You are on page 1of 5

PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS (TB) PARU

PADA ANAK

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD
Tana Indra Permana
Puskesmas
NIP. 197109151992031003
Bantargadung
1. Pengertian Tuberkulosis TB Paru pada anak adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
yang mengenai anak
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan
tatalaksana tb paru pada anak
3. Kebijakan SK Kepala Puskesma No. 440/ /SK.UKP/BTG/I/2018 Tentang
penatalaksanaan tuberkulosis (tb) paru Pada anak
4. Referensi Keputusan menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 02 kemenkes RI
tahun 2019 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter & fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ 1. Persiapan alat dan bahan:
Langkah-langkah a. Alat tulis
b. Formulir pencatatan tb 01
c. OAT Paket tb anak
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Petugas tb puskesmas
3. Langkah – langkah:
 Anamnesis:
a. Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
atau gagal tumbuh
b. Demam tanpa sebab jelas terutama jika beralanjut sampai 2 minggu
c. Batuk kronik ≥3 minggu
d. Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa
 Pemeriksaan Fisik
a. Pembesaran kelenjar limfe leher, aksila, inguinal
b. Pembengkakan progresif atau deformitas tulang sendi, lutut, falang
c. Uji tuberculin. Biasanya positif pada anak denganTB paru, tetapi
bisa negative pada anak dengan TB milier atau yang menderita
HIV/AIDS, gzi buruk dan bisa juga sedang menderita campak.
d. Pengukuran berat badan menurut umur atau lebih baik pengukuran
menurut panjang/tinggi badan Setelah dilakukan anamnesis,
pemeriksan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka dilakukan
pembobotan dengan system skoring.Pasien dengan skor 6 atau lebih dari
6 harus di tatalaksana sebagai pasien TB dan mendapat pengobatan
denganObat Anti Tuberkulosis (OAT). Bila skor kurang dari 6 tetapi
secara klinis curiga kearah TB kuat, maka perlu dilakukan pemeriksaan
diagnostic lainnya. Perlu perhatian khusu jika ditemukan salah satu
keadaan di bawahini:
1.Kejang,kaku kuduk
2.Penurunan kesadaran
3.Kegawatan lain misalnya sesak pernafasan
e. Foto roxen dada menunjukan gambaran milier, kavitas,efusi pleura.
Gibus,koksitis

 Tata Laksana
a. Panduan obat TB pada Anak
Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif 2 ( bulan

pertama) dan sisanya sebagai tahap lanjutan. Prinsip dasar pengobant TB

adalah minimal 3 macam obat pada fase awal/intensif (2 bulan pertama) dan

dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan, kecuali pada

TB berat). OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif

maupun tahap lanjutan. Untuk menjamin ketersediaan OAT untuk setiap

pasien,OAT disediakan dalam bentuk paket.Satu paket dibuat untuk satu

pasien untuk satu masa pengobatan. Paket OAT anak berisi obat untuk tahap

intensif, yaitu Rifampisin (R), Isoniazd (H), Pirazinamid (Z), sedangkan untuk

tahap lanjutan, yaitu Rifampisin (R) Isoniassid (H).

b. Dosis
. INH : 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300mg/hari
. Rifampisin : 1020mg/kgBB/hari,- dosis maksimal 600mg/hari
. Pirazinamid : 15-30mg/kgBB/hari, dosimaksimal 20.0mg/hari
. Etambutol : 1520mg/kgBB/hari,- dosis maksimal 1250mg/hari.
. Streptomisin : 15-40mg/kgBB/hari, dosimaksimal 10.0mb/hari
Untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang
relative lama dengan jumlah obat yan banyak, panduan OAT disediakan dalam
bentuk Kombinasi Dosis Tetap = KDT Fixed( Dose Combination=
FDC).TabletKDT untuk anak tersedia dalam 2 macam tablet, yaitu:
Tablet RHZ yang merupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin), H
Isoniamid yang digunakan pada tahap intensif.
Tblet RH yangmerupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin) dan H
(Isonazid) yang digunakan pada tahap lanjutan.
Dosis KTD R75/ H50/ Z150 dan R75/ H50) pada anak
2 BulanTiap Hari 4 BulanTiap Hari

Berat badan dalam kg RHZ (75/50/150) RH (75/50)

5-9 1Tablet 1Tablet

10-14 2 Tablet 2 Tablet

15-19 3 Tablet 3 Tablet

20-32 4 Tablet 4 Tablet

Keterangan
- Bayi dengan berat badan kurang dari 5 Kg dirujuk ke Rumah sakit
- Anak dengan BB ≥ 33 Kg, disesuaikan dengan dosis dewasa
- Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah
- OAT KDT di dapat berikan dengan cara ditelan secara utuh atau
di rendam air di sendok Sesaat sebelum diminum.

Dosis OAT Kombipak-fase-awal/intensifpada anak


JenisObat BB<10Kg BB 10-20 kg BB 20-32 kg

(Kombipak)

Isoniazid 50mg 100mg 200mg

Rifampisin 75mg 150mg 300mg

Pirazinamid 150mg 300mg 600mg

Dosis OAT Kombipakf ase--lanjutan pada anak


JenisObat BB<10Kg Bb 10-20 Bb 20-32
Isoniazid 50mg 75mg 200mg
Rifampisin 75mg 150mg 300mg

c. Tindak Lanjut
Setelah diberi OAT selama 2 bulan, respon pengobatan pasien harus
dievaluasi. Respons pengobatan dikatakan baik apabila gejala klinis
berkurang, nafsu makan meningkat, berat badan meningkat, demam
menghilang dan batuk berkurang. Apabila respon pengobatan baik, maka
pemberian OAT dilanjutkan sampai dengan 6 bulan. Sedangkan apabila
respons pengobatan kurang,atau tidak baik maka pengobatan TB tetap
dilanjutkan sambil mencari penyebabnya. Sistem skoring hanya
digunakan untuk diagnosis,bukan untuk menilai hasil kegiatan.
d. Pengobatan Pencegahan (Profilaksis) untuk Anak
Bila anak balita sehat, yang tinggal serumah dengan pasien TB paru BTA

positif, mendapatkan skor< 5 pada evaluasi dengan system skoring,maka

kepda anak balita tersebut diberikan Isoniazid dengan dosis 5-10

mg/kgBB/hari selama 6 bulan. Bila anak tersebut belum pernah mendapat

imunisasi BCG, imunisasi BCG dilakukan setelah pengobatan


pencegahan selesai.

6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

7. Unit terkait Poli TB

8. Dokumen terkait

9. Rekaman historis
perubahan Yang Isi Tanggal mulai
No
diubah perubahan diberlakukan

CR ..................%

Sukabumi,
Pelaksana/Auditor

(.........................................)

You might also like