Professional Documents
Culture Documents
Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psio-sosio-spritual yang komperhensif, di tujukan kepada individu, keluarga
an masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup,seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu factor penentu bagi mutu
pelayanan dan citra Rumah Sakit I mata masyarakat.
Dalam upaya menciptakan pelayanan keperawatan yang baik telah disahkan oleh Menteri
Kesehtan dalam Suarat Keputusan N0.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Asuhan
Keperawatan kemudian diperkuat dengan SK Dirjen pelayanan medic Depkes RI No.
YM.000.03.2.6.7367 tahun 2008, serta SK PPNI No. 03/DPP/SK/I/1996 tentang Standar
Profesi Keperawatan, maka seluruh tenaga keperawatan di Rumah Sakit dalam memberikan
asuhan keperawtan harus berpedoman pada stanar asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan
di Rumah Sakit merupakan bentuk pelayanan professional yang diberikan kepada pasien
sebagai bagian integral dari pelayan kesehatan, bahkan sebagai factor penentu mutu
pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit Khusus Paru Propinsi Sumatera Selatan memberikan pelayanan kesehatan
di rawat inap sejak tahun 2010. Selama 5 tahun berjalan pelayanan rawat inap masih
mengalami kekurangan baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam proses
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien khususnya penyakit paru. Oleh karena
iperlukan suatu gambaran atau profil pelayanan rawat inap yang dapat menjadi acuan untuk
perbaikan mutu pelayanan keperwatan rawat inap.
1.2 Tujuan Penulisan
1) Mengetahui pencatatan dan pelaporan pasien rawat inap
2) Mengetahui buku operan pasien
3) Mengetahui buku pemberian obat
4) Mengethui alur pasien rawat inap
5) Mengetahui buku perhitungan bor pasien
6) Mengetahui kartu stock dan stock opname
7) Mengetahui proses fre dan post breafing
8) Mengetahui format totl pasien per bulan beserta 10 diagnosa terbanyak
9) Mengetahui etika dan keramahan perawat dalam 10. Melayani pasien ( adakah salam
khas tertentu)
BAB II
PEMBAHASAN
Rekonsiliasi obat
Catatan pemberian informasi dan eduksi terintegrasi pasien dan keluarga instalasi
rawat inap dan PPI
Catatan perkembangan terintregrasi
3 𝑥 30
BOR = 𝑥 100%
30 𝑥 30
90
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 0,1%
900
- Unit gawat darurat rsk paru menerima pasien dengan Bpjs,jamkes dan umum.
- Adapun sistem kerja di ruang igd rsk paru
- Adanya pelaporan pasien masuk setiap pergantian shift yang dilakukan dokter dan
perawat jaga di ugd rsk Paru,
- Memiliki 4 tempat tidur diantaranya 1 tempat tidur untuk Observasi dan 3 tempat
tidur untuk medical.
- Setiap tempat tidur disekat dengan gorden anti bakterial.
- Setiap tempat tidur terdapat tabung o 2 besar
- Memiliki 1 ruang dokter
- Memiliki 1 ruang perawat
- Memiliki lemari besar untuk alkes
- Terdapat ruang loker perawat dan kamar mandi perawat
- Terdat troli tindakan
1. Setiap pasien datang ke UGD RSK PARU yang sifat nya emergensi akan segera
ditangani oleh dokter jaga dan perawat jaga di ugd.hasil dimulai dari anamnesa hingga
tindakan yang di berikan pada pasien akan di dokumentasikan di buku pencatatan dan
pelaporan.dan disertai nama petugas dan tanda tangan yang jelas
2. Setiap hasil dokumentasi dilaporkan pada petugas shift selanjutnya
BUKU PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN UGD RSK PARU
3 𝑥 30
BOR = 𝑥 100%
4 𝑥 30
90
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 0,75%
120
A. KESIMPULAN
Rumah sakit khusus paru paru palembang di instalasi gawat darurat (IGD) terdiri
dari 4 bed, 3 bed untuk medikal dan 1 bed untuk observasi sedangkan pada ruang
rawat inap terdiri dari 3 ruangan dengan kapasitas 30 bed terdiri dari ruangan anak,
ruangan non infeksi dan ruangan infeksi.
Di ruang IGD diterapkan sistem penangguang jawab (PJ) karena tenaga SDM
kurang yang hanya terdapat 1 karu (Kepala Ruangan) dan 8 perawat pelaksana.
Sedangkan di ruang rawat inap diterapkan sistem tim, jadi setiap anggota tim
bertangguang jawab terhadap tim masing-masing.
B. SARAN
RS Khusus Paru-Paru Palembang
- Handover seharusnya dilakukan di depan pasien .
- Sebaiknya pasien di berikan penkes sehingga pasien lebih mengerti tentang
penyakitnya
- BHP seperti gelang identitas pasien tidak tersedia untuk pasien laki-laki.
- Oksigen yang tersedia masih manual
- Sebagian alkes yang rusak dan kartu tunggu tidak ada.