You are on page 1of 4

TINJAUAN PUSTAKA

Nodul Pita Suara (Singer’s Nodes)


Natalia Yuwono, Stevani Novita
Rumah Sakit Umum Daerah Landak, Ngabang, Kalimantan Barat, Indonesia

ABSTRAK
Nodul pita suara yang sering disebut dengan “Singer’s Nodes”, “Screamer’s Nodes”, atau “Teacher’s Nodes“ adalah pembengkakan pita suara
bilateral dengan ukuran bervariasi yang ditemukan di bagian tengah membran pita suara. Nodul ini memiliki karakteristik berupa penebalan
epitel dengan berbagai tingkat reaksi inflamasi pada lapisan superfisial lamina propia. Penyalahgunaan suara (vocal abuse) menjadi penyebab
tersering nodul pita suara. Strategi penanganan secara konservatif; terapi wicara merupakan terapi paling utama.

Kata kunci: Nodul pita suara, penyalahgunaan suara, singer’s nodes

ABSTRACT
Vocal cord nodule also called singer’s nodes, screamer’s nodes or teacher’s nodes is bilateral swelling of the mid-portion of the membranous
vocal folds. They are of variable size and are characterised histologically by thickening of the epithelium with a variable degree of inflammation
in the underlying superficial lamina propria. Vocal abuse is commonly the etiology of vocal cord nodules. Treatment strategies should be
conservative; speech therapy is the primary treatment. The patient is taught to use the voice appropriately, to promote regression of the vocal
cord nodules. Natalia Yuwono, Stevani Novita. Vocal Cord Nodule (Singer’s Nodes).

Key words: vocal cord nodules, vocal abuse, singer’s nodes

PENDAHULUAN ditemukan adalah 43% dari 218 kasus disfoni menjadi: cover, transition, dan body. Bagian
Disfonia merupakan istilah umum untuk dari 1046 guru wanita di Spanyol. Para guru cover terdiri dari epitel berlapis gepeng
setiap gangguan suara yang disebabkan rata-rata berbicara selama 102 menit per 8 dan lapisan superfisial lamina propia, yang
kelainan pada organ-organ fonasi, terutama jam. Pada penyanyi yang bersuara serak, 25% sering disebut sebagai Reinke’s space. Bagian
laring, baik yang bersifat organik maupun mengalami nodul pita suara.3 transition adalah ligamen vokal yang dibentuk
fungsional. Disfonia bukan penyakit, tetapi oleh lapisan tengah dan lapisan dalam lamina
merupakan gejala penyakit atau kelainan Strategi penanganan nodul pita suara propria yang mengandung banyak serat
laring. Berikut ini akan dibahas salah satu dilakukan secara konservatif; terapi wicara elastin dan kolagen. Sedangkan bagian body
penyebab disfonia tersering, yaitu nodul pita merupakan terapi paling utama. Pada merupakan lapisan dalam lamina propia yang
suara.1 terapi wicara ini, pasien diajari bagaimana bergabung dengan dasar otot vokalis. Pada
menggunakan suara dengan tepat, sehingga nodul pita suara, terjadi peningkatan massa
Nodul pita suara merupakan penyebab dengan demikian dapat meregresi nodul- dan kekakuan pada bagian cover.4
tersering disfoni menetap pada anak-anak. nodul tersebut.2
Nodul pita suara juga merupakan penyebab ETIOLOGI
perubahan kualitas suara individu yang sering DEFINISI Nodul pita suara umumnya terjadi karena
menggunakan suaranya secara profesional, Nodul pita suara adalah pembengkakan pita penyalahgunaan suara (vocal abuse). Pada
seperti penyanyi, oleh karena itu nama lainnya suara bilateral dengan ukuran bervariasi yang awalnya terdapat edema dan vasodilatasi
adalah “singer’s nodes” atau “screamer’s nodes” ditemukan pada bagian tengah membran (diatesis prenodular) pada pita suara,
atau sering juga disebut “teacher’s nodes”.2 pita suara. Nodul ini memiliki karakteristik sehingga menyebabkan penambahan
berupa penebalan epitel dengan tingkatan massa namun tidak terlalu memengaruhi
Prevalensi nodul pita suara pada populasi reaksi inflamasi berbeda pada lapisan ketegangan pita suara.4 Vocal abuse
umum tidak diketahui pasti tetapi telah superfisial lamina propia.3 Kelainan ini menjelaskan perlakuan suara (vocal
dilaporkan bahwa hal ini menyebabkan sering juga disebut dengan “singer’s nodes”, behaviour) yang berhubungan dengan
suara serak pada 23,4% anak-anak, 0,5- “screamer’s nodes” atau “teacher’s nodes”.2 kualitas suara normal yang seringkali
1,3% pasien klinik THT dan 6% pasien klinik menyebabkan abnormalitas pita suara dan
phoniatric. Pada sebuah studi, prevalensi yang Pita suara dalam potongan koronal dibagi menghasilkan disfonia.6
Alamat korespondensi email: natalia_yuwono@yahoo.com

428 CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014


TINJAUAN PUSTAKA

mengakibatkan hialinisasi Reinke’s space berbatas tegas pada pita suara. Lesi-lesi ini
dan penebalan epitelium dasar. Perubahan dapat dibedakan dari pita suara normal karena
massa mukosa mengurangi kemampuan warnanya putih dan umumnya ditemukan
ketegangan pita suara dan penutupan glotis pada 2/3 posterior pita suara.2 Lesi nodul
yang tidak sempurna.6 ini tidak timbul secara unilateral, walaupun
ukuran yang satu dapat lebih besar daripada
TEMUAN KLINIS yang lain.6 Secara histologi, ditemukan
Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada jaringan fibrotik dengan penebalan epitel
penderita nodul pita suara5,6: dan proliferasi jaringan submukosa.5
1. Suara terdengar kasar, serak dan pecah
2. Menghilangnya kemampuan bernyanyi Pemeriksaan mikrolaringskopi dilakukan
nada tinggi dengan halus apabila pada keadaan sebagai berikut:
3. Menurunnya kemampuan modulasi suara 1. Pada anak yang dicurigai memiliki nodul
4. Meningkatnya pengeluaran udara saat pita suara tetapi tidak dapat diajak bekerja
berbicara (breathiness) dan suara parau sama untuk pemeriksaan lain
5. Pada saat bernyanyi terasa seperti me- 2. Pada orang dewasa jika perlu operasi
maksa mikro eksisi nodul atau saat diagnosis masih
6. Pemanasan suara yang lebih lama belum jelas. Nodul dapat dieksisi dengan
7. Peningkatan tegangan otot leher dan menggunakan instrumen operasi mikro yang
masalah tenggorokan. tepat atau teknik vaporisasi menggunakan
laser CO2.2
Pada pasien dengan nodul berukuran sedang
sampai besar, suara saat berbicara umumnya Berikut ini merupakan jenis-jenis tumor pita
lebih rendah daripada biasanya, dalam dan suara non-neoplastik yang sering dijumpai
Gambar 1 Penyebab gangguan fungsi suara5 berat (husky), parau, dan breathy. Sedangkan dan perlu dibedakan dengan nodul pita
pasien dengan pembengkakan yang tidak suara:
Vocal abuse bercirikan suara yang berangsur- terlihat sampai sedang biasa bersuara
angsur menurun, terutama disebabkan oleh: normal. Suara saat berbicara kurang sensitif 1. Reinke’s Edema
1. Latihan suara yang berlebihan dibandingkan dengan suara saat bernyanyi. Tipikal terjadi pada wanita perokok setelah
2. Menghabiskan banyak waktu bekerja di Pada pasien dengan pembengkakan yang masa menopause. Umumnya kelainan ini
studio tak terlihat sampai kecil, terdapat limitasi muncul ditandai dengan suara serak yang
3. Bernyanyi terlalu keras vokal saat dilakukan penilaian vokal (seperti makin berat dalam kurun waktu bertahun-
4. Bernyanyi di luar kapasitas suara sang diplophonia, tidak dapat bernyanyi nada tahun.7
penyanyi. tinggi dengan suara yang lembut atau
keterlambatan onset bersuara). 2. Polip pita suara
Berteriak atau berbicara di area dengan Polip ini merupakan ekstensi lamina propia,
suasana berisik (misalnya: restoran atau Pemeriksaan laringoskopi sering menunjuk- dapat mempunyai dasar yang luas atau
lapangan terbang) juga dapat menjadi salah kan penutupan glotis yang tidak sempurna, tangkai yang sempit. Kelainan ini bersifat
satu penyebab. Nodul pita suara dapat juga dengan bentuk menyerupai jam pasir dan unilateral dan lokasinya terletak di 1/3 anterior
disebabkan oleh infeksi, alergi, dan refluks. aduksi pada pita suara palsu saat fonasi.6 pita suara. Warna polip bervariasi, mulai dari
Kebiasaan merokok dinyatakan sebagai faktor Laringoskopi menunjukkan adanya lesi kecil merah hingga translusen.7
tambahan.6

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI


Bagian pita suara yang berperan dalam vibrasi
hanya 2/3 anterior (bagian membranosa),
karena kartilago aritenoidea terdapat pada 1/3
posterior bukaan glotis (glottic aperture). Vibrasi
yang berkepanjangan atau terlalu dipaksakan
dapat menyebabkan kongesti vaskular setempat
dengan edema bagian tengah membranosa pita
suara, tempat kontak tekanan paling besar.
Akumulasi cairan pada submukosa akibat
vocal abuse menyebabkan pembengkakan
submukosa (terkadang disebut insipien atau
nodul awal). Voice abuse yang lama dapat Gambar 2 Nodul pita suara yang terletak pada pertemuan anterior dan sepertiga tengah pita suara5

CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014 429


TINJAUAN PUSTAKA

ditemukan lesi tunggal, sedangkan pada anak berikan contoh deretan kata-kata dan nyanyi-
ditemukan lesi multipel yang menyebar ke an vokal sebagai pertimbangan persepsi
trakea dan sistem bronkial.5 auditori dalam menentukan tipe dan derajat
kerusakan serta efisiensi produksi suara untuk
5. Contact Granuloma berbicara dan bernyanyi.6 Ahli terapi wicara
Keluhan pasien yang tipikal adalah suara juga membantu pasien mengoptimalkan
serak, adanya sensasi benda asing dan intensitas suara, pitch, karakter resonansi,
nyeri tenggorok. Contact Granuloma sering kualitas suara, postur vocal tract, dan respiratory
berkaitan dengan laryngeal reflux.5 support untuk produksi suara. Beberapa klinisi
atau teknisi suara mendokumentasikan be-
PENATALAKSANAAN berapa aspek keluaran vocal tract, dengan
Terapi Medis menggunakan analisis akustik, pengukuran
Penanganan berfokus pada lubrikasi laring kekuatan pernapasan dengan spirometri,
yang baik melalui hidrasi dan mengobati pengukuran frekuensi dan tingkat kekerasan,
penyebab lain seperti alergi dan refluks asam translaryngeal airflow rates, dan pengukuran
lambung (GERD). Hidrasi yang adekuat dapat lainnya untuk kondisi tertentu. Ahli terapi
membantu mukosa pita suara menahan wicara dapat menggunakan alat-alat ini
kekuatan dan tenaga paksaan getaran.6 sebagai umpan balik (misalnya, mengguna-
A. Vocal fold polyp on left vocal fold kan visual electronic frequency readout untuk
B. Same patient post-operatively with normal voice Behavioral Voice Therapy (Terapi Wicara) memodifikasi pitch dalam berbicara, pada
C. A medium-sized retention cyst embedded in submucosal Terapi behavioral ini diberikan pada sebagian pasien yang tidak mengenal nada (tone-deaf).6
oedema and haemorrhage of the right vocal fold in a besar nodul pita suara karena behavior dan
professional singer pada pasien yang mengalami gangguan Terapi suara (voice therapy) merupakan salah
D. Same patient post-operatively with reduced mucosal suara karena infeksi saluran pernapasan atas.6 satu bentuk terapi wicara untuk menangani
wave and severely affected voice. There is a longitudinal Terapi ini sebaiknya menjadi pengobatan lini gangguan suara. Dalam terapi suara secara
vocal fold sulcus on the left vocal fold pertama, terutama pada anak dan dewasa. langsung terdapat 2 tipe yang berkaitan
E. Localized "nodular" oedemas in a professional singer Dokumentasi foto nodul di klinik suara secara spesifik, yakni recovery (penyembuhan)
F. Same patient post-operatively with entirely normal voice (voice clinic) dapat digunakan untuk menilai dan training (latihan). Prosedur recovery
and improved vocal capacity kemajuan pengobatan dan kepatuhan pasien dilakukan untuk keperluan penyembuhan
selama terapi wicara.2 serta mengembalikan struktur menjadi
Gambar 3 Perbandingan gambaran pita suara sebelum normal. Prosedur ini berdasarkan prinsip
dan sesudah operasi7 Sesi terapi dilakukan oleh ahli terapi wicara apabila penyalahgunaan suara dihentikan
pada pasien dengan kelainan mukosa pita maka organ vokal dapat kembali berfungsi
3. Kista pita suara suara jinak, seperti nodul pita suara, yang baik. Untuk mencapai tujuan ini beberapa
Kista ini terletak di lapisan lamina propia. sering disebabkan penggunaan vokal yang rekomendasi umum adalah keheningan
Terdapat 2 tipe kista, yaitu: kista retensi mukus berlebihan. Nodul ini diharapkan dapat total selama satu sampai dua minggu (atau
(mucous retention cyst) dan kista epidermoid menghilang, mengecil atau setidaknya stabil bahkan lebih) dengan tidak berbisik, tidak
atau keratin (epidermoid/keratin cysts). Kista dalam regimen peningkatan vocal hygiene bernyanyi, berbicara hanya apabila sangat
ini terlihat seperti massa berbentuk oval dan produksi suara yang optimal. Terapi diperlukan, pengurangan intensitas vokal,
(spheroid masses) dan opak di lapisan epitel. dinyatakan berhasil jika pasien mencapai limitasi latihan fisik dan aktifitas, dan hindari
Sering ditemukan unilateral, dengan atau suara yang dalam dan berat (husky voice) batuk serta berdeham. Prosedur recovery
tanpa edema kontralateral.7 tanpa episode suara serak yang parah atau dapat memperbaiki kondisi laring, tetapi
afonia sebelumnya dan resolusi limitasi suara kembalinya kebiasaan lama penggunaan
4. Laryngeal papilloma secara komplit. Operasi dapat menjadi pilihan suara dapat menyebabkan kekambuhan.
Kelainan ini perlu dipikirkan menjadi salah saat nodul belum menghilang sepenuhnya, Keberhasilan terapi didukung dengan periode
satu diagnosis banding disfonia pada anak. pasien mengalami gejala residual, dan limitasi latihan yang memodifikasi kebiasaan lama
Angka prevalensinya tinggi pada usia 2 tahun vokal yang tidak dapat diterima oleh pasien. dan menggantikannya dengan penggunaan
dan 4 tahun. Pada orang dewasa biasanya Terapi wicara juga dapat memaksimalkan hasil suara yang efisien. Setelah mempelajari
operasi dengan mengurangi risiko rekurensi beberapa kelemahan suara pasien secara
pascaoperasi.6 spesifik, pasien tersebut didorong untuk
mencoba memodifikasi produksi suara
Selama evaluasi, ahli terapi wicara me- dan mengontrol pengeluaran suara. Pada
ngumpulkan informasi kebiasaan pasien pasien dengan kebiasaan vocal abuse, dapat
yang mempengaruhi perubahan suara serta ditemukan ketegangan otot-otot laring.
membuat program untuk mengeliminasi Apabila ketegangan ini dapat dikontrol maka
Gambar 4 Papiloma laringeal5 kebiasaan tersebut. Ahli terapi wicara mem- terapi suara dapat mengalami kemajuan.8

430 CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014


TINJAUAN PUSTAKA

Fokus latihan vokal adalah penggunaan Tabel 1 Pedoman penggunaan pita suara setelah operasi6
suara lembut. Dalam sesi latihan 5-10 menit, GENERAL GUIDELINES FOR INITIAL VOICE
dilakukan latihan menyanyikan sebuah USE AFTER VOCAL FOLD MICROSURGERY
huruf vokal secara lembut dalam pitch yang Time after
Talking † Singing (for singers)
bervariasi serta membacakan secara lantang surgery *
sebuah cerita pendek dari majalah atau Days 1 to 4-5 None Gentle attempts at yawning
sumber lainnya. Jika pembacaan lantang or sigh for approximately 30
sec, 6-8 times per day ‡
tersebut ternyata memaksakan suara, latihan Week 1 2 5 min twice per day
ini ditunda. Latihan vokal membutuhkan (after first
konsisten dan kesabaran. Sering pasien examination)
merasa jenuh jika tidak ada perkembangan Week 2 3 10 min twice per day §

setelah menjalani latihan 3 bulan atau lebih; Week 3 4 15 min twice per day
mungkin dibutuhkan waktu 6 bulan untuk (after second
examination)
mendapatkan kebiasaan vokal yang baru.
Week 4 4 or 5 20 min twice per day §
Oleh sebab itu, hal paling penting dalam Gambar 5 Tahapan operasi pada artis teater profesional
Weeks 5-8 4 or 5 Up to 20 min three times
terapi suara ini adalah motivasi pasien.8 yang telah menderita nodul pita suara selama lebih dari 2
(after third per day ∏
tahun. A, Pandangan saat operasi setelah penatalaksanaan examination)
Terapi perilaku terkadang tidak berhasil konservatif. B dan C, nodul dijepit secara superfisial dan *
After fourth examination, consider return to performance.
memberikan perubahan berarti pada nodul ditarik ke arah medial mengggunakan Buchayer forcep. †
Based on a seven-point talkativeness scale, in which 1 =
lama walaupun dilakukan oleh ahli terapi Gunting yang bengkok menjauhi pita suara digunakan very untalkative; 4 = average; and 7 = extremely talkative.
wicara dengan keahlian tinggi. Korelasi antara untuk pemindahan nodul. Nodul yang dipindahkan terletak ‡
Accept what comes out, even if it is only air or is very
perbaikan gejala, berkurangnya limitasi vokal pada level superfisial, hal ini untuk meminimalkan jaringan hoarse.
dan perbaikan pada pemeriksaan visual parut dan regenerasi mukosa pada ligamen vokal yang §
With emphasis on ease, clarity, and agility, not voice
masih belum pasti. Penilaian vokal saat mendasari. D, pita suara setelah dieksisi. Pasien merasakan building. The entire expected range should be practiced
bernyanyi secara umum dapat membantu adanya perbaikan kapabilitas vokal dan tidak ada jaringan in each session, with gentle insistence on high notes that
menentukan indikasi operasi.6 parut pada pemeriksaan stroboskopi.6 do not want to sound. In general, practice, mostly a mezzo
piano dynamic and only occasionally a mezzo forte.
Terapi Operatif selama 4 hari. Pada awal hari ke-4, pasien ∏
Same as above footnote, but gradually increase the
Pengangkatan nodul dengan cara operasi diperbolehkan menggunakan suara secara dynamic range and insistence.
menjadi pilihan jika nodul tersebut perlahan-lahan di bawah supervisi ahli terapi
menetap meskipun sudah mengecil dan wicara (Tabel 1). Cornut dan Bouchayer (1989) pita suara adalah pembengkakan pita suara
pasien merasakan suaranya tetap tidak menyatakan pada kurang lebih 160 penyanyi bilateral dengan ukuran bervariasi yang
membaik setelah terapi yang adekuat yang telah dioperasi mikro laring (laryngeal ditemukan di bagian tengah membran pita
(umumnya minimum 3 bulan). Beberapa microsurgery), sebagian besar fungsi suara suara, umumnya terjadi karena penyalah-
penulis memilih menggunakan teknik untuk bernyanyi kembali secara penuh.6 gunaan suara (vocal abuse). Jenis tumor pita
microdissection (Gambar 5). Vocal fold suara non-neoplastik yang sering dijumpai
stripping tidak termasuk dalam operasi SIMPULAN dan perlu dibedakan dari nodul pita suara
nodul.6 Nodul pita suara merupakan penyebab adalah Reinke’s edema, polip pita suara, kista
tersering disfonia menetap pada anak. Hal pita suara, laringeal papiloma, dan contact
Lama istirahat pita suara yang diperlukan ini juga merupakan penyebab perubahan granuloma. Strategi penanganan nodul pita
setelah operasi masih kontroversial. Biasa- kualitas suara individu yang sering meng- suara dilakukan secara konservatif; terapi
nya pasien diminta beristirahat berbicara gunakan suaranya secara profesional. Nodul wicara merupakan terapi paling utama.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bambang H, Syahrial M. Disfonia. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher edisi keenam. Balai Penerbitan FKUI. Jakarta, 2008.
2. Lalwani AK, eds. Current Diagnosis & Treatment Otolaryngology Head and Neck Surgery. 2nd ed. New York: McGraw-Hill. 2007.
3. Pedersen M, McGlashan J. Surgical versus non-surgical interventions for vocal cord nodules. The Cochrane Database of Systematic Reviews 2001, Issue 2. Art. No.: CD001934. DOI:
10.1002/14651858. CD001934.
4. Van De Water TR, Staecker H. Otolaryngology Basic Science and Clinical Review. New York: Thieme. 2006.
5. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic Otorhinolaringology A Step-By-Step Learning Guide. New York : Thieme; 2006.
6. Cumming CW, Flint PW, Harker LA, Haughey BH, Richadson MH, Robbin KI, et al. Cummings Otolaryngology : Head & Neck Surgery. 4th ed. Philadelphia: Elsevier. Mosby. 2005.
7. Jensen JB, Rasmussen N. Phonosurgery of vocal fold polyps, cyst and nodules is beneficial. Dan Med J. 2013;60(2):A4577.
8. Snow JB. Ballenger’s Manual of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. 16th ed. London : BC Decker Inc. 2003.

CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014 431

You might also like