You are on page 1of 8

Kelompok radiasi elektromagnetik terdiri dari 3, yaitu

1. Radiasi UV
2. Cahaya Tampak
3. Infra Merah (IR)
Sinar UV
Sinar UV ini merupakan sinar yang berasal dari matahari yang menembus atmosfer, dan
masuk ke bumi. Walaupun tidak dapat terlihat, namun sinar UV ini dapat dirasakan oleh
tubuh kita. Sinar matahari yang paling berbahaya itu jam 12. Tapi dari jam 9 pagi hingga jam
4, sebaiknya hindari aktivitas di luar ruang. Jika beraktivitas di luar ruang, jangan lupa
kenakan pelindung. Spektrum UV adalah elektromagnetik yang terlentang pada rentang
panjang gelombang 100-400 nm, lebih pendek dari cahaya tampak tapi lebih panjang dari
sinar-X.
Berdasarkan panjang gelombang, sinar ultraviolet dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Hampir UV, yaitu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang antara 380-200 nm
2. UV vakum, yaitu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang antara 200-10 nm.
Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu tubuh menghasilkan Vitamin D
sedangkan sinar UV dalam jumlah besar dapat merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan
genetik tubuh) serta merubah jumlah dan jenis kimia yang membuat sel kulit. Perubahan ini
bertanggungjawab untuk mempengaruhi kerusakan pada sinar UV, termasuk pembakaran,
penuaan kulit premature, berkerut, dan kanker kulit. Kepekaan kulit terhadap sinar matahari
bervariasi, tergantung kepada ras/bangsa seseorang, dan keadaan kulit secara keseluruhan.
Orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin (melanin adalah pigmen yang dapat
menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya dan melindungi kulit dari kerusakan
sinar) sehingga lebih tahan terhadap efek matahari yang berbaya (termasuk luka bakar karena
matahari, penuan kulit dini, dan kanker kulit). Terdapat 2 melanin yang dihasilkan oleh kulit
manusia meliputi eumelanin (hitam-coklat) dan pheomelanin (kuning-merah).
Sumber radiasi UV alam adalah matahari sedangkan sumber radiasi UV buatan manusia
terdiri dari 3 jenis, yaitu incandescent seperti lampu halogen tungsen; lampu neon seperti
lampu intensitas untuk fotopolimerisasi dan lampu germisidal untuk sterilisasi dan untuk
mengelas metal; dan lampu UV seperti excimer laser.
Berdasarkan panjang gelombangnya sinar UV terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Sinar UV-A
Sinar UV-A memiliki panjang gelombang 320-400 nm
dan merupakan salah satu jenis sinar UV yang ternyata
paling banyak menimbulkan radiasi. 95 % dari radiasi
sinar ultraviolet yang masuk ke dalam atmosfer bumi
merupakan jenis sinar UV-A. Sinar UV-A adalah
sinar ultraviolet dari matahari yang mampu
menyebabkan penuaan dan kerutan pada kulit.
Penelitian menunjukkan bahwa sinar UV-A memiliki
kans yang besar sebagai penyumbang utama dari
kerusakan kulit. Hal ini disebabkan karena radiasi dari
sinar UV-A dapat menembus ke dalam lapisan kulit,
yaitu lapisan dermis, dan berpotensi merusak sel di
dalamnya, serta membantu terjadinya kanker kulit seperti Tingkat ozon diberbagai ketinggian dan
melanoma. pemblokiran berbagai pita radiasi ultraviolet.
Intinya, semua UVC diblokir oleh oksigen
b. Sinar UV-B
diatomik (100-2000 nm) atau oleh ozon
Sinar UV-B adalah sinar ultraviolet yang mampu (triatomic oxygen) (200-280 nm) di atmosfer.
membuat kulit terbakar, memiliki panjang gelombang Lapisan ozon kemudiam memblokir sebagian
besar UVB. Sementara itu, UVA hampir tidak
terpengaruh oleh ozon, dan sebagaian besar
mencapai tanah. UVA menghasilkan hampir
sekitar 25 persen sinar UV total Matahari
yang menembus atmosfer bumi.
280-320 nm dan memiliki kemampuan untuk merusak bagian dermis, dan tidak sampai
menembus ke dalam dermis ataupun merusak sel-sel yang berada di dalam dermis. Sinar
UV-B ini sifatnya tidak dapat menembus kaca, dan biasanya sebagian dari sinar UV-B
sudah ditahan atau diblokir oleh atmosfer bumi. Pada dasarnya, sinar UV-B memiliki
manfaat untuk mengembangkan sintesa dari vitamin D di dalam tubuh. Namun demikian,
sinar UV-B yang biasanya berada pada intensitas tertingginya pada pukul 10 hingga
pukul 14 ini dapat menyebabkan beberapa bahaya pada tubuh ketika terpapar secara
berlebihan
c. Sinar UV-C
Sinar UV-C memiliki panjang gelombang 100-280 nm dan merupakan jenis sinar
ultraviolet yang paling berbahaya bagi tubuh yang berpotensial menyebabkan kanker
kulit. Namun, sinar UV-C tidak banyak masuk ke dalam bumi, karena telah ditahan dan
diserap oleh lapisa ozon pada bumi. Jika lapisan ozon bocor, bahaya UV-C bisa
mengenai kita yang ada di bumi. Banyak sekali gangguan dan penyakit pada manusia
yang disebabkan oleh sinar UV-C.
Bahaya dari sinar UV, yaitu:
1. Kemerahan pada kulit
Secara umum, sinar ultraviolet, terutama sinar
UV-B dapat menimbulkan gejala kemerahan pada
kulit. Hal ini merupakan suatu bentuk iritasi kulit
yang terpapar sinar ultraviolet. Biasanya gejala ini
juga disertai rasa gatal pada bagian kulit yang
memerah. Cara mengtasi:
 Menggunakan Sun Block dan topi
 Menggunakan baju dan celana yang menutupi
tubuh secara penuh
 Tidak berada di bawah sinar matahari
langsung pada pukul 10 sampai pukul 14
2. Kulit terasa seperti terbakar
Sinar ultraviolet dapat membuat kulit memiliki gejala seperti terbakar. Sinar UV,
khususnya UV-B dapat mengakibatkan sel kekebalan tubuh yang ada pada kulit
melepaskan histamin dalam jumlah yang besar. Hal ini mengakibatkan pembesaran
pembuluh darah, peradangan akut, serta dapat mematikan berbagai jenis sel kulit yang
berdampak pada terjadinya pengelupasan pada kulit.
3. Dapat menimbulkan eritema
Eritema merupakan kondisi dimana kulit kaki mengalami kemerahan dan bengkak. Hal
ini disebabkan oleh paparan sinar UV-B pada tubuh anda. Cara mengatasi:
 Menggunakan celana panjang
 Menggunakan sepatu tertutup
4. Memicu kerusakan pada mata
Terlalu lama berada di bawah paparan sinar ultraviolet pada intensitas yang tinggi dapat
menyebabkan rusaknya jaringan sel-sel pada mata serta memicu resiko terjadinya
photokeratitis. Keadaan ini seperti sensasi terbakar pada permukaan mata. Jika semakin
parah, gangguan ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Pada tahun 1998, Journal
of American Medical Association menyatakan bahwa sinar matahari dapat meningkatkan
risiko kerusakan pada mata seperti katarak (Katarak merupakan kondisi mata yang tertupi
atau terhalang selaput-selaput tertentu sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut
dan cukup jelas), kebutaan, pterygium dan Pinguekula. Radiasi sinar UV dapat
mengakibatkan reaksi oksidasi pada lensa mata, sehingga dapat menimbulkan kekeruhan
pada lensa mata. Cara mencegahnya:
 Menggunakan kacamata hitam pada siang hari
 Menggunakan topi ketika berada pada terik matahari
 Tidak menatap matahari secara langsung tanpa adanya alat pengaman.
5. Dapat memicu pertumbuhan sel kanker
Paparan sinar UV dapat menimbulkan terjadinya kerusakan fotokimia pada DNA dari
sel-sel yang berada di dalam tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya kanker, terutama
kanker kulit pada manusia.
6. Radiasi sinar UV-A yang menembus dermis dapat merusak sel kulit
Selain penyakit dan gejala – gejala yang muncul karena radiasi, sinar ultraviolet dapat
menembus lapisan dermis kulit dan menyebabkan terjadiya kerusakan-kerusakan pada
sel-sel yang berada di lapisan dermis kulit.
7. Mempercepat proses penuaan dini dan berkurangnya elastisitas kulit
Sinar UV dapat mengakibatkan hancurnya kolagen dan jaringan ikat di bawah lapisan
atas kulit. Hal inilah yang menyebabkan kulit menjadi keriput, kecoklatan,
muncul bintik-bintik, serta hilangnya elastisitas kulit. Paparan sinar ultraviolet dapat
menyebabkan elastisitas kulit yang berkurang. Hal ini disebabkan oleh paparan sinar
UV-A, yang dapat menembus bagian dermis kulit dan dapat merusak sel-sel yang berada
pada dermis. Hal ini membuat elastisitas kulit menjadi berkurang.
8. Kerutan pada bagian kulit
Salah satu hal yang paling umum menjadi gejala-gejala sinar ultraviolet yang mengenai
tubuh anda adalah munculnya kerutan-kerutan pada bagian kulit. Kerutan-kerutan pada
kulit merupakan salah satu efek samping dari hilangnya dan berkurangnya elastisitas
kulit, yang disebabkan oleh paparan sinar UV-A. Cara mencegahnya:
 Gunakan kaca mata hitam ketika sedang panas terik
 Gunakan sun block
 Gunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, lengan, kaki, dan bagian leher
 Gunakan penutup kepala, seperti payung atau topi.
9. Kanker Kulit
Bahaya sinar UV yang paling dikhawatirkan adalah efeknya terhadap kanker kulit sama
halnya seperti akibat jarang mandi. Salah satu yang paling bertanggung jawab terhadap
kanker kulit, setidaknya ada beberapa jenis kanker kulit yang penyebab utamanya adalah
sinar UV. Sinar matahari di siang dan sore hari sangat riskan untuk merusak kulit. Sel-sel
kulit dapat memburuk terkena sinar matahari ini. Sinar UV mengandung karsinogen ( zat
yang dapat menimbulkan kanker ) yang paling umum pada lingkungan. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa, sinar UV merupakan penyebab utama terjadinya kanker kulit
seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Kanker kulit
ditandai dengan munculnya bintik-bintik coklat pada kulit. Cara Pencegahan:
 Gunakan pelindung ketika harus beraktivitas di siang hari
 Usahakan menggunakan cream anti UV agar tidak merusak kulit setiap kali
beraktivitas di bawah terik matahari.
10. Merusak sistem kekebalan tubuh
Paparan radiasi UV yang berlebih dapat memicu bahaya pada sistem kekebalan tubuh.
Sengatan sinar matahari dapat mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih untuk
melawan penyakit. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan yang
melindungi tubuh dari bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit.
11. Dapat Memudarkan Warna
Sinar UV juga dapat merubah pigmen atau zat pewarna yang biasa digunakan pada
makanan, kain, plastik, cat, tinta, dan bahan-bahan lainnya.
12. Dapat Melumerkan Plastik
Berbagai jenis bahan polimer yang biasa digunakan untuk menaruh barang-barang
konsumen seperti plastik, nilon dan polystyrene, dapat pecah atau kehilangan kekuatan
karena paparan sinar UV.

Manfaat Sinar Ultraviolet


Sinar ultraviolet memiliki beberapa manfaat untuk kelangsungan kehidupan makluk di bumi,
diantaranya :
1. Sumber alami vitamin D
Seperti kita ketahui, manfaat vitamin D memiliki beberapa kontribusi penting bagi tubuh
seperti :
 meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan
 membantu memperkuat tulang, gigi
 membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
 menurunkan resiko terjangkitnya berbagai jenis penyakit seperti rakhitis (penyakit
pelunakan tulang pada anak-anak)
 mencegah kanker usus besar
 menghindari eksim
 mencegah penyakit kuning.
2. Membantu pengobatan penyakit
 Psoriasis, yaitu gangguan kronis pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik,gatal,
kering, muncul bercak merah yang menyakitkan. Peranan dari sinar UV adalah
dengan memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit serta mengurangi gejalanya.
 Lupus vulgaris ( TBC kulit ), yaitu penyakit yang menghasilkan borok besar pada
wajah dan leher. Penyakit ini sulit disembuhkan dan sering meninggalkan bekas luka
yang sangat menggannggu penampilan. Seorang dokter asal Denmark bernama Neils
Finzen mengembangkan sebuah penemuan berupa lampu UVB yang dapat
menyembuhkan penyakit ini.
 Vitiligo, yaitu hilangnya pigmentasi kulit yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel
penghasil pigmen / melanosit. Dalam pengobatannya, pasien diberikan obat yang
disebut psoralen untuk membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV dan
selanjutnya terkena radiasi UV-A.
3. Meningkatkan Mood
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat sinar matahari dapat merangsang kelenjar pineal
dalam otak untuk memproduksi bahan kimia tryptamines. Sinar matahari berguna untuk
meningkatkan suasana hati (mood).
4. Membantu proses deteksi makanan
Bagi hewan seperti burung, reptil, dan berbagai jenis serangga, sinar UV dapat
membantu untuk menemukan sumber makanan, seperti buah-buahan yang matang, bunga,
serta biji-bijian.
5. Membantu proses navigasi serangga
Beberapa jenis serangga menggunakan pancaran sinar UV dari benda-benda langit untuk
membantu proses navigasi dalam penerbangan. Karena itulah terkadang pancaran cahaya
dapat menarik serangga terbang.
6. Membantu proses desinfeksi dan sterilisasi kuman dan bakteri
Sinar UV sangat efektif membunuh mikroorganisme seperti virus dan juga bakteri
dengan cara menembus membran sel dan menghancurkan DNA, sehingga kemampuan
virus dan bakteri untuk bereproduksi dan berkembang biak bisa dihentikan. Seperti pada
dunia medis, sinar UV digunakan untuk mensterilkan alat-alat kesehatan, serta ruang
operasi.
7. Membantu mencegah berbagai jenis kanker
Sebuah penelitian menyatakan bahwa paparan sinar matahari dalam tingkat tertentu,
dapat membantu mencegah terjangkitnya berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara,
kanker prostat, dan kanker usus.
8. Melindungi kulit saat tersengat sinar matahari
Sinar UV dapat merangsang melanosit (sel yang terletak di lapisan paling bawah stratum
basal pada epidermis kulit, lapisan tengah mata, telinga dalam, meninges, tulang dan
jantung) untuk menghasilkan lebih banyak pigmen melanin. Hal ini nantinya
akan melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, seperti terjangkitnya kanker kulit.
Sinar matahari juga dapat merangsang ketebalan lapisan bagian atas kulit. Hal inilah
yang menjadikan kulit lebih kuat menghadapi beberapa masalah, seperti luka dan paparan
sinar matahari itu sendiri.
9. Membantu proses fotosintesis pada tumbuhan
Sinar ultraviolet dapat membantu proses fotosintesis yang menghasilkan zat makanan
seperti karbohidrat. Proses memasak makanan ini, dilakukan oleh tumbuh–tumbuhan
yang mengandung zat hijau daun (klorofil), alga dan beberapa jenis bakteri.
10. Membunuh bakteri dalam air minum
Pada depo-depo air, proses penyaringan air membutuhkan proses yang steril dan higienis
untuk menghasilkan air yang murni serta bebas dari kuman penyakit. Dalam proses
penyaringan ini, sinar ultraviolet digunakan untuk membunuh bakteri pada air yang
sedang di saring.

Perbedaan antara Sunscreen dengan Sunblock


Sunscreen
Sunscreen atau tabir surya adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar
matahari. Lotion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum
mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya. Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari
yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata saat
diaplikasikan.
Sunblock
Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun
lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar
matahari. Tekstur lotion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas
oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas
berjam-jam di bawah sengatan matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
Broad Spectrum
Huruf A pada UVA berarti “Aging” (penuaan) dan B pada UVB artinya “Burning”
(pembakaran). Tabir surya yang mengandung UVB lebih populer sejak zaman dahulu, tetapi
yang sebenarnya dibutuhkan adalah produk pelindung matahari yang bertuliskan “Broad
Spectrum”, artinya produk pelindung matahari tersebut memiliki fitur pelindung dari kedua
sinar UV baik A maupun B. Jika sunscreen memiliki label SPF dan PA (baik PA+, PA++,
atau PA+++), produk tersebut menawarkan perlindungan dari radiasi UVB dan UVA.

Kode SPF dan PA


PPD
Persistent Pigment Darkening (PPD), yang mirip dengan SPF. Bedanya, PPD adalah kode
untuk sinar UVA sementara SPF untuk UVB. Jika UVB menyebabkan sunburn, maka UVA
merusak struktur kulit, mempercepat penuaan, dan yang terburuk, menyebabkan kanker
kulit. Sunscreen dengan angka PPD 10 berarti kulit Anda akan terpapar efek buruk UVA
dalam waktu 10 kali lipat lebih lama ketimbang jika Anda tidak pakai sunscreen.
PA
PA artinya Protection Grade of UVA atau tingkat perlindungan terhadap UVA. Kalau PPD
adalah sistem yang biasanya digunakan di Eropa, maka PA digunakan di negara Asia, seperti
Jepang atau Korea. Biasanya ada yang tertulis PA++, PA+++, dan PA+++++.
 PA+ adalah sunscreen dengan angka PPD 2 hingga di bawah 4,
 PA++ sama dengan PPD 4 hingga 8, PA+++ adalah 8 hingga 16 dan
 PA++++ berarti PPD 16 keatas.

SPF (terdapat dua pendapat)


SPF merujuk pada perlindungan dari radiasi UVB, dan tidak melindungi kulit dari radiasi
UVA.
1. SPF singkatan dari Sun Protection Factor merupakan sebuah produk yang dirancang
untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Angka SPF adalah penentu seberapa
lama Angka SPF yang tertera pada sunblock atau sunscreen juga akan menentukan berapa
lama sunblock tersebut mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Cara Menghitung SPF
Jika seseorang biasanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai kulitnya mulai
terbakar matahari tanpa dilindungi apapun, dan menggunakan SPF 10, produk tersebut
akan memperpanjang waktu hingga 10 kali lipat lebih lama sebelum terbakar, atau 15×10
menit = 150 menit alias 2,5 jam. Misalnya:
 Sunblock atau sunscreen yang mengandung SPF 15, maka ketahanannya menjadi 10
menit x 10 = 100 menit atau 1 jam 40 menit.
 Sunblock atau sunscreen yang mengandung SPF 30, maka ketahanannya menjadi 30
x 10 = 300 menit atau 5 jam
 Sunscreen atau sunblock yang mengandung SPF 50+, ketahanannya akan lebih lama,
yaitu lebih dari 5 jam
Setiap kulit memiliki tingkat resistensi atau ketahanan yang berbeda-beda terhadap sinar
matahari, yaitu:
 10 menit untuk warna kulit cerah
 15 menit untuk warna kulit normal
 20 menit untuk warna kulit gelap
2. SPF seringkali disalah-artikan sebagai faktor pengali berapa lama kulit akan terbakar
matahari, misalnya bila kulit dapat terbakar matahari setelah satu jam berada di bawah
terik matahari, maka SPF 48 berarti kulit akan bertahan selama 48x1 jam=48 jam. Tapi
asumsi umum ini sebenarnya salah. Menurut US FDA, SPF didefinisikan sebagai:
SPF is a measure of how much solar energy (UV radiation) is required to
produce sunburn on protected skin (i.e., in the presence of sunscreen) relative
to the amount of solar energy required to produce sunburn on unprotected skin.
As the SPF value increases, sunburn protection increases.
Jadi pada dasarnya angka SPF menunjukkan seberapa kuat sunscreen yang dipakai
untuk memberikan perlindungan dari sunburn, tanpa memberikan informasi
apapun mengenai waktu. Intensitas UV yang dipancarkan sinar matahari berbeda-beda
tergantung waktu. Pada pagi hari intensitas UV tentunya lebih rendah dibandingkan
dengan tengah hari. Itu sebabnya SPF bukan merujuk pada waktu, melainkan pada
intensitas radiasi UV yang bisa di-block oleh sunscreen.
Panjang gelombang UV-B yang diserap oleh sunblok juga bervariasi bergantung nilai
SPF-nya. Menurut Dr. James Spencer, dokter kulit asal Amerika Serikat (AS),
mengatakan:
 SPF 15 kemampuan proteksi 94% terhadap sinar UVB

 SPF 30 kemampuan proteksi 97% terhadap sinar UVB


 SPF 45 kemampuan proteksi 98% terhadap sinar UVB
SPF lebih dari itu tak bermanfaat lagi karena tak ada sunscreen yang mampu melindungi
kulit dari sinar UVB hingga 100%.

Semakin tinggi SPF dan PA, umumnya akan semakin memberi efek berminyak. Ini
disebabkan mayoritas sunblock adalah oil-based. Semakin banyak lambang (+) pada PA dan
semakin besar angka pada SPF, maka semakin besar proteksi terhadap UVA dan UVB yang
disediakan suatu produk. Selain itu, pastikan setiap produk yang gunakan mengandung
komposisi penangkal UVA seperti: zinc oxide, titanium dioxide, avobenzone, ecamsule, and
oxybenzone.
Berikut ini adalah manfaat SPF 30 Untuk Wajah dan Kulit :
1. Bahan utama dalam pembuatan krim kulit dan juga sunblock
SPF 30 memiliki sifat yang sangat baik untuk menolak panas, membuat SPF 30 sering
dimanfaatkan sebagai pembuatan produk sunblock dan juga krim kulit.
2. Menjaga kesehatan kulit
SPF 30 diolah dan dibuat sebagai bentuk krim kesehatan kulit, yang memiliki banyak
kandungan nutrisi dan juga vitamin yang sangat baik untuk kulit, maka kesehatan kulit
akan terjaga, dan kulit akan selalu cerah serta bersih setiap saat.
3. Mengoptimalkan penyerapa nutrisi pada kulit
Biasanya penyerapan nutrisi ini terdiri dari berbagai vitamin dan juga mineral yang
sangat penting untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah penyerapan vitamin E.
4. Menjaga kulit dari radiasi sinar ultraviolet
5. Menjaga kelembaban kulit
SPF 30 dapat mencegah timbulnya kulit yang kering dan menjaga kecerahan kulit.
6. Mencegah terjadinya kulit terbakar
7. Mencegah terjadinya penyakit kulit karena sinar matahari
8. Mencegah kulit kering dan pecah-pecah
Untuk kulit sensitive terhadap pancaran sinar ultraviolet dan juga sinar matahari,
biasanya kulit akan berubah menjadi kering dan pecah-pecah. Salah satu ciri kulit yang
mengering karena kurangnya proteksi terhadap sinar UV adalah kulit menjadi bersisik
dan juga meninggalkan bekas putih ketika digaruk.
9. Mencegah kemunculan iritasi kulit

You might also like