Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
2018
ISI PEMBAHASAN
A. Pengertian Aborsi
Jenis-jenis Aborsi :
a. Abortus Spontan
Abortus Imminens
Terjadi pendarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan
kehamilan.
Abrotus Insipiens
Pendarahan ringan hingga pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih
berada dalam kavum uteri.
Abortus Inkomplit
Pendarahan pada kehamilan muda dimana sebagai dari hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis.
Abortus Komplit
Pendarahan pada kelamin muda dimana seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan dari kavum uteri.
b. Abortus Buatan
Merupakan abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk
mengakhiri proses kehamilan.
c. Abortus Tidak Aman (Unsafe abortion)
Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak
mempunyai cukup keahlian dan prosedur standart yang aman sehingga dapat
membahayakan keselamatan jiwa pasien.
d. Abortus Infeksiosa
Merupakan abortus yang disertai kompilasi infeksi.
e. Retensi Janin Mati (Misses Abortion)
Pendarahan pada kehamailan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah
mati hingga 8 minggu atau lebih.
2
B. Aborsi Dilihat Dari Berbagai Sudut Pandang
“Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani”.
Penjelasan dari pasal tersebut menyatakan bahwa dokter harus berusaha memelihara dan
mempertahankan hidup setiap makhluk insani yang berarti bahwa menurut agama, Undang –
Undang Negara, maupun Etik Kedokteran seorang dokter tidak diperbolekan untuk
menggugurkan kandungan (abortus provokatus). Abortus provocatus dapat dibenarkan sebagai
pengobatan, apabila merupakan satu – satunya jalan untuk menolong jiwa ibu dari bahaya maut
(abortus provocatus therapeuticus). Dalam Undang – Undang No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan, pasal 15, diperjelas tentang hal ini.
Indikasi medik ini dapat berubah – ubah menurut perkembangan ilmu kedokteran. Beberapa
penyakit seperti hipertensi, tuberkulosis, dan sebagainya tidak lagi dijadikan indikasi untuk
melakukan abortus.
Keputusan untuk melakukan abortus provocatus therapeuticus harus dibuat oleh sekurang –
kurangna dua dokter dengan persetujuan tertulis dari wanita hamil yang bersangkutan,
suaminya, dan atau keluarganya yang terdekat.
3
Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu
(nidasi). Sebagaimana tercantum dalam AlQur’an :
ِ اْل َ ْر
ض ْ ك كَ ت َبْ ن َا ع َ ل َ َٰى ب َ ن ِ ي إ ِ سْ َر ا ئ ِ ي َل أ َن َّ ه ُ َم ْن ق َ ت َ َل ن َ فْ س ً ا ب ِ غ َ ي ِْر ن َ فْ ٍس أ َ ْو ف َ سَ ا ٍد ف ِ ي َ ِ ِم ْن أ َ ْج ِل ذَٰ َ ل
اس َج ِم ي ع ً ا ۚ َو ل َ ق َ د ْ َج ا َء ت ْ هُ ْم ُر س ُ ل ُ ن َ ا َ َّ اس َج ِم ي ع ً ا َو َم ْن أ َ ْح ي َ ا هَا ف َ كَ أ َن َّ َم ا أ َ ْح ي َ ا ال ن َ َّ ف َ كَ أ َن َّ َم ا ق َ ت َ َل ال ن
ض ل َ ُم سْ ِر ف ُ و َن ِ اْل َ ْرْ ك فِي َ ِ ت ث ُمَّ إ ِ َّن كَ ث ِ ي ًر ا ِم نْ هُ ْم ب َ ع ْ د َ ذَٰ َ ل ِ ب ِ الْ ب َ ي ِ ن َا
"Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang
mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan
nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia
semuanya." (QS Al-Maidah:32)
a. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur (berpenyakitan), baik yang bersifat darurat
ataupun hajat.
b. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah yang membolehkan aborsi adalah:
i. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC
dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan
oleh Tim Dokter.
ii. Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu.
c. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi
adalah:
i. Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit
disembuhkan.
ii. Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang
didalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama.
d. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin
berusia 40 hari. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat
zina.
Kristen
Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam bentuk dan alasan
apapun dilarang karena :
a. Apabila ada sperma dan ovum telah bertwmu maka unsure kehidupan telah ada.
b. Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karena Tuhan mempunyai rencana
lain pada hidup seorang manusia
4
c. Anak adalah pemberian Tuhan.
d. Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga serta orang-orang terdekat dapat
memberi semangat.
e. Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan.
Katolik
Hampir sama dengan pernyataan agama Kristen, dalam agama katolik aborsi juga
dilarang.
Hindu
Aborsi dalam Teologi Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut "Himsa karma"
yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa.
Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi
dalam Agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan.
Budha
Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena suatu karma harus
diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka akan timbul karma yang lebih buruk lagi.
c. Ilmu Pengetahuan
Pantaskah tindakan aborsi? Di Indonesia sempat muncul gerakan Keluarga Berencana (KB).
Apa hubungannya KB dengan filsafat? Berikut bagian kedua dari tulisan terdulu mengenai
eugenika. Gerakan kontrol populasi, dan promosi terorganisasi dari aborsi, tumbuh dari
gerakan eugenika pada akhir abad ke 19 dan awal abad 20. Eugenika berasal dari kata Yunani
yang berarti kelahiran yang baik.
Mereka menghakimi kelompok inferior sebagai pantas diperlakukan lebih rendah daripada
manusia. Eugenika mengambil teori dari Charles Darwin (1809 – 1882) mengenai evolusi dan
”survival of the fittest”, dan mengaplikasikannya pada manusia. Ini dikenal sebagai
5
Darwinisme sosial. Francis Galton (1822 – 1911), saudara sepupu Darwin dan pendiri dari
komunitas eugenika pada 1907, menganjurkan “ ilmu untuk meningkatkan kualitas stok, untuk
memberikan ras yang superior, suatu kesempatan yang lebih baik untuk mengungguli ras yang
inferior”.
Pakar eugenika telah mengetahui, bahwa untuk mendapatkan penerimaan publik, kebijakan
mereka harus disajikan dalam bentuk belas kasih sosial. Galton yakin bahwa prinsip eugenik
“harus menjadi salah satu motif dominan pada bangsa yang berbudaya, sama seperti bila ia
dianggap sebagai salah satu dogma agama”.
Dr. Haeckel adalah pahlawan dari Nazi Jerman dan kebijakan seperti itu selalu identik
dengan Nazi. Namun, aborsi eugenika menurut pandangan Dr.Haeckel, sekarang sudah
menjadi umum. Salah satu dari dasar hukum untuk aborsi di Inggris adalah bahwa anak “yang
diduga akan menderita dari keabnormalan mental dan fisik, yang mengakibatkan
keterbelakangan permanen yang serius”.
Walaupun aborsi pada umumnya dibatasi pada 24 minggu pertama kehamilan, namun bayi
dengan anomali perkembangan yang minor dapat diaborsi menjelang kelahirannya. Madeleine
Simms, peneliti pada komunitas Eugenika, membuka alasan dibalik aborsi eugenika ketika dia
menulis pada Keith Hindell: “Suatu fetus abnormal tidak diaborsi karena ia akan meninggal,
namun sebaliknya karena ia bisa cukup sehat untuk hidup sebagai makhluk setengah manusia.
Pada dasarnya, untuk alasan sosial, etis, dan estetis, sebagian orang menarik diri untuk
melihat bertahan hidupnya makhluk setengah manusia, dan lebih suka melihat mereka
diaborsi”. Penganjur aborsi telah menghaluskan bahasanya dalam beberapa tahun terakhir ini,
namun upaya untuk membenarkan pembunuhan bayi yang dianggap inferior terus berlanjut.
6
yang sama, yang membawa kemanusiaan untuk mencoba menyembuhkan penyakit. Beban
untuk merawat dari anak yang sangat terbelakang jatuh pada ibunya, dan dapat mengganggu
secara total jalan hidupnya”.
7
DAFTAR PUSTAKA