You are on page 1of 1

CISANGGARUNG SEMAKIN RUSAK

Kerusakan sungai Cisanggarung terdeteksi sejak dari hulu hingga hilir. Penyebabnya
mulai dari banyaknya bangunan di sempadan sungai, sedimentasi, hingga sampah.
Sungai Cisanggarung yang berhulu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan bermuara di
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kini kondisinya semakin rusak. Akibatnya curah hujan tinggi
seperti pekan lalu, air sungai meluap serta menggenangi jalur pantai utara dan rel kereta api.
Kerusakan sungai Cisanggarung sepanjang 71 kilometer merata sejak dari hulu sampai
hilir dengan kerusakan yang beragam. Dibagian hulu, daerah tangkapan air berubah menjadi
lahan pertanian, sedangkan dibagian tengah dan hilir, daerah sempadan sungai berubah menjadi
pemukiman. Kondisi ini ditambah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke
sungai.
Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir Cisanggarung. Senin
(26/2) di balai kota Cirebon, Jawa Barat. Hadir pejabat sementara Wali Kota Cirebon Dedi
Taufik, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC) Bob Arthur,
Asisten II Kabupaten Kuningan Dadang Supardan.
“Dari hulu hingga hilir sungai Cisanggarung terjadi sedimentasi dan pendangkalan.
Tahun lalu kami mencatat 599 titik kritis di sungai Cimanuk dan Cisanggarung,” ujar bob.
Pekan lalu sungai Cijangkelok, anak sungai Cisanggarung di Kecamatan Cibingbin,
Kuningan meluap. Air luapan sungai rendam 1.399 rumah dan menyebabkan 4.025 orang
terdampak banjir. Banjir juga terjadi di Kecamatan Luragung, Kuningan.
Banjir juga menyebabkan rel kereta api antara Stasiun Losari dan Stasiun Tanjung,
Brebes, sepanjang 1.200 meter terendam banjir pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Terendamnya
rel mengganggu perjalanan kereta api meski pada senin kemarin sudah normal kembali. Tak
Cuma itu, banjir juga menewaskan tiga orang, Tarkilah (43) dan Fauzi (2) Kabupaten Cirebon
serta Mulyana (43), warga Kota Cirebon.
Bob mengatakan, kerusakan Cisaranggung yang membentang sepanjang 71 kilometer ini
juga dipengaruhi okupasi bangunan di sempadan dan aktivitas penambangan galian C.
Kerusakan Cisanggarung diperparah dengan tingginya curah hujan yang mencapai 236 milimeter
per hari. Akibatnya, debit air sungai Cisanggarung mencapai 1.291 meter kubik per detik.
Padahal daya tampung sungai hanya 800 meter kubik per detik.
Dadang Suparda, mengakui hulu sungai Cisanggarung di kuningan rusak akibat
sedimentasi dan pendangkalan sungai.

You might also like