You are on page 1of 21

OM SWASTIASTU

NAMA KELOMPOK
• Made Ariani
• Ni Wayan Devi Cristianti
• Ni Wayan Sukma Ambara Wati
• Ni Kadek Riska Kusuma Dewi
• Ni Nyoman Sintaningsih
• Ni Putu ayu Sintayani
• Ni Putu Ayu Sista Andriani
ASUHAN KEPERAWATAN STROKE NON
HEMORAGIC PADA LANSIA
Pokok Bahasan
Asuhan keperawatan
 Pengkajian
 Diagnosa
 Intervensi
 Implementasi
 Evaluasi
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN

1. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 75 th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Buruh
Alamat rumah : Gemblong

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan anggota gerak bagian kanan tidak dapat di
gerakan.
3. RIWAYAT KESEHATAN

a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini
Tn.M mengatakan ia mulai merasakan anggota gerak bagian kanan tidak dapat
di gerakan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Tiga hari sebelumnya ia
mengeluh pusing,bicara pelo, kemudian klien di bawa oleh keluarganya ke
RSUD Gemolong dan mendapatkan penanganan awal dan pemeriksaan. Klien
di diagnosa stroke, klien kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Meowardi
Surakarta.Tiba di IGD RSUD Dr. Meowardi Surakarta jam 10.00 WIB tanggal
30 maret 2015 klien mendapatkan penanganan dengan Therapy :
Infus Nacl 09% 20 tpm
Di IGD pasien mendapatkan pemeriksaan :
TD : 130/70 mmHg
N : 60x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 360C
Klien di anjurkan untuk rawat inap, kemudian klien di pindahkan ke ruang
ANGGREK II kamar 2D, untuk di lakukan perawatan lebih lanjut.
Hasil pengkajian di Ruang Anggrek 2 tanggal 02 April jam 08.00 WIB.
b. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan
Klien mengatakan tdak memiliki penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes
militus,maupun asma.Klien juga mempunya
kebiasaan merokok kurang lebih 10 tahun, dan
suka mengkonsumsi kopi
GENOGRAM

Keterangan :

: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Ada Hubungan Keluarga
: Tingggal Serumah
IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
• Pola makan
• Pola minum
• Pola tidur
Sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam
tidur , tidur siang 2 jam , tidur malam 8 jam
Saat sakit :
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam
tidur, tidur siang 3 jam , tidur malam 8 jam

• Pola eliminasi (BAB/BAK)


• Rekreasi
Aktivitas sehari – hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √

Mobilisasi berpindah √

Keterangan: Berias √
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Dari hasil pemeriksaan aktivitas sehari-hari pasien dapat di simpulkan bahwa pasien membutuhkan
bantuan orang lain dari orang terdekat
Indeks KATZ
Inde Keterangan
k
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Keterangan :
Dari 6 fungsi di atas kemudian di kasifikasikan menjadi 7 tahapan sesuai dengan
aktivitas yang mampu di lakukan yaitu indeks KATZ (E) yang berarti setengah
kegiatan pasien di lakukan secara mandiri kecuali bathing, dressing, toileting ,
dan satu fungsi lannya.
Pemeriksaan Fisik
• Tingkat kesedaran: Compos mentis
• TTV : S: 36,5oC , Nadi : 80x/menit, TD : 170/100mmHg, RR :20
x/menit
• Wajah
Inspeksi : Wajah lumpuh sebagian sebelah kanan
• Ekstrimitas atas dan bewah
Atas : Pergerakan eksermitas atas kanan tidak terkoordinir, lesi
tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada, terpasang IVFD
Nacl 0,9% 20 tetes/menit pada tangan kiri, CRT kur 2ang dari2
detik.
• Bawah : Pergerakan eksermitas bawah kanan tidak
terkoordinir, lesi tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak
ada, , CRT kurang dari2 detik.
INFORMASI PENUNJANG

• Pemeriksaan CT scan • Teraphy :


tanpa kontras 1. Infus Nacl 0,9% 20
Hasil : infark di lobus tetes / menit
temporoparientalis kiri 2. Sohobion 2x2 ml
• Pemeriksaan 3. Citocilin 2x 250 mg
Laboratorium 4. Ranitidin 2x50 mg
Hasil :
Tidak ada kelainan pada
hasil laboratorium
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Hambatan mobilitas fisik Penyakit degenerative
- Keluarga pasien
mengatakan tidak bisa
Elastisitas pembuluh darah
melakukan aktivitas
menurun
seperti biasanya secara
mandiri
Lemak dan kolesterol
DO :
tertimbun pd pembuluh darah
1. Anggota gerak kanan
Mengeras dan menyempit
tidak bisa di gerakan
2. Kekuatan otot eksermitas
kanan atas 1 Sumbatan / pecahnya
3. Kekuatan ekermitas kanan pembuluh darah
bawah 3
4. Klien mengalami
Terjadi pada korteks serebral
kelemahan / tidak mampu
kiri
bergerak
5. Aktivitas pasien lebih
banyak di bantu oleh Kelemahan /kelumpuhan
keluarga separuh badan
6. Kesulitan membolak-balik
posisi
Hambatan mobilitas fisik
DS : - Hambatan Komunikasi Kerusakan sirkulasi
DO : Verbal serebral
1. Pasien kesulitan
menyusun kalimat
2. Pasien tidak dapat Suara pelo
bicara / suara pelo
3. Bibir pasien Gangguan bicara dan
mengalami Bahasa
kelumpuhan Hambatan komunikasi
sebelah kanan Verbal
4. Pasien tampak
kesulitan
mengekspresikan
vikiran secara verbal
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Hambatan mobilitas fisik berhubungan


dengan gangguan neuromuskular
• Hambatan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan system saraf pusat
RENCANA KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Hambatan mobilitas Setelah dilakuka 1. Observasi tanda- 1. Mempertahanka
fisik berhubungan asuhan keperawatan tanda vital n tekanan darah
dengan kerusakan selama 1x24 jam pasien terutama secara konsisten
neuromuskuler di diharapkan tekanan darah pada tekanan
tandai dengan gangguan hambatan 2. Kaji kekuatan yang dapat di
Anggota gerak kanan mobilitas fisik pasien otot terima tidak
tidak bisa di gerakan, dapat teratasi 3. Posisikan dengan sampai
Kekuatan otot dengan kriteria hasil posisi head up menyebabkan
eksermitas kanan : 300 terjadinya
atas 1, Kekuatan 1. Klien meningkat 4. Ajarkan ROM iskemik otak
ekermitas kanan dalam aktivitas aktif dan pasif 2. Mengidentifikasi
bawah 3, Klien fisik 5. Bantu pasien kekuatan otot
mengalami 2. Memverbalisasik untuk agar dapat
kelemahan / tidak an perasaan menggunakan memberikan
mampu bergerak, dalam tongkat saat informasi
Aktivitas pasien meningkatkan berjalan dan mengenai
lebih banyak di kekuatan dan cegah terhadap pemulihan
bantu oleh keluarga kemampuan cidera
berpindah
3. Memperagakan 6. Latih pasien 3. Meningkatkan
penggunaan alat dalam kenyamanan dan sirkulasi,
bantu untuk pemenuhan menurunkan tekanan
arteri serta memberikn
mobilisasi ( ADL secara
kesempatan beristirahat
walker) mandiri sesuai 4. Meminimalkan atrofi otot
kemampuan dan meningkatkan
7. Ajarkan pasien sirkulasi
bagaimana 5. Mengidentifikasi
merubah posisi kekuatan/kelemahan otot
dan berikan dan dapat memberikan
bantuan jika di informasi mengenai
pemulihan
perlukan
6. Membantu melatih
8. Delegatif dalam kembali saraf
pemberian obat meningkatkan respon
sohobion 1 ml preopiostik dan motoric
7. Menurunkan terjadinya
traumaatau iskemia
jaringan
8. Menghilangkan spastisitas
pada ekstermitas yang
terganggu
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx. Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nama
Keperawatan Jam &
Paraf
Hambatan Senin / 1. Mengobservasi tanda-tanda o Subjektif : -
mobilitas 24 vintal
fisik maret 2. Mengkaji kekuatan otot o Objektif :
eksermitas
2018 1. Tanda-tanda vital , TD
3. Mengkaji tingkat kemandirian
aktivitas : 120/70 mmHg
4. Mengajarkan ROM 2. Anggota gerak bagian
5. Memberikan posisi yang kanan sudah mampu
nyaman ( hand up 300 ) di gerakan sedikit
6. Membantu pasien untuk demi sedikit
menggunakan tongkat saat 3. Kekuatan otot
berjalan dan cegah terhadap ekstremitas atas
cidera
kanan 2,
7. Melatih pasien dalam
pemenuhan ADL secara 4. Kekuatan otot
mandiri sesuai kemampuan ekstremitas bawah
8. Mengjarkan pasien bagaimana kanan 4
merubah posisi dan berikan 5. Klien masih sedikit
bantuan jika di perlukan lemah
9. Delegatif dalam pemberian 6. Tingkat kemandirian
obat sohobion 1 ml aktivitas 2
Evaluasi
Dx. Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nam
Keperawatan Jam a&
Paraf
Hambatan Senin / 1. Mengobservasi tanda- Subjektif : -
tanda vintal
mobilitas 24 maret 2. Mengkaji kekuatan otot Objektif :
fisik 2018 eksermitas 1. Tanda-tanda vital
3. Mengkaji tingkat 2. TD : 120/70 mmHg
kemandirian aktivitas 3. Anggota gerak bagian kanan
4. Mengajarkan ROM sudah mampu di gerakan
5. Memberikan posisi yang sedikit demi sedikit
nyaman ( hand up 300 ) 4. Kekuatan otot ekstremitas
6. Membantu pasien untuk atas kanan 2,
menggunakan tongkat saat 5. Kekuatan otot ekstremitas
berjalan dan cegah bawah kanan 4
terhadap cidera 6. Klien masih sedikit lemah
7. Melatih pasien dalam 7. Tingkat kemandirian aktivitas
pemenuhan ADL secara 2
mandiri sesuai 8. Analisa :
kemampuan 9. Tujuan no 1, 2, 3 tercapai
8. Mengjarkan pasien masalah keperawatan
bagaimana merubah posisi hambatan mobilitasi fisik
dan berikan bantuan jika di teratasi
perlukan 10. Planning :
9. Delegatif dalam pemberian 11. Pertahankan kondisi pasien
obat sohobion 1 ml

You might also like