You are on page 1of 13

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Juli sd. Agustus 2017.

Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes setelah perlakuan selesai

diberikan.

1. Deskripsi Data

Penelitian mengenai kemampuan koneksi matematis siswa ini

dilakukan di SMA Mathla’ul Anwar Menes yaitu kelas X.4 sebagai kelas

eksperimen dan kelas X.6 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas

eksperimen terdiri dari 31 siswa diberikan pembelajaran menggunakan

metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) , sedangkan kelas

kontrol yang terdiri dari 33 siswa diberikan pembelajaran dengan metode

konvensional.

Materi pembelajaran yang diajarkan adalah materi Sistem

Persamaan Linier Dua Variabel dengan 8 kali pertemuan pembelajaran dan

2 kali pertemuan untuk pretest dan postest. Sebelum diberikan perlakuan

kedua kelompok diberikan tes awal (pretest) bentuk uraian. Setelah itu

untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa kedua kelompok

diberikan perlakuan (treatment) yang berbeda antara kelompok

eksperiment dan kelompok kontrol, Selanjutnya kedua kelas tersebut

diberikan tes akhir (postest) yang sama berbentuk uraian.

29
2. Analisis Data

a) Data Pretest

Sebelum melakukan pembelajaran siswa diberikan pretest

untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi yang akan

dipelajari. Soal pretest yang diberikan berupa soal uraian yang terdiri

dari 5 butir soal yang sudah dilakukan uji coba. Gambaran mengenai

skor pretest baik untuk kelas eksperimen maupun untuk kelas kontrol

dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1
Data Hasil Pretest
̅ Nilai Nilai
Kelompok N 𝑿 S S2
Terendah Tertinggi
Eksperimen 31 23,68 7,52 56,59 16 32
Kontrol 33 34,73 8,1 65,64 20 48

Berdasakan tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa

kelompok kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata pretest 23,68

sedangkan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata pretest 34,73.

Dengan demikian dari tes awal yang dilakukan bahwa kelompok

kontrol mempunyai nilai rata-rata yang lebih besar dari pada

kelompok eksperimen. Terlihat pada data bahwa nilai yang diperoleh

seluruh siswa di bawah KKM. Seperti yang tampak pada gambar di

bawah ini:

30
Kelas Eksperimen
8
6

Frekuensi
4
2
0
17 20 23 26 29 32
Kelas Interval

Gambar 4.1
Grafik Histogram dan Poligon Hasil Pretest

Kelas Kontrol
8
6
Frekuensi

4
2
0
22 27 32 37 42 47
Kelas Interval

Gambar 4.2
Grafik Histogram dan Poligon Hasil Pretest

b) Data Postest

Setelah dilakuan perlakuan, untuk mengetahui peningkatan

kemampuan koneksi matematis siswa maka diberikan postest. Gambaran

mengenai skor postest baik untuk kelompok eksperimen maupun untuk

kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2
Data Hasil Postest
Nilai
̅ Nilai
Kelompok N 𝑿 S S2
Terendah Tertinggi
Eksperimen 31 74,58 11,12 123,65 50 90
Kontrol 33 56,68 8,98 80,59 40 75

31
Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa kelompok

eksperimen memperoleh nilai rata-rata postest 74,58 sedangkan

kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata postest 56,68 artinya bahwa

kelompok eksperimen mempunyai nilai rata-rata yang lebih besar dari

pada kelompok kontrol. Seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:

Kelas Eksperimen
10
Frekuensi

0
53 60 67 74 81 88
Kelas Interval

Gambar 4.3
Grafik Poligon dan Histogram Hasil Postest

Kelas Kontrol
10
Frekuensi

0
42,5 48,5 54,5 60,5 66,5 72,5
Kelas Interval

Gambar 4.4
Grafik Poligon dan Histogram Hasil Postest

c) Data Gain

Setelah diketahui nilai pretest dan nilai postest maka kita tentukan

nilai gain, adapun data gambaran mengenai skor gain baik untuk

32
kelompok eksperimen maupun untuk kelas kontrol dapat dilihat dalam

tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Data Hasil Nilai Gain
̅ Nilai Nilai
Kelompok N 𝑿 S S2
Terendah Tertinggi
Eksperimen 31 0,66 0,138 0,019 0,37 0,86
Kontrol 33 0,35 0,158 0,025 0,06 0,61
-
Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil nilai gain kelompok

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 0,66 sedangkan kelompok kontrol

memperoleh nilai rata-rata 0,35 artinya bahwa kelompok eksperimen

mempunyai nilai rata-rata yang lebih besar dari pada kelompok kontrol.

Sehingga berdasarkan klasifikasinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempunyai peningkatan kemampuan yang sedang. Seperti yang tampak

pada gambar di bawah ini:

Kelas Eksperimen
10
Frekuensi

0
0,41 0,50 0,59 0,68 0,77 0,86
Kelas Interval

Gambar 4.5
Grafik Poligon dan Histogram Hasil Nilai Gain

33
Kelas Kontrol
15

Frekuensi
10

0
0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60
Kelas Interval

Gambar 4.6
Grafik Poligon dan Histogram Hasil Nilai Gain

1. Uji Normalitas

a) Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol


Tabel 4.4
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksprimen
Batas Kelas Luas kelas
No Z – Score Fh Fo 𝒙²
kelas O–Z interval
1. 15,5 -1,09 0,3621 0,1072 3,32 7 4,07
2. 18,5 -0,69 0,2549 0,1408 4,36 5 0,09
3. 21,5 0,29 0,1141 0,0703 2,18 4 1,52
4. 24,5 0,11 0,0438 -0,1512 4,69 7 1,14
5. 27,5 0,51 0,1950 -0,1236 3,83 5 0,36
6. 30,5 0,91 0,3186 -0,0846 2,62 3 0,05
7. 33,5 1,30 0,4032
7,23
Jumlah

Uji normalitas data pretest kelas eksperimen menggunakan uji Chi

kuadrat 𝜒 2 diperoleh 𝜒 2 hitung = 7,23 nilai tersebut kemudian dibandingkan

dengan nilai 𝜒 2 tabel, untuk dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka diperoleh 𝜒 2 tabel =

11,070. Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dan 𝜒 2 tabel diperoleh 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel

atau 7,23 < 11,070. Hal ini menunjukan bahwa data pretest kemampuan

koneksi matematis siswa kelas eksperimen berdistribusi normal, untuk

penghitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran E.

34
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
Batas Kelas Luas kelas
No Z – Score Fh Fo 𝒙²
kelas O–Z interval
1. 19,5 -1,89 0,4706 0,0744 2,45 5 2,65
2. 24,5 -1,26 0,3962 0,1573 5,19 4 0,27
3. 29,5 -0,03 0,2389 0,2269 7,49 7 0,03
4. 34,5 0,64 0,0120 -0,2104 6,94 6 0,13
5 39,5 0,59 0,2224 -0,1645 5,43 7 0,45
6. 44,5 1,21 0,3869 -0,0686 2,26 4 1,34
7. 48,5 1,7 0,4555 4,87
Jumlah

Uji normalitas data pretes kelas kontrol menggunakan uji Chi

kuadrat 𝜒 2 diperoleh 𝜒 2 hitung = 4,87 nilai tersebut kemudian dibandingkan

dengan nilai 𝜒 2 tabel, untuk dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka diperoleh 𝜒 2 tabel =

11,070 Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dan 𝜒 2 tabel diperoleh 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel

atau 4,87<11,070. Hal inimenunjukan bahwa data pretest kemampuan

koneksi matematis siswa kelas kontrol berdistribusi normal, untuk

penghitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

b) Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol


Tabel 4.6
Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen
Batas Kelas Luas kelas
No Z – Score Fh Fo 𝒙²
kelas O–Z interval
1. 49,5 -2,25 0,4878 0,0404 1,25 3 2,45
2. 56,5 -1,62 0,4474 0,1085 3,36 4 0,12
3. 63,5 -0,99 0,3389 0,1946 6,03 5 0,17
4. 70,5 -0,37 0,1443 0,0417 1,29 3 2,26
5. 77,5 0,26 0,1026 0,2107 6,53 8 0,33
6. 84,5 0,89 0,3133 0,1224 3,79 8 4,67
7. 91,5 1,52 0,4357
10
Jumlah

35
Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dengan 𝜒 2 tabel untuk 𝛂 = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka di cari pada tabel chi-

kuadrat didapat 11,070 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel atau 10 < 11,070 Maka berarti nilai

postest kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan lebih jelas

bias dilihat di lampiran.

Tabel 4.7
Uji Normalitas Data Postest Kelas Kontrol
Batas Kelas Luas kelas
No Z – Score Fh Fo 𝒙²
kelas O–Z interval
1. 39,5 -1,80 0,4641 0,0716 2,36 4 1,14
2. 45,5 -1,24 0,3925 0,1735 5,72 6 0,01
3. 51,5 -0,58 0,2190 0,1831 6,04 8 0,63
4. 57,5 0,09 0,0359 0,2405 7,94 7 0,11
5 63,5 0,76 0,2764 0,1472 4,86 5 4,11
6. 69,5 1,43 0,4236 0,081 1,92 3 0,61
7. 75,5 2,09 0,4817
Jumlah 6,61

Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dengan 𝜒 2 tabel untuk 𝛂 = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka di cari pada tabel chi-

kuadrat di dapat 11,070 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel atau 4,56 < 11,070. Maka berarti nilai

postest kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan lebih jelas dapat

dilihat dilampiran.

c) Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen dan kontrol


Tabel 4.8
Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen
Batas Kelas Luas kelas 𝒙²
No Z – Score Fe Fo
kelas O–Z interval
1. 0,365 -2,14 0,4838 0,0532 1,65 3 1,10
2. 0,455 -1,48 0,4306 0,1339 4,15 4 0,005
3. 0,545 -0,83 0,2967 0,2253 6,98 4 1,27
4. 0,635 -0,18 0,0714 -0,1634 5,06 8 1,71
5. 0,725 0,47 0,1808 -0,1878 5,82 8 0,82
6. 0,815 1,12 0,3686 -0,093 2,88 4 0,43
7. 0,905 1,77 0,4616
5,335
Jumlah

36
Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dengan 𝜒 2 tabel untuk 𝛂 = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka di cari pada tabel chi-

kuadrat di dapat 11,070 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel atau 5,335 < 11,070 Maka berarti

nilai gain pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan

dapat dilihat di lampiran.

Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Gain Kelas Kontrol
Batas Kelas Luas kelas 𝒙²
No Z – Score Fh Fo
kelas O–Z interval
1. 0,005 - 1,89 0,4706 0,0657 2,37 5 2,91
2. 0,115 - 1,31 0,4049 0,1563 5,63 4 0,47
3. 0,235 - 0,67 0,2486 0,2366 8,52 8 0,03
4. 0,355 - 0,03 0,0120 0,2411 8,68 8 0,53
5 0,475 0,61 0,2291 0,1671 6,02 7 0,16
6. 0,595 1,26 0,3962 0,0709 2,55 4 0,82
7. 0,705 1,84 0,4671 4,92

Dengan membandingkan 𝜒 2 hitung dengan 𝜒 2 tabel untuk 𝛂 = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat

di dapat 11,070 𝜒 2 hitung < 𝜒 2 tabel atau 4,92 < 11,070. Maka berarti nilai gain

pada kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan dapat di lihat di

lampiran.

2. Uji Homogenitas

a) Uji Homogenitas Data Pretest


Tabel 4.10
Nilai varians data pretest
Keterangan Eksperimen Kontrol
Standardeviasi (S) 7,52 8,1
Varians (S2) 56,59 65,64
Sampel 31 33

37
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 56,59
Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
= 65,64 = 1,16

Ternyata 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,16 < 1,82 maka varians-varians adalah

homogen. Karena nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,16 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

1,82 maka kedua data tersebut homogen.

b) Uji Homogenitas Data Postest


Tabel 4.11
Nilai varians data postest
Keterangan Eksperimen Kontrol
Standar deviasi (S) 11,12 8,98
2
Varians (S ) 123,65 80,59
Sampel 31 33

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 123,65


Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 1,53
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 80,59

Ternyata 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,53 < 1,82 maka varians-varians adalah

homogen. Karena nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,53 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

1,82 maka kedua data tersebut homogen. Setelah itu dilanjutkan dengan

uji t untuk menentukan kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan.

c) Uji Homogenitas Data Gain

Tabel 4.12
Nilai varians data gain
Keterangan Eksperimen Kontrol
Standar deviasi (S) 0,138 0,158
Varians (S2) 0,019 0,025
Sampel 31 33

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 0,025


Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 1,31
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 0,019

38
Ternyata 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,31 < 1,82 maka varians-varians adalah

homogen. Karena nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,31 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,82

maka kedua data tersebut homogen. Untuk perhitungan dapat dilihat

dilampiran.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji normalitas dan homogenitas dari

data nilai pretes, postes dan nilai gain disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13
Rekapitulasi Analisis Data
Kesimpulan
Data Kelas Hasil Keputusan
Normalitas Homogenitas
𝜒 2 hitung = 7,23
Eksperimen 𝜒 2 hitung<𝜒 2 tabel
2
𝜒 tabel = 11,070
Pretest Normal Homogen
𝜒 2 hitung = 4,87
2 2
Kontrol 𝜒 hitung<𝜒 tabel
𝜒 2 tabel = 11,070
𝜒 2 hitung =10
Eksperimen 𝜒 2 hitung 𝜒 2 tabel
2
𝜒 tabel =11,070
Postest Normal Homogen
𝜒 2 hitung =6,61
Kontrol 𝜒 2 hitung 𝜒 2 tabel
𝜒 2 tabel =11,070
𝜒 2 hitung =5,335 𝜒 2 hitung 𝜒 2 tabel
Eksperimen
𝜒 2 tabel =11,070
Gain Normal Homogen
𝜒 2 hitung =9,03 𝜒 2 hitung 𝜒 2 tabel
Kontrol
𝜒 2 tabel =11,070

3. Uji Hipotesis

Dari data rekapitulasi kita dapat menyimpulkan bahwa semua data

mulai dari pretest, postest dan nilai gain semua berdistribusi normal dan

variannya homogen. Selanjutnya di gunakan data gain untuk menghitung

uji perbedaan rata-rata peningkatan.

39
Menghitung 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 :

Mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan untuk = 0,05 dan dk = n1+n2 – 2 =

31+33-2=62 dengan uji satu pihak menggunakan interpolasi dengan


𝐶1− 𝐶𝑜
rumus: C = Co + (𝐵− 𝐵𝑜 )
𝐵1− 𝐵𝑜

𝐵 = 62 𝐵𝑜 = 60 𝐵1 = 120

Co = 1,671 𝐶1 = 1,658

𝐶1− 𝐶𝑜
C = Co + (𝐵− 𝐵𝑜 )
𝐵1− 𝐵𝑜

1,658−1,671
=1,671+ (62 − 60)
120−60

(0,013 )
=1,671 + (2)
60

=1,671 + (0,00022) (2)

=1,671 + (0,00044)

=1,67144

Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 8, 378 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =

1,671 maka Ho ditolak. Sehingga kemampuan koneksi matematis dengan

menggunakan metode TAPPS lebih baik dari pada siswa yang

memperoleh pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan model

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Thinking Aloud Pair

Problem Solving (TAAPS) terhadap meningkatkan kemampuan koneksi

matematis pada siswa kelas X SMA Mathla’ul Anwar pada materi sistem

persamaan linear dua variabel. Dengan menggunakan instrumen penelitian

40
yang telah di uji coba, diperoleh data penelitian berupa pretest, postest, dan

nilai gain. Data yang di ambil adalah data nilai gain yang kemudian di olah

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya. Uji rata-

rata dari nilai gain kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk

menjawab hipotesis.

Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata gain kelas eksperimen lebih

besar dari pada nilai rata-rata gain kelas kontrol, sehingga Ho ditolak atau Ha

diterima maka nilai rata-rata peningkatan kemampuan koneksi matematis

siswa kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran Thinking

Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) lebih baik di bandingkan siswa dengan

pembelajaran konvensional.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai

upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun

demikian, peneliti masih banyak memiliki keterbatasan diantaranya :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel saja.

2. Waktu yang sangat terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih baik

lagi.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada tingkat Sekolah Menengah Atas.

Meskipun demikian peneliti merasa puas karena hasil dari penelitian

sesuai dengan yang diharapkan.

41

You might also like