Professional Documents
Culture Documents
Bronkopneumonia
KEPANITERAAN KLINIK
STASE PENYAKIT DALAM RSIJ SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 55 Tahun
Alamat : Semper Barat, Cilincing
No RM : 00-24-16-81
Tgl Masuk : 27 November 2017
Ruang perawatan : Abudzar 2
ANAMNESIS
Keluhan Nyeri dada sebelah kiri kurang lebih 1 hari
Utama SMRS.
Keluhan
Tambahan Sesak (+), Demam (+), Tidak nafsu makan (+),
Lemas (+)
Pasien datang ke IGD RSIJ Sukapura dengan keluhan
nyeri dada sebelah kiri kurang lebih 1 hari SMRS. Nyeri dada
yang dirasakan tidak menjalar, hanya di sebelah kiri. Nyeri
dada timbul awalnya pasien merasakan dada nya akhir-akhir
ini terasa berat kemudian makin lama makin terasa nyeri.
Keluhan juga disertai dengan adanya sesak nafas sejak 1 hari
yang lalu. Os juga mengeluhkan adanya demam, demam yang
dirasakan naik turun. Demam mulai tinggi terutama pada
sore menjelang malam hari. Os juga merasakan tidak nafsu
makan ahir-akhir ini dikarenakan adanya rasa tidak enak
pada tenggorokan, seperti ada dahak yang mengganjal.
Keluhan seperti sakit kepala, batuk dan pilek disangkal oleh
pasien. Selain itu Os juga mengeluhkan seluruh badan terasa
lemas. Mual dan muntah juga disangkal oleh pasien. BAK dan
BAB dalam batas normal, tidak ada keluhan
• Riwayat Hipertensi, penyakit Maag, penyakit Jantung, Diabetes Mellitus,
dan TB Paru tidak ada
• Pasien belum pernah mengalami gejala ini sebelumnya
TD : 120/80 mmHg
Tanda- Nadi : 84 kali/menit,
tanda Vital RR : 26 kali/menit
Suhu : 36.5⁰C
• Konjungtiva anemis -/ -
Mata • Skleraikterik -/-
• Refleks Cahaya (+/+), pupil isokor
PERKUSI
sonor pada semua lapang AUSKULTASI
paru, batas sonor-pekak suara napas vesikuler (+/+),
setinggi ICS V linea ronkhi (+/+), wheezing(-/-)
midclavicularis dextra
Jantung
Hangat +/+
Edema = - / -
Sianosis = -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
27 November 2017
PEMERIKSAAN FOTO THORAX
27-11-2017
Cor CTR normal, Aorta normal.
Trachea normal
S : Pasien mengeluh adanya sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Sesak timbul
bersamaan dengan nyeri dada.
S : Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri sejak kurang lebih 1 hari SMRS. Nyeri
dada yang dirasakan tidak menjalar, hanya di sebelah kiri. Awalnya pasien
merasakan dada nya akhir-akhir ini terasa berat kemudian makin lama makin
terasa nyeri.
Tidak ada riwayat sakit yang Pneumonia Komunitas dikarenakan tidak ada riwayat
membuat pasien harus dirawat di dirawat di rumah sakit atau tinggal di fasilitas
rumah sakit dalam beberapa bulan perawatan jangka panjang sebelum timbulnya gejala.
belakangan ini.
Memiliki riwayat merokok selama 10 Faktor risiko terjadimya pneumonia komuniti adalah
tahun namun sudah berhenti sejak 2 usia, alkoholisme, merokok, malnutrisi, penyakit
tahun yang lalu komorbid, genetik
Pasien mengeluhkan adanya keluhan Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam,
nyeri dada sebelah kiri, namun nyeri menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40ᵒ
dada yang dirasakan tidak menjalar, C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-
keluhan juga disertai dengan sesak kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.
nafas dan adanya demam.
Fakta pada Pasien Teori
Pemeriksaan fisik yang ditemukan Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi
pada pasien ini ialah pada saat di paru. Pada inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit
auskultasi terdengar suara ronkhi tertinggal waktu bernapas, pada palpasi fremitus dapat
mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi
basah halus dikedua lapang paru.
terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial
yang mungkin disertai ronki basah halus, yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium
resolusi.
Pemeriksaan Fisik
Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas,pasa palpasi fremitus
dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus,
yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran Radiologis :
• Gambaran radiologis dapat berupa
infiltrat sampai konsolidasi dengan " Gambaran Laboratorium :
air broncogram", penyebab
• terdapat peningkatan jumlah leukosit,
bronkogenik dan interstisial serta
biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-
gambaran kaviti.
kadang mencapai 30.000/ul, dan pada
• gambaran pneumonia lobaris tersering hitungan jenis leukosit terdapat
disebabkan oleh Streptococcus pergeseran ke kiri serta terjadi
pneumoniae, Pseudomonas peningkatan LED.
aeruginosa sering memperlihatkan
• Untuk menentukan diagnosis etiologi
infiltrat bilateral
diperlukan pemeriksaan dahak, kultur
• Klebsiela pneumonia sering darah dan serologi.
menunjukkan konsolidasi yang terjadi
pada lobus atas kanan meskipun dapat
mengenai beberapa lobus.
Skor Pneumonia Severity Index
Diagnosis
Karakteristik Penderita Skor
Faktor demografi
· Usia: laki-laki Umur (tahun)
perempuan Umur (tahun) – 10
· Perawatan di rumah +10
· Penyakit penyerta
Keganasan +30
Penyakit hati +20
Gagal jantung kongestif +10
Penyakit serebrovaskular +10
Penyakit ginjal +10
Pemeriksaan fisik
· Perubahan status mental +20
· Frekuensi nafas ≥30x/menit +20
· TD sistolik <90 mmHg +20
· Suhu tubuh <35oC atau ≥40oC +15
· Frekuensi nadi ≥125x/menit +15
Hasil laboratorium/radiologi
· Analisis gas darah arteri: pH 7,35 +30
· BUN ≥30 mg/dL +20
· Natrium <130 mEq/liter +20
· Glukosa ≥250 mg/dL +10
· Ht <30% +10
· PO2 <60 mmHg atau SaO2 <90% +10
· Efusi pleura +10
Tatalaksana
Secara umum pemilihan antibiotik berdasarkan bakteri penyebab pneumonia dapat dilihat
sebagai berikut :
3. Pseudomonas aeruginosa :
1. Penisilin sensitif Streptococcus
pneumoniae (PSSP) : • Aminoglikosid
• Golongan Penisilin • Seftazidim, Sefoperason, Sefepim
• Makrolid • Tikarsilin, Piperasilin
2. Penisilin resisten Streptococcus
pneumoniae (PRSP) : • Karbapenem : Meropenem, Imipenem
• Betalaktam oral dosis tinggi (untuk • Siprofloksasin, Levofloksasin
rawat jalan) 4. Methicillin resistent Staphylococcus
• Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi aureus (MRSA) :
• Makrolid baru dosis tinggi
• Vankomisin
• Fluorokuinolon respirasi
• Teikoplanin
• Linezolid
Tatalaksana
•Efusi pleura.
•Empiema.
•Abses Paru.
•Pneumotoraks.
•Gagal napas.
•Sepsis