You are on page 1of 43

Infeksi Pada Sistem Reproduksi

PROBLEM

 Pola penyakit berubah, seiring perubahan zaman 


perubahan gaya hidup
INFEKSI dan DEGENERATIF increase
 Biaya pengobatan mahal
 Upaya deteksi dini lebih baik.
Infeksi Pada Sistem Reproduksi

 Seksual
 Non Seksual
Mengenali Infeksi
 Mengenali organ reproduksi
 Mengetahui keluhan dan gejala bila
ada kelainan
 Melakukan pencegahan
 Melakukan deteksi dini
 Melakukan pengobatan
Gambar Organ Reproduksi
Keluhan atau gejala yang sering
 Keputihan
 Perdarahan
 Benjolan
 Gangguan sanggama
 Gangguan BAB atau BAK
Kelainan pada organ reproduksi

 Infeksi
 Alergi
 Kelainan hormonal
 Tumor atau kanker
 Kerusakan organ reproduksi
Infeksi Pada Sistem Reproduksi

Keputihan : lendir berubah


warna, bau dan rasa gatal
Nyeri
Iritasi
Gatal
Kemerahan
Infeksi alat kandungan

 Tergantung letaknya 
- Infeksi Rendah
- Infeksi Tinggi
 Dibatasi ostium uteri internum.
 Infeksi Rendah
Vulvitis, vaginitis dan cervisitis disebabkan
oleh bakteri, benalu, karena virus, mycosis.
Gejala paling umum : Leucorrhea (Fluor
albus)
 Infeksi Tinggi
Endometritis, salphingitis, dan adnexitis.
Fluor Albus
Secara fisiologis mempunyai ciri
warna jernih, tidak gatal, tidak
berbau.
Dihasilkan dari sekret vagina,
serviks, kelenjar bartholin dan
Kelenjar skene.
Normal pada siklus mentruasi
Penyebab yang patologis
Corpus alineum / benda asing (debu
dll)
Infeksi bakteri : G. Vaginalis,
N.Gonorrhoeae, Chlamydia,
M.Hominis, dll.
Infeksi virus : DNA virus.
Infeksi jamur
VULVITIS
Merupakan radang selaput lendir labia
mayor dan minor serta daerah sekitarnya
TANDA DAN GEJALA VULVITIS

Gejala :
 Disuria.
 Lekore dengan pruritus vulva.
 Gangguan coitus.
 Erythema pada labia and introitus
vagina
PENYEBAB VULVITIS

 Higiene yang kurang.


 Gonococcus
 Candida albicans.
 Trichomonas
 Oxyuris
 Diabetes.
 Sekunder terhadap lekore dan fistel traktus
genital.
 Merupakan infeksi pada vagina
 Disebabkan oleh Bakteri Vaginosis
dan Trichomonas Vaginitis
 Bakteri Vaginosis
 Disebut nonspesific vaginitis
atau Gardnerella vaginitis.
 Merupakan perubahan flora
bakteri vagina normal.
 Trichomonas Vaginitis
 PMS, Trichomonas Vaginalis
 Sering ditemukan bersama
bakterial vaginosis
 sekret vagina berbau.
 Ph sekret lebih dari 4.5
 Peningkatan jumlah sel pada sekret vagina
 Penambahan KOH ke sekret vagina
menimbulkan bau amis.
Antibiotik :
 Metronidazole: 500 mg 2x1 /hari p.o.  7
hari atau 2 g dosis tunggal p.o.
 Metronidazole Gel 0,75%, 5 g intravaginal
2x1 /hari  5 hari.
 Klindamisin cream 2%, 5 g intravaginal  7
hari.
 Klindamisin, 300 mg per oral dua kali
sehari untuk 7 hari.
◦ Sekret vagina purulen, berbau, dapat
disertai pruritus.
◦ Erythema vagina dan macula colpitis
(strawberry cervix).
◦ Ph vagina  > 5.0.
◦ Peningkatan leukosit dan motilitas
trichomonas pada sekret secara
mikroskopis.
 Metronidazole 2 g dosis tunggal p.o atau 2x500
mg p.o  7 hari.
 Partner seksual juga harus diobati.
 Wanita yang tidak berespon terhadap terapi inisial
harus diobati lagi dengan metronidazole 500 mg,
2x sehari selama 7 hari.
 Bila tetap tidak ada perbaikan terapi harus diikuti
dengan 2 g dosis tunggal metronidazole selama 3-
5 hari.
 Bila tidak juga menunjukan perbaikan maka harus
dikonsulkan pada tenaga ahli.
Vulvovaginal Candidiasis.
 Selama hidup, 75 % wanita pernah sekali
terpapar VVC dan 45 % terpapar 2 x atau lebih
 Disebabkan oleh Candida albicans, 85 – 90 %
 Faktor Predisposisi :
1. Penggunaan antibiotik
2. Kehamilan
3. Diabetes.
Tanda dan Gejala
 Sekret bervariasi dari encer jernih sampai
kental/pekat
 Vaginal soreness
 Dispareunia
 Vulvar Burning
 Irritasi
CERVISITIS
• Infeksi pada servik
• Penyeban trichomonas, Candida, and
Herpes Simplex virus
Tanda dan gejala
 Sekret endoserviks purulen, biasanya
kuning kehijauan.
 Erotio portionis.
 Vaginitis atau vulvitis sekunder.
 Nabothi ovula pada kasus kronis.
Pelvic Inflammatory Disease (PID)

 Penyebab mikro organisme pada


endoserviks yang naik ke endometrium
dan tuba fallopi secara hematogen,
limfogen, atau secara langsung.
 Kebanyakan kasus disebabkan PMS
 Neiserria gonorrhoeae dan Chlamydia
trachomatis serta H influenza (jarang)
Tanda dan Gejala
Nyeri pinggang
 Cervical motion
 Adnexal tenderness
 Demam
ENDOMETRITIS AKUT
• Penyebab utama pada masa post
partum
• Tanda dan gejala yang muncul:
 Demam.
 Lochia berbau : Terkadang
purulen .
 Lochia lama berdarah 
Metrorrhagi.
 Nyeri, bila radang menjalar ke
parametrium dan perimetrium.
ENDOMETRITIS KRONIS

 Gejala :
 Fluor albus yang keluar dari
ostium.
 Metrorrhagia or menorrhagia.
SALPINGITIS

• Infeksi pada tuba


• Sering disebabkan oleh
N. Gonorrhoea.
 Nyeriabdomen bawah dan pelvis 
bilateral.
 Sekret purulen.
 Nausea, vomitus, headache.
 Kadang disertai demam
 Distensi abdomen bila ada peritonitis pelvis
 Cervical motion tenderness
PROSES KEPERAWATAN

DISKUSI
PENGKAJIAN

 BIODATA :
 Usia

 Pekerjaan

 Riwayat menikah

 Jumlah anak

 Fokus pada keluhan adanya tanda tanda infeksi


 Perilaku : riwayat seksual, gaya hidup
 nyeri
Diagnosa keperawatan (NANDA)

 Ketidakefektifan pola seksual (00065)


 Infeksi
 Nyeri (akut / kronis)
NOC

 Nyeri (akut / kronis)


 Kontrol nyeri dan tingkat nyeri

 Infeksi
 Keparahan infeksi

 Ketidakefektifan pola seksual (00065)


NIC

You might also like