Professional Documents
Culture Documents
Rahmadyaning Ari. A
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
M. pubescens (Desf.) sering digunakan dalam obat tradisional Karena M. pubescens relatif berlimpah dan banyak digunakan
terhadap penyakit seperti rematik, nyeri otot, nyeri tulang dan sendi, dalam pengobatan rakyat sebagai anti-inflamasi, analgesik dan
batuk, Alergi, trauma okular, dysmenorrhoea, sengatan kalajengking,
antiseptik (Bellakhdar et al., 1987; Bellakhdar, 1997),
dehidrasi, dan sakit gigi ( Maiza et al., 1995 ).
Namun sangat sedikit penelitian telah dilakukan pada tanaman
ini, dan tidak ada yang menjawab efek biologis alkaloid spesies
Analisis fitokimia M. pubescens mengungkapkan adanya
endemik ini. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji
jumlah dari phytoconstituents seperti Flavonoids, tanin (Metrouh Amir
potensi anti-inflamasi dari alkaloid M.Pubescens
et al., 2015), alkaloid, saponin, terpenoids, steroid, dan cardenolides
(Djellouli et al., 2013). Keragaman ini senyawa bisa membenarkan
tradisi penggunaan M. pubescens.
3
Matricaria Pubescens
Famili : Asteraceae
Ukuran: 20 hingga 30 cm
4
METODE
PENELITIAN
Bahan & Metode
TANAMAN 1
12
Studi statistik dari hasil aktivitas
analgesik perifer menunjukkan perbedaan
Uji menggeliat
yang signifikan (p <0,05) antara jumlah
Kontrol 78.63 ± 2.64 d
Metode tes menggeliat yang kontorsi abdomen yang dihitung pada tikus
diinduksi asam asetat biasanya yang diobati sesuai dengan dosis yang diuji.
ASA
digunakan untuk mengevaluasi efek Jumlah penggulungan terbesar diamati
analgesik perifer obat dan kimia. Dalam Dosis 200 mg/kg 55.00 ± 1.26b pada kelompok kontrol dengan 78,68
penelitian ini aktivitas analgesik perifer contortions, sedangkan angka terendah
dari alkaloid M. pubescens dievaluasi M. pubescens alkaloid diperoleh dengan kelompok yang diobati
dengan menginduksi nyeri pada tikus dengan 200 dan 100 mg / kg alkaloid M.
dengan injeksi cairan asam asetat Dosis 50 mg/kg 57.25 ± 3.12 c pubescens dan asam asetilsalisilat, dengan
peritoneal. Rasa sakit ini ditandai dengan 52,63, 54 dan 55 kontorsi masing-masing.
menggeliat dan peregangan Dosis 100 mg/kg 54.00 ± 3.10a.b
.
Latency reflek penarikan ekor terpendek diamati dengan kelompok kontrol sepanjang percobaan. Hewan
diperlakukan dengan alkaloid dari tanaman yang diteliti dan dengan asam Asetilsalisilat menunjukkan waktu latensi
terbesar.
Waktu latensi kelompok yang menerima 200 mg / kg alkaloid M. pubescens secara signifikan (pb 0,05) lebih tinggi
daripada kelompok yang menerima 100 mg / kg alkaloid M. pubescens dan di posisi terakhir adalah kelompok yang
menerima dosis 50 mg / kg alkaloid M. pubescens. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas analgesik sentral alkaloid
M. pubescens tergantung dosis.
Untuk mengevaluasi aktivitas analgesik sentral alkaloid M. pubescens, dosis 50, 100 dan 200 mg / kg diuji dengan menggunakan tes
perendaman ekor. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu refleks penarikan ekor meningkat untuk mencapai nilai maksimum pada menit
ke-180 untuk kelompok yang diobati dengan asam asetilsalisilat dan dosis yang berbeda dari alkaloid M. pubescens.
Persentase tertinggi penghambatan nyeri yang diinduksi oleh panas diamati pada menit ke-180 untuk dosis 100 dan 200 mg / kg alkaloid
M. pubescens, dengan nilai masing-masing 29,92 dan 44,83%, dan untuk asam asetilsalisilat dengan 27,59%. Hasil ini menunjukkan
bahwa alkaloid M. pubescens memiliki efek analgesik sentral yang lebih besar daripada yang diberikan oleh asam asetilsalisilat pada
dosis yang sama.
15
KESIMPULAN
Uji Anti inflamasi
Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas anti-
inflamasi alkaloid M. pubescens tergantung pada
dosis yang diberikan. Uji imersi ekor
Alkaloid M. pubescens, Memiliki aktivitas
analgesik sentral pada dosis 50, 100 dan 200 mg
/ kg diuji dengan menggunakan tes perendaman
Uji Menggeliat ekor.
2. Karya ini adalah studi pertama yang mengevaluasi dan menunjukkan aktivitas antinociceptive dan
anti-inflamasi alkaloid M. pubescens. Hasil yang diperoleh dapat menunjukkan dasar
ethnopharmacological penggunaan alkaloid M. pubescens dalam pengobatan tradisional untuk
mengobati banyak penyakit. Pengetahuan ini dapat disadap untuk merumuskan agen baru untuk
mengobati peradangan dan rasa sakit.
Thank you!
Any questions?