Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Menurut Prof Dr. H.J.J Leenen, hukum kesehatan adalah suatu bidang
hukum yang mencakup seluruh aturan hukum yang berhubungan langsung dengan
bidang pemeliharaan kesehatan/ pelayanan kesehatan dan penetapan dari hukum
perdata, hukum administrasi dan hukum pidana dalam hubungan tersebut.
Sedangkan Hukum Kedokteran dalam arti luas yakni medical law yaitu ketentuan-
ketentuan hukum yang menyangkut bidang medis baik profesi medis dokter
maupun tenaga medis dan para medis lainnya. Hukum Kedokteran dalam arti
sempit yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang hanya berkaitan dengan profesi
dokter saja, dan biasa disebut dengan Hukum Profesi Dokter.
1
I.B Rumusan masalah
2
Bab II
Pembahasan
3
II.2. Undang – undang dan hukum pidana Praktik Kedokteran
Undang - undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran
a. Memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter
gigi yang masih berlaku.
b. Mempunyai tempat praktik.
c. Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi.
4
dokter atau dokter gigi yang tidak mempunyai surat izin praktik untuk melakukan
praktik kedokteran disarana pelayanan kesehatan tersebut.
Dalam pasal 80 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap orang yang dengan
sengaja memperkejakan dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 42, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau
denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 juta. Pada ayat (2) dalam hal tindak
5
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh korporasi, maka
pidana yang dijatuhkan adalah pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah sepertiga atau dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan izin.
Kemudian pada pasal 81 menjelaskan pada saat diundangkannya Undang-Undang
ini semua peraturan perundang-undangan yang merupakan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan praktik kedokteran, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dan atau belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. Pada pasal 82 ayat (1)
dokter dan dokter gigi yang telah memiliki surat penugasan atau surat izin praktik
berdaasarkan Undang-Undang ini. Dalam ayat (2) menjelaskan tentang penugasan
dan surat izin praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disesuaikan
dengan surat tanda registrasi dokter, surat tanda registrasi dokter gigi, dan surat
izin praktik berdasarkan Undang-Undang ini paling lama 2 tahun setelah Konsil
Kedokteran Indonesia terbentuk.
II.3. Masa Berlaku Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktek
Masa berlaku Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktek menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesian Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011
Tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Pasal 13
(1) SIP dokter, SIP dokter gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP dokter gigi
spesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berlaku untuk 5
(lima) tahun.
(2) SIP Internsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) berlaku untuk
1 (satu) tahun.
(3) SIP dokter atau SIP dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) berlaku selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) atau Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) dengan
selama-lamanya 5 (lima) tahun, dan dapat diperpanjang dengan tata cara
yang sama.
(4) SIP dokter dengan kewenangan tambahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (4) berlaku untuk 5 (lima) tahun.
6
Pasal 14
(1) SIP berlaku sepanjang STR masih berlaku dan tempat praktik masih sesuai
dengan yang tercantum dalam SIP, dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
(2) Perpanjangan SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah
diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku SIP berakhir.
(3) Dalam keadaan STR habis masa berlakunya, SIP dapat diperpanjang
apabila permohonan perpanjangan STR telah diproses yang dibuktikan
dengan tanda terima pengurusan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi
dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) bulan.
Bab III
Kesimpulan
7
A. Hubungan antara hukum kesehatan dan hukum kedokteran yaitu, dua
aspek tersebut sama-sama menyinggung tenteng hukum yang ada dalam
bidang kesehatan, hanya saja bila kesehatan lebih mengatur pada hak dan
kewajiban pihak-pihak yang bersangkutan dengan kesehatan, baik itu
pasien atau dokter dan tenaga kesehatan lainnya, sedangkan hukum
kedokteran adalah hukum yang mengatur bidang medis baik profesi medis
dokter maupun tenaga medis dan para medis lainnya, seperti praktik
kedokteran dan kewajiban dokter terhadap pasien.
B. Dalam melaksanakan praktik kedokteran harus memiliki Surat Izin
Praktik, dan untuk memiliki Surat tersebut dokter harus memiliki Surat
Tanda Registrasi. Surat tanda registrasi didapatkan dokter dari kepala
dinas, dan dokter harus mengituti seminar-seminar dsebagai syarat
memperpanjang surat tanda registrasi. Semua telah diatur dalam Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran.
C. Masa berlaku Surat tanda registrasi dan surat izin praktik sudah dijelaskan
secara jelas dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2052/Menkes/Per/x/2011 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran, Surat tnda registrasi hanya berlaku selama 6 bulan
saja, dan surat izin praktik berlaku selama 5 tahun. Untuk memperpanjang
surat izin praktik haruslah surat tanda registrasi dalam keadaan aktif pula.
Memperpanjang SIP dan STR bisa kepada kepala dinas
DAFTAR PUSTAKA
8
Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Tunggal, Hadi S. 2013. Perundang – unangan Kesehatan, Praktik Kedokteran dan
Rumah Sakit. Harvarindo. Yogyakarta