You are on page 1of 29

LAPORAN HASIL OJT DI RUMAH SAKIT KHUSUS PARU-PARU

UNIT RAWAT INAP DAN IGD


(05 – 09 MARET 2018)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian system pelayanan kesehatan secara
garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan medic, pelayanan penunjang medic, rehabilitasi medic dan pelayanan
keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan
dan unit rawat inap.

Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psio-sosio-spritual yang komperhensif, di tujukan kepada individu, keluarga
an masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup,seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu factor penentu bagi mutu
pelayanan dan citra Rumah Sakit I mata masyarakat.

Dalam upaya menciptakan pelayanan keperawatan yang baik telah disahkan oleh Menteri
Kesehtan dalam Suarat Keputusan N0.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Asuhan
Keperawatan kemudian diperkuat dengan SK Dirjen pelayanan medic Depkes RI No.
YM.000.03.2.6.7367 tahun 2008, serta SK PPNI No. 03/DPP/SK/I/1996 tentang Standar
Profesi Keperawatan, maka seluruh tenaga keperawatan di Rumah Sakit dalam memberikan
asuhan keperawtan harus berpedoman pada stanar asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan
di Rumah Sakit merupakan bentuk pelayanan professional yang diberikan kepada pasien
sebagai bagian integral dari pelayan kesehatan, bahkan sebagai factor penentu mutu
pelayanan rumah sakit.

Perawat adalah tenaga professional yang mempunyai kemampuan baik intelektual,


teknikal, interpersonal dan moral bertanggungjawab serta berwenang melaksankan asuhan
keperawatan. Perawat merupakan salah satu unsure yang berpengaruh terhadap pelayanan
keperawtan selain unsur dan sarana fisik, perlengkapan serta peralatan.
Di era globalisasi dengan berbagai konsekuensinya seperti tuntutan pelayanan rumah
sakit yang semakin kompetitif menuntut tenaga perawat untuk bertinak professional. Untuk
itu diperlukan upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan etika tenga keperawatan
melalui pendidikan dan pelatihan biang keperawatan secara terencana. Selain itu sarana dan
prasarana yang sesuai stanar serta kerjasama yang baik antar unit terkait ddapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawtan yang diberikan, yang akan berdampak pada
kepuasaan pasien.

Rumah Sakit Khusus Paru Propinsi Sumatera Selatan memberikan pelayanan kesehatan
di rawat inap sejak tahun 2010. Selama 5 tahun berjalan pelayanan rawat inap masih
mengalami kekurangan baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam proses
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien khususnya penyakit paru. Oleh karena
iperlukan suatu gambaran atau profil pelayanan rawat inap yang dapat menjadi acuan untuk
perbaikan mutu pelayanan keperwatan rawat inap.
1.2 Tujuan Penulisan
1) Mengetahui pencatatan dan pelaporan pasien rawat inap
2) Mengetahui buku operan pasien
3) Mengetahui buku pemberian obat
4) Mengethui alur pasien rawat inap
5) Mengetahui buku perhitungan bor pasien
6) Mengetahui kartu stock dan stock opname
7) Mengetahui proses fre dan post breafing
8) Mengetahui format totl pasien per bulan beserta 10 diagnosa terbanyak
9) Mengetahui etika dan keramahan perawat dalam 10. Melayani pasien ( adakah salam
khas tertentu)
BAB II
PEMBAHASAN

HASIL LAPORAN KEGIATAN OJT DI RS KHUSUS PARU SUMATERA SELATAN


INSTALASI RAWAT INAP

1. Mengetahui Pencatatan dan pelaporan pasien rawat inap


2. Mengetahui Buku operan pasien
3. Mengetahui Buku pemberian obat
4. Mengetahui Alur pasien rawat inap
5. Mengetahui Buku perhitungan Bor pasien
6. Mengetahui Kartu stock dan stock opname
7. Mengetahui Proses pre dan post breafing
8. Mengetahui Format total pasien per bulan beserta 10 diagnosa terbanyak
9. Mengetahui Etika dan keramahan perawat dalam melayani pasien. ( adakah salam khas
tertentu)
HASIL LAPORAN KEGIATAN
OJT DI RS KHUSUS PARU SUMATERA SELATAN

1. Mengetahui Pencatatan dan pelaporan pasien rawat inap


Rawat inap di RS khusus paru-paru sumsel terdiri dari 3 ruangan :
1) Ruang anak
2) Ruang Infeksi TB
3) Ruang Non Infeksi TB

Pelaporan pencatatan pasien di RS Khusus Paru Sumatera selatan di mulai dari :


Formulir- formulir pasien Rawat Inap :
 Ringkasan masuk dan keluar
 Asesmen medis awal pasien rawat inap yang di isi oleh dokter
 Asesmen medis awal pasien rawat inap yang di isi oleh perawat
 Asesmen awal gizi pasien rawat inap

 Rekonsiliasi obat
 Catatan pemberian informasi dan eduksi terintegrasi pasien dan keluarga instalasi
rawat inap dan PPI
 Catatan perkembangan terintregrasi

 Surat Konsul Dokter


 Asesmen Lanjutan Asuhan Keperawaan

 Monitoring harian pasien/grafik perkembangan pasien


 Asesmen asuhan gizi lanjut
 Lembar penempelan hasil laboratorium dan radiologi

 Asesmen discharge planning


 Resume medis
 Form pemeriksaan penunjang di letakkan di akhir

2. Buku operan pasien

Contoh Buku Serah Terima perawat Rawat Inap


3. Buku Pemberian Obat
Buku Pemberian Obat ada 3macam
 Buku Pemberian Obat Ruang Anak
 Buku Pemberian Obat Ruang Non TB

 Buku Pemberian Obat TB


4. Alur Pasien Rawat Inap

5. Buku Perhitungan Bor Pasien


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 30
BOR = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑥 30

3 𝑥 30
BOR = 𝑥 100%
30 𝑥 30

90
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 0,1%
900

Sensus Harian = BOR x Jumlah Tempat Tidur


0,1 x 30 = 3 Pasien /hari
6. Kartu Stock dan stock Opname
Tidak ada di Ruang rawat inap RS Paru

7. Proses Pre Dan Post Breafing


Pre Breafing :
Semua Perawat shift pagi berkumpul di ruang perawat untuk berdoa sebelum
memulai laporan, setelah itu mereka membacakan visi misi Rs, melakukan safety
breafing, dan mendemonstrasikan 6 langkah memcuci tangan dan 5 moment, setelah
itu masing- masing ketua tim membacakan laporan pasien yang terdiri dari jumlah
pasien, kegiatan pasien hari ini , dan rencana tindakan . setelah selesai meraka keliling
ke kamar pasien untuk serah terima perawat sift selanjutnya dan menyakan kabar dan
keluhan pasien hari ini.
Post breafing :
Perawat melaksanakan tugasnya sesuai dengan rencana tindakan hari ini seperti
melakukan tindakan invasive, pemberian obat, dan mengikuti visite dokter.

8. Format Total Pasien Per Bulan Beserta 10 Diagnosa Terbanyak :


1. Pneumonia
2. Limfadentitk TB, Pleurita TB
3. TB Paru, BTA (+)
4. PPOK, Pneumonia
5. Efusi Pleura dextra ec TB
6. KSR Paru stage III (ca paru)
7. Tumor paru
8. Hidro Pneumo Thorak
9. Broncho Pneomonic
10. Adeno carcinoma paru

9. Etika dan keramahan perawat dalam melayani pasien :


a. Bersikap empati ( tulus merasakan apa yang dialami pasien)
b. Bersikap ramah dan penuh kesabaran terhadap pasien
c. Jadi pribadi yang baik dan tulus dalam melayani pasien
d. Memiliki energy positif yang tersermin dari tatapan mata, senyum, suara.
e. Bertanggung jawab atas tindakan yang telah kita lakukan pada pasien
f. Saat berbicara dengan pasien pandangan kita tidak boleh dialihkan
g. Mendengarkan psien dengan penuh perhatian

10. Bagaimana Penanganan Pasien Complain


Penanganan pasien complain di RS Khusus Paru, kalau di rawat inap pasien
complain diselesaikan dibagian humas langsung.

11. Asuhan Keperawatan Rawat Inap


SISTEM PELAPORAN UGD RSKP

- Unit gawat darurat rsk paru menerima pasien dengan Bpjs,jamkes dan umum.
- Adapun sistem kerja di ruang igd rsk paru
- Adanya pelaporan pasien masuk setiap pergantian shift yang dilakukan dokter dan
perawat jaga di ugd rsk Paru,
- Memiliki 4 tempat tidur diantaranya 1 tempat tidur untuk Observasi dan 3 tempat
tidur untuk medical.
- Setiap tempat tidur disekat dengan gorden anti bakterial.
- Setiap tempat tidur terdapat tabung o 2 besar
- Memiliki 1 ruang dokter
- Memiliki 1 ruang perawat
- Memiliki lemari besar untuk alkes
- Terdapat ruang loker perawat dan kamar mandi perawat
- Terdat troli tindakan

Adapun BHP yang terdapat di ugd RSKP diantara nya :


- Obat Injeksi
- D40
- Meylon Inj
- Cairan IVFD
- Infus Set
- Kateter
- Selang Oksigen
- Set Nebulizer
- Tempat Sputum Atau Tempat Cek BTA
- dan lain-lain
ALUR UGD RSK PARU

Sistem dan Pencatatan Pelaporan Pasien


di UGD RSK PARU

1. Setiap pasien datang ke UGD RSK PARU yang sifat nya emergensi akan segera
ditangani oleh dokter jaga dan perawat jaga di ugd.hasil dimulai dari anamnesa hingga
tindakan yang di berikan pada pasien akan di dokumentasikan di buku pencatatan dan
pelaporan.dan disertai nama petugas dan tanda tangan yang jelas
2. Setiap hasil dokumentasi dilaporkan pada petugas shift selanjutnya
BUKU PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN UGD RSK PARU

BUKU TRANSFER PASIEN UGD KE RAWAT INAP


BUKU PENCATATA N PASIEN OLEH DOKTER

BUKU PENCATATAN PASIEN DENGAN RUJUKAN


ASESMEN UGD RSK PARU DAN RINGKASAN KELUAR MASUK PASIEN

PENGHITUNGAN BOR PASIEN DI UGD RSK PARU

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 30


BOR = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑥 30

3 𝑥 30
BOR = 𝑥 100%
4 𝑥 30

90
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 0,75%
120

Sensus Harian = BOR x Jumlah Tempat Tidur


0,75 x 4 = 3 Pasien /hari
ETIKA DAN KERAMAHAN PERAWAT DALAM MELAYANI PASIEN
1. Empati terhadap pasien
2. Baik dalam pendekatan pada pasien dan keluarga
3. Respon time
4. Baik dalam memberikan informasi pada keluarga dan pasien

PENANGANAN PASIEN KOMPLAIN DI UGD RSK PARU


ETIKA DAN KERAMAHAN PERAWAT DALAM MELAYANI PASIEN
1. Empati terhadap pasien
2. Baik dalam pendekatan pada pasien dan keluarga
3. Respon time
4. Baik dalam memberikan informasi pada keluarga dan pasien
5. Kepentingan pasien akan menjadiprioritas pelayanan rumah sakit
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Rumah sakit khusus paru paru palembang di instalasi gawat darurat (IGD) terdiri
dari 4 bed, 3 bed untuk medikal dan 1 bed untuk observasi sedangkan pada ruang
rawat inap terdiri dari 3 ruangan dengan kapasitas 30 bed terdiri dari ruangan anak,
ruangan non infeksi dan ruangan infeksi.
Di ruang IGD diterapkan sistem penangguang jawab (PJ) karena tenaga SDM
kurang yang hanya terdapat 1 karu (Kepala Ruangan) dan 8 perawat pelaksana.
Sedangkan di ruang rawat inap diterapkan sistem tim, jadi setiap anggota tim
bertangguang jawab terhadap tim masing-masing.

B. SARAN
RS Khusus Paru-Paru Palembang
- Handover seharusnya dilakukan di depan pasien .
- Sebaiknya pasien di berikan penkes sehingga pasien lebih mengerti tentang
penyakitnya
- BHP seperti gelang identitas pasien tidak tersedia untuk pasien laki-laki.
- Oksigen yang tersedia masih manual
- Sebagian alkes yang rusak dan kartu tunggu tidak ada.

RSUD Provinsi Sumsel


- Ketika RSUD Provinsi Sumsel telah beroprasional diharapkan untuk memberikan
pelayanan yang prima yang lebih mengutamakan keselamatan pasien,
memberikan informasi yang jelas sehingga pasien tidak merasa bingung lagi.
- Diharapkan SDM RSUD Provinsi Sumsel dapat melakukan pendekatan pada
pasien dan keluarga pasien.
- Setiap pasien pulang diberikan kuisioner untuk kemajuan dan penilaian rumah
sakit.

You might also like