Professional Documents
Culture Documents
CABANG CIPUTAT
Disusun Oleh:
NOVIYARNI
206046103860
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
KATA PENGANTAR
Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah
memberikan segala nikmat Iman Islam karena atas kehendak dan kuasanya,
dari kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari
Karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada segenap pihak yang telah membantu
1. Prof. Dr. H. Muhammmad Amin Suma, SH., MA., MM, selaku Dekan
i
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalah Fakultas Syariah
3. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua Program Non-
Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
4. Prof. Dr. Hj. Amany B. Lubis, MA., Dosen Pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran telah banyak memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam
dengan penuh kesabaran pula telah banyak memberi semangat dan dorongan
serta arahan dalam membimbing baik secara lahir maupun batin, sehingga
6. Seluruh Dosen Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
penulis.
ii
8. Kepala Cabang AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Ciputat, Ibu Erni, ibu
Sumiyati yang telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi
Allah Yang Maha Kuasa, Amien… dan Ibunda Azimar, terima kasih atas
maupun materil yang sangat berperan dalam hidup, semoga Ibu diberi
tercinta Arfika Agustina dan Abdul Arfat, yang selalu memberikan semangat,
dukungan kalian.
10. Kakakku tersayang, Syaiful Ramli. Terima kasih atas segala pengertian,
perhatian, kasih sayang, semangat yang tiada henti agar penulis segera
menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah memberi warna pada hari-hari ku.
11. Sahabat ku PS NR 2006, Khususnya PS A, acy, mey, any, lia, mami, ista, reni
dan yang lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Makasih atas
12. Tak lupa pula teman-teman seperjuangan yang dengan sepenuh hati
iii
Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan.
Penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang
telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.
Amien...
Noviyarni
iv
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
Noviyarni
v
ABSTRAK
Asuransi Syariah di P.T AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Strata Satu (S1)
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
masalah yang ada sehingga memperoleh gambaran tentang objek yang diteliti dan
masalah tersebut dapat dipecahkan serta diselesaikan dengan baik dan benar.
penelitian langsung terhadap pihak yang dianggap berkompeten. Selain itu, penulis
sekunder, yakni untuk memperoleh data ilmiah dan akurat yang bersumber pada
buku-buku, dokumen, dan rujukan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan,
Syariah.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. Metode Penelitian..................................................................... 8
v
BAB III GAMBARAN UMUM P.T BUMIPUTERA SYARIAH
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 56
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang pesat, tujuan tersebut akan dapat tercapai apabila perusahaan sudah
mencolok tajam akibat pengaruh krisis ekonomi memberikan dampak buruk terhadap
dunia usaha asuransi merupakan salah satu bidang usaha yang sangat potensial untuk
dikembangkan di masa yang akan datang. Selama ini pun bidang usaha jasa ini sudah
Persoalan yang dihadapi oleh industri asuransi di tanah air salah satunya
adalah sumber daya manusia yang belum memadai dan rendahnya pengetahuan
Agen asuransi di Indonesia pada akhir tahun 2005 menurut data DAI (Dewan
Asuransi Indonesia) baru sekitar 80.000 orang, jumlah itu begitu kecil dibandingkan
1
2
dengan potensi pasar yang tersedia. Keterbatasan sumber daya manusia yang terjadi
antara perusahaan jasa dengan konsumen adalah pelayanan yang dilakukan oleh agen
selaku dari bagian sumber daya manusia yang menawarkan produk secara langsung
organisasi.2 Dimana agen sangatlah berperan terhadap penawaran produk baru pada
perusahaan asuransi syariah saat ini, dimana agen memberikan pelayanan dalam
kelompok, baik kebutuhan kesehatan maupun yang berkaitan dengan harta benda.
Seorang agen asuransi dalam memberikan pelayanan kepada konsumen agar sukses
1
Arba’iyah Satriani, Peluang di Tengah Persaingan , ”Harian Republika”, 4
Januari 2005
2
M. Wahyu Prihartono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,
(Yogyakarta: Kanisius, 2001), hal. 6
3
berlatih secara konsisten dan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
asuransi.3
pelayanan dengan membawa visi dan misi dalam memasarkan asuransi terhadap
Seorang agen harus lebih sering berhubungan langsung dengan masyarakat untuk
Pada perusahaan jasa sudah jelas bahwa untuk memberikan kepuasan secara
proses terlebih dahulu dan dalam suatu perusahaan harus melakukan wawancara
langsung kepada masyarakat, survei pasar atau dapat melihat dari tingkat kepuasan
dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk mengetahui sejumlah hal secara
3
Surjono Soerono, Penuntun ke Agenan Asuransi Jiwa edisi IV, (Jakarta:
Dewan Asuransi Indonesia, 1998), hal. 8
4
Superwanto MB, Rahasia Sukses Agen Top Bumiputera, (Tangerang:
Lembaga Studi Informasi, LSI), hal. 9
4
rinci dan memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi
Hal itu dapat dipahami dengan membandingkan masalah yang dihadapi oleh
Konsumen dapat menerima bantuan yang sangat berharga dari agen saat
data mengenai kerugian yang diterima dan akan menjadi pembela, apabila ternyata
perusahaan tidak mau mengakui kerugian tersebut. Disamping itu, agen akan dapat
kehalalan usaha ini. Sehingga disamping untuk membangun sumber daya keuangan
dalam negeri, juga akan memberikan dampak yang positif untuk menahan laju inflasi
perekonomian.
Salah satu hubungan yang paling dekat dengan calon nasabah adalah agen
peranan agen dalam menjual asuransi. Agen asuransi diharapkan dapat memahami
5
Muhammad Syakir Sula, Asuransi (life dan general) Konsep dan Sistem
Asuransi Syariah, Gema Insani (Jakarta: Gema Insani Press.2004)
5
Seorang agen juga harus proaktif dan dapat menciptakan peluang dalam
mudah untuk dilakukan para agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah.
Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dalam mengasah pengetahuan untuk
syariah.
mempelajari dan mengkaji lebih jauh tentang Agen dalam meningkatkan nasabah
yang dikelola oleh PT. BumiPutera Syariah. Oleh karena itu penulis mengajukan
peranan agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah yang diluncurkan oleh
perusahaan asuransi, sehingga menjadi salah satu produk yang diminati oleh nasabah.
perusahaan asuransi jiwa syariah dan sebagian besar perusahaan asuransi sudah
mengeluarkan produk, sebagai bahan kajiannya dalam skripsi, yaitu produk yang
meningkatkan nasabah ?
berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang Agen
2. Tujuan Khusus
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada fakultas syariah dan
hukum.
7
Manfaat
1. Bagi penulis sendiri manfaat yang dirasakan dari penelitian ini menambah
2. Bagi Pihak Asuransi Syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
Adapun kajian pustaka dalam penelitian ini dengan melihat beberapa skripsi:
meningkatkan nasabah dalam asuransi syariah. Karena penulis lebih fokus pada
Judul skripsi ini diambil sepenuhnya dari informasi dan permasalahan yang
ada saat ini, pada P.T BumiPutera Syariah. Melalui media elektronik maupun massa,
buku-buku, dan majalah. Yang dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan skripsi.
E. Metode Penelitian
serta meminta data dan dokumen yang terkait dengan peranan agen dalam
meningkatkan nasabah asuransi syariah secara langsung pada AJB Bumiputera 1912
Divisi Syariah.
Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan oleh
penulis dengan metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan secara jelas
F. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
Sistematika Penulisan.
BAB III Gambaran Umum AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah terdiri
BAB II
LANDASAN TEORI
transaksi perjanjian antara dua belah pihak, pihak pertama berkewajiban membayar
pembayar iuran, jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan
memikul resiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lain
menjadi penanggung atas resiko yang lainnya, saling pikul resiko ini dilakukan atas
Para ulama juga mengatakan bahwa sistem asuransi adalah sebuah sistem
atau musibah. Tugas ini dibagikan kepada sekelompok tertanggung dengan cara
1
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta, lehtiar baru Van
Hoeve, 1996), h. 138
2
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), cet
ke-1, h. 99
11
12
saling tolong menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.
Dengan demikian asuransi dilihat dari segi teori dan sistem tanpa melihat
sarana atau cara-cara kerja dalam merealisasikan sistem dan mempraktekkan teorinya
sangat relevan dengan tujuan umum syariah dan diserukan oleh dalil-dalil. Dikatakan
demikian karena asuransi dalam arti tersebut adalah sebuah gabungan menghilangkan
menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk tabarru’
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad
yang sesuai dengan syariah.4 Oleh sebab itu premi pada asuransi syariah adalah
sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas biaya, tabungan dan
tabarru’.
Akad yang sesuai dengan syariah adalah akad yang tidak mengandung unsur
gharar, maisir, dan riba. Dalam asuransi syariah dikenal dua jenis akad, yakni : yang
pertama adalah akad tijarah (semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan
3
Muhammad Syakir Sula, FIIS, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep
dan Sistem Operasional, (Jakarta, Gema Insani, 2004), h. 29
4
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21 DSN-MUI/X/2001, Tentang
Pedoman Umum Asuransi Syariah, Dewan Syariah Nasional MUI,2001
13
komersial), dan yang kedua adalah akad tabarru’ (semua bentuk akad yang dilakukan
dengan tujuan kebajikan dan tolong menlong, bukan semata-mata untuk tujuan
komersial).
dan peserta bertindak sebagai shahibul mal atau pemegang polis. Sedangkan dalam
akad tabarru’ peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong
peserta lain yang terkena musibah, dan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana
hibah.
Jenis akad tijarah dapat dirubah menjadi jenis akad tabarru’ apabila pihak
saling bertanggung jawab dan saling menanggung satu dengan yang lainnya atas
musibah yang diderita saudaranya, agar tercipta kehidupan yang harmoni. Saling
sebagai makhluk sosial. Asuransi syariah menekankan pada kepentingan bersama atas
dasar persaudaraan dan bukan sebaliknya. Karena asuransi syariah ditegakan atas
saling melindungi penderitaan. Hal ini menjadi dasar hukum asuransi syariah, sesuai
harus ditaati oleh ummat Islam selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan
untung ruginya baik untuk semua pihak maupun beberapa pihak, tergantung
bahwa : Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana
kerugian, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
5
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, (Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 1992), cet.
25, h. 380
16
asuransi jiwa.
dalam pasal 11 ayat 2 PP No. 73 Tahun 1992 adalah kekayaan yang dimiliki
6
Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perusahaan
Asuransi di Indonesia Tahun 1992-1997, (Jakarta, Harvarindo, 1998), cet.1, h. 3
17
asuransi.
reasuransi.
asuransi.
kepada-Nya, karena segala yang ada dimuka bumi beserta isinya hanyalah milik
Allah semata. Maka dari itu manusia harus menyadari akan kekuasaan Allah, karena
Allah-lah yang maha kaya lagi maha segalanya. Oleh karena itu didalam asuransi
yang dapat diasuransikan, suatu kontrak akan merupakan kontrak taruhan atau
kontrak perjudian, lagi pula dapat menimbulkan niat jahat untuk menyebabkan
terjadinya kerugian dengan tujuan untuk memperoleh santunan. Jika itu ada maka
dapat berupa harta benda maupun jiwa atas seseorang. Misalnya saja seseorang
memiliki tempat usaha, dan suatu ketika orang tersebut mengalami kerugian karena
tempat usaha yang ia miliki mengalami kebakaran, maka dalam hal ini orang tersebut
7
A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-
2, h. 184
19
jiwanya maupun jiwa orang lain, baik itu berdasarkan cinta kasih sayang kepada
memberikan segala keterangan dengan benar. Di lain pihak tertanggung juga percaya
bahwa kalau terjadi peristiwa, penanggung akan membayar ganti rugi. Saling percaya
ini dasarnya adalah itikad baik.8 Dalam KUHD pasal yang mengandung prinsip itikad
“Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak
akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat yang sama, mengakibatkan
batalnya pertanggungan”.9
8
Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan
Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni, 1997),
h. 56-57
9
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, (Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 1992), cet.
25, h. 74-75
20
Dalam pasal 251 KUHD tersebut asuransi menjadi batal apabila tertanggung
memberikan keterangan keliru atau tidak benar atau tidak memberikan keterangan
sama sekali. Karena dalam suatu perjanjian asuransi, pihak tertanggung harus
mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, agar kedua pihak dapat
c. Prinsip Keseimbangan
kerugian. Yang dimaksud dengan ganti rugi disini adalah bahwa penggantian
keseimbangan. Prinsip keseimbangan ini dapat dilihat dalam pasal 252 KUHD yang
berbunyi :
maka tidak boleh diadakan suatu pertanggungan kedua, untuk jangka waktu
yang sudah dipertanggungkan untuk harganya penuh, dan demikian itu atas
10
Ibid…, h. 75
21
Dari ketentuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi diancam batal
jika diadakan asuransi yang kedua atas kepentingan yang telah diasuransikan dengan
nilai penuh, pada saat perjanjian asuransi yang kedua itu diadakan. Kecuali pada
d. Prinsip Suborgasi
Prinsip suborgasi ini biasanya timbul apabila suatu peristiwa yang tidak
untuk melaksanakan hak-haknya terdapat pihak ketiga tersebut. Prinsip suborgasi ini
tersebut”.11
11
Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan
Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni,
1997), h. 58
22
e. Prinsip Kontribusi
Prinsip Kontribusi ini biasanya terjadi pada asuransi berganda, yaitu apabila
berarti bahwa apabila penanggung telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi
tertanggung apabila peristiwa yang menjadi sebab timbulnya kerugian itu disebutkan
dalam polis.13 Jadi, apabila tertanggung mengalami suatu peristiwa yang tidak
diinginkan, akan tetapi peristiwa tersebut tidak terdapat dalam suatu polis, maka
penanggung tidak berkewajiban untuk mengganti kerugian tersebut, begitu juga jika
12
AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Persfektif Hukum Islam (Suatu Tinjauan
Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis), (Jakarta, Kencana, 2004), Ed. 1, Cet. 1, h. 82
13
Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan
Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni,
1997), h. 60-61
23
sendiri (pasal 276 KUHD). Kecuali jika polis tersebut merupakan polis yang
kehidupan, dan tidak dapat dihindari karena perubahan yang terus menerus.
secara maksimal pengetahuan dan cara yang kita miliki dalam melakukan pekerjaan
tertentu. Semakin kita maju dalam pekerjaan, maka akan semakin mudah untuk
melakukan perubahan. Orang-orang inilah yang disebut sebagai penjual yang sukses
dan profesional.
Dalam bisnis jasa asuransi, sebutan seorang penjual produk asuransi pada
Keagenan.14
agen asuransi adalah seorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa
dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung. 15 Jadi dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan agen asuransi adalah orang atau badan
hukum yang memasarkan jasa asuransi atau melakukan persuasif kepada calon
pembeli atau klien, baik secara perorangan maupun lebih, untuk membeli jasa
Secara umum agen berarti seseorang yang diberi pekerjaan untuk tujuan
kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga. Agen bertindak sebagai perantara
untuk mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa, dengan menerima
premi berdasarkan kesepakatan sesuai dengan nilai transaksi yang dilakukan. Agen
Russel, Beach dan Buskirk berpendapat, bahwa seorang agen adalah suatu
seni orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat atau tidak mau dikerjakan,
baik.
14
Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),
Cet. Ke-1, h.5
15
Undang-undang Republika Indonesia No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha
Perasuransian
25
Agen menurut Jean Beltrand adalah kemampuan atau seni seseorang untuk
perusahaan asuransi dan dipercaya oleh pemegang polis yang bertugas mencari dan
pentingnya jaminan untuk hari tua, perlindungan untuk keluarga, atau orang lain yang
pembeli. Penempatan seni dalam kegiatan menjual adalah jalur memenangkan tujuan
jumlah perusahaan asuransi akan semakin meningkat, demikian juga kualitas tenaga
penjualnya.
16
Ibid…, h. 6
17
M. Wahyu Prihantono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,
(Yogyakarta: Kanisius,2001), h. 6
26
2. Fungsi Agen
dalam menjual polis atau mencari premi tidak menggunakan sistem keagenan seperti
yang dilakukan oleh asuransi syariah yang ada di Malaysia agen tidak terlihat, tetapi
orang-orang datang sendiri untuk membeli polis asuransi. Namun setelah satu tahun
dicoba tanpa keagenan ternyata pertumbuhannya tidak terlalu cepat, bahkan terlihat
lamban.
Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih banyak yang belum menyadari
akan produk asuransi. Bahkan, mereka yang sadar akan kebutuhannya masih harus
didorong untuk ikut asuransi. Hal ini kemungkinan disebabkan pembeli asuransi
masih kurang memahami tentang asuransi, dan mereka kurang memiliki informasi
yang jelas akan produk asuransi, sehingga meskipun sudah ada keinginan untuk
Hal ini menjadi perhatian penuh bagi pihak perusahaan asuransi syariah
sama halnya dengan perbuatan memproduksi asuransi.18 Agen merupakan orang yang
18
A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet.
Ke-1, h. 93
27
Oleh karena itu agen harus jujur, baik jujur kepada diri sendiri, jujur kepada
Melihat peran agen pada perusahaan asuransi, maka fungsi seorang agen
yaitu :
1. Tugas-tugas Agen
sekaligus. Pada hal ini, maka dapat dikatakan bahwa tugas agen adalah :
2. Kewajiban Agen
Berdasarkan tugas agen tersebut, maka agen harus menaati dan memenuhi
a. Agen perlu mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan calon tertanggung
Sesuai dengan tugas yang dilakukan oleh agen, maka yang menjadi tanggung
c. Menyetor premi pertama dan premi lanjutan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Syarat-syarat Agen
Agen sebagai seorang penjual dalam asuransi tidak mudah untuk dapat
menjual dengan prestasi yang baik, untuk itu diperlukan syarat untuk keberhasilan
dalam meningkatkan nasabah dan menjual produk asuransi. Adapun syarat yang
harus ditempuh oleh seorang agen untuk menjadi penjual yang sukses, yaitu :20
a. Jujur, yaitu seorang agen harus jujur dalam perkataan, perbuatan dan hati
nurani, menjelaskan segala suatu dengan jujur kepada prospek tanpa nada
memaksa dan akan mendorong prospek untuk dapat menjawab dengan jujur
19
Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),
Cet. Ke-1, h.19
20
Surjono Soereno, Penuntun Keagenan Asuransi Jiwa, (Jakarta: Dewan
Asuransi Indonesia, 1998), Ed. 4, h. 104
29
c. Inisiatif, yaitu penuh inisiatif dalam bekerja, tanpa harus ada dorongan dari
orang lain.
d. Imajinasi, yaitu seorang agen harus mempunyai daya imajinasi yang baik, dan
mempersiapkan diri antara lain, belajar sehingga diri sendiri yakin akan
kebaikan asuransi.
direncanakan.
pengambilan keputusan.
i. Cepat tanggap, yaitu seorang agen harus cepat tanggap terhadap reaksi
prospek.
antara lain cara berpakaian, budi bahasa, sikap yang bertujuan memberi kesan
simpatik.
n. Mengenal “siapa dirinya”, yaitu memahami segi positif dan negatif diri
negatif.
peningkatan penjualan.
No.425 bahwa tenaga ahli dalam peransuransian wajib melakukan tugasnya dengan
berpedoman pada standar praktek dan kode etik profesi yang berlaku.21 Dalam
menjalankan tugasnya untuk menjaga nama baik perusahaan dan calon tertanggung
maka agen harus menjunjung tinggi kode etik Agen Asuransi, diantaranya sebagai
berikut :22
21
Keputusan Menteri Keuangan No. 425/KMK.06/2003, Tentang Perizinan
dan Penyelenggaraan Kegiatan Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi
22
M. Wahyu Prihantono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,
(Yogyakarta: Kanisius,2001), h. 9-10
31
pemegang polis.
d. Menggunakan setiap cara yang layak dan sesuai dengan kode etik untuk
mendapatkan calon pemegang polis, tetapi juga dengan tegas menolak segala
e. Memberikan setiap fakta dan keterangan yang perlu secara lengkap dan tepat
suri tauladan yang baik dalam jabatan maupun kehidupan pribadi sehari-hari.
Prinsip Islam dalam etika bisnis mewajibkan adanya keadilan antara pihak
mendapatkan manfaatnya.
32
3. Wewenang Agen
Dalam bisnis agen diberi kuasa dan wewenang untuk melakukan penjualan
dan promosi barang-barang atau jasa milik perusahaan yang diageninya. Secara
umum wewenang seorang agen terutama terletak pada wewenang yang diberikan
kepadanya oleh kontrak keagenan atau yang biasa disebut dengan perjanjian
keagenan. Karena adanya wewenang yang dimilikinya oleh agen merupakan kriteria
yaitu tercantum dalam kontraknya dengan perusahaan yang dalam hal ini perusahaan
asuransi. Yang kedua adalah wewenang tersirat, yaitu agen memperoleh wewenang
sesungguhnya dari setiap perjanjian keagenan. Jika layak maka bagi publik yaitu
untuk mempercayai bahwa seorang agen mempunyai wewenang untuk suatu tindakan
tertentu, maka sejauh yang menyangkut hukum, agen tersebut mempunyai wewenang
itu.24
23
Sumantoro, Hukum Ekonomi (Jakarta: UIP, 1986), Cet. Ke-1, h. 24
24
A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet.
Ke-1, h. 92
33
Yang ketiga agen mempunyai wewenang lahiriah yaitu wewenang yang telah
dilaksanakan itu didiamkan saja oleh perusahaan, artinya perusahaan asuransi itu
asuransi mobil untuk pengemudi yang usianya dibawah 25 tahun. Akan tetapi si agen
ini dengan dasar penilaian dia mengambil juga polis seorang mahasiswa tingkat dua
4. Kelebihan Agen
Adapun kelebihan memilih karier sebagai agen asuransi diantaranya yaitu :25
Manusia bekerja untuk kompensasi, yaitu uang dan kepuasaan pribadi yang
bersumber dari keberhasilan melaksanakan tugasnya. Hanya sebagian kecil agen yang
sukses bekerja semata-mata karena dorongan kebutuhan uang saja. Hal ini disebabkan
karena seorang agen asuransi berperan juga sebagai penasehat dalam pemecahan
masalah keuangan keluarga, antara lain kepada para professional, dokter, ahli hukum,
25
Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),
Cet. Ke-1, h.10
34
modal jika dibandingkan dengan usaha lainnya. Perlu dipahami tidak seorang pun
dapat memasuki suatu usaha tanpa menginvestasikan modal, tidak terkecuali usaha
asuransi.
Modal utama yang diperlukan dalam usaha asuransi adalah waktu dan
semangat atau tenaga serta biaya yang minim sebab tidak perlu sewa gedung
asuransi terbuka kesempatan dan peluang untuk berpenghasilan besar yang bebas dan
terus berkembang. Bagi agen yang berprestasi, peluang untuk meraih penghasilan
Asuransi adalah usaha sepanjang tahun dan tidak mengenal musim paceklik.
Artinya, setiap saat agen asuransi dapat menerima penghasilan dari komisinya atas
penghasilan dapat diterima setiap saat. Tidak takluk dan terpengaruh oleh fluktuasi
harga pasar dan tidak pula terpengaruh oleh goncangan harga barang dagangan di
pasar.
35
Realitas menunjukan bahwa tidak pernah ada istilah agen terlalu tua untuk
berpenghasilan. Demikian juga tidak mengenal persoalan pensiun bagi agen asuransi
terutama kepada agen yang peka dan waspada secara mental dan fisik. Asuransi
adalah sesuatu tidak nyata oleh karena itu, agen harus memiliki imajinasi tinggi
prospek manapun pelanggannya. Hubungan yang terus menerus dan tanpa putus
dengan masyarakat berbagai golongan adalah latihan yang sangat berharga dan tidak
g. Kesempatan manajerial
Pada umumnya agen yang sukses dalam menjual memiliki peluang yang luas
26
Ibid…, h. 11
27
Ibid…, h. 12
BAB III
dan tertua di Indonesia. Dilahirkan empat tahun setelah berdirinya Boedi Oetomo,
sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber inspirasi para pelopor Bumiputera.
Didirikan di kota Magelang Jawa Tengah, pada tanggal 12 Februari 1912 dengan
atau O.L.Mij.PGHB.1
kemudian menjadi AJB Bumiputera 1912 ini. Bersama dengan rekannya M.K.H.
Pada mulanya, perusahaan hanya melayani pada guru sebuah Hindia Belanda.
Kemudian perusahaan tersebut mengganti nama menjadi O.L.Mij. Boemi. Poetra, dan
yang sekarang dikenal sebagai Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 atau
1
AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, company profile,
(Jakarta: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2010), h. 1
2
Ibid, h. 3
36
37
Yogyakarta. Pada tahun 1921 dan pada tahun 1958 kantor pusatnya dipindahkan ke
Jakarta.
melakukan hubungan Internasional dengan mitra usaha di Negara lain seperti Jepang,
Swiss, dan Fhilipina.3 Sekitar 2900 karyawan dan 22.400 agen tersebar di 605 kantor
yang strategis terdapat diseluruh tanah air yang melayani 9 juta lebih pemegang polis
diprakarsai tiga orang guru anggota PGHB, yaitu Ngabei Dwidjosemojo, Mas Karto
Hadi Soebroto, dan Mas Adimidjojo, didirikan perkumpulan asuransi jiwa dengan
Belanda yang disingkat OLMIJ PGHB pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang,
dengan Akta Notaris De Hondt. Namanya kemudian berubah menjadi Olmij Boemi
3
Ibid, h. 4
38
financial yang dihadapi oleh para anggota. Unit bisnis asuransi syariah Bumiputera
secara resmi terbentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
Kep. 268/KM.6/2002 tanggal 7 November 2002 dalam bentuk Divisi usaha Asuransi
Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN/-MUI/X/2001, tanggal
17 0ktober 2001.
dibentuk Divisi Asuransi Syariah dan Kantor Divisi Asuransi Syariah Jakarta.
prasarana sumber daya manusia, perkantoran dan sistem yang sangat terbatas. Namun
Perorangan Syariah Mitra Mabrur dan Mitra Iqra pada pertengahan April 2003, dan
sehingga pada tahun ini berani menargetkan meraih premi pertama berkisar 237
Miliar. Hal itu diungkapkan Munawir Hasbullah, Kepala Divisi Syariah Award 2006.
Penghargaan sebagai asuransi jiwa syariah terbaik yang diterima Bumiputera ini
diserahkan langsung oleh Ketua Asosiasi Asuransi Syariah M. Syakir Sula kepada
asuransi syariah terbaik di Indonesia yang pertama kali diselenggarakan oleh majalah
Investor. Acara berlangsung pada 9 Oktober 2006 di Four Seasons Hotel Jakarta.
Indonesia.
4. Penerapan prinsip ekonomi yang berbasis syariah saat ini dijadikan alternatif
sistem bisnis, karena diharapkan lebih adil dan lebih tahan terhadap krisis.
agama.
6. Pasar asuransi syariah yang berhasil digarap saat ini relatif masih sangat
pesaingnya.
1. Falsafah
a. Idealisme
b. Mutualisme (kebersamaan)
c. Profesionalisme
2. Visi
3. Misi
gotong-royong.
C. Struktur Organisasi
42
KOMISARIS
DIREKSI
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, produk adalah barang atau jasa yang
dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil
akhir dari proses produksi itu. Dengan misi memberikan pelayanan yang optimal
masyarakat.
1. Mitra Iqra’
1912 Divisi Syariah yang ditujukan untuk para orang tua yang khawatir
Karena itu dibuatkan produk ini, dengan maksud membantu para orang
2. Mitra Sakinah
tua.
45
3. Mitra Mabrur
1) Ta’awun Pembiayaan
2) Ta’awun Berjangka
4) Ta’awun Kecelakaan
SYARIAH
keberhasilan perusahaan dan fungsi marketing tergantung pada tingkat tertentu atau
dari pemilik perusahaan dari pada memiliki secara langsung saham perusahaan.
Secara teoritis, para agen memiliki kemampuan yang amat besar untuk melakukan
nasabah dan memberikan service supaya nasabah merasa puas dan merasa aman
dengan pelayanan yang ramah tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan umum
bahwa peran agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja
1
Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan “Kenneth
Huggins, FLMI/M Robert D. Land, FLMI, ACS” Yayasan Dharma Bumiputera
(Jakarta : 1996, h. 136)
46
47
Kesuksesan penjualan sangat tergantung pada kinerja para agen karena dari
agenlah secara umum produk asuransi dapat sampai ke nasabah. Agen juga yang
dapat menciptakan kebutuhan dan motivasi pembelian nasabah akan produk asuransi.
agen sangat diminati oleh para eksekutif muda yang energik, berbakat, dan ingin
menyebabkan orang lain percaya dan dapat menerima keberadaanya dengan sukarela
atau senang hati. Agen professional yang sukses bukan hanya terus-menerus sukses
dalam menjual dan memperoleh keuntungan, tetapi juga senantiasa sukses mengatasi
2
Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002), Cet.
Ke-1, h. 80
48
keinginan nasabah, yaitu kejujuran, memiliki pengetahuan yang tinggi akan produk
informasi yang kontruktif sebagai bahan presentasi yang efektif, mengatasi keberatan
pembeli atau nasabah yang setia. Apabila agen dapat membangun dan membina
nasabah yang setia maka agen tersebut dapat dikatakan sebagai agen professional atau
berkualitas agen tersebut mampu membuktikan kinerja sebagai agen yang sukses.3
yang sangat penting. Di antaranya dengan tanpa agen perusahaan tidak akan berjalan
maka dari itu agen harus dapat meningkatkan nasabah. Dari uraian di atas maka
sangatlah jelas bahwa agen memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi
perusahaannya.
3
Ibid, h. 82
49
1. Kunjungan langsung
membuat janji sebelumnya. Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat sulit dilakukan
Umumnya kegiatan ini dilakukan para agen untuk mengisi waktu luang guna
2. Pendekatan
Kegiatan agen asuransi dalam tahap awal ini adalah melakukan kegiatan
dengan menghubungi prospek atau assetnya sebab tanpa prospek yang cukup, berarti
tidak ada pasar yang dikelola atau dimilikinya. Konsep kerangka penjualan sangat
4
Ibid, h. 98
50
Pendekatan Langsung
Upayakan agar nasabah mendapatkan kesan yang baik dalam pertemuan tersebut,
karena kesan pertama terhadap nasabah, agen sangat menentukan berhasil atau
tidaknya penjualan.
3. Penyerahan polis
Pelayanan secara aktual dimulai sejak polis diserahkan kepada nasabah. Oleh
karena itu, seorang agen asuransi harus berani mengeluarkan berbagai biaya untuk
membangun hubungan yang baik kepada nasabah. Berikut ini kunci keberhasilan
seorang agen agar dapat menjadi pelayanan yang baik kepada nasabah, yaitu :5
Layani dan jawab dengan jujur semua pertanyaan serta keluhannya atas
akan selalu bertanya karena belum memahami fungsi dan manfaat asuransi.
Berikan perhatian dan pemahaman akan resiko, masa depan, cita-cita dan
5
Ibid, h. 99
51
dapat diperoleh dari nasabah. Oleh karena itu semakin banyak nasabah semakin
semakin ketat di dalam dunia Asuransi Syariah. Persaingan ini menyebabkan agen
harus berpikir bagaimana caranya agar asuransi tetap menjadi pilihan masyarakat dan
sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dalam dunia asuransi pelayanan merupakan hal
yang penting karena produk utama dari agen adalah jasa untuk melayani transaksi
keuangan nasabah atau pelanggannya. Tanpa pelayanan berkualitas tinggi maka agen
salah satu elemen nyata yang perlu dibuat untuk dapat mewujudkan keunggulan para
agen dapat meningkatkan nasabah. Sedangkan persepsi konsumen terhadap nilai dan
mutu suatu produk (barang dan jasa) banyak dipengarahi oleh pelayanan nasabah
sebagai suatu atribut yang melekat pada produk itu sendiri. Oleh karena itu, bagi
dunia keagenan kualitas nasabah perlu mendapat perhatian khusus agar agen terus-
pelayanan nasabah.
52
3. Faktor Bukti Fisik, berkaitan dengan peralatan dan sarana yang mendukung
dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap ketiga faktor tersebut
Strategi Agen
memberikan service yang ramah. Tetapi, pelayanan dalam ragam produk yang dapat
uang. Untuk itu, agen harus lebih kreatif dalam menciptakan produk-produk inovatif.
mempraktekkannya. Jika Bumiputera kurang fokus terhadap salah satu saja, maka
nasabahnya. Tiap-tiap karakter nasabah perlu disikapi secara berbeda. Artinya, jika
segmen pasar yang dituju berbeda maka strategi pemasaran (marketing) yang
Bumiputera akan lebih terarah dalam membuat peran agen yang tepat sasaran.
6
Wawancara AJB Bumiputera Syariah dengan Ibu Sumiyati
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
maupun dari pasar yang sudah ada dengan menciptakan “ repeat order”.
54
55
institusi lainnya.
Seorang agen juga berperan menyeleksi resiko atas diri peserta dengan cara
B. SARAN
persaingan saat ini perusahaan yang ingin dapat bertahan terus memelihara
cabang agar selalu memperhatikan para agennya supaya lebih produktif dalam
baik maka kinerja perusahaan akan lahir darinya, tetapi jika hal ini diabaikan
begitu saja oleh perusahaan. Maka jangan harap perusahaan ini dapat tumbuh
Al - Qur’an Al – Karim
57
58
Ibid…, h. 58
Ed. 1, Cet. 1, h. 82
59
Usaha Perasuransian
Asuransi
2010), h. 1
Ibid, h. 3
www. Bumiputera.com