You are on page 1of 22

MENYIKAPI PERPRES 54/2010 SEBAGAI

PELUANG KONTRAKTOR KECIL DAN


MENENGAH

Teuku Alaidinsyah (TAS)

Disampaikan pada Sosialisasi tatacara pelelangan


Grand Sahid Jaya Hotel – Jakarta
16 Desember 2011
• Peluang dan Tantangan;

• Latar Belakang Perubahan Keppres 80/2003;

• Arah Perubahan dalam Perpres 54/2010;

• Gambaran Umum Perpres 54/2010;

• Tahapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

• Penyusunan Dokumen Pengadaan.


Peluang dan Tantangan

Peluang :
• Delegasi kewenangan yang lebih besar kepada pejabat
pengadaan (PA/KPA, ULP/Pejabat Pengadaan, PPK, dsb);
• Posisi tawar RI di depan donor/lender lebih kuat;
• Peluang memperoleh insentif yang lebih baik;
• Lebih leluasa dalam menghadapi keadaan darurat/ bencana;
• Prosedur lebih sederhana.

Tantangan :
• Prinsip “siapa yang berbuat dialah yang bertanggung jawab”;
• Pelaksanaan E-procurement (SDM, jaringan, infrastruktur);
• Pembentukan ULP secara profesional;
• Tantangan dalam menjalankan aturan-aturan baru (organisasi
pengadaan, kontrak payung, sayembara/ kontes, alutsista TNI &
almatsus Polri, sanggah banding, dsb.
Latar Belakang Perubahan
(Sosial-Politik) :
1. Demokrasi dan otonomi daerah yang semakin
berkembang  delegasi kewenangan dan tanggung
jawab yg lebih besar ke pejabat pengadaan;
2. Perkembangan teknologi ITE (Informasi dan Transaksi
Elektronik)  “keharusan” melaksanakan E-Procurement;
3. Perubahan lingkungan strategis internasional (Paris
Declaration 2005, Jakarta Committment 2009)  posisi
tawar RI lebih baik, tapi aturan harus comply dengan
international best practices.
Latar Belakang Perubahan (Teknokratik) :
1. Efisiensi belanja negara dan persaingan sehat melalui Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah belum sepenuhnya terwujud;
2. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum mampu
mendorong percepatan pelaksanaan Belanja Barang dan Belanja
Modal dalam APBN/APBD (bottleneck);
3. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum mampu
mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif
serta kemandirian industri dalam negeri;
4. Masih adanya multi-tafsir serta hal-hal yang belum jelas dalam
Keppres 80/2003;
5. Perlunya memperkenalkan aturan, sistem, metoda dan prosedur
yang lebih sederhana, namun tetap menjaga koridor good
governance serta masih menjamin terjadinya persaingan yang
sehat dan efisiensi;
6. Perlunya mendorong terwujudnya reward dan punishment yang
lebih baik dalam sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Arah Perubahan:
1. Menciptakan iklim yang kondusif untuk persaingan sehat,
efisiensi belanja negara dan mempercepat pelaksanaan
APBN/APBD (debottlenecking)
Aturan yang dibuat a/l: dilengkapi Tata Cara Pengadaan dan
Standard Bidding Document; lelang/seleksi sederhana s/d Rp200
jt; Pengadaan Langsung; persyaratan pelelangan dipermudah;
kontrak payung; ULP (Unit Layanan Pengadaan); dsb.
2. Memperkenalkan aturan, sistem, metoda dan prosedur yang
lebih sederhana dengan tetap memperhatikan good governance
Aturan yang dibuat a/l : menghapuskan metoda pemilihan
langsung (kecuali pekerjaan konstruksi) menjadi pelelangan
sederhana, mendorong pelaksanaan e-announcement, e-
procurement, e-catalogue, dsb
3. Memperjelas konsep swakelola
Aturan yang dibuat a/l: penambahan pekerjaan yang dapat
diswakelolakan, mengusulkan SBK (standar biaya khusus) untuk
swakelola. 6
Arah Perubahan:
4. Klarifikasi Aturan
Contoh : jenis –jenis pengadaan; besaran uang muka;
kelengkapan data administrasi; penggunaan metode evaluasi;
kondisi kahar (force majeur); penyesuaian harga (price
adjustment); dsb.
5. Mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif
serta kemandirian industri
Aturan yang dibuat a/l : swakelola dan metode sayembara/
kontes untuk mendorong inovasi dan ekonomi kreatif serta
mengharuskan Pengadaan Alutsista TNI dan Almatsus Polri oleh
Industri strategis DN, dsb
6. Memperkenalkan sistem Reward & Punishment yang lebih adil
Aturan yang dibuat a/l : mengupayakan insentif yang wajar
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/ anggota Unit
Layanan Pengadaan (ULP); memberlakukan jaminan sanggahan
banding; penegasan kapan aparat hukum seyogyanya masuk
dalam kasus pengadaan; dsb. 7
Gambaran Umum

• Prinsip : Pengadaan B/J yg dibiayai Pinjaman/Hibah LN


harus mengikuti Perpres ini.
• Apabila terdapat perbedaan antara Peraturan Presiden ini
dengan ketentuan Pengadaan Barang/ Jasa yang berlaku
bagi pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri, pihak-pihak
dapat menyepakati tata cara pengadaan yang akan
dipergunakan

a. Barang
b. Pekerjaan Konstruksi
c. Jasa Konsultansi
d. Jasa Lainnya
• Prinsip : dari organisasi ad-hoc ke permanen dan profesional;
• Setiap K/L/D/I harus membentuk ULP secara permanen sblm
2014;
• Jumlah dan posisi ULP diserahkan K/L/D/I sesuai kebutuhan dan
rentang kendalinya;
• ULP diisi pejabat yang kompeten dan integritasnya terjamin,
dengan insentif yg layak;

• E-Proc = lebih cepat, murah, transparan, bebas premanisme/


mafia;
• Pengumuman di website masing2 dan website pengadaan
nasional (www.inaproc.lkpp.go.id);
• Setiap K/L/D/I harus melaksanakan E-Proc pada tahun 2012;
• E-Proc terdiri dari e-tendering dan e-purchasing;
• LKPP siap membantu dengan aplikasi dan pelatihan (gratis);
• PA adalah penanggung jawab utama pengadaan;
• PPK bertanggung jawab atas substansi pengadaan
(pelaksanaan kontrak);
• ULP/Panitia bertanggung jawab atas pelaksanaan lelang/
tender;

• Paket pekerjaan utk usaha kecil naik, dari 1M ke 2,5M;


• Kemampuan dasar (KD) utk pekerjaan konstruksi 3 NPt,
jasa lainnya 5 NPt. KD untuk pengadaan barang dan jasa
konsultansi ditiadakan.
• Tahun perhitungan NPt naik dari 7 tahun menjadi 10
tahun
• Pengadaan Langsung untuk Barang/Pek.Konst/Jasa
Lainnya s/d Rp.100jt dan untuk Jasa Konsultansi s/d
Rp.50jt;
• Pelelangan/seleksi sederhana s/d Rp.200jt;
• Metoda evaluasi disederhanakan (sistem gugur), kecuali
untuk pekerjaan kompleks.
• Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh pimpinan K/L/I
untuk pengadaan ≤ Rp.10 M (barang tertentu).
• Jaminan dalam pengadaan barang/jasa dapat dikeluarkan
oleh bank umum, perusahaan penjaminan, atau
perusahaan asuransi.
• Memungkinkan untuk pelaksanaan Pelelangan/Seleksi
sebelum Tahun Anggaran.
• Pasca Kualifikasi untuk pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi Perorangan
• Surat penawaran tidak perlu dibubuhi materai
• Untuk pengadaan barang/jasa hasil kreativitas, gagasan,
inovasi, riset, produk seni-budaya (spesifik dan harga satuan
tidak dapat ditentukan). Contoh: arsitektur, benda seni, seni
pertunjukan, piranti lunak, lomba karya ilmiah, dsb;
• Tatacaranya mirip seleksi, tapi dapat disederhanakan;
• ULP/Panitia dibantu oleh ahli yang kompeten dibidangnya
(Tim Juri).

• Ketentuan ttg bencana diperlonggar (alam, non-alam, sosial),


termasuk antisipasi sebelum bencana datang menerjang;
• Dalam keadaan menghadapi bencana dan keadaan darurat
dapat dilakukan Penunjukan Langsung (tidak ada batasan,
tetapi tetap subject to audit).
• Penyedia obat, alat kesehatan habis pakai yg jenis dan
harganya ditetapkan pemerintah (Menkes) dapat ditunjuk
langsung;
• Penyedia mobil, sepeda motor, kendaraan lain dengan
harga khusus pemerintah (GSO) dapat ditunjuk langsung;
• Sewa penginapan/hotel, lanjutan sewa gedung/kantor
dapat ditunjuk langsung.
• pekerjaan jasa konsultansi di bidang hukum yang sifat
pelaksanaan pekerjaan dan/atau pembelaannya harus
segera dan tidak dapat ditunda.

• Prinsip : pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan


secara swakelola.
• Dapat mengusulkan Standar Biaya Khusus (SBK)
untuk pelaksanaan swakelola
• Alutsista ditetapkan Menhan (masukan Panglima TNI),
almatsus ditetapkan Kapolri;
• Pengadaan alutsista/almatsus dari industri DN;
• Dalam hal industri DN belum mampu, pengadaannya
dari pabrikan di LN bekerjasama dengan industri/
lembaga riset DN;
• Barang non-alutsista dan non-almatsus pengadaannya
reguler.
• Pengadaan untuk Kedubes RI dan kantor perwakilan RI di
LN sedapat mungkin menggunakan Perpres ini; dalam hal
tidak applicable dapat mengikuti aturan negara setempat;
• Tatacaranya dapat diatur lebih lanjut oleh Menlu.

• Kontrak Payung;
• Keikutsertaan perusahaan asing;
• Sanggah dan Sanggah Banding;
• Konsep Ramah Lingkungan;
• Preferensi Harga dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam
Negeri);
• dsb
1. Perpres 54/2010 berlaku sejak 6 Agustus 2010;
2. Pengadaan yg dilaksanakan sebelum 1 Januari 2011 tetap
dapat berpedoman pada Keppres 80/2003.
3. Pengadaan yang sedang dilaksanakan berdasarkan Keppres
80/2003, dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada
Keppres 80/2003.
4. Perjanjian/Kontrak yg telah ditandatangani berdasarkan
Keppres 80/2003, tetap berlaku sampai dengan berakhirnya
Perjanjian/Kontrak.
5. Keppres 80/2003 dicabut mulai 1 Januari 2011.

Pengumuman di surat kabar nasional dan/atau provinsi, tetap


dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan di surat kabar yang
telah ditetapkan, sampai dengan berakhirnya perjanjian/
Kontrak penayangan pengumuman Pengadaan Barang/Jasa.
12.Penyerahan
Barang/Jasa 1.
11.Penandatanga Perencanaan
n Kontrak Pengadaan

10. Penunjukan 2.Penyusunan


Pemenang Dokumen
Pengadaan

12 TAHAPAN PENGADAAN
3.
9. Sanggahan BARANG DAN JASA Pengumuman
Peserta PEMERINTAH

8. 4.Pengambilan
Pengumuman dokumen
Calon Pengadaan
Pemenang

5. Penjelasan
7. Pembukaan & (aanwijzing)
Evaluasi Penawaran 6.Penyerahan
Dokumen
Penawaran
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA LAINNYA

PENUNJUKAAN LSNG PENGADAAN LSNG KONTES/SAYEMBARA


PEL. UMUM PEL. SEDERHANA
• Sayembara :
 Tdk Komplek:  Tdk komplek Keadaan tertentu : • Kebutuhan proses dan hasil
Pascakualifikasi  ≤ Rp. 200 Juta • pnnganan darurat operasional K/L/D/I dari gagasan,
 Komplek  Pasca kualifikasi • konfr mendadak • teknologi kreatifitas, inovasi,
Prakualifikasi • pertahanan negara sederhana budaya dan
 diumumkan menhankam/kapolri • resiko kecil metode
 diumumkan minimum di website • B/JL yg spesifik • usaha pelaksanaan
minim. di website K/L/D/I, dan papan Pengadaan B/Jl khusus : perorangan/mikro/ tertentu; dan tidak
K/L/D/I, dan pengumuman resmi • tarif resmi kecil/koperasi kecil dapat ditetapkan
papan untuk masyarakat + • satu kesatuan konstr • ≤ Rp.100 Juta berdasarkan harga
pengumumn resmi Portal Pengadaan • obat/alkes • dilaksanakan satuan.
untuk masyarakat Nasional melalui • kendaraan har khusus berdasarkan harga • Kontes digunakan
+ Portal Pngadaan LPSE, • sewa hotel dsb yang berlaku di untuk Pengadaan
Nasional melalui  masyarakat luas dan • lanjutan sewa pasar Barang tidak
LPSE, dunia usaha yang Gedung/ kantor • Pengadaan mempunyai harga
 masyarakat luas berminat dan Langsung dilaks pasar; dan tidak
dan dunia usaha memenuhi kualifikasi • mengundang 1 (satu) dapat ditetapkan
oleh 1 Pejabat
yang berminat dan dapat mengikutinya. Penyedia B/JL dinilai berdasarkan Harga
Pengadaan.
memenuhi  Pelelangan mampu melaksanakan Satuan
• PA/KPA dilarang
kualifikasi dapat sederhana tidak ada pekerjaan dan/atau
memecah paket
mengikutinya. negosiasi teknis dan memenuhi kualifikasi. ULP/Pejabat Penga
pengadaan
 Pelelangan Umum harga • dilakukan dengan daan menetapkan
menjadi beberapa
tidak ada negosiasi teknis + hrg persyaratan adminis
paket dengan
negosiasi teknis yang sesuai dengan hrg tratif dan teknis
maksud untuk
dan harga pasar yang berlaku dan bagi:
menghindari
secara teknis dapat di Penyedia Barang
pelelangan.
pertanggungjawabkan yang akan mengikuti
Kontes/Sayembara;
METODE PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEL. UMUM PEL. TERBATAS PEMILIHAN LNGSNG PENUNJKAN LSNG PENGADAAN LSNG

 Tdk Komplek: Keadaan tertentu : • Kebutuhan


 Khusus untuk • Tdk komplek oprasional K/L/D/I
PascaKualifikasi • pnnganan darurat
Pekerjaan Konstruksi • ≤ Rp. 200 Juta • teknologi sdrhana
 Komplek • konfr mendadak
yang bersifat • Pasca kualifikasi • resiko kecil
Prakualifikasi • pertahanan negara
kompleks dan • usaha prorangan/
menhankam/kapolri
diyakini jumlah • diumumkan mikro/kecil/kopera
 diumumkan minim • PK yg spesifik
penyedianya minimum di website si kecil
di website K/L/D/I, Pngadaan PK khusus :
terbatas, K/L/D/I, dan papan • ≤ Rp.100 Juta
dan papan • satu ksatuan konstr
pengumuman resmi
pngumuman resmi (unforeseen cond.)
 Diumumkan secara untuk masyarakat +
untuk masyarakat • pek komplek • dilaksanakan
luas dgn mencan Portal Pengadaan
+ Portal Pengadaan tumkan penyedia PK berdasarkan harga
Nasional melalui
Nasional melalui • mengundang 1 yang berlaku di
yang diyakini LPSE,
LPSE, (satu) Penyedia PK pasar
mampu. • masyarakat luas
 masyarakat luas dinilai mampu • Pengadaan
 BU yang mampu dan dunia usaha
dan dunia usaha melaksanakan Langsung
diberi kesempatan yang berminat dan
yang berminat dan pekerjaan dan/atau dilaksanakan oleh
untuk ikut memenuhi kualifikasi
memenuhi memenuhi 1 Pejabat
dapat mengikutinya.
kualifikasi dapat kualifikasi. Pengadaan.
• Pelelangan
mengikutinya. • dilakukan dengan • PA/KPA dilarang
sederhana tidak ada
 Pelelangan Umum negosiasi teknis + memecah paket
negosiasi teknis dan
tidak ada negosiasi harga yang sesuai pengadaan
harga
teknis dan harga dengan hrg pasar yg menjadi beberapa
berlaku dan secara paket dengan
teknis dapat di maksud untuk
prtanggungjwbkan. menghindari
pelelangan.
METODE PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
SELEKSI UMUM SEL. SEDERHANA PENUNJUKAN LSNG PENGADAAN LSNG SAYEMBARA
 Pemilihan  seleksi umum tdk Keadaan tertentu : • Kebutuhan • merupakan proses
Penyedia Jasa efisien dr segi biaya
Konsultansi pada • pnnganan darurat operasional dan hasil dari
prinsipnya seleksi • pertahanan negara K/L/D/I gagasan,
dilakukan melalui  Bersifat sederhana menhankam/kapolri (tdk boleh menam kreatifitas, inovasi,
Metode Seleksi  ≤ Rp. 200 Juta • hanya dapat bah aset/kekayaan budaya dan
Umum. • ≤ Rp.50 Juta
dilakukan oleh 1 metode
 diumumkan penyedia pelaksanaan
 diumumkan min di minimum di website • hanya dapat • Pengadaan tertentu; dan
website K/L/D/I, K/L/D/I, dan papan dilakukan oleh 1 Langsung • tidak dapat
dan papan pengu- pengu muman resmi pemegang hak cipta dilaksanakan oleh ditetapkan
muman resmi utk untuk masyarakat + 1 Pejabat berdasarkan harga
masyarakat + Portal Pengadaan • melalui proses Pengadaan. satuan.
Portal Pengadaan Nasional melalui
Nasional melalui prakualifikasi thd 1 • PA/KPA dilarang
LPSE, penyedia jasa memecah paket • ULP/Pejabat Pe
LPSE,  masyarakat luas dan konsltan.. pengadaan ngadaan menetap
 masyarakat luas dunia usaha yang • dilakukan dengan menjadi beberapa kan persyaratan
dan dunia usaha berminat dan negosiasi teknis + paket dengan administratif
yang berminat dan memenuhi kualifikasi harga yang sesuai maksud untuk • syarat lebih mdah
memenuhi dapat mengikutinya. dengan harga pasar menghindari • persyaratan dan
kualifikasi dapat  Daftar pendek 3 – 5 yang berlaku dan pelelangan. metode evaluasi
mengikutinya.  Dilakukan negosiasi secara teknis dapat teknis ditetapkan
 Daftar pendek 5 – teknis dan harga dipertanggungjawab ulp/pej.
7
kan pengadaan stlh
 Dilakukan
pendapat tim ahli
negosiasi teknis
• evaluasi oleh tim
dan harga
yg ahli di
bidangnya.
Penyusunan Dokumen Pengadaan
dasar u/ evaluasi dok penawaran

Disusun oleh
(pasal 64 ayat 1)
Diberikan kpd
ULP/Pejabat Pengadaan
Penyedia barang/jasa
dasar dan acuan menyusun,
menyampul & menyampaikan dok
Menetapkan Spesifikasi, HPS, dan Rancangan Kontrak penawaran
(Pasal 64 ayat 4)
Pejabat Pembuat Komitmen
ISI DOKUMEN PEMILIHAN (pasal 64 ayat 3):
ISI DOKUMEN KUALIFIKASI (pasal 64 ayat 2):
 Undangan/pengumuman kepada calon penyedia
 Petunjuk pengisian formulir isian barang/jasa
kualifikasi  Instruksi kepada peserta pengadaan barang/jasa
 Formulir isian kualifikasi  Syarat-syarat umum kontrak
 Instruksi kepada peserta kualifikasi  Syarat-syarat khusus kontrak
 Lembar data kualifikasi  Daftar kuantitas dan harga
 Pakta integritas  Spesifikasi teknis, KAK dan/atau gambar
 Tata cara evaluasi kualifikasi  Bentuk surat penawaran
 Bentuk jaminan
Terima kasih
Ipep :
HP, PIN, e-mail :
0818295950, 082138900506, 087831068759,
2822D135
ipepfy@yahoo.com

You might also like