You are on page 1of 21

STANDAR OPRASIONAL

PROSEDUR REFLEK
KELOMPOK 4
1. MUHAMMAD ISYHAR MAHBUB
2. AMALIA ADIBAH
3. MENIK RAHMAWATI NUGRAHA
4. SUSVITA KAMALIA
5. AYU CAHYATI
6. SRI MULYANI
Pemeriksaan reflek
Reflek motorik merupakan kontraksi yang
tidak disadari dari respon otot atau kelompok
otot yang meregang tiba-tiba dekat daerah
otot yang di ransang.
Tehnik reflek
Palu reflek digunakan untuk menimbalkan
reflek tendon profunda (RTP)
Derajat reflek
Hilangnya reflek adalah sangat lah berarti,
walaupun sentakanpergelangan kaki (reflek
Achilles) yang tidak ada, terutama pada
lansia.Respon reflek sering dikelaskan antara 0
sampai 4.
4+-hiperaktif dengan klonus terus-menerus
3+-hiperaktif
2+-normal
1+-hipoaktif
0+-tidak ada reflek
DASAR PEMERIKSAAN REFLEKS
1. Pemeriksaan menggunakan alat refleks hammer
2. Penderita harus berada dalam posisi rileks dan
santai.
3. Rangsangan harus diberikan secara cepat dan
langsung;keras pukulan harus dalam batas nilai
ambang, tidak perlu terlalu keras
4. Oleh karena sifat reaksi tergantung pada tonus
otot, maka otot yang diperiksa harus dalam
keadaan sedikit kontraksi.
Pemeriksaan refleks fisiologis
kriteria penilaian hasil pemeriksaan reflek fisiologis
adalah sebagai berikut:
Tendon Reflex Grading Scale
Grade Description
0 Absent
+/1+ Hypoactive
++/2+ ”Normal”
+++/3+ Hyperactive without clonus
++++/4+ Hyperactive with clonus
1. Brainstem reflek
Pittsburgh Brain Stem Score
Cara ini dapat digunakan unuk menilai reflex brainstem pada
pasien koma.
No. Rainstem Reflex Positive Negative

1 Reflex bulu mata (kedua 2 1


sisi)
2 Reflex kornea (kedua sisi) 2 1

3 Doll’s eyes movement 2 1


(kedua sisi)
4 Reaksi pupil terhadap 2 1
cahaya (kanan)
5 Reaksi pupil terhadap 2 1
cahaya (kiri)
6 Reflex muntah atau batuk 2 1
Interpretasi :
Nilai minimum ( 6 )
Nilai Maximum ( 12; semakin tinggi semakin baik)

2. Superficial reflek/skin reflek

1. Reflex dinding perut:


a. Stimulus : Goresan dinding perut daerah, epigatrik, supraumbilical, infra
umbilical dari lateral ke medial.
b. Respon : kontraksi dinding perut
c. Aferent : n. intercostals T 5-7 epigastrik , n,intercostals T 7-9 supra
umbilical,n.intercostals T 9-11 umbilical, n.intercostals T 11-L1 infra
umbilical,n.iliohypogastricus, n.ilioinguinalis, d. Eferent : idem

2. Reflex Cremaster
a. Stimulus : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah
b. Respon : elevasi testis ipsilateral
c. Afferent : n.ilioinguinalis (L 1-2)
d. Efferent : n. genitofemoralis
CARA KERJA
Reflek Fisiologis
1. Penentuan lokasi pengetukan yaitu tendon
periosteum dan kulit
2. Anggota gerak yang akan dites harus dalam
keadaan santai.
3. Dibandingkan dengan sisi lainnya dalam posisi
yang simetris
Refleks Fisiologis Ekstremitas Atas
1. Refleks Bisep
a. Pasien duduk di lantai
b. Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan
sedikit pronasi, lengan diletakkan
di atas lengan pemeriksa
Stimulus : ketokan pada jari pemeriksa pada tendon
m.biceps brachii, posisi lengan setengah ditekuk pada
sendi siku. Respon : fleksi lengan pada sendi siku
Afferent : n.musculucutaneus (C 5-6); Efferent : idem
2. Refleks Trisep
a. Pasien duduk dengan rileks
b. Lengan pasien diletakkan di atas lengan
pemeriksa
c. Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
Stimulus : ketukan pada tendon otot triceps
brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan
sedikit pronasi .
Respon : ekstensi lengan bawah disendi siku .
Afferent : n.radialis (C6-7-8); Efferent : idem
3. Reflesk Brakhioradialis
a. Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks
bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius
distal dengan palu refleks
c. Respon: muncul terakan menyentak pada lengan
4. Refleks Periosteum radialis
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku
dan tangan sedikit dipronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
c. Respon: fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
5. Refleks Periosteum ulnaris
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku,
sikap tangan antara supinasi dan pronasi
b.Ketukan pada periosteum os. Ulnaris
c. Respon: pronasi tangan
Refleks Fisiologis Ekstremitas Bawah
1. Refleks Patela
a. Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b. Raba daerah kanan-kiri tendo untuk menentukan
daerah yang tepat
c. Tangan pemeriksa memegang paha pasien
d. Ketuk tendo patela dengan palu refleks menggunakan
tangan yang lain
e. Respon: pemeriksa akan merasakan kontraksi otot
kuadrisep, ekstensi tungkai bawah
Stimulus : ketukan pada tendon patella
Respon : ekstensi tungkai bawah karena kontraksi
m.quadriceps femoris
Afferent : n.femoralis (L 2-3-4)
Efferent :idem
2. Refleks Kremaster
a. Ujung tumpul palu refleks digoreskan pada paha bagian
medial
b. Respon: elevasi testis ipsilateral
3. Reflesk Plantar
a. Telapak kaki pasien digores dengan ujung tumpul palu
refleks
b. Respon: plantar fleksi kaki dan fleksi semua jari kaki
4. Refleks Gluteal
a. Bokong pasien digores dengan ujung tumpul palu refleks
b. Respon: kontraksi otot gluteus ipsilateral
5. Refleks Anal Eksterna
a. Kulit perianal digores dengan ujung tumpul palu refleks
Respon: kontraksi otot sfingter ani eksterna
hoffmann tromer
Tangan pasein ditumpu oleh tangan pemeriksa.
Kemudian ujung jari tangan pemeriksa yang lain
disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita.
Reflek positif jika terjadi fleksi jari yang lain dan
adduksi ibu jari
rasping
Gores palmar penderita dengan telunjuk jari
pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk
penderita.Maka timbul genggaman dari jari penderita,
menjepit jari pemeriksa.Jika reflek ini ada maka
penderita dapat membebaskan jari pemeriksa.Normal
masih terdapat pada anak kecil. Jika positif pada
dewasa maka kemungkinan terdapat lesi di area
premotorik cortex
Reflek palmomental
Garukan pada telapak tangan pasien
menyebabkan kontraksi muskulus mentali
ipsilateral. Reflek patologis ini timbul akibat
kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII
kontralateral
Reflek snouting
Ketukan hammer pada tendo insertio m.
Orbicularis oris maka akan menimbulkan reflek
menyusu. Menggaruk bibir dengan tongue spatel
akan timbul reflek menyusu. Normal pada bayi,
jika positif pada dewasa akan menandakan lesi
UMN bilateral
Mayer reflek
Fleksikan jari manis di sendi
metacarpophalangeal, secara halus normal akan
timbul adduksi dan aposisi dari ibu jari. Absennya
respon ini menandakan lesi di tractus pyramidalis
Reflek babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah
tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Orang
normal akan memberikan resopn fleksi jari-jari
dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka akan
timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi,
sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau
membuka. Normal pada bayi masih ada.
Reflek oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan
tulang tibia dari atas ke bawah, dengan kedua jari
telunjuk dan tengah. Jika positif maka akan
timbul reflek seperti babinski
Reflek gordon
Lakukan goresan/memencet otot gastrocnemius,
jika positif maka akan timbul reflek seperti
babinski
Reflek schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika
positif maka akan timbul refflek seperti babinski
Reflek caddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung
kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke depan. Jika
positif maka akan timbul reflek seperti babinski.
Reflek rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada
tulang cuboid. Reflek akan terjadi fleksi jari-jari
kaki.
Reflek mendel-bacctrerew
Pukulan telapak kaki bagian depan akan
memberikan respon fleksi jari-jari kaki.
Terima Kasih 

You might also like