You are on page 1of 2

 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan sebagai
alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung terus
menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ada empat yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu :
a. Masalah teratasi seluruhnya.
b. Masalah teratasi sebagian.
c. Masalah tidak teratasi.
d. Timbul masalah baru.
Evaluasi adalah salah satu yang direncanakan dan perbandingan yang sistematis
pada status kesehatan klien. (Griffith, et. al, 1986; dikutip dari Nursalam, 2001; 71).
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai. (Ignatavicius dan Bayne, 1994; dikutip dari Nursalam, 2001; 71).
Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan umpan balik rencana keperawatan, nilai serta
meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui hasil perbandingan melalui standar yang
telah ditentukan sebelumnya.

Dalam hal ini penilaian yang diharapkan pada klien dengan gangguan sistem
pernafasan Asma Bronkial adalah:
a. Jalan nafas bersih.
b. Pertukaran gas berjalan dengan baik atau normal.
c. Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
d. Infeksi tidak terjadi atau dapat dicegah.
e. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi penyakitnya bertambah.

M. Evaluasi

15.00 WIBIS = Sesak berkurang, batuk berdahak masih ada

O = TD :110/80 mmhg, Suhu : 37 C, Nadi 97 x/menit, Nafas : 24 x/ menit, wheezing (+)

A = masalah teratasi sebagian

P = Terapi lanjutkan

I = Ajarkan klien batuk efektif

E = Klien memperagakan latihan batuk efektif dengan tepatZK2.05 Maret 2015

19.00 WIBIIS = Pasien merasakan sesaknya berkurang, dan keadaannya lebih baik

O = TD : 110/80 mmhg, suhu 36C, nadi 90 x/menit, RR= 24x/menit, wheezing (+)

A = masalah teratasi sebagian


P = Terapi dilanjutkan

I = Ajarkan klien nafas dalam

E = Klien memperagakan latihan nafas dalam dengan tepatZK3.06 Maret 2015

07.00 WIBIIIS = Pasien merasakan sesaknya berkurang, namun merasa masih lemah

O = TD : 110/80 mmhg, suhu 37 C, nadi 95 x/menit, RR= 25x/menit, wheezing (+)

A = masalah teratasi sebagian

P = lanjutkan intervensi keperawatan

I = Anjurkan pasien untuk istirahat

E = Klien istirahatZK4.06 Maret 2015

14.00 WIBIVS = Pasien mengatakan mulai nafsu makan namun masih ada sedikit rasa mual

O = makanan habis ¼ porsi

A = masalah teratasi sebagian

P = lanjutkan intervensi keperawatan

I = berikan makanan kesukaan pasien yang sesuai dengan diet pasien

E = pasien tidak mual, makanan habis 1 porsiZK

You might also like