You are on page 1of 4

2 1

 Menerapkan persamaan PV = 3 𝑁 (2 mv2)

Kenyataan bahwa konstanta gas R memiliki nilai yang sama untuk semua gas yang berbeda.
Avogrado menyatakan bahwa volume gas yang sama pada tekanan dan temperature yang
sama berisi molekul yang jumlahnya sama. Jumlah molekul dalam suatu mol dikenal sebagai
bilangan Avogadro (NA), dimana NA = 6,02 x 1023. Berdasarkan hubungan n=N/NA, dan k =
R/N, dengan k = konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K), dan N= jumlah partikel, maka
didapatkan persamaan: PV = NkT

Contoh soal :

Tekanan gas dalam tabung tertutup menurun 64% dari semula. Jika kelajuan partikel semula
adalah v, tentukan kelajuan partikel sekarang !

Penyelesaian :

Diketahui :

P2 = 36% P1

V1 = v

Ditanyakan :

V2 = …. ?

Jawaban :
1
3 PV = 2N (2 mv2)

3 PV = Nmv2

𝑁𝑚𝑣 2
P= 3𝑉

𝑣12
𝑁𝑚
3𝑉
P= 𝑣12
𝑁𝑚
3𝑉

𝑣12
𝑃1 1
= 𝑣22
𝑃2
1

𝑃1 𝑣12 1
= x 𝑣22
𝑃2 1

𝑃1 𝑣12
=
𝑃2 𝑣22

𝑃1 𝑣2
=
36% 𝑃1 𝑣22

1
𝑣22 = 36% 𝑣 2

36
v2 = √100 v2

6
= 10 v

= 0,6 v2

 Menyelesaikan energi dalam gas diatomik dalam berbagai temperatur

Energi dalam pada gas ideal atau sering diberikan notasi U, merupakan jumlah energi kinetik
total dari seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.

Monoatomik adalah ion yang terbentuk dari atom tunggal. Ion dengan muatan positif.
Seperti natrium (Na+) yang kation, ion dengan muatan negatif, seperti klorin (Cl–) yang
anion. Ion monoatomik juga dikenal sebagai ion sederhana

Diatomik adalah molekul yang hanya terdiri dari dua atom. Kedua atom tersebut dapat
berupa unsur yang sama maupun berbeda. Awalan di- pada kata diatomik berasal dari bahasa
Yunani yang artinya dua. Unsur-unsur yang ditemukan dalam bentuk molekul diatomik
meliputi hidrogen (H2), nitrogen (N2), oksigen (O2), dan halogen. Misalnya logam yang
dipanaskan sampai menjadi gas.

Perbedaan antara monoatomik dan diatomik :

1. Unsur monoatomik memiliki satu atom sedangkan unsur diatomik memiliki dua atom.
2. Unsur monoatomik umumnya tidak stabil, tetapi unsur diatomik umumnya stabil.
3. Gas mulia hanya ditemukan dalam bentuk monoatomik dan tidak ditemukan dalam
bentuk diatomik.
4. Ikatan kimia terjadi di antara unsur diatomik sedangkan tidak ada ikatan kimia dalam
unsur monoatomik.

- Menurutmu apakah yang menyebabkan kompor gas mati?

Kompor gas bisa mati karena berkurangnya jumlah molekul gas dalam tabung. Jumlah
molekul yang berkurang menyebabkan energi knetik gas pada tabung pun ikut berkurang. Hal
ini mengakibatkan energi dalam pada tabung gas menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
lagi menyalakan kompor.

Energi Dalam suatu gas atau sering disimbolkan dengan U, merupakan jumlah energi kinetik
total dari seluruh molekul gas dalam suatu ruangan. Secara matematis :

U = Ek1 + Ek2 + ..... + Ekn

2
Berdasarkan rumus di atas, besar energi dalam bergantung pada jumlah molekul, suhu gas,
serta jenis gas apakah monoatomik atau diatomik.

 Gas monoatomik (f= 3) traslasi seperti He, Ne dan Ar.


3
Ek = 2 NkT

Pada molekul gas monoatomik/beratom tunggal, molekul gas hanya melakukan gerak traslasi
sehingga energi yang ada masing-masing digunakan untuk gerak traslasi pada arah sumbu x,
y, dan z ( ½ mvx2 , ½ mvy2 , ½ mvz2) oleh sebab itu molekul gas monoatomik dikatakan
memiliki 3 derajat kebebasan.

 Gas diatomik traslasi/rotasi sepeti H2 dan O2

Pada suhu rendah (T= ±250 K), f= 3, maka


3
Ek = 2 NkT

Pada suhu sedang (T= ±500 K), f= 5, maka


5
Ek = 2 NkT

Pada suhu tinggi (T= ±1000 K), f= 7, maka


7
Ek = 2 NkT

Untuk molekul gas diatomik/beratom dua, disamping melakukan gerak translasi, molekul
juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi.
Energi dalam gas ideal diatomik merupakan jumlah total energi kinetik translasi, energi
kinetik rotasi dan energi kinetik vibrasi molekul-molekul gas ideal diatomik.

Contoh soal :

1. Di dalam sebuah ruangan tertutup terdapat gas dengan suhu 27°C. Apabila gas di
panaskan sampai energi kinetiknya menjadi 5 kali energi semula, maka gas itu harus
dipanaskan sampai suhu ?

PEMBAHASAN

Diketahui : T1 = 27°C = 27 + 273 = 300°K

Ek2 = 5 Ek1

Ditanya : T2 = .... ?

Jawab :
3
Ek = 2 Kt

𝐸𝑘2 𝑇2
=
𝐸𝑘1 𝑇1

3
𝐸𝑘2
T2 = 𝐸𝑘1 x T1

5𝐸𝑘1
= x 300
𝐸𝑘1

= 1500°K

You might also like