwa nilai pH tinggi (>6) di saluran
sekunder maupun tersier (di bagian hulu,
tengah dan muara). Nilai DHL yang sangat
tinggi di kolam kiri dan kolam kanan (>4000
ohm) menunjukkan adanya intrusi air asin
yang sangat intensif. Nilai pH di kolam kiri
dan kanan saat surut maupun saat pasang
tidak mengalami perubahan (tabel 3 dan tabel
6). Hal ini menunjukkan bahwa kolam pasang
tidak berfungsi dalam menampung air masam
yang merupakan hasil pencucian lahan
terutama lahan yang terletak dekat kolam
pasang. Saluran tersier pada lahan di dekat
kolam pasang tidak mampu membawa air

segar dari Sungai Barito masuk ke lahan.


Berdasarkan pengamatan di lapangan,
kapasitas tampungan kolam pasang sebagian
besar telah berkurang karena adanya
pengendapan sedimen yang berasal dari hasil
pencucian tanah pirit. Kolam pasang sudah
berubah menjadi hutan galam, yaitu sejenis
tanaman yang hanya bisa hidup di lahan yang
kondisinya masam.
Di saluran tersier nilai DHL>3290 ohm, pH
berkisar antara 67 dan nilai Fe 0.01-1 mg/lt.
Dengan
membandingkan
hasil
penelitian kualitas air di setiap tersier (tabel 4,
5, 7, dan 8) dan hasil penelitian terhadap
kualitas tanah pertanian (dalam tinjauan
pustaka) terlihat bahwa nilai pHair>6
sedangkan pH tanah sangat masam. Hal ini
8

menunjukkan bahwa pencucian lahan di areal


tersebut tidak berlangsung dengan baik,
terutama di areal barat tepi selatan. Hasil
pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa
di areal ini luapan air pasang tidak dapat
menggenangi lahan secara keseluruhan (tipe
B) sehingga lahan berpotensi mengalami
keracunan pirit karena pH tanah mengalami
penurunan oleh proses oksidasi.
Kondisi tanah yang dibiarkan terlalu
masam, akan mengakibatkan rumput menjadi
cepat tumbuh dan lebih subur, sehingga
pengolahan lahan menjadi lebih sulit seperti
yang dialami oleh petani pemilik lahan dekat
kolam pasang. Berdasarkan pengamatan di
lapangan, kondisi yang paling parah adalah
lahan yang terletak dekat kolam pasang kiri
baik kiri luar yaitu lahan dekat ray (tersier) 38
s/d ray 42 dan kiri dalam yaitu lahan dekat
ray 37 s/d ray 41 dimana sebagian besar lahan
dibiarkan bongkor.
Lahan yang berada di areal timur
mempunyai pH sangat masam, namun karena
luapan air masin yang berasal dari saluran
primer mampu menggenangi seluruh areal
(Tipe A) menyebabkan rumput dan alangalang sulit untuk tumbuh, sehingga lahan di
wilayah ini tidak memerlukan pengolahan.
Saluran primer, sekunder, maupun tersier
lebih banyak berfungsi sebagai saluran
transportasi klothok, dibandingkan untuk
fungsi irigasi dan drainase. Pintu air (tabat)
yang semula berfungsi untuk menahan intrusi
air asin hampir tidak dijumpai di sekitar
saluran, walaupun ada, sudah tidak
difungsikan lagi, bahkan banyak diantaranya
yang sengaja dibongkar karena dianggap
menghalangi jalur transportasi klothok yang
masuk-keluar saluran. Untuk menahan
masuknya air masin ke lahan pada saat masa
tanam, sebagian petani membuat goronggorong di lahannya masing-masing.
KESIMPULAN
Hasil kajian terhadap pengaruh
kualitas air terhadap kualitas tanah di saluran

irigasi menunjukkan bahwa perlu adanya


normalisasi saluran tersier agar air pasang
dapat menggenangi seluruh lahan pertanian
sehingga pH tanah tidak mengalami
penurunan karena proses oksidasi.
Adanya pintu air yang terletak di
saluran
tersier
dapat
menghalangi
transportasi, karena klothok adalah satusatunya alat transportasi yang digunakan oleh
petani untuk masuk ke lokasi lahan pertanian
dan untuk mengangkut hasil pertanian. Untuk
menghalangi intrusi air asin ke dalam
sawah/lahan pada saat musim tanam maka
perlu dibuat suatu bangunan air misalnya
gorong-gorong yang ditutup saat musim
tanam, sehingga air asin tidak masuk ke
lahan. Pada saat turun hujan dengan intensitas
tinggi yang menyebabkan lahan tergenang,
gorong-gorong tersebut dibuka agar air bisa
mengalir keluar lahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, Laporan Akhir Identifikasi
dan
Detil
Desain
Upgrading
Pengembangan Pengairan Pasang
Surut Kabupaten Barito Kuala, PT.
Puser Bumi Consultant, Yogyakarta.
Wignyosukarto, B., 2005, Reliabilitas
Rehabilitasi Kolam Pasang pada
Jaringan Irigasi Pasang Surut Unit
Tabung Anen, Kalimantan Selatan,
Forum Teknik UGM, Yogyakarta
UCAPAN TERIMA KASIH.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada PT. Puser Bumi, yang telah
memperkenankan pemakaian data pekerjaan
Identifikasi dan Detail Desain Upgrading
Pengembangan Pengairan Pasang Surut
Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2004, saat
penulis menjadi Asisten Ahli Hidraulika. Terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ir.
Budi Wignyosukarto, Dip.HE yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis ikut
dalam penelitian ini.

You might also like