You are on page 1of 12

Bulimia Nervosa

Dr. Tilmiza Sp.A


Pendahuluan
 Gangguan makan adalah gangguan ekstrem dalam
tingkah laku makan, seperti mengurangi jumlah
makanan secara ekstrem atau makan terlalu banyak
yang ekstrem

 Gangguan makan merupakan penyakit kompleks


yang mengenai anak dan remaja.

 Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan


makan yaitu: anoreksia nervosa (AN), bulimia
nervosa (BN) dan gangguan makan yang tidak
tergolongkan.

 Gangguan tersebut dapat menyebabkan morbiditas


biologik, psikologik dan sosial, serta kematian.
BULIMIA NERVOSA
 Bulimia artinya “extreme hunger”
 Bulimia nervosa  gangguan fungsi makan yang ditandai
oleh episode nafsu makan yang lahap tanpa dpt
dikendalikan, diikuti dgn muntah disengaja atau upaya
pencahar lain untuk mencegah meningkatnya BB
 DSM IV membagi 2 btk yaitu purging dan nonpurging.
 Pada purging penderita menggunakan cara
memuntahkan kembali makanan atau dgn pencahar.
Pada nonpurging tidak mengeluarkan kembal makanan,
mereka melakukan diet ketat, puasa, olahraga
berlebihan.
Epidemiologi
Lebih sering pd wanita daripada laki
Onset lebih sering pd remaja daripada
dewasa awal
Terdapat pada kira-kira 1-3 % populasi
perempuan muda
BB mereka biasanya normal, nampak sehat,
sukses dan cenderung perfeksionis, percaya
diri rendah dan sering depresi
Etiologi
Faktor biologis: kadar endorfin meningkat pd
bulimia diperkirakan sebagai penyebab perasaan
nyaman setelah muntah. Juga norepinefrin dan
serotonin deficiency diduga bertanggung jawab
pada bulimia.
Faktor sosial: status sosial standar tinggi dan
memberi respon pada tekanan sosial yg
menuntut utk ramping. Umumnya mereka krg
dekat dgn keluarga dan menggambarkan org tua
telah mengabaikan mereka.
Faktor psikologis
Pasien bulimia memiliki perilaku makan yang tidak
terkendalikan yang sifatnya egodistonik. Mereka tidak
memiliki kendali superego dan kekuatan ego yg
mengendalikan perilaku makannya. kebanyakan mereka
memiliki riwayat kesulitan berpisah dgn pengasuh yg
ditunjukkan dgn tidak ada objek transisi selama thn
awal masa kanak-kanak dan memggunakan tubuhnya
sebagai objek transisional. Makan diartikan sebagai
menyatu dgn pengasuh dan muntah sebagai keinginan
utk berpisah
Diagnosis dan gambaran klinis
Pasien bulimia makan berlebihan melebihi 3000
kalori setiap kali makan dlm waktu kurang dari 40
menit. Makanan yag dikosumsi yang mdh dicerna
spt cake dan ice cream. Utk mengontrol BB
mereka memuntahkan kembali makanan agar BB
tdk naik. Kurang lebih 80% bulimia diikuti dgn
muntah. Kebanyakan mereka menggunakan juga
laksatif disamping enemas dan diuretik.
Kepercayan diri banyak bergantung pada bentuk dan
BB tubuh tapi tidak pada tingkatan observasi spt
dilakukan anorexia nervosa.
Kriteria diagnostik DSM-IV-TR
A. Episode makan berlebihan berulang. Ditandai dgn kedua
hal berikut
1. Makan, dlm periode wkt terpisah (cth 2 jam) jlh
makanan yg jelas lebih besar daripada yg dpt dimakan
oleh sebagian besar org selama periode wkt sama
dan dlm keadaan yg sama
2. Rasa tdk ada kendali terhadap makan selama episode
ini (cth perasaan bahwa ia tdk dapat berhenti makan
atau mengendalikan apa atau berapa banyak yg
dimakan)
B. Perilaku kompensatorik berulang yg tidak tepat utk
mencegah kenaikan BB, spt muntah yg diinduksi,
penggunaan laksatif, enema dan diuretk atau obat lain,
berpuasa, atau olahraga berlebihan
C. Evaluasi diri terlalu dipengaruhi bentuk dan BB
D. Gangguan ini tdk hanya terjadi selama episode
anoreksia nervosa
Tentukan tipe :
1. Tipe mengeluarkan kembali makanan: selama
episode bulimia, mereka secara teratur
muntah yg diinduksi diri sendiri atau
penggunaan laksatif, diuretik dan enema
2. Tidak mengeluarkan kembali makanan: selama
episode bulimia , org tersebut menggunakan
perilaku kompensatorik yg tidak tepat lain spt
berpuasa, olahraga berlebihan dan tidak dgn
cara spt tipe 1.
Diagnosa banding
Anoreksia nervosa: diagnosa bulimia tdk dapat
ditegakkan bila perilaku makan berlebihan dan
dimuntahkan kembali hanya terjadi selama
episode anoreksia nervosa. Maka diagnosa
adalah anoreksia nervosa, tipe makan
berlebihan/mengeluarkan kembali (binge-
eating/purging type)
Kluver-Bucy syndrome, the kleine-Levin-
syndrome: penyakit neurologis terjadi kondisi
hiperfagia disamping gejala neurologis lain
Terapi
Kebanyakan pasien tidak perlu rawat inap
1. Terapi perilaku-kognitif:
• menerapkan sejumlah prosedur perilaku utk
menghentikan siklus perilaku makan
berlebihan
• mengubah kognitif dan keyakinan seseorang
yang mengalami disfungsi mengenai
makanan, berat dan bentuk tubuh, serta
konsep diri secara keseluruhan
2. Farmakoterapi
Obat SSRI spt fluoxetine dan obat
antidepresan lain spt imipramin
(Tofranil) dan bila bulimia disertai
gangguan mood diberikan carbamazepin
dan lithium

You might also like