You are on page 1of 29

REFERAT

SINUSITIS JAMUR

Oleh :
Suci Lestari, S. Ked
71 2016 006
Dosen Pembimbing Klinik :
dr. Norman Imansyah Rizal, Sp.THT-KL

SMF/BAGIAN ILMU THT-KL


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
LATAR BELAKANG

• Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus.

• Beberapa penyebab dapat menjadi pencetus terjadinya sinusitis, salah


satunya adalah jamur, selain ada pula penyebab lain seperti bakteri,
ataupun virus.

• Jenis jamur patogen yang paling umum adalah dari jenis


Aspergillus sp dan Candida
...
• Infeksi sinus oleh jamur jarang terdiagnosis karena sering luput
dari perhatian. Penyakit ini mempunyai gejala yang mirip
dengan sinusitis kronik yang disebabkan oleh bakteri.
adakalanya gejala yang timbul non-spesifik, bahkan tanpa
gejala

• oleh karenanya pemahaman lebih mendalam terhadap infeksi ini


akan sangat membantu dalam menegakan diagnosis dan
penentuan penatalaksanaan yang akan dilakukan.
Anatomi Hidung
Vaskularisasi Hidung
Fisiologi Hidung
 Fungsi Respirasi
 Pengatur kondisi udara (air conditioning)
- Mengatur kelembaban udara.
- Mengatur suhu.
 Sebagai penyaring dan pelindung
 Fungsi penghidu
 Resonansi suara
 Refleks nasal
Anatomi Sinus Paranasal
Fisiologi Sinus
 Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)
 Sebagai panahan suhu (thermal insulators)
 Membantu keseimbangan kepala
 Membantu resonansi udara
 Sebagai peredam perubahan tekanan udara
 Membantu produksi mucus
Sinusitis Jamur

Sinusitis jamur adalah infeksi jamur


Definisi
pada sinus paranasal.
• Eropa Grigoriu et al mendapatkan
81 kasus infeksi disebabkan jamur
diantara 600 kasus rinosinosinositis
maksila kronis.
Epidemiologi • di Asia, Chakrabarti et al
mendapatkan 50 kasus (42%)
• See Goh et al di Malaysia
mendapatkan 16 kasus infeksi jamur
pada 30 pasien
Etiologi
Kebanyakan penyebabnya adalah Aspergillus fumigatus.
Klasifikasi

Sinusitis jamur ekstramukosa (non invasif)


- Mikosis sinus superfisial
- Misetoma (Fungal ball)
- Sinusitis alergi Jamur
Sinusitis jamur invasif
- Sinusitis jamur kronis invasif (indolen)
- Sinusitis jamur akut invasif (fulminan)
- Sinusitis jamur invasif granulomatosus
Sinusitis jamur Definisi Gejala Klinis
ekstramukosa (non
invasif)
Mikosis sinus merupakan suatu Tidak ada keluhan
superfisial keadaan inflamasi yang khas pada
mukosa sinus penderita. Penderita
paranasal yang hanya mengeluh
disebabkan infeksi kakosmia pada
jamur ekstramukosal. hidung yang disertai
krusta atau debris.
Misetoma (Fungal ball) merupakan kumpulan Gejala yang tampak
hifa jamur yang dapat berupa
berbentuk seperti bola gangguan penglihatan,
atau massa tanpa kakosmi, demam, batuk,
disertai adanya invasi hidung tersumbat, sekret
jamur ke jaringan dan hidung dan kadang –
reaksi granulomatosa. kadang disertai nyeri
pada wajah dan sakit
kepala. Edema wajah
unilateral yang disertai
nyeri pipi pada
perabaan,
Sinusitis alergi Jamur Reaksi alergi yang Hampir sama seperti
terjadi akibat respon sinusitis kronis gejala
tubuh tehadap jamur hidung tersumbat dan
yang ada dilingkungan ditemukan polip, dan
mucin alergi
Fungal Sinusitis Definisi Gejala Klinis
Invasive / Sinusitis
Jamur Invasif
Acute Invasive Fungal Infeksi yang progresif demam, pembengkakan
Sinusitis ( Fulminant ) sangat cepat yang pada wajah dan orbita,
didapatkan pada pasien nyeri pada wajah yang
immunocompromised, disetai kerusakan saraf
dan diabetes melitus kranial unilateral,
yang tidak terkontrol.
Invasif Fungal Sinusitis
CT-Scan Potongan Coronal Pasien dengan Sinusitis Jamur Invasif Akut
Pada Sinus Maxillaris Kanan dengan gambaran destruksi dinding Lateral
Sinus Maxillaris.
Chronic Invasive Fungal Infeksi yang berprogesi Penderita mengeluh
Sinusitis ( Indolen ) lambat dan ditandai sakit kepala, sumbatan
dengan adanya invasi hidung, dapat ditemukan
jamur ke dalam jaringan massa pada daerah
mukosa sinus sinus.
Pada pemeriksaan fisik,
terdapat deformitas
wajah, proptosis, dan
disfungsi saraf kranialis.
CT Scan Potongan Coronal Pasien dengan Sinusitis Jamur Invasif Kronik Pada Sinus
Maxillaris Kanan, Rongga Hidung Kanan, dan Sinus Sfenoid; erosi fossa kranial
anterior, dengan ekstensi intrakranial pada sisi kanan
Granulomatous Invasive Infeksi kronis yang Gejala mirip sinusitis
Fungal Sinusitis ditandai dengan adanya kronis yang disertai
granuloma dengan sel dengan proptosis.
raksasa multinuklear
dengan disertai nekrosis
akibat tekanan, dan erosi
Tatalaksana
Sinusitis jamur ekstramukosa (non Terapi
invasif)

Mikosis sinus superfisial Terapi meliputi:


- pembersihan daerah yang terinfeksi
- meminimalkan penggunaan
antihistamin dan steroid topikal.
- Perlu dilakukan pemberian antibiotika
untuk bakteri yang mendasari infeksi
jamur.
- hidung dilembabkan dengan irigasi
- perlu diberikan mukolitik seperti
guaifenesin.
- Anti jamur sistemik tidak digunakan
secara khusus pada kondisi ini.
Misetoma (Fungal ball) Penanganan utama fungal ball yaitu:
- Memperbaiki ventilasi sinus yang
diduga terinfeksi
- Drainase sinus yang adekuat dan
- Pengembalian fungsi bersihan
mukosilia dapat mencegah
terjadinya kekambuhan
Sinusitis alergi Jamur Pembedahan sinus endoskopi ( FESS)
disertai pemberian antibiotik yang
berdasarkan kultur, antihistamin,
steroid sistemik, imunoterapi, dan anti
jamur.
Fungal Sinusitis Invasive / Sinusitis Terapi
Jamur Invasif

Acute Invasive Fungal Sinusitis Pembedahan dan Amfoterisin masih


(Fulminant ) merupakan obat pilihan untuk terapi
sistemis pada hampir kebanyakan
rinosinusitis jamur akut,
Chronic Invasive Fungal Sinusitis ( Pembedahan dapat dilakukan dengan
Indolen ) tehnik minimal invasif. Biasanya
diperlukan tindakan biopsi ulang
untuk mengetahui apakah ada sisa
jamur atau penyakit yang berulang.
Penggunan anti jamur dipilih
berdasarkan jamur yang menginfeksi.

Granulomatous Invasive Fungal Debridemen bedah menjadi pilihan


Sinusitis utama yang terbaik dalam
pengobatan, diikuti dengan pemberian
pengobatan secara sistemik dengan
obat anti jamur.
Prognosis
 Misetoma (Fungal ball)
prognosis yang sangat baik jika fungus ball dapat diangkat dan pengisian
udara yang adekuat.
 Sinusitis alergi Jamur
prognosis baik jika operasi debridement dan pengisian udara di sinus
adekuat.
 Acute Invasive Fungal Sinusitis ( Fulminant )
Keadaan memiliki prognosis yang kurang baik. Angka mortalitas
dilaporkan 50%.
 Chronic Invasive Fungal Sinusitis ( Indolen )
Prognosis baik pada pasien yang menerima anti jamur sistemik dalam
waktu yang lama.

.
KESIMPULAN
 Sinusitis jamur adalah infeksi jamur pada sinus paranasal.
 Etiologi sinustis jamur yaitu spergillus sp dan Candida
 Klasifikasi sinusitis jamur yaitu:
• Sinusitis jamur ekstramukosa (non invasif)
- Mikosis sinus superfisial
- Misetoma (Fungal ball)
- Sinusitis alergi Jamur
• Sinusitis jamur invasif
- Sinusitis jamur kronis invasif (indolen)
- Sinusitis jamur akut invasif (fulminan)
- Sinusitis jamur invasif granulomatosus
TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB..

You might also like