Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan oleh :
YOGYAKARTA
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ i
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Luaran yang diharapkan ................................................................. 2
1.5 Kegunaan ...................................................................................... 2
LAMPIRAN
ii
RINGKASAN
Pada zaman sekarang semua orang membutuhkan listrik, karena hampir
semua kegiatan manusia menggunakan listrik. Contohnya kegiatan pendakian
gunung, ketika berada di puncak gunung mustahil ada pasokan listrik. Padahal
pendakian gunung membutuhkan energi listrik yang digunakan untuk penerangan
dan mengisi baterai handphone. Keterbatasan energi listrik juga dirasakan oleh
masyarakat, pemadaman bergilir merupakan dampak keterbatasan listrik dari
PLN. Menurut General Manager PT PLN (Persero) wilayah Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Tengah. Mursalin seperti yang dikutip laman beritasampit.com
mengatakan "Daya mampu sistem kelistrikan Barito yang melayani Kalselteng
515 Mega Watt, sedangkan beban puncak malam hari mencapai 505 Mega Watt
sehingga minim cadangan, untuk itulah dilakukan pemadaman bergilir”.
Pada permasalahan tersebut, dibuat sebuah alat yang membantu
masyarakat Indonesia mendapatkan pasokan listrik ketika padam. Selain itu, alat
ini juga dapat digunakan untuk pendaki gunung. Alat ini dibuat sesederhana
mungkin agar mudah dipakai yaitu dengan menggunakan lilin. Lilin adalah
sumber penerangan (cahaya api) yang berasal dari bahan padat, yang dipakai
untuk mempertahankan api agar tetap hidup. Api tersebut akan memanaskan
termoelektrik untuk penghasil energi listrik. Pengaruh dari perbedaan suhu inilah
yang menyebabkan termoelektrik dapat meghasilkan energi listrik.
Luaran yang diharapkan adalah dapat membuat PETRIK (Pemasok
Listrik) Portable sebagai alat pemasok listrik bagi pendaki gunung dan juga dapat
dipakai oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Serta memberikan trobosan
untuk pensuplai listrik ketika di gunung atau ketika pemadaman terjadi.
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka penelitian bertujuan untuk:
1. Merancang, membuat, dan menguji PETRIK (pemasok listrik) Portable.
2. Mengetahui cara kerja PETRIK (pemasok listrik) Portable ini dapat
menghasilkan energi listrik.
3. Mengetahui dimana dan kapan PETRIK (pemasok listrik) Portable ini
sebaiknya dipakai.
1.5. Kegunaan
Berikut adalah kegunaan dari PETRIK (Pemasok listrik) Portable
1. Memberikan kemudahan pendaki gunung dan masyarakat
mendapatkan pasokan listrik.
2. Memudahkan pendaki gunung dan masyarakat mengisi baterai
handphone dan penerangan.
3. Berkurangnya kekecewaan pelanggan listrik.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan energi listrik untuk
keperluan rumah tangga, seperti menghidupkan lampu, mencas handphone dan
lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang terjadi pemadaman listrik karena
masalah tertentu. Oleh karena itu, diciptakan alat yang mampu mengubah energi
panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu yaitu
termoelektrik. Dimana alat ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan
tergantung masyarakat menggunakan alat tersebut.
Sebaliknya jika modul termoelektrik ini diberi tegangan maka akan terjadi
perbedaan temperatur antar permukaan yang satu dengan yang lain. Tegangan ini
akan meyebabkan adanya aliran arus yang melalui bahan termoelektrik sehingga
terjadi efek peltier.
Dari datasheet diatas kita bisa tahu performance specifications dari peltier,
jika kita berikan suhu pada satu sisinya maka akan menghasilkan output sesuai
gambar 2 diatas.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1.1 Ide:
PETRIK (Pemasok Listrik) Portable dari Lilin Pengharum Ruangan.
Gambaran dan prinsip kerja alat dibagi menjadi dua yaitu rancangan alat,
dan implemantasi PETRIK (Pemasok Listrik) Portable.
6
Beban Energi
Listrik
Gambar 5. Rancangan Alat
Heat Sink
Peltier
Skrup Plat
Alumunium
Tiang
Plat
Alumunium
Lilin
Komponen utama pada alat ini yaitu: Lilin pengharum ruangan, peltier,
dan plat alumunium, serta heatsink. Penentuan komponen tersebut sesuai dengan
kebutuhan alat yang akan dibuat agar lebih sederhana dan efisien yang kemudian
alat tersebut akan dirangkai seperti gambar 6 diatas.
Keterangan:
3.5. Evaluasi:
Tahap evaluasi meliputi langkah-langkah pengujian alat. Pengujian ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-masing sistem dari
komponen dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. Langkah ini juga berfungsi
untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan alat ini.
3.6. Analisa:
Tahap ini akan dilakukan analisa terhadap alat mengenai efisiensi,
efektifitas, nilai ekonomis, potensi pengembangan dan lain-lain. Analisa ini
bertujuan untuk mempelajari kemungkinan alat ini dapat digunakan dan berguna
untuk penggunanya.
3.7. Laporan:
Pembuatan laporan adalah tahap akhir pelaksanaan program. Laporan
mengacu pada tahap-tahap pelaksanaan sebelumnya dan menjelaskan seluruh
proses kegiatan.
8
BAB 4
- Irpan
Proses
3. - - Nur
pembuatan
Pembuatan
5. - Imam
laporan akhir
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/ (diakses pada tanggal 21 September 2015 pada pukul
21.40 WIB).
http://catatan-teknik.blogspot.co.id/2014/06/thermoelectric.html (Diakses
pada tanggal 21 September 2015 pada pukul 21.28 WIB).
Adapun sketsa atau gambar rancangan dan cara kerja dari “PETRIK
(Pemasok Listrik) Portable dari Lilin Pengharum Ruangan Sebagai Solusi
Mengatasi Keterbatasan Listrik Untuk Pendaki Gunung dan Masyarakat”,
Sebagai berikut: