You are on page 1of 15

JOBSHEET PRAKTEK

NAMA SEKOLAH SMK NUSANTARA RANTEPAO

KOMPETENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN


KEAHLIAN

MATA PELAJARAN OVERHOUL ENGINE

KELAS XI

NAMA PRAKTEK PEMERIKSAAN BLOG SELINDER

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

 Memeriksa secara visual blok silinder


 Memeriksa kelurusan bantalan utama
 Memeriksa saluran oli
 Mengukur tabung silinder
 Mengganti tabung silinder basah

2. ALAT DANBAHAN

ALAT BAHAN
 Kotak alat  Blok silinder
 Mistar baja  Amplas
 Pengukur tabung  Kain lap
silinder  Pembersih
 Fuller Gauge
 Mistar sorong
 Mikrometer luar
 Lampu kerja
 Pistol udara
 Skrap
3. LANGKAH KERJA

Pembersihan

 Bersihkan blok silinder dengan pencuci


 Bersihkan saluran-saluran oli dengan pistol udara
 Bersihkan permukaan-permukaan yang berpaking dengan skrap dan ampelas

Pemeriksaan awal

 Periksa secara visual blok silinder


terhadap keretakan dan kebocoran.
Bila air terlihat bocor pada sumbat,
sumbat harus diganti dan jika
terdapat keretakan harus
diperbaiki/ dioverhoul.

 Periksa secara visual goresan-


goresan pada tabung silinder, bila
goresan terlalu dalam, silinder
harus dioverhoul.
Blok silinder tunggal/ kering

 Kontrol kebengkokan ( permukaan atas )

Sebab kebengkokan :
 Panas yang berlebihan ( over
heating )

 Kebengkokan maksimum yang


Mistar baja Feeler diijinkan  0,15 mm

Posisi Pengukuran

 Kontrol kebengkokan ( permukaan bawah )

 kebengkokan maksimum yang


diijinkan  0,1 mm
 kebengkokan yang terjadi agak
sulit diperbaiki, tetapi bisa
dilaksanakan pada bengkel
reparasi
Mengukur tabung silinder

 Bersihkan kembali tabung-tabung silinder


 Ukur diameter asli tabung silinder dengan mistar sorong 9 pada bagian bawah/
bagian yang tidak terkena gesekan cincin torak )

 Pasang alat pembaca pengukur tabung silinder pada tangkai sampai jarum dial
bergerak  0,10 mm. (lihat gambar bawah).

 Pilih dan pasangkan batang pengukur/ cincin pada kaki pengukur dial, sesuai
dengan besar diameter asli silinder. Hasil pengukuran dengan mistar sorong
untuk ukuran selain kelipatan 5 tambahkan ring penambah contoh: Untuk
diameter 77 mm gunakan batang 75 mm ditambah ring 2 mm.
 Setkan dial indikator pada mikrometer sesuai dengan diameter asli
INFORMASI
 Panjang ukuran batang pengukur tabung silinder yang dipasang tidak sesuai
dengan harga seharusnya, maka perlu dikalibrasi/diset lagi (lihat gambar).
 Set / kalibrasi mikrometer pada ukuran yang sesuai (0, 25, 50, 75, atau 100 mm)
dengan memakai alat pengubah yang ada pada kotak mikrometer.Jika sudah
pas, setel mikrometer pada ukuran diameter asli (lihat gambar), posisi pengukur
tabung silinder dan mikrometer harus tegak lurus (supaya hasil akurat)
 Set/kalibrasi dial pengukur tabung silinder dengan memutar rumah (dari plastik
bagian luar) pada posisi nol (0), jika sudah maka alat siap digunakan untuk
pengukuran.
 Supaya hasil pembacaan hasil pengukuran benar, harus diperhatikan arah
putaran jarum, jika alat pengukur tabung silinder dilepas dari mikrometer, maka
jarum akan bergeser dari posisi nol ke posisi yang baru (yang lebih besar
nilainya).
Pada waktu pengukuran tabung silinder posisi alat pengukur juga harus tegak
lurus/atau geser-geser alat pengukur dan dapatkan hasil yang terkecil.

HASIL PENGUKURAN
 Ditentukan letak jarum dengan posisi nol, jika jarum bergerak pada posisi
sebelum nol/seratus maka hasil pengukuran pasti kurang dari diameter asli, dan
sebaliknya.
Pengukuran tabung silinder

Posisi pengukuran
Y Arah sumbu poros engkol
Y
(memanjang)

X Arah 900 terhadap sumbu poros


X engkol (melintang)

Bagian-bagian pengukuran
Awal langkah cincin torak

1. ATAS, sedikit ke bawah awal


langkah cincin torak

2. TENGAH, di tengah langkah cincin


torak

3. BAWAH, sedikit ke atas akhir


langkah cincin torak.

Akhir langkah cincin torak.


Diameter asli.
INFORMASI

Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran


terkecil dari satu posisi pengukuran X atau Y saja.
Contoh: X1 – X2, X2 - X3, X3 – X2, X2 – X1.
Y1 – Y2, Y2 - Y3, Y3 – Y2, Y2 – Y1.
Kelonjongan/keovalan adalah selisih + hasil pengukuran dari 2 posisi pengukuran X
dan Y pada 3 posisi.
Contoh: X1 – Y1, X2 – Y2, X3 – Y3 atau sebaliknya
TABEL HASIL PENGUKURAN

Silinder Posisi pengukuran

No X memanjang Y melintang
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
1 1.
2.
1.
2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
2 1.
2.
1.
2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
3 1.
2.
1.
2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
4 1.
2.
1.
2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
5 1.
2.
1.
2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong
Diameter asli : ……. Diameter asli : …….
6 1.
2.
1.
2.
3. 3.

Batas ketirusan/kelonjongan maks  0,08 – 0,10 mm.

Ketirusan maks : min :


Kelonjongan maks : min :
Kesimpulan:
Pemeriksaan arah semprotan pada saluran oli pendingin torak secara visual.
Nosel saluran oli pendingin harus mengarah ke bagian atas torak. (Khusus untuk
motor diesel).

Contoh keausan

Dengan bertambahnya umur pemakaian suatu motor akan mengakibatkan keausan


pada permukaan luncur tabung silinder.
Sehingga ruang kompresi tidak rapat lagi.

 Keausan terjadi pada alur cincin,


makin ke bawah keausan makin
kecil, biasanya terjadi pada motor
pada langkah panjang.

 Keausan terjadi pada bidang


tengah yang paling dalam
 Biasanya terjadi pada motor
langkah pendek.
Sebab-sebab keausan secara umum

 Gesekan cincin torak pada permukaan luncur tabung silinder


 Keausan dihitung  0,001 – 0,003 mm tiap 1000 km
 Kondensasi air di dalam silinder karatan
 Tingkat pelumasan/ jenis minyak pelumas yang salah
 Jenis bahan bakar ( ada bagian-bagian yang korosif ).

Informasi tambahan :

1. Pembongkaran kepala silinder pada motor silinder jenis basah.


 Setelah baut-baut kepala silinder lepas, putar kepala silinder sehingga kepala
silinder bebas/ tidak melekat dengan tabung silinder.

 Angkat kepala silinder


 Pasang plat pengaman untuk menghindarkan terlepasnya tabung silinder.
 Bersihkan permukaan blok silinder dan ukurlah tinggi permukaan tabung
silinder dengan permukaan blok silinder
 Jika tinggi permukaan sesuai dengan ketentuan, pasang paking yang baru
dan kepala silinder.
 Jika tinggi permukaan tidak sesuai ketentuan, perbaiki dudukan dari tabung
silinder dengan menambah atau mengurangi ring/skim (lihat halaman
berikutnya)

2. Penggantian sil / ring tabung silinder basah


 Keluarkan tabung silinder dari blok motor, dengan cara mendorong dari
bagian bawah blok silinder. Kalau terasa berat, pergunakan alat pelepas
tabung silinder.

Tabung silinder

 Bersihkan tabung silinder dan ukur diameter tabung silinder


 Bersihkan dudukan sil-sil pada tabung silinder dan blok silinder.
 Pasang tabung silinder ke blok silinder tanpa sil
 Pasang plat pengaman dan keraskan baut dengan momen pengerasan
 Ukur tinggi permukaan tabung silinder dari permukaan blok silinder.
Pengukuran dilaksanakan pada empat posisi.

Posisi pengukuran

Tabung silinder
Blok silinder

Tinggi yang diijinkan 0,08 – 0,12 mm


Perbedaan tinggi pengukuran yang diijinkan 0,02 mm

Ring

 Lepas lagi tabung silinder dari blok silinder


 Pilih ring yang sesuai dengan spesifikasi
 Pasang tabung silinder dengan ring yang dipilih
 Ukur tinggi permukaan tabung silinder
 Untuk mendapatkan tinggi permukaan tabung yang diinginkan, dilaksanakan
dengan cara ring yang sesuai.
(x) (x)

Lubang pelepas

Kemungkinan Perbaikan

 Permukaan atas blok silinder


Perbaikan dilakukan dengan cara menggerinda.
Tebal penggerindaan maksimum 0,20 mm
Pakai paking silinder baru dengan tabel yang sesuai agar tidak merubah
perbandingan kompresi.

 Permukaan luncur silinder


Perbaikan dilakukan dengan cara membor ulang.
Banyaknya step perbaikan 4 step
Variasi pembesaran diameter masing-masing step perbaikan adalah 0,25 mm.
Pakai torak “oversize” dengan diameter yang sesuai untuk masing-masing step
perbaikan tersebut.

 Keterangan
Pada tabung silinder kering bila keausan melebihi batas maksimum, tabung
silinder diganti baru dan pakai lagi torak standart.
Pemasangan tabung silinder kering dengan sistem pres, tekanan pengepresan
20 – 30 kg.
LEMBAR INFORMASI

MOMEN PENGENCANGAN BAUT STANDAR


91111–40620 Nomor Part
Panjang baut: 20 mm
Diameter dasar dari ulir: 6 mm
Tanda kepala baut*
*Penjelasan dari tanda kepala baut dapat dilihat pada tabel berikut.

MOMEN SPESIFIKASI BAUT – BAUT STANDAR

Kelas Diameter dasar Pit mm Limit momen (kg-m)


mm
4T 6 1 0,4 – 0,7
8 1,25 1,0 – 1,6
10 1,25 1,9 – 3,1
10 1,5 1,8 – 3,0
12 1,25 (ISO) 3,5 – 5,5
12 1,5 3,5 – 5,5
12 1,75 3,0 – 5,0
13 1,5 4,5 – 7,0
14 1,5 5,0 – 8,0
14 2 4,7 – 7,7
16 1,5 7,5 – 11,0
16 2 7,1 – 10,6
5T 6 1 0,6 – 0,9
8 1,25 1,5 – 2,2
10 1,25 3,0 – 4,5
10 1,5 2,7 – 4,2
12 1,25 (ISO) 5,0 – 8,0
12 1,5 5,0 – 7,0
12 1,75 4,8 – 6,8
13 1,5 6,5 – 9,0
14 1,5 7,5 – 11,0
14 2 7,0 – 10,5
16 1,5 12,0 – 17,0
16 2 11,5 – 16,5
6T 6 1 0,6 – 0,9
8 1,25 1,5 – 2,2
10 1,25 3,0 – 4,5
10 1,5 2,7 – 4,2
12 1,25 (ISO) 5,0 – 8,0
12 1,5 5,0 – 7,0
12 1,75 4,0 – 6,8
7T 6 1 0,8 – 1,2
8 1,25 2,0 – 3,0
10 1,25 4,0 – 5,5
10 1,5 3,7 – 5,2
12 1,25 (ISO) 7,5 – 10,5
12 1,5 7,0 – 9,0
12 1,75 6,0 – 8,5
13 1,5 8,0 – 12,0
14 1,5 10,0 – 15,0
14 2 9,5 – 14,0
16 1,5 15,0 – 23,0
16 2 14,0 – 22,0

Catatan:
Spesifikasi momen ini hanya berlaku untuk ulir – ulir dari bahan baja. Spesifikasi
momen ini tidak berlaku untuk ulir – ulir bahan yang lain atau apabila bagian tempat
pengencangan dipengaruhi panas atau getaran.

You might also like