You are on page 1of 4

Hujan Asam : Pengertian, Proses, Manfaat, dan Dampaknya

Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang ada di Bumi selain beragam fenomena alam
yang menakjubkan lainnya di dunia. Sebagai salah satu fenomena alam yang ada di Bumi, hujan
ini mempunyai banyak sekali jenis. Secara garis besar pembedaan jenis- jenis hujan ini
didasarkan pada dua hal, yakni berdasarkan proses terjadinya dan berdasarkan bentuknya.
Jenis hujan apabila dilihat dari proses terjadinya maka dibagi menjadi hujan- hujan sebagai
berikut:
 Hujan orografis
 Hujan frontal
 Hujan muson
 Hujan zenithal
 Hujan buatan
 Hujan siklonal
Sementara itu jenis hujan apabila dilihat dari bentuknya maka dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
 Hujan es
 Hujan salju
 Hujan asam
 Hujan rintik- rintik, dll.
Itulah beberapa jenis hujan yang dapat kita ketahui bersama. Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas mengenai satu jenis hujan yang telah disebutkan di atas. Jenis hujan yang akan kita
bahas adalah Hujan Asam,

Pengertian Hujan Asam


Sebelum kita membicarakan lebih lanjut mengenai hujan asam, perlu kita ketahui terlebih dahulu
mengenai pengertian hujan asam ini. Dari pengertian kemudian kita akan membahas lebih lanjut
mengenai yang lainnya. Hujan asam sebagai salah satu jenis hujan apabila dilihat dari bentuknya.
Hujan asam mempunyai pengertian sebagai segala bentuk hujan yang memiliki tingkat keasaman
atau pH dibawah normal, yakni dibawah 5,6. Secara umum, hujan yang turun di wilayah
Indonesia memiliki pH normal sekitar 6. Dan hujan asam ini mempunyai kandungan pH di
bawah kadar normal tersebut. Asamnya hujan ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida
atau CO₂ yang larut dengan air hujan tersebut dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Karakteristik Hujan Asam
Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik khusus yang akan
menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang lainnya. Karakteristik atau
ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya dapat kita temukan di hujan asam saja dan tidak
di hujan yang lainnya. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara
lain adalah sebagai berikut:
 Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
 Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara.
 Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida
yang ada di atmosfer
 Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
 Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
 Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam. Karakteristik yang
disebutkan di atas hanyalah sedikit karena merupakan karakteristik yang dimiliki oleh hujan
asam semata dan tidak dimiliki oleh hujan lain. Sedangkan karaktersitik yang lainnya, yakni
yang meliputi warna dan juga rasa, hujan asam ini tidak ada bedanya dengan hujan yang lainnya.
Sehingga kita akan mengetahui terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki oleh
hujan asam tersebut dan juga dampak yang mugkin ditimbulkan dari hujan asam tersebut.
Penyebab Terjadinya Hujan Asam
Setelah kita mengetahui karakteristik dari hujan asam, selanjutnya kita akan meneruskan tahap
perkenalan pada hujan asam ini, yakni membahas mengenai penyebab terjadinya hujan asam.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hujan secara umum disebabkan karena banyak hal. Dan
hujan asam ini juga terjadinya disebabkan oleh beberapa hal atau beberapa sebab. Sebab- sebab
yang mendatangkan terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
 Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan karbon
monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang bertemu dengan uap air atau
H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang termasuk
ke dalam kategori asam lemah.
 Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau SO2 yang bertemu dengan uap air atau H2O akan
membentuk asam sulfat atau H2SO4 yang meurapakan kategori asam yang kuat.
Itulah penyebab terjadinya hujan asam secara alami. Kemudian sebab- sebab tersebut dapat
ditimbulkan oleh karena adanya beragam aktivitas manusia maupun fenomena alam. Beberapa
aktivitas manusia dan juga fenomena alam yang dapat menimbulkan terjadinya hujan asam
diantaranya adalah pembakaran BBF, letusan gunung berapi (baca: penyebab gunung berapi
meletus), kebakaran hutan, peleburan logam, aktivitas pabrik, dan pembangkit listrik.
Selain fenomena alam maupun beragam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan hujan asam,
kita juga perlu mengetahui tenang apa saja gas- gas yang terlibat dalam proses terjadinya hujan
asam ini. Beberapa gas yang terlihat dalam proses terjadinya hujan asam ini antara lain adalah:
1. Karbondioksida atau CO₂. Karbondioksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran.
Hal- hal yang dapat menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk
hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor (baca: penyebab polusi udara), dan lain
sebagainya.
2. Karbon monoksida atau CO. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh dari
berbagai proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga dapat
diproduksi melalui beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk hidup, hasil
pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya
3. Uap air atau H2O. uap air juga merupakan elemen yang berperan dalam proses terjadinya hujan
asam. Uap air ini dapat disebabkan karena adanya penguapan dari sumber- sumber air yang ada
di Bumi ketika sedang dipanasi oleh sinar matahari.
4. Hidrogen sulfida atau H2S. Yakni suatu gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran atau
pemanasan belerang.
5. Sulfur dioksida, yakni gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran belerang pula, seperti
halnya hidrogen sulfida.
Itulah beberapa gas yang terlibat dalam pembuatan atau terjadinya hujan asam. Ujan asam ini
terjadi setelah beberapa gas tersebut akan menghasilkan hujan asam ketika sudah bertemu antara
uap air, sebagai contoh karbondioksida dan karbondioksida dengan uap air, serta hidrogen
sulfida dan sulfur dioksida dengan uap air.

Proses Terjadinya Hujan Asam


Seperti halnya hujan pada umumnya yang terbentuk karena melalui beberapa tahapan atau proses
terjadinya hujan, hujan asam pun juga demikian. Tahapan- tahapan yang akan dilalui
dalam proses terjadinya hujan asam ini setidaknya ada enam tahapan. Tahapan- tahapan tersebut
akan disajikan secara urut dan disebut dengan kronologis. Berikut ini akan dipaparkan mengenai
tahapan- tahapan terjadinya hujan asam ini secara urutm yakni:

h
1. Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia yang
menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida,
karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
2. Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan
karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang banyak.
3. Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan gas- gas yang
menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida
dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.
4. Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida ini akan menghasilkan
asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air
akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
5. Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari
sumbernya dan semakin ke atas.
6. Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami
kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah
yeng menjadi hujan. Hujan inilah yang yang dinamakan sebgai hujan asam
Itulah kronologi atau tahapan proses terjadinya hujan asam. Tahapan- tahapan yang telah
disebutkan di atas disajikan secara urut sehingga membentuk suatu kronologi. Untuk mengetaui
lebih jelas dan lebih mendetail mengenai proses terjadinya hujan asam, disamping adalah
visualisasi dari proses trejadinya hujan asam ini. Dalam gambar tersebut tampak asap yang
diphasilkan sisa pembakan pabrik yang keluar dari cerobong asap menuju ke arah atas udara.
Kemudian bercampur dengan uap air, yang pada akhirnya menghasikan hujan. Hujan ini turun di
tempat yang jauh dari sumbernya karena telah terbawa oleh angin.
Sifat Hujan Asam
Setelah kita mengetahui tentang proses terjadinya hujan asam, kita akan mengetahui fakta
tentang hujan asam ini. Berikut ini adalah fakta mengenai hujan asam, yakni sebagai berikut:
1. Hujan asam merupakan sebuah hujan yang intensitas terjadinya meningkat ketika terjadi revolusi
industri. Jenis industri yang paling banyak menimbulkan atau memicu terjadinya hujan asam
adalah indistri yang melakukan pembakaran atau yang mempunyai cerobong asam dan
menggunakannya sebagai cara untuk membuang asap sisa pembakaran.
2. Penggunaan cerobong asap memang bisa mengurangi polusi udara yang ada di permukaan Bumi
(khususnya di bagian bawah), namun penggunaan cerobong asap ini justru akan menambah
kontribusi pada penyebaran hujam asam sendiri.
3. Hujan asam ini biasanya terjadi di daerah yang lokasinya jauh dari sumber atau penyebab
terjadinya hujan itu sendiri. Di wilayah Bumi, yang paling banyak mengalami hujan asam adaah
di daerah gunung atau pegunungan. Hal ini karena daerah pegunungan mempunyai curah hujan
yang lebih tinggi daripada daerah atau kawasan yang ada di sekitarnya.
4. Pengaruh dari hujan asam sendiri dapat kita lihat dari beberapa sudut atau beberapa hal, antara
lain adalah menurunnya jumlah ikan yang berada di danau. Selain itu, efek yang terlihat pada
tumbuhan hijau adalah rusaknya lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan
5. Dari hujan asam pula kita juga dapat menemui beragam nutrisi akan hilang. Hal ini akan
berakibat pada tumbuhan yang tidak akan tahan pada udara dingin dan juga tidak tahan terhadap
serangan serangga dan juga jamur
6. Hujan asam juga akan membuat pertumbuhan akar pada tumbuhan menjadi lambat. Dan manusia
dapat terganggu oleh berbagai macam penyakit karena adanya hujan asam ini.
Itulah beberapa informasi mengenai hujan asam ini. Informasi yang telah disebutkan di atas
menjadi bagian dari sifat yang dimiliki oleh hujan asam ini.

Manfaat Hujan Asam


Sebagai salah satu jenis fenomena alam, hujan sangat dikenal sebagai fenomena alam yang
mempunyai banyak sekali manfaat bagi alam dan juga makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Bukan hanya manusia, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan.
Seperti halnya hujan pada umumnya, hujan asam pun juga mempunyai sisi positif. Sisi positif ini
adalah sisi kemanfaatan dari hujan asam sendiri bagi alam sekitar atau alam semesta raya.
Meskipun sebenarnya hujan asam lebih identik dengan sesuatu hal yang negatif, namun
keberadaannya di Bumi ternyata juga membawa sedikit manfatat. Satu- satunya manfaat dari
hujan asam yang banyak diketahui oleh banyak orang adalah hujan asam ini mampu melarutkan
berbagai mineral yang sangat di butuhkan oleh binatang dan juga tumbuhan yang ada di Bumi.
Kandungan asam yang tinggi inilah yang mampu melakukannya (melarutkan mineral di dalam
tanah). Sementara hanya inilah manfaat dari hujan asam yang mampu dipecahkan. Selain
manfaat tersebut, masih ada manfaat lain yang akan kita peroleh dari turunnya hujan asam ini.

Dampak Negatif Hujan Asam


Sesuatu selain mempunyai manfaat, terkadang juga mempunyai dampak atau kerugian. Hal ini
seperti hukum alam, ada sisi positif dan ada sisi negatif. Demikian halnya dengan hujan asam ini.
Sisi positif yang dimiliki oleh hujan asam adalah manfaatnya, dan sisi negatif adalah dampaknya.
Seperti yang kita ketahui bersama dan dijelaskan di bagian awal bahwasannya hujan asam ini
bisa membawa dampak yang bermacam- macam. Dampak- dampak tersebut apabila kita
perhatikan banyak yang bersifat negatif. Agar mengetahui secara lebih lengkap dan lebih jelas
mengenai dampak negatif dari hujan asam, berikut ini adalah dampak negatif daru hujan asam
tersebut:
1. Menyebabkan jumlah ikan yang ada dilaut mengalami penurunan
Hujan asam mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis hujan pada umumnya. Meskipun dari
segi warna dan juga rasa hujan ini seolah tidak bebeda dengan hujan yang lainnya, namun hujan
ini mempunyai kandungan pH yang tidak sama dengan jenis hujan yang lainnya. Kandungan dari
hujan asam ini akan menyebabkan jumlah ikan yang ada di laut menjadi berkurang. Pengurangan
jumlah ikan ini karena ikan- ikan tersebut mati oleh kandungan yang terdapat pada hujan asam
ini. Tidak hanya ikan saja, bahkan binatang perairan yang lainnya juga bisa terkena dampak dari
hujan asam ini. Binatang- binatang perairan ini mudah untuk mati dengan cepat karena tidak
terbiasa dengan kandungan asam yang dimiliki air hujan tersebut.
2. Merusak lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan
3. Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh tumbuhan
4. Pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat
5. Menyebabkan manusia mudah terkena beragam penyaki, dan penyakit kulit
6. Membuat besi menjadi mudah berkarat
Itulah beberapa dampak negatif dari hujan asam yang dapat kita peroleh. Apabila dilihat dari
jensi dampaknya, maka hujan asam ini sangat membahayakan. Oleh karena itulah kita sebagai
manusai yang menghuni Bumi ini harusnya bisa menjaga agar hujan asam ini tidak jatu atau
tidak terjadi di Bumi karena sangat berbahaya.
Cara Mencegah Terjadinya Hujan Asam
Setelah membandingkan dampak positif dan juga dampak negatif dari hujan asam ini, ternyata
dampak negatif jauh lebih banyak daripada dampak positifnya. Oleh karena itulah lebih baik
hujan asam ini jangan dibiarkan untuk turun di wilayah negara kita. Hal ini akan menimbulkan
banyak masalah. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam ini. beberapa cara
untuk mencegah terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang yang rendah
Bahan bakar yang mengandung kandungan belerang yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam. Minyak bumi memiliki kandungan beleranh yang tinggi. Maka dari itulah lebih baik
penggunaan minyak tanah ini dikurangi dan diganti dengan alternatif bahan bakar yang lain
seperti gas alam. Selain penggunaan gas alam, kita juga bisa mneggunakan nahan bakan non
belerang yang lainnya seperti methanol, etanol, dan hidrogen.
2. Mengaplikasikan prinsip reuse, recycle, dan reduce
Upaya- upaya tersebut memanglah terlihat kecil, namun apabila dilakukan secara rutin upaya-
upaya tersebut dapat mengurangi terjadinya hujan asam, sehingga kita lebih aman dan terbebas
dari resiko terkena turunnya hujan asam yang dapat menyebabkan berbagai bahaya.

You might also like