You are on page 1of 5

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAA : RENOVASI GEDUNG PASCASARJANA TAHAP I (AULA LANTO DG


PASEWANG)
SUMBER DANA : APBN
LOKASI : KAMPUS UNM GUNUNG SARI MAKASSAR
TAHUN : 2016

A. URAIAN KEGIATAN

Dalam kegiatan RENOVASI GEDUNG PASCASARJANA TAHAP I (AULA LANTO DG


PASEWANG) ada beberapa Pekerjaan yang dikerjakan :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN ATAP
3. PEKERJAAN PASIR
4. PEKERJAAN LANTAI
5. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

B. WAKTU PELAKSANAAN.

Waktu pelaksanaan Pekerjaan RENOVASI GEDUNG PASCASARJANA TAHAP I (AULA LANTO DG


PASEWANG) ditetapkan selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.

C. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan
yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan
dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan
untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan
telah selesai ke tempat semula. Pekerjaan ini dilaksanakan di minggu pertama
sesudah kontrak.
Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
 Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai
dengan kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk
menyelesaikan pekerjaan.
 Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera
melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila
dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun
personil atas tanggungan penyedia jasa.
b. Program dan Pemberitahuan
 Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan
personil yang dilengkapi dengan keterangan akan jenis dan kapasitas
peralatan yang akan didatangkan.
 Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi
perihal kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan
personil.
 Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap
perubahan jadwal peralatan dan penyediaan personil.
 Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah
tidak diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin
direksi.
2. Pengukuran Mc 0%, Mc 100% Dan Asbuilt Drawing
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan topografi
daereahpekerjaan secara memanjang (long section) dan secara melintang (
cross section) sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah
pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi
dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan ini dilksanakan di minggu pertama sesudah kontrak.
3. Laporan
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, maka penyedia jasa
harusmenyediakan laporan harian, mingguan dan bulanan.
Cara Pelaksanaan
Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada
posisi 0%, mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi
pengambilan foto yang sama.
Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi
sebenarnya dari lokasi yang akan dikeerjakan oleh penyedia jasa.
Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat
kondisi lapangan pada kondisi 50%.
Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk
melihat kondisi akhir pekerjaan.
Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.

D. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran atap lama dan Lantai
yang akan direhabilitasi, pekerjaan pembongkaran harus dilaksanakan secara
hati-hati dan teknik dan pengawasan yang baik, karena pekerjaan ini terkesan
sederhana tetapi minimbulkan resiko yang tinggi.

Cara Pelaksanaan

 gedung yang dibongkar harus dengan hati-hati dan sesuai persetujuan


direksi dan menghidari resiko dan kerusakan gedung lainnya yang tidak
ikut dibongkar.
 Sebelum dilakukan pembongkaran Aliran listrik, elektronik harus
dimatikan untuk menghindari resiko terkena setrum.
 Barang- barang/ peralatan dalam gedung yang dibongkar harus
dipindahkan ke tempat lain untuk menghindari kerusakan
barang/perabot.
 Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran Atap dan lantai
keramik lama
 Pembongkaran yang pertama dilakukan pada bagian atas gedung,
kemudian bagian lantai
 Pemasangan Stagger Scafolding untuk memudahkan pembongkaran
 Pembongkaran atap di mulai dari atas bumbungan sampai ke tepi atap
 Peralatan Yang digunakan adalah palu, dan Bor, pahat serta beberapa
alat bantu lainnya
 Setelah pembongkaran atap selesai maka dilakukan pembongkaran
pada lantai kerja.
 Peralatan pembongkaran lantai seperti palu, gurinda,Linggis dan alat
lainya yang medukung pembongkaran
 Pembongkaran lantai dilakukan pada titik sudut bangunan dengan
membuka semen pengancin kerami/ ubin kemudian dilakukan
pencungkilan keramik dengan alat bantu. dan nat yang keras bisa
dilakukan dengan pemotongan nat dengan gurinda.
 Bekas Bongkaran Yang Masih bisa digunakan dipisahkan dengan bekas
bongkaran yang tidak terpakai.
 Bekas bongkaran yang tidak terpakai harus diatur dan dibuang disekitar
lokasi yang dijamin tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan.
Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk
Direksi.
E. PEKERJAAN ATAP

a. Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap


Spandek.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume spandek warna tebal 0,35 ,
nok atap seng plat zinkcalume warna, dynabolt, sekrup, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran,
selang air, bor listrik, cutting well, benang, dll.

b. Pengukuran

 Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang
penutup atap genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap
baja ringan.

c. Perbaikan Kuda-Kuda Gording

 Setelah proses pembongkaran atap lama maka di lakukan pengecekan kuda-


kuda gording.
 Kuda- kuda yang akan diperbaiki diberikan tanda untuk di lakukan pekerjaan
 Melakukan revisi terhadap kuda- kuda kayu yang sudah rusak/ bengkok atau
dimakan rayap.
 Kayu yang digunakan adalah kayu kelas II setara bayam
 Setelah Selesai diperbaiki maka dilakukan pemberian residu untuk anti rayap.

d. Pasang penutup atap Spandek dan Nok Atap

 Setelah seluruh kuda-kuda diperbaiki dengan benar (setting) dilanjutkan


dengan pemasangan penutup atap spandek.
 Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan
akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng
dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air.
 Pasang penutup atap pada posisi di atas reng dengan sekrup spandek
 Kemudian untuk nok atap dilakukan pengukuran lebar not dan dilakukan
pembentukan atau pemotongan set plat warna penutup nok spandek.
 Penutup nok dipasang harus elevasinya rata/timbang dan ditopang dengan
balok nok, dipaku/sekrup untuk memperkuat hubungan antara nok dengan
miring untuk mendapatkan hasil yang rapih dan lurus.
 Kemudian Nok atap dipasang dengan sekrup
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng
sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

e. Pasang Listplank Woodplank

Setelah menentukan model pemasangan lisplank yang akan dikerjakan, selanjutnya


adalah memasang lisplank tersebut secara memanjang sesuai dengan kebutuhan
atap dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pengerjaannya nanti,
Anda perlu memperhatikan jarak pemasangan antar-sekrup yang sebaiknya tidak
terlalu jauh agar ikatannya semakin kuat. Idealnya jarak antar-sekrup yang baik
berkisar antara 20-30 cm dan dipasang memanjang mengikuti lisplang woodplank
tersebut.

Sesudah lisplank berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup dan


sambungan diberikan dempul. Tujuannya tentu supaya penampilan lisplang tampak
lebih rapi dengan permukaan yang rata. Pastikan Anda memakai produk dempul
yang bermutu bagus dan tahan terhadap cuaca ekstrim..
F. PEKERJAAN PASIR

Pasir yang digunakan untuk pengurugan harus dilakukan test tanah dan atas
persetujuan Direksi. Dipilih pasir yang baik secara teknis,bebas dari akar, bahan-
bahan organis, barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi dengan ukuran ketebalan 10 cm di bawah lantai
Sebelum dilaksanakan pekerjaan lantai kerja maka dilakukan timbunan pasir bawah
lantai yang tebalnya 5 cm dari lapis tanah dasar atau sesuai gambar rencana.
gunanya urugan pasir dibawah pondasi ialah untuk perbaikan dan perataan tanah,
Pasir urug disiram dengan air sampai padat, Bahan-bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah pasir dan air.
Langka kerja :

 Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol


ketebalan dari pasir tersebut.
 Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
 Setelah semua lantai sudah di urug dengan pasir urug maka di berikan
tanda atau rambu/brikade.

G. PEKERJAAN LANTAI

1. Pemasangan Lantai Granito 60x60

Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai


keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik tile Granito 60x60 cm, semen PC,
pasir, semen grouting nat, air, dll..
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.

Gambar Tatacara Pelaksanaan Pek. Keramik Lantai

Pengukuran

 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking)


lokasi untuk star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai
keramik.
Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai

 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram


terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Buat adukan untuk pasang keramik.
 Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan
keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
 Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
 Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
 Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan
yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan
keramik yang telah dibuat.
 Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik.
Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis
siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari
kotoran.

H. PEKERJAAN AKHIR ATAU PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Pekerjaan Pembersihan

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib


membersihkan semua bagian Pekerjaan, Terutama Pembongkaran Stagger yang
masih terpasang, pembersihan lantai dinding, Atap, dan lain-lain. Kontraktor
Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas dan peralatan kerja. Semua sisa
material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan,
sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

2. Kesimpulan

Dari metode pelaksanaan tersebut maka dapat diperkirakan waktu pelaksanaan


tiap– tiap pekerjaan dan dapat diperkirakan item – item pekerjaan mana saja
yang pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersamaan untuk kemudian
dapat dibuat time schedule proyek secara keseluruhan yang seefisien mungkin
sehingga tuntutan pekerjaan dapat terpenuhi khususnya mengenai ketepatan
waktu.

Demikian metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai gambaran pelaksanaan


pekerjaan

Makassar 08 September 2016


CV. Kusnur Mitra Karya

Kusmin
Direktur

You might also like