You are on page 1of 2

I

I"la ◆ B.-
Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering
menimbulkan keracunan. Keracunan alkohol menyebabkan penurun-
an daya reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak
dan kelrampilan mengemudi sehingga cenderung menimbulkan
kecelakaan lalu-lintas di jalan, pabrik dan sebagainya. Penurunan
kemampuan untuk mengontrol diri dan hilangnya kapasitas untuk
berfikir kritis mungkin menimbulkan tindakan yang melanggar hukum
seperti perkosaan, penganiayaan, dan kejahatan lain ataupun tin-
dakan bunuh diri.
SUMBER
Alkohol terdapat dalam berbagai minuman seperti whisky,
brandy, rum, vodka, gin (mengandung 45% alkohol); wines (10-
20%); beer dan ale (48%), Alkohol (etanol) sintetik seperti air tape,
tuak dan brem, dihasilkan dari peragian secara kimia dan fisiologik.
Bau alkohol murni dapat tercium di udara bila mencapai 4,5-10 ppm.
FARMAKOKINETIK
Alkohol diabsorpsi dalam jumlah sedikit melalui mukosa mulut
dan lambung. Sebagian besar (80%) diabsorpsi di USUS halus dan
sisanya diabsorpsi di kolon. Kecepatan absorpsi bergantung kepada
takaran dan konsentrasi alokohol dalam minuman yang diminum,
serta vaskularisasi, motilitas dan pengisian lambung dan USUS halus.
Bila konsentrasi optimal alkohol diminum dan masuk ke dalam lam-
bung kosong, kadar puncak dalam darah tercapai 30-90 menit
sesudahnya. Alkohol mudah berdifusi dan distribusinya dalam jaring-
an sesuai dengan kadar air jaringan tersebut, semakin hidrofil jaring-
an semakin tinggi kadarnya. Biasanya dalam 12 jam sudah tercapai
keseimbangan kadar alkohol dalam darah, USUS dan jaringan lunak.
Konsentrasi dalam otak sedikit lebih besar dari pada dalam darah.
90% alkohol yang dikonsumsi akan dimetabolisme oleh tubuh
teru tama dalam hati oleh enzim alkohol dehidrogenase (ADH) dan
ko enzim nikotinamidadenindinukleotida (NAD) menjadi asetaldehida
dan kemu dian oleh enzim aldehida dehidrogenase (ALDH) diubah
menjadi asam asetat. Asam asetat dioksidasi menjadi C02 dan H20.
Piruvat, levulosa (fruktosa), gliseraldehida (metabolit dari levu-
losa) dan alanina akan mempercepat metabolisme alkohol.
Sebenarnya di dalam tubuh ditemukan juga mekanisme peme-
cahan alkohol yang lain, yaitu hidrogen peroksida katalase dan sis-
tim oksidasi etanol mikrosomal, namun kurang berperanan.
Kadar alkohol darah kemudian akan menurun dengan kece-
patan yang sangat bervariasi (12-20 mg% perjam), biasanya penu-
runan kadar tersebut dianggap ratarata sebesar 15 mg%
(Knight, 1987) atau 14 mg% (Freudenberg, 1966) setiap jam.
/

You might also like