You are on page 1of 68

SISTEM INFORMASI MAINTENANCE MESIN BLOWER

PADA PT. SUPER ANDALAS STEEL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh:

BAGUS LESMANA
1310000206

JENJANG PENDIDIKAN STRATA-1


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT.

yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis dan Shalawat

beriringkan salam tak lupa penulis tujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

dengan judul “ Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower Pada PT. Super

Andalas Steel ” dengan baik.

Pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses pembentukan. Pendidikan

tidak hanya mengembangkan dimensi Kognitif peserta didik tetapi juga

membentuk watak dan kepribadian. Pemikiran ini jugalah mengapa dalam

kurikulum diadakan Praktek Kerja lapangan (PKL) sebagai kewajiban yang harus

dilaksanakan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan

serta mengenal dunia kerja.

Dalam penyusunan laporan ini penulis juga mengambil beberapa buah

pemikiran dari para pegawai yang bekerja di PT.SUPER ANDALAS STEEL serta

buku-buku panduan yang mendukung penyusunan laporan ini.

Selama proses menyusun laporan ini penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan maupun bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

i
1. Ibu Mas Ayoe Elhias Nst, M.Kom, selaku Pembimbing yang telah

memberi arahan dan masukan yang berguna tentang bagaimana cara

penulisan laporan yang baik.

2. Ibu Hj Nuriandy BA, selaku Pembina Yayasan Potensi Utama Medan

3. Bapak Bob Subhan Riza, ST selaku Ketua Yayasan Potensi Utama Medan.

4. Ibu Rika Rosnelly, SH, M.Kom, selaku Ketua Universitas Potensi Potensi

Utama Medan.

5. Ibu Lili Tanti, M.Kom, selaku Wakil Ketua I Universitas Potensi Potensi

Utama Medan.

6. Bapak Budi Triandi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Universitas

Potensi Utama Medan Jurusan Teknik Informatika.

7. Bapak Heru Syahputra, Selaku Pembina PKL di PT. SUPER ANDALAS

STEEL yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam

melaksanakan praktek kerja lapangan

8. Kepada Bapak dan Ibu penulis yang telah membimbing, membesarkan,

memberikan ridho, nasehat, dan bantuan baik do’a maupun materi

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

9. Kepada Abang dan Kakak penulis yang telah memberi dorongan, nasehat,

bantuan doa, dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

10. Kepada seluruh teman seperjuangan di kelas TI C Malam, atas bantuan

dan motivasi untuk menyelesaikan laporan ini.

ii
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan laporan ini agar lebih bermanfaat bagi penulis

dan bagi kita semua.

Medan, 05 Agustus 2016

Penulis,

(Bagus lesmana)

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I.1. Latar Belakang PKL ...................................................................... 1
I.2. Ruang Lingkup PKL ...................................................................... 3
I.2.1. Identifikasi Masalah............................................................. 3
I.2.2. Perumusan Masalah ............................................................. 3
I.2.3. Batasan Masalah .................................................................. 4
I.3. Tujuan dan Manfaat PKL .............................................................. 4
I.3.1. Tujuan Penulis ..................................................................... 4
I.3.2. Manfaat Penulis ................................................................... 5
I.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 6
I.5. Lokasi PKL .................................................................................... 9
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 10
II.1. Sejarah Singkat Perusahan ........................................................... 10
II.1.1. Visi, Misi dan Tujuan PT. Super Andalas Steel ................ 12
II.1.2. Logo PT. Super Andalas Steel ........................................... 13
II.2. Struktur Organisasi ....................................................................... 14
BAB III. ANALISA DAN PERANCANGAN .............................................. 27
III.1. Analisa Masalah .......................................................................... 27
III.1.1. Analisa Input ................................................................... 28
III.1.2. Analisa Proses ................................................................. 30
III.1.3. Analisa Output ................................................................ 20
III.1.4. Kelebihan ........................................................................ 33
III.1.5. Kekurangan ..................................................................... 34
III.2. Strategi Pemecahan Masalah....................................................... 34
III.3. Perancangan ................................................................................ 35

iv
III.3.1. Konteks Diagram............................................................. 35
III.3.2 Data Flow Diagram (DFD) .............................................. 36
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 39
IV.1. Kesimpulan ................................................................................. 39
IV.2. Saran ........................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Logo PT. Super Andalas Steel ..................................................... 13

Gambar II. 2. Struktur Organisasi PT. Super Andalas steel................................ 15

Gambar III.1. Tampilan Input Data Maintenance Mesin Blower ....................... 29

Gambar III.2. Flow Of Document (FOD) ........................................................... 30

Gambar III.3. Rancangan Tampilan Penginputan Data Maintenance Mesin

Blower ........................................................................................ 32

Gambar III.4. Rancangan Tampilan Hasil Keseluruhan Penginputan Data

Maintenance Mesin Blower ........................................................ 22

Gambar III.5. Diagram Konteks ......................................................................... 35

Gambar III.6. Data Flow Diagram (DFD) ..........................................................

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Surat Permohonan PKL Mahasiswa

Lampiran-2 Formulir Pendaftaran Judul

Lampiran-3 Surat Persetujuan Judul PKL

Lampiran-4 Surat Pengajuan Judul PKL

Lampiran-5 Surat Pernyataan Bersedia Membimbing PKL dari Dosen

Pembimbing

Lampiran-6 Surat Pernyataan Bersedia Membimbing PKL dari Pembimbing

Perusahaan

Lampiran-7 Kartu Absensi PKL

Lampiran-8 Daftar Nilai Peserta PKL dari Dosen Pembimbing

Lampiran-9 Daftar Nilai Peserta PKL dari Pembimbing Perusahaan

Lampiran-10 Rekap nilai PKL

Lampiran-12 Skedul Kegiatan Pelaksanaan PKL

Lampiran-13 Surat Balasan PKL dari Perusahaan

Lampiran-14 Surat Keterangan Selesai PKL dari Perusahaan

vii
BAB I

PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai sumber

daya manusia (SDM) yang potensial adalah dengan mengirimkan mahasiswa ke

perusahaan atau instansi untuk melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).

Teknologi sistem informasi telah berkembang sangat pesat, oleh karena itu,

banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi untuk

meningkatkan usahanya. Hampir semua perusahaan dalam hal pengambilan

keputusan, penyebaran informasi dan peningkatan efektif pekerjaan serta

pelayanan telah menggunakan sistem informasi komputer. Dengan adanya sistem

komputerisasi, maka akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan atau instansi

dalam mendapatkan informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan

perusahaannya.

PT. Super Andalas Steel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

perbengkelan, pembuatan mesin industri dan pembuatan konstruksi, yaitu

memproduksi bermacam-macam alat yang di butuhkan di pasaran lokal. Salah

satu produk yang di hasilkan PT. Super Andalas Steel seperti Takuma boiler,

Chicago blower dan Sterilizer Door. Dalam proses pembuatan mesin industri PT.

Super Andalas Steel menggunakan mesin blower untuk proses pembakaran dan

pengecatan, karena mesin blower adalah alat yang di gunakan untuk menaikan

atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan di alirkan dalam suatu

1
2

ruangan tertentu, dan juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas.

Dalam proses pembakaran dan pengecatan, sistem blower sangat penting untuk

menjaga pekerjaan proses pembakaran dan pengecatan mesin industri, maka dari

itu dibutuhkan kegiatan maintenance agar menghindari mesin mati secara tiba-

tiba dan kegiatan produksi di PT.Super Andalas Steel dapat berjalan lancar.

Maintenance sendiri merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan

pabrik yang meliputi suatu kegiatan-kegiatan pengecekan, dan perbaikan

(reparasi) atas kerusakan-kerusakan yang ada serta penyesuaian/penggantian

spare part atau komponen yang terdapat pada mesin. Peranan bagian maintenance

tidak hanya untuk menjaga agar suatu perusahaan pabrik dapat tetap bekerja dan

produk dapat diprodusir dan diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya,

akan tetapi untuk menjaga agar suatu perusahaan pabrik dapat bekerja secara

efesien dengan menekan/mengurangi kemacetan-kemacetan pada mesin menjadi

sekecil mungkin. Jadi maintenance mempunyai peranan yang sangat menentukan

dalam kegiatan produksi dari suatu perusahaan pabrik yang menyangkut

kelancaran atau kemacetan produksi, keterlambatan dan volume produksi serta

efesiensi berproduksi.

Berkaitan dengan teknik informasi yang ada di perusahaan PT. Super

Andalas Steel maka di perlukan suatu sistem maintenance mesin yang dapat

menekan/mengurangi kemacetan-kemacetan pada mesin menjadi sekecil

mungkin, agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar oleh sebab itu penulis

membuat laporan yang berjudul “Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower

Pada PT. Super Andalas Steel ”.


3

I.2. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

Ruang lingkup merupakan hal yang sangat penting untuk ditentukan terlebih

dahulu sebelum pada tahap pembatasan selanjutnya. Adapun ruang lingkup

permasalahan mencakup :

I.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian yang dilakukan pada

PT. Super Andalas Steel adalah :

1. Tidak adanya prosedur perencanaan yang teratur mengenai pemeliharaan

mesin blower.

2. Informasi data pemeliharaan mesin blower yang masih menggunakan kertas

formulir untuk pembuatan laporan.

I.2.2. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan

pada PT. Super Andalas Steel adalah :

1. Bagaimana membuat sebuah sistem pemeliharaan terencana mengenai

pemeliharaan mesin blower, untuk menekan/mengurangi kemacetan-

kemacetan pada mesin?

2. Bagaimana membuat sistem rancangan mengenai pembuatan laporan

pemeliharaan mesin blower menggunakan komputerisasi, untuk mencegah

kerusakan pada data laporan?


4

I.2.3. Batasan Masalah

Sehubungan dengan kemampuan penulis serta luasnya cakupan

permasalahan yang ada, dan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan

laporan praktek kerja lapangan ini agar sesuai dengan judul dan latar belakang

masalah, Penulis hanya membahas Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower

pada PT. Super Andalas Steel sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan hanya menangani pada bagian pemeliharaan mesin

blower untuk membuat prosedur perencanaan yang teratur mengenai

pemeliharaan mesin blower.

2. Penelitian yang dilakukan hanya menangani pada bagian pembuatan laporan

pemeliharaan mesin blower .

I.3. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan

I.3.1. Tujuan Penulis

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower

pada PT. Super Andalas Steel .

2. Untuk mengetahui laporan data Maintenance Mesin Blower pada PT. Super

Andalas Steel .

3. Untuk mengetahui proses perbaikan kerusakan atau gangguan mesin blower

pada PT. Super Andalas Steel .


5

4. Merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program

Studi Teknik Informatika pada UNIVERSITAS POTENSI UTAMA.

I.3.2. Manfaat Penulis

Adapun manfaat dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai

berikut :

1. Penulis

Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis dengan

cara memandingkan teori yang sudah diterima selama masa kuliah dengan

kenyataan yang dihadapi dalam dunia kerja. Khususnya mengenai sistem

informasi maintenance mesin blower yaitu :

a. Dapat merancang sistem yang lebih sempurna dalam proses maintenance

mesin blower.

b. Dapat mempermudah proses yang lebih sempurna dalam pembuatan

laporan maintenance mesin blower.

2. Akademik

Terjalinya kerjasama bilateral antara akademik dengan perusahaan dan

akademik akan dikenal didunia industri.

3. Perusahaan

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan dapat memberi informasi dan

juga masukan baik berupa saran atau koreksi guna mencapai efektifitas

perusahan untuk mengadakan peningkatan dan perbaikan disegala bidang dan

juga bermanfaat untuk kelancaran aktivitas perusahaan guna menunjang


6

kemajuan perusahaan khususnya dalam bidang maintenance mesin blower,

sehingga dapat membantu perusahaan dalam memecahkan masalah yang

mereka hadapi.

4. Pihak Lain

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran mengenai perkembangan ilmu pengentahuan dan juga dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tidak menutup

kemungkinan untuk mengadakan penyempurnaan terhadap hasil pengamatan

ini.

I.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang mendukung di dalam penulisan laporan

kerja praktek lapangan, maka penulis menggunakan metode, yaitu :

1. Metode Lapangan (Field Research)

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang bersangkutan dengan

tujuan memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang menjadi

pokok bahasan dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan. Teknik yang

digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan (Observasi)

Penulis melakukan pengamatan langsung ke tempat objek pembahasan

yang ingin diperoleh yaitu melalui bagian-bagian terpenting dalam

pengambilan data yang diperlukan. Pengambilan data penulis lakukan

langsung dengan Heru Syahputra yang menjabat sebagai teknisi mesin


7

pada PT. Super Andalas Steel. Dalam penulis laporan Praktek Kerja

Lapangan ini, penulis mengkasifikasikan data ditempat Praktek Kerja

Lapangan sebagai berikut :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu penulis melakukan wawancara dan tanya jawab langsung dengan

Heru Syahputra yang menjabat sebagai teknisi mesin pada PT. Super

Andalas Steel untuk memperoleh informasi sistem maintenance mesin

blower, antara lain:

1. Bagaimana cara pembuatan laporan dalam pemeliharan mesin blower

untuk diserahkan oleh atasan pada PT. Super Andalas Steel.

Jawab:

Dalam proses pembuatan laporan data pada pemeliharaan mesin

blower masi menggunakan kertas fomulir dan belum menggunakan

komputerisasi.

2. Permasalahan apa yang sering di alami petugas dalam melakukan

pemeliharaan mesin blower pada PT. Super Andalas Steel.

Jawab:
8

Sulitnya mendeteksi komponen yang keritis, seringnya terjadi

kecelakan pada saat kegiatan maintenance berlangsung.

3. Bagaimana proses penjadwalan dalam pemeliharaan mesin blower

pada PT. Super Andalas Steel.

Jawab:

Dalam proses penjadwalan dalam pemeliharaan mesin blower pada

PT. Super Andalas Steel tidak ada, dan sering kali terjadinya kerusakan

mesin secara tiba-tiba karena tidak adanya pemeliharaan mesin yang

rutin.

c. Sample

Yaitu dengan mengambil contoh yang berkaitan dengan penelitian yang

dibahas, seperti kegiatan maintenance mesin blower.

2. Metode Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang di lakukan penulis dengan membaca buku-buku,

laporan-laporan, diktat-diktat kuliah, catatan-catatan, dan literatur-literatur

lain yang berhubungan dengan judul Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

I.5. Lokasi Paktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. Super Andalas Steel di Jl. K.L.

Yos Sudarso KM 9 Medan, Sumatera-Indonesia. Praktek Kerja Lapangan

dilaksanakan mulai tanggal 16 Febuari 2016 s.d 10 Maret 2016, dan waktu

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan setiap hari senin s/d Jum’at dimulai dari

pukul 08.00 sd 16.00 WIB.


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Super Andalas Steel pertama sekali berdiri pada tanggal 14 November

1951 yang berbentuk milik perseorangan dengan nama NV Pabrik Mesin dan

Konstruksi Andalas, pendiri dan sekaligus Dewan Komisaris NV Pabrik Mesin

dan Konstruksi Andalas yang bernama (Andalas Karim). Perusahaan ini bergerak

dalam bidang perbengkelan, yaitu memproduksi Takuma Boiler, Chicago Blower,

dan Sterilizer Door dan bermacam-macam alat yang di butuhkan di pasaran lokal

industri. Perusahaan ini berbentuk badan hukum pada tanggal 26 Maret 1960

dengan nama NV Pabrik Mesin dan Konstruksi Andalas yang telah ditanda

tangani oleh Menteri Kehakiman No. A-01003.HT.26.03. Pada tanggal 2 April

1966 pendiri sekaligus Dewan Komisaris (Andalas Karim) memberikan

jabatannya kepada anak tertuanya (Hengki Karim) untuk memimpin perusahaanya

dan pada tanggal 12 Agustus 1972, perusahaan ini di tingkatkan dari NV Pabrik

Mesin dan Konstruksi Andalas menjadi bentuk badan perseorangan terbatas

dengan nama PT. Super Andalas Steel yang telah disahkan oleh Mentri Hukum &

HAM No.AHU-01498.AH.12.08. Produksi perusahaan ini pun meningkat menjadi

industri blower, ketel uap (boiler), pressure vessel, pabrik kelapa sawit, pabrik

gula, pabrik karet, pabrik teh, tanki-tanki timbunan minyak kelapa sawit, jembatan

konstruksi baja, dan lain-lain. Semua barang yang diproduksi oleh perusahaan ini

9
10

merupakan barang pesanan dan ditanganin langsung oleh tenaga ahli dari

PT. Super Andalas Steel yang merupakan tenaga putra bangsa asli.

PT. Super Andalas Steel perusahaan yang berupaya mengembangkan dan

mengaplikasikan teknologi terbaru untuk produknya. PT. Super Andalas Steel

mempunyai tiga produk unggulan yaitu Takuma Boiler, Chicago Blower, dan

Sterilizer Door. Ketiga produk tersebut adalah hasil karya anak bangsa. PT. Super

Andalas Steel mendapatkan lisensi dari Takuma Jepang pada tahun 1982 dan

Chicago Blower pada tahun 1981 untuk memproduksi bolier dan blower produk

mereka di indonesia.

Awal kepemimpinan (Andalas Karim) pendiri perusahaan sekaligus Dewan

Komisaris yang menjabat pada tahun 1951-1966. Dan kini yang menjabat Dewan

Komisaris perusahaan (Hengki Karim) yang menjabat pada tahun 1966 hingga

sampai saat ini. Semakin lama PT. Super Andalas Steel semangkin meningkat dan

semakin banyak pula konsumen yang memesan produk PT. Super Andalas Steel

dan pada tanggal 15 April 2012 PT. Super Andalas Steel Memiliki Cabang di Jln.

Marelan Pasar 4 Timur yang bergerak di bidang yang sama dan yang memimpin

perusahaan Zulkifli Anwar. Di masa mendatang, PT. Super Andalas Steel akan

mengoptimalkan dan terus mengembangkan asset dan infrastruktur yang dimiliki

demi mempertahankan keunggulan kompetitif untuk menjadi Perusahaan yang

memberikan kontribusi lebih bagi Perusahaan Induk dan Negara, dan tetap terus

berpegang kepada komitmennya sebagai Perusahaan yang menjunjung

profesionalisme, akuntabilitas dan berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan

pelanggan.
11

II.1.1. Visi, Misi dan Tujuan PT. Super Andalas Steel

Adapun visi, misi dan tujuan perusahaan yaitu:

1. Visi Perusahaan

a. Visi PT. Super Andalas Steel adalah menjadi perusahaan penyedia

instrumen pabrik sawit yang berkualitas tinggi dan terintegrasi yang

terkenal karena kualitas orang dan produk-produknya.

b. Visi PT. Super Andalas Steel adalah menjadi persuhaan yang terdepan

dalam penyediaan produk-produknya.

2. Misi Perusahaan

a. Mengelola dan mengembangkan ritel outlet perusahaan secara

terintegrasi, professional, dan menguntungkan.

b. Meningkatkan citra perusahaan melalui jaminan kualitas produk dan

layanan.

c. Meningkatkan kualitas layanan purna jual produk.

d. Menjaga mutu dan kualitas produk.

3. Tujuan Perusahaan

a. Mennjadi unint usaha yang kuat.

b. Mengasilkan laba bagi perusahaan.

c. Berprestasi dengan melakukan pelayanan yang terbaik.

d. Dalam Melakukan usaha selalu berdasarkan nilai unggulan.


12

II.1.2. Logo PT. Super Andalas Steel

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki logo perusahaan, sebab logo

merupkan suatu lambang atau tanda yang penting bagi perusahaan karena logo

dapat menunjukan identitas perusahaan. Berikut ini adalah logo yang di miliki

oleh PT. Super Andalas Steel yang di tunjukan pada gambar II.1 di bawah ini :

Gambar II.1. Logo PT. Super Andalas Steel

Sumber : PT. Super Andalas Steel

Makna logo dari PT. Super Andalas Steel adalah roda gigi yang

melambangkan puncak dari peusahahan untuk menguasai pasar Global dan

menjadi perusahaan terintegrasi dan di kenal karena kualitas orang dan Produknya

dari waktu ke waktu, karena roda gigi itu berputar jadi harus lebih baik dari hari

sebelumnya. Warna merah pada logo PT. Super Andalas Steel sendiri

melambangkan keuletan, ketegasan, dan keberanian dalam menghadapi berbagai

macam kesulitan. Dan nama dari PT. Super Andalas Steel di dapat dari nama

orang tua pemilik perusahaan (Andalas Karim). Dan karna bergerak di bidang

pembuatan mesin industri yang berbahan besi baja maka di ambillah nama Super

dan Steel, dan menjadi Super Andalas Steel.


13

II.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan susunan pola perhubungan antara fungsi-

fungsi untuk menggambarkan pembagian tugas dan wewenang serta tanggung

jawab dari masing-masing staf pegawai sehingga proses pelaksana kerja semakin

efektif dan mempermudah pencapain tujuan yang telah ada. Adapun Struktur

Organisasi PT. Super Andalas Steel dapat di lihat pada gambar II.2 sebagai

berikut :
14

STRUKTUR ORGANISASI PT. Super Andalas Steel

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Manager Um Manager Manager Manager Manager


& Person Pemasaran keuangan Produksi QC & Eng

Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag


umum personali Operasi pembelian produksi gudan Delivery Quarry
a g

Kabag
M&R

Kabag
QC

Kabag
Eng

Gambar II.2. Struktur Organisasi PT. Super Andalas Steel

Sumber : PT. Super Andalas Steel


15

II.2.1. Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Bertanggung jawab kepada membawahi Direktur Utama.

Tugas :

Memberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan

perusahaan melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan

tersebut, bertindak sebagai wakil pemegang saham melakukan

pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau

dikeluarkan.

Wewenang :

Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk

melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan

atau dalam keadaan tertentu saja, menghadiri rapat direksi dan

memberikan pandangan -pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan

mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan di

jalankan oleh direktur.

2. Direktur Utama

Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Tugas :

a. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka

pendek & panjang.


16

b. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat umum,

bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan perseroan

dalam mencapai maksud dan tujuannya.

Wewenang :

a. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.

b. Menunjuk, mengangkat dan memberhentikan direktur.

c. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar

dan sifatnya penting.

d. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.

e. Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

3. Manager Umum Dan Personalia

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas :

a. Membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap

departemen bertanggung jawab memilih dan mendapatkan pegawai

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi

kerja dan menentukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi

oleh pegawai perusahaan.

Wewenang :

a. Menilai dan mengukur kinerja pegawai.

b. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan

perusahaan.
17

c. Meberikan saran-saran dan pertimbangan kepada direktur.

4. Kabag Umum

Bertanggung jawab kepada Manager Personalia

Tugas :

a. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang

administrasi, kepegawaian, serta kesekertariatan.

b. Menyelenggarakan kegiatan dibidang peralatan kantor dan perundang-

undangan.

c. Mengurus pembekalan material & peralatan teknik.

d. Mengadakan pembelian barang-barang yang di perlukan perusahaan.

Wewenang :

a. Menandatangani surat atau laporan.

b. Menilai dan menentukan kualitas barang.

c. Membuat harga perkiraan sendiri.

d. Mengeluarkan uang persediaan.

e. Mendistribusikan barang inventaris dan barang persedian.

f. Menilai dan menentukan kondisi barang inventaris untuk diusulkan

penghapusan.

5. Kabag Personalia

Bertanggung jawab kepada Manager Personalia.

Tugas :

a. Melaksanakan pengelolaan adminstrasi kepegawaian penyusunan

program dan petunjuk pembinaan dan pengembangan kepegawaian.


18

b. Melaksanakan mutasi pegawai & tatausaha kepegawaian.

c. Mengawasi pegawai apakah telah melakukan pekerjaannya sesuai

dengan tugasnya.

d. Mengadakan perekrutan pegawai baru.

e. Memberikan petunjuk kepada pegawai untuk dapat

mengkontribusikan kemampuan yang ada pada perusahaan.

Wewenang :

a. Menetapkan pegawai mana yang menedekati masa pensiun.

6. Manager Pemasaran

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas :

a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut

pemasaran.

b. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses diseluruh divisi

direktorat pemasaran.

c. Melakukan koordinasi strategis antar direktorat.

d. Memberikan masukan pada direktorat utama dalam memutuskan hal-

hal yang berkaitan dengan pemasran.

Wewenang :

a. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.

b. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategis dan kebijakan

pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.


19

c. Menetapkan sistem pengendalian hasil produksi serta bahan baku dan

perlengkapan.

7. Kabag Operasi

Bertanggung Jawab kepada Manager Pemasaran.

Tugas :

a. Bertanggung jawab kepada manager pemasaran.

b. Menyusun rencana penjualan.

c. Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.

d. Menganalisa laporan penjualan & mengadakan evaluasi.

e. Memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.

Wewenang :

a. Memberikan kebijakan-kebijakan atas rencana penjualan.


8. Manager Keuangan

Bertanggung Jawab kepada Direktur Utama.

Tugas :

a. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk maslah pajak.

b. Melakukan verifikasi ualang atas semua bukti kas, penerimaan dan

pengeluaran kas.

c. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan, faktur penjualan dan

nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

Wewenang :

a. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan aministrasi

perusahaan.

b. Membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.


20

9. Kabag Pembelian

Bertanggung jawab kepada Manager Keuangan.

Tugas :

a. Menentukan pemasokan yang di pilih dalam pengadaan barang

mengeluarkan order pembelian kepada pemasok.

Wewenang :

a. Membuat pemesanan, pembelian dan memesan barang kepada

pemasok.

b. Membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stock barang.

10. Manager Produksi

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas :

a. Membuat prosedur dan instruksi kerja serta formulir-formulir catatan

mutu yang berhubungan dengan bagian produksi.

b. Mengkoordinir pembuatan rencana produksi rencana delivery produk.

Wewenang :

a. Menyetujuin laporan-laporan sehubungan dengan produksi, dilevery

dan lain-lain di bawah bagian produksi.

b. Mengendalikan inventory baik bahan baku, spare part dan barang jadi,

serta mengawasi penyimpanannya.

11. Kabag Produksi

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi.

Tugas :
21

a. Mengkoordinir seluruh proses produksi produk sesuai jadwal yang

sudah dibuat.

b. Membuat rencana pemakaian bahan produksi.

Wewenang :

a. Mengatur penempatan tenaga kerja dan pembagian tugas pada

produksi.

b. Menentukan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

12. Kabag Gudang

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi.

Tugas :

a. Mengajukan pembelian bahan setelah menerima rencana pemakaian

bahan dari bagian produksi maupun bagian-bagian yang lain.

b. Mengawasi kecukupan dan kwalitas barang pada saat penerimaan

barang.

Wewenang :

a. Memeriksa penyempinan barang sehingga terhindar dari resiko

kehilangan dan kerusakan.

b. Bersama bagian quality control dan bagian yang tidak terkait

menangani terhadaap barang yang tidak memenuhi syarat.

13. Kabag Delivery (Penyerahan)

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi.

Tugas :
22

a. Mengkoordinir pekerjaan finishing atas produk yang sudah diberikan

tanda lulus inspeksi.

b. Mengatur pembagian tugas semua karyawan dibawah bagian delivery.

Wewenang :

a. Memberikan data karyawan mengenai bagian delivery sehubungan

dilaksanakannya evaluasi prestasi kerja oleh manager produksi dan

manager personalia.

14. Kabag Maintenance dan Repair (Pemeliharaan dan Perbaikan)

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi.

Tugas :

a. Mengkoordinir pelaksanaan peralatan dan perbaikan mesin-mesin

pabrik, elektirk dan alat-alat berat.

b. Mengkoordinir operasional alat-alat berat sesuai dengan kebutuhan.

Wewenang :

a. Menyetujui order pemakian dan pembelian spare part untuk mesin

dan peralatan yang memerlukannya.

15. Kabag Querry (Pemecahan)

Bertanggung jawab kepada Manager Produksi.

Tugas :

a. Membuat jadwal produksi sesuai dengan permintaan produksi

(melalui bagian pembelian) maupun untuk penjualan keluar (bagian

pemasaran).
23

b. Menentukan mesin/peralatan yang akan digunakan dalam operasional

quarry.

Wewenang :

a. Memeriksa dan menyetujui semua laporan antara lain, laporan

produksi, laporan jam kerja, alat dan lain-lain.

16. Manager Quality Control dan Enginering (Pengawasan Kualitas dan

Teknik)

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas :

a. Membuat prosedur dan instruksi kerja serta fomulir-fomulir catatan

mutu sehubungan dengan bagian enginering.

b. Mengkoordinir penyelidikan bila ada ketidak sesuaian, baik yang

diinformasikan quality control maupun dari komplain pelanggan dan

bersama bagian terkait menyelesaikan ketidak sesuaian tersebut.

c. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sipil

dilingkungan pabrik.

Wewenang :

a. Menentukan penerimaan/penolakan permintaan produksi sehubung

dengan spesikasi khusus produk.

b. Memastikan bahwa bahan yang digunakn dan proses produksi yang

dilakukan memenuhi persyaratan dan sesuai dengan mutu.

c. Memastikan bahwa produk yang dihasilkan diperiksa dan ditentukan

statusnya dengan benar.


24

d. Menghentikan proses produksi bila terjadi ketidak sesuaian setelah

didiskusikan dengan manager produksi.

e. Meneteapkan prosedur dan frekwensi dan pengujian serta menetapkan

kriteria penerimaannya.

17. Kabag Enginering (Teknik)

Bertanggung jawab kepada Manager Quality Control dan Enginering.

Tugas :

a. Mengkoordinir pembuatan design untuk pengendalian mutu agar tetap

mencapai standart.

b. Mengkoordinir pembuatan design atas permintaan khusus dari

pelanggan.

Wewenang :

a. Membuat perhitungan-perhitungan sehubungan dengan kekuatan

bahan dan produk.

18. Kabag Quality Control (Pengawasan Kualitas)

Bertanggung jawab kepada Manager Quality Control dan Enginering.

Tugas :

a. Memeriksa seluruh kegiatan inspeksi.

b. Membuat catatan jumlah pile/pole yang sudah diproduksi untuk

rencana bending test.

Wewenang :

a. Mengajukan rencana pengujian.


25

b. Mengendalikan pemesanan peralatan yang sifatnya untuk kelancaran

bagian quality control.

c. Menyiapkan dokumen-dokumen yang sesuai dengan target mutu.


BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN


BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

III.1. Analisa Masalah

Analisa merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang sempurna

kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-

perbaikannya.

Berdasarkan dari hasil pengamatan penulis menemukan banyak

kekurangan tentang proses pembuatan laporan maintenance mesin blower pada

PT. Super Andalas Steel. Adapun permasalahan dalam pengolahan laporan juga

terdapat banyak kekurangan dan kesalahan data. Dalam proses pembuatan laporan

maintenance mesin blower pada PT. Super Andalas Steel. Masih menggunakan

kertas fomulir belum menggunakan komputerisasi yang akan menyebabkan akan

rentangya kerusakan pada data, dan akan menghambat proses pembuatan laporan

maintenance mesin blower.

Problema semacam ini adalah hal biasa dan sering terlihat, Sehingga

penulis ingin kembangkan sistem yang sudah ada di PT. Super Andalas Steel

mengenai proses pembuatan laporan, yaitu dengan menggunakan komputerisasi

agar mempermudah proses pembuatan laporan perawatan mesin blower, dan

untuk menghindari kerusakan pada data.

26
27

III.1.1. Analisa Input

Berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan selama menjalankan

praktek Kerja lapangan (PKL) pada PT. Super Andalas Steel dimana cara kerja

mengenai pembuatan laporan hasil perawatan mesin blower cara inputnya masi

manual dan belum menggunakan komputerisasi yang di lakukan oleh teknisi yang

nantinya akan diserahkan oleh Manager Produksi.

Pada sistem pembuatan laporan perawatan mesin blower harus lebih maju

dari sebelum nya di mana sistem ini akan menggunakan komputerisasi agar

mempermudah dalam proses pembuatan laporan perawatan mesin blower.

Adapun proses penginputan data laporan perawatan mesin blower pada PT. Super

Andalas Steel yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar III.1.
28

Gambar III.1. Tampilan Input Data Maintenance Mesin Blower


Sumber : PT. Super Andalas Steel
29

III.1.2. Analisa Proses

Adapun hasil dari analisa proses terhadap sistem yang berjalan, maka

penulis menggambarkan dalam Flow of Document (FOD) dapat dilihat pada

gambar III.2.

Pengguna Teknisi Kabag Gudang Manager Produksi

Mulai pemeriksaan Memberi


Mengecek
mesin komponen
hasil laporan
yang
dibutuhkan

Mengetahui
Meminta komponen
kerusakan pada
mesin
mesin
Menyimpan
laporan hasil
perawatan

Melaporkan
kerusakan mesin
Melakukan
perawatan
mesin Selesai

Membuat laporan
hasil perawatan
mesin

Gambar III.2. Flow Of Document (FOD) Sistem Imformasi Maintenance


Mesin Blower PT. Super Andalas Steel.
30

Keterangan Flow Of Document (FOD) :

1. Pengguna mengetahui kerusakan pada mesin dan pengguna melaporkan

kerusakan mesin kepada teknisi.

2. Teknisi menerima laporan kerusakan dari pengguna, kemudian teknisi

melakukan pemeriksaan pada mesin .

3. Setelah selesai melakukan pemeriksaan teknisi melakukan permintaan

komponen mesin kepada kabag gudang.

4. Kemudian kabag gudang menerima permintaan teknisi dan kabag gudang

memberikan komponen yang di butuhkan kepada teknisi.

5. Setelah teknisi mendapatkan komponen mesin yang di butuhkan,

kemudian teknisi melakukan perbaikan dan perawtan mesin.

6. Setelah selesai melakukan perawatan mesin teknisi melakukan pembuatan

laporan hasil dari perawatan mesin dan menyerahkannya kepada manager

produksi.

7. Kemudian manager produksi menerima hasil laporan perawatan mesin dari

teknisi, kemudian manager produksi mengecek hasil laporannya dan

menyimpanya sebagai arsip.

III.1.3. Analisa Output

Ada pun analisa output untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat pada

proses pembuatan laporan maintenance, Agar mempermudah proses pembuatan

laporan maintenance mesin blower, dan agar tidak adanya terjadinya lagi

kerusakan pada data. Kini penulis mengembangkan sistem proses pembuatan


31

laporan maintenance mesin blower, yang menggunakan komputerisasi yang

berbasis Visual Basics 2010 dan Sql Server 2008. dan ini rancangan tampilan

proses pembuatan laporan maintenance mesin blower dapat dilihat pada gambar

III.3. dan pada gambar III.4.

Gambar III.3. Rancangan Tampilan Penginputan data Maintenance Mesin


Blower
Sumber : PT. Super Andalas Steel
32

Gambar III.4. Rancangan Tampilan Hasil Keseluruhan Penginputan data


Maintenance Mesin Blower
Sumber : PT. Super Andalas Steel

III.1.4. Kelebihan

Adapun kelebihan dari Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower yang

telah di kembangkan oleh penulis adalah :

1. Sistemnya sudah cukup baik.

2. Mempermudah teknisi dalam membuat laporan kerusakan mesin blower.

3. Mempermudah menyimpan hasil laporan perawatan mesin.

4. Tidak adanya lagi kerusakan pada data hasil laporan perawatan mesin.
33

III.1.5. Kekurangan

Adapun kekurangan dari Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower

yang telah di kembangkan oleh penulis adalah :

1. Proses pembuatan laporan maintenace masi di lakukan dengan cara

manual.

2. Belum bisa menggunakan jaringan/wi’fi .

3. Untuk menyerahkan laporan kepada manager produksi harus di print

terlebih dahulu karena sistem ini tidak menggunakan jaringan.

III.2. Strategi Pemecahan Masalah

Adapun solusi atau upaya untuk strategi pemecahan masalah tersebut

yaitu.

1. Melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan dengan usulan

sistem yang lebih baik.

2. Melakukan perbaikan pada sistem pembuatan laporan perawatan mesin

yang berbasis komputer agar tidak adanya terjadi kerusakan pada data dan

menggunakan jaringan agar mempermudah pengiriman hasil laporan

perawatan mesin kepada atasan.

3. Membuat sistem terencana pada perawatan mesin, agar tidak ada lagi

terjadinya mesin mati secara tiba-tiba.


34

III.3. Perancangan

III.3.1. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan suatu sistem secara garis besar. Dimana

pada diagram tersebut hanya ada satu simbol proses. Adapun Diagram Konteks

Sistem Informasi Maintenance Mesin Blower dapat di lihat pada gambar III.4.

Melaporkan kerusakan mesin


Pengguna Manager Produksi

Mendapat laporan 0
kerusakan mesin
Sistem Informasi
Maintenace Mesin Menerima hasil
Blower laporan perawatan

Teknisi Meriksa kerusakan


mesin &
melakukan perawatan
mesin

Membuat laporan hasil perawatan mesin

Gambar III.4. Diagram Konteks Proses Maintenance Mesin Blower

Keterangan dari Diagram Konteks adalah sebagai berikut :

1. Pengguna melaporkan kerusakan mesin blower kepada sistem.

2. Lalu teknisi mendapatkan laporan kerusakan pada mesin blower dari

sistem yang dikirimkan oleh pengguna dan teknisi segera meriksanya dan

melakukan perawatan pada mesin.


35

3. Setelah selesai teknisi melakukan perawatan dan perbaikan pada mesin,

teknisi membuat laporan hasil perawatan dan perbaikan mesin lalu

menyerahkannya kepada sistem.

4. Lalu manager produksi menerima laporan perawatan me .sin dari sistem

yang di kirimkan oleh teknisi.

III.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

Berikut data flow diagram (DFD) level 0 dari sistem informasi

maintenance mesin blower pada PT. Super Andalas Steel dapat di lihat pada

gambar III.5.
36

Melaporkan kerusakan mesin


Pengguna

Mengetahui
0.1
kerusakan mesin
Kerusakan
mesin blower

Menerima laporan
kerusakan mesin
Teknisi

Melakukan proses 0.2


perawatan
Proses
perawtan mesin
blower

0.3 Data perawatan

Proses input
data perawatan
D1 Mencatat data perawatan
mesin blower
Manager Produksi

0.4 Input data


perawatan
Hasil laporan Proses
perawatan pembuatan
mesin laporan
perawatan
mesin blower

Gambar III.5. Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Maintenance


Mesin Blower
37

Keterangan Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Maintenance

Mesin Blower pada gambar III.5 adalah sebagai berikut :

1. Pengguna mengetaui kerusakan pada mesin, kemudian pengguna

melaporkan kerusakan mesin kepada teknisi.

2. Kemudian teknisi menerima laporan keruskan pada mesin.

3. Setelah itu teknisi melakukan proses perawatan mesin dan setelah selesai

melakukan perawatan teknis melakukan proses input data perawatan dan

melakukan proses pembuatan laporan perawatan.

4. Dan hasil akhirnya manager produksi menerima hasil laporan perawatan

dari teknisi.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Super

Andalas Steel, penulis mengulas sistem informasi maintenance mesin blower pada

PT. Super Andalas steel. Maka dari itu penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan mengenai sistem yang berjalan di perusahaan tersebut. Adapun

kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Peroses pembuatan laporan maintenance mesin blower yang berubah dari

sistem manual yang menggunakan kertas fomulir biasa, kini berubah kesistem

komputer yang berbasis Visual Basics 2010 dan Sql Server 2008 karena lebih

efisien dan efektif dalam hal melakukan proses pembuatan laporan

maintenance mesin blower.

2. Sistem proses pembuatan laporan maintenance mesin blower yang berbasis

Visual Basics 2010 dan Sql Server 2008 ini dapat mempermudah dan

mempercepat waktu memperoses pembuatan laporan maintenance mesin

blower.

3. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi untuk mencegah terjadinya

kerusakan pada data laporan maintenance mesin blower.

4. Penyajian laporan data maintenance mesin blower dapat lebih cepat, karena

sistem pembuatan laporan sudah menggunakan komputerisasi.

38
39

IV.2. Saran

Dari kesimpulan diatas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang

kiranya dapat membantu pimpinan dan staff pegawai dalam menjalankan

tugasnya. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Agar pihak perusahaan terus menggunakan Sistem proses pembuatan laporan

maintenance mesin blower yang berbasis Visual Basics 2010 dan Sql Server

2008. Memudahkan karyawan untuk menghemat waktu dalam mengolah data

laporan.

2. Disarankan adanya pengembangan lebih lanjut untuk merancang sistem yang

lebih kompleks dan dapat melakukan pengolahan data laporan yang lebih

baik, misalnya sudah berbasis jaringan jadi mempermudah pengiriman laporan

terhadap atasan.

3. Disarankan agar perusahaan membuat sistem terencana mengenai

maintenance mesni blower, misalnya membuat penjadwalan maintenance

mesni blower jadi tidak adanya lagi tunggu mesin mati baru di lakukan

kegitan maintenance, jadi membuat sistem terencana maintenance mesin

blower yaitu untuk mencegah terjadinya mesin mati secara tiba-tiba.


DAFTAR PUSTAKA

Harijono Djojodiharjo, 1984, Pengantar Sistem Komputer, PT.Elex Media


Komputindo, Bandung.
Gulo, W, 2002, Metodologi Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta.
S. Pressman Roger, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi, Yogyakarta.
Yogianto, HM. 1995, Analisis dan Desain Sistem. Edisi Keempat, Andi Offset,

Yogyakarta .
LAMPIRAN
SKEDUL KEGIATAN PELAKSANAAN PKL SASTRA-1 (S-1)

No Tanggal Kegiatan
1 11 Januari 2016/ Mulai mencari lokasi PKL
14 Januari 2016
2 15 Januari 2016 Mengajukan surat permohonan PKL
3 18 Januari 2016/ Mengambil surat pengantar dari Ketua
26 Januari 2016 UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
4 28 Januari 2016 Surat balasan dari perusahaan sudah harus
diterima
4 16 Februari 2016 Mulai melaksanakn Tugas PKL
5 16 Februari 2016/ Melaksanakan kegiatan PKL
10 Maret 2016
6 10 Maret 2016 Selesai melaksanakan PKL
7 11 Maret 2016 Mengambil surat selesai PKL dari perusahaan
8 16 Maret 2016 Mulai menulis laporan PKL
9 06 April 206 Pengajuan judul laporan PKL
10 06 April 2016 Mengisi formulir pendaftara judul PKL
11 08 April 2016 Penulisan dan pencarian bahan laporan BAB I
12 21 April 2016 Penyerahan laporan PKL BAB I
13 30 April 2016 Revisi BAB I
14 16 Mei 2016 ACC BAB I
15 19 Mei 2016 Penyerahan laporan PKL BAB II
16 23 Mei 2016 Revisi BAB II
17 01 Juni 2016 ACC BAB II
18 15 Juni 2016 Penyerahan laporan PKL BAB III
19 21 Juni 2016 Revisi BAB III
20 02 Agustus 2016 ACC BAB III
21 03 Agustus 2016 Penyerahan laporan PKL BAB IV
22 03 Agustus 2016 Baru mengajukan surat persetujuan judul PKL
23 04 Agustus 2016 ACC BAB IV
24 08 Agustus 2016 Penyerahan keseluruhan
25 09 Agustus 2016 ACC keseluruhan

You might also like