You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR

OSILOSKOP I (Mengukur Beda Fasa)

Praktikan : Ariq Fauzan / 161331006


Arya Ilyas Pribadi / 161331007
Dania Farahiyah / 161331010

Tanggal Praktikum : 16 Desember 2016

Tanggal Pengumpulan : 23 Desember 2016

Instruktur : Mina Naidah Gani, DUT., ST., M.Eng.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2016
Osiloskop I (Mengukur Beda Fasa)

I. TUJUAN
 Mempelajari prinsip kerja osiloskop.
 Mempelajari bermacam macam penggunaan osiloskop.

II. ALAT ALAT YANG DI GUNAKAN


 1 Buah osiloskop dual trace
 1 Buah generator fungsi
 1 Buah sumbaya searah
 1 Buah rangkaian penggeseran fasa
 Kabel penghubung

III. PENDAHULUAN
Osiloskop merupakan suatu alat ukur,dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang di
ukur tergambar pada layartabung sinar katoda.
Pada dasarnya suatu osiloskop dapat dibagi menadi 3 bagian utama yaitu:
1. Bagian tabung sinar katoda
2. Bagian penguat horizontal (x amplifier)
3. Bagian penguat vertical (y amplifier)

Tabung sinar katoda dapat dipandang sebagai inti dari osiloskop.Bagian ini berfungsi
untuk mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang tertera pada layar.

Tabung sinar katoda di buat dari bahan celas yang di dalamnya hampa udara,serta di
lengkapi dengan bagian penembak electron,bagian plat pembelok berkas electron dan
layar.

Penembak elektron (“Elektron gun”) berfungsi untuk membangkitkan berkas elektron


dengan kecepatan tinggi .Elektron di keluarkan oleh katoda,kemudian di percepat
dengan tegangan yang tinggi dan akhirnya elektron tersebut menumbuk layar.

Pada saat elektron menumbuk layar,maka pada layar akan terlihat cahaya berpendar.

Bagian plat pembelok berfungsi untuk mengontrol arah berkas elektron.jika berkas
elektron melalui celah antara kedua plat pembelok,maka elektron tersebut akan di
belokan.Kemana arah elektron di belokan bergantung pada arah dan dasar tegangan
yang di berikan pada plat tersebut.

Bagian layar merupakan bagian dimana gambar dapat di amati.Pada sisi dalam layar ini
di lapisi dengan phosphor.phospor akan mengeluarkan cahaya berpendar jika ada
elektron dengan kecepatan tinggi yang menumbuknya,sehingga pada layar akan
terdapat gambar atau cahaya berpendar.Karna simpangan berkas elektron sesuai dengan
sinyal input yang di berikan,maka gambar yang terdapat pada layar juga akan sesuai
dengan bentuk gelombang tegangan inputnya.

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

1 kΩ

V1 V2
1 µF

Gambar 1

2. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinus, dengan tegangan
sebesar 2 Vp-p.
3. Hubungkan generator sinyal ini dengan input rangkaian penggeser fasa.
4. Hubungkan kanal A dengan input penggeser fasa (kanal A mengukur tegangan
generator), dank anal B dihubungkan dengan output penggeser fasa.
5. Ukur beda fasa anatara sinyal dan output rangkaian penggeser fasa ini dengan
menggunakan:
a. Metode langsung
b. Metode Lissajous
Untuk beberapa kekedudukan potensio R.

Catatan:
1 𝑅 = 1 𝑘Ω
𝑉2 =
𝑗𝜔𝑐
1
× 𝑉1 𝐶 = 1𝜇𝐹
} 𝑀𝑖𝑠: 𝑓 = 1 𝑘𝐻𝑧 = 1000𝐻𝑧
𝑅 + 𝑗𝜔𝑐

1
𝑉2 = × 𝑉1
1 + 𝑗𝜔𝑅𝑐

𝑉2 𝑉2
< =< 1−< (1 + 𝑗𝜔𝑅𝑐) < = −2𝜋 × 1000 × 1000 × 10=6
𝑉1 𝑉1

= 0 − 𝜔𝑅𝑐 = −2𝜋° (leading)

= −𝜔𝑅𝑐 = −2𝜋𝑓𝑅𝑐

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝜑
𝜑= × 360°
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

V. DATA HASIL PENGUKURAN


Table 1

φ (Beda Fasa)
Frekuensi
Langsung Lissajous

1,2 3
300 Hz 𝜑= × 360° = 61,71° 𝜑 = sin−1 = 69,64°
7 3,2
0,8 2
500 Hz 𝜑= × 360° = 80° 𝜑 = sin−1 = 65,38°
3,6 2,2
1,4 4
600 Hz 𝜑= × 360° = 63° 𝜑 = sin−1 = 72,25°
8 4,2
1,4 3
750 Hz 𝜑= × 360° = 81,3° 𝜑 = sin−1 = 56,44°
6,2 3,6

You might also like