You are on page 1of 10

Asma adalah kelainan berupa inflamasi kronik saluran

napas yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus


terhadap berbagai rangsangan yang dapat
menimbulkan gejala, batuk, sesak napas dan
dada terasa berat terutama pada malam dan
atau dini hari yang umumnya bersifat reversible
baik dengan atau tanpa pengobatan
A. Sensitisasi, yaitu individu dengan risiko genetik (alergik/atopi,
hipereaktivitas bronkus, jenis kelamin dan ras) dan lingkungan
(alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara,
infeksi pernapasan (virus), diet, status sosioekonomi dan
besarnya keluarga) apabila terpajan dengan pemicu
(inducer/sensitisizer) maka akan menimbulkan sensitisasi pada
dirinya
B. Inflamasi, yaitu individu yang telah mengalami sensitisasi, belum
tentu menjadi asma. Apabila telah terpajan dengan pemacu
(enhancer) akan terjadi proses inflamasi pada saluran napas.
Proses inflamasi yang berlangsung lama atau proses
inflamasinya berat secara klinis berhubungan dengan
hipereaktivitas. Faktor pemacu tersebut adalah rinovirus, ozon
dan pemakaian β2 agonis.
C. Serangan asma, yaitu setelah mengalami inflamasi maka bila
individu terpajan oleh pencetus (trigger) maka akan terjadi
serangan asma (Depkes RI, 2009).
Gejala asma bersifat episodik, berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa
berat di dada. Gejala biasanya timbul atau memburuk terutama
malam atau dini hari.Setelah pasien asma terpajan alergen
penyebab maka akan timbul dispnea, pasien merasa seperti
tercekik dan harus berdiri atau duduk dan berusaha mengerahkan
tenaga lebih kuat untuk bernapas. Kesulitan utama terletak saat
ekspirasi, percabangan trakeobronkial melebar dan memanjang
selama inspirasi namun sulit untuk memaksa udara keluar dari
bronkiolus yang sempit karena mengalami edema dan terisi mukus.
Akan timbul mengi yang merupakan ciri khas asma saat pasien
berusaha memaksakan udara keluar. Biasanya juga diikuti batuk
produktif dengan sputum berwarna keputih-putihan
 Asma alergik
Dapat disebabkan oleh alergen, misal serbuk sari, binatang,
makanan dan jamur.

 Asma idiopatik atau nonalergik


Jenis asma ini tidak berhubungan dengan alergen spesifik.
Faktor seperti common cold, infeksi traktus respiratorius,
latihan, emosi dan polutan lingkungan dapat mencetuskan
serangan.

 Asma gabungan
Merupakan bentuk asma yang paling umum. Asma ini memiliki
karakteristik dari bentuk alergik maupun idiopatik/nonalergik.
Serangan asma terjadi karena adanya gangguan
pada aliran udara akibat penyempitan pada saluran
napas atau bronkiolus. Penyempitan tersebut akibat
adanya arteriosklerosis atau penebalan dinding
bronkiolus, disertai dengan peningkatan ekskresi
mukus atau lumen kental yang mengisi bronkiolus,
akibatnya udara yang masuk akan tertahan di paru-
paru sehingga pada saat ekspirasi udara dari paru-
paru sulit dikeluarkan, sehingga otot polos akan
berkontraksi dan terjadi peningkatan tekanan saat
bernapas. Karena tekanan pada saluran napas
tinggi khususnya pada saat ekspirasi, maka dinding
bronkiolus tertarik kedalam (mengerut) sehingga
diameter bronkiolus semakin kecil atau sempit.
 Anti-alergika
Zat-zat yang berkhasiat menstabilisasi mastcells,
sehingga tidak pecah dan mengakibatkan
terlepasnya histamin dan mediator peradang
lainnya.
 Bronchodilator
obat-obat ini mengatasi penyempitan bronchi
dan juga berfungsi melindungi bronchi.
- Agonis-β2-adrenergik mis : salbutamol,
terbutalin, fenoterol, prokaterol, dll
- antikolinergik mis : ipratropium, tiotropium, dan
deptropin
- derivat ksantin, mis : teofilin, aminofilin
 Kortikosteroid
Berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti
peradangan dan gatal-gatal. Mis: hidrokortison,
prednison, deksametason
Kortikosteroid inhalasi, mis : beklometason,
triamsinolon, mometason, dll
 Mukolitika dan ekspektoransia
Obat ini dapat meringankan perasaan sesak napas
dan terutama bermanfat pada serangan asma hebat
yang bisa fatal bila sumbatan lendir sedemikian kental
tidak dapat dikeluarkan. Mis : bromheksin,
guaifenesin, ambroksol, dll
 Antihistaminika
obat-obat ini memblokir reseptor
histamin dan mencegah efek
bronchokonstriksi. Mis : ketotifen dan
oksatomida

You might also like