You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Dalam suatu perusahaan sangat penting bagi pemimpin untuk bergerak bersama-sama
dengan karyawannya untuk memperoleh dan menjaga kredibilitas usaha. Hal ini sangat penting,
agar perusahaan dapat diterima dan tetap di percaya oleh stakeholder ( pemegang saham,
konsumen, pemasok masyarakat) dalam menjalankan usahanya, mengingat semakin ketatnya
kompetisi bisnis. Atasan yang etiket diharapkan dapat mempengaruhinya, namun di yakini
atasan mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi bawahannya. Dalam kondisi
Negara ini yang memiliki budaya paternalistic ,kiranya akan lebih mudah bagi atasan untuk
menjadi panutan bagi bawahannya karena bawahan juga mencari figur yang bisa menjadi
panutan, istilah panutan sendiri sudah sangat familiar bagi orang Indonesia hampir semua orang
menganggap bahwa orang Indonesia itu mencari panutan, dan pemimpin merupakan panutan
bagi pengikutnya.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana tertera di atas, maka kelompok kami akan
membahas makalah yang berjudul “ ETIKET PEGAWAI TERHADAP ATASAN DAN
ATASAN TERHADAP PEGAWAI” yang menjelaskan bagaimana aetiket seorang pegawai
terhadap atasannya dan begitupun sebaliknya agar kemajuan sebuah perusahaan tersebut.
A. Rumusan masalah
A. Bagaimanan etiket antara pegawai dan atasan ?
B. Bagaimana sikap yang harus di tunjukkan seorang pemimpin atau atasan terhadap pegawainya?
BAB. II
PEMBAHASAN

Hubungan yang harmonis antara pegawai (bawahan) dan pimpinan (atasan) termasuk faktor
yang sangan penting dalam kinerja organisasi suatu perusahaan secara keseluruhan . hubungan
yang harmonis tersebut dapat tercipta apabila antara kedua belah pihak saling memahami,
menghormati dan menghargai.
A. Etiket Pegawai terhadap Pimpinan
Dibawah ini adalah beberapa pedoman normatif mengenai sikap dan perilaku pegawai
terhadap pimpinan:
 Selalu menghormati dan menjungjung tinggi kekuasaan pimpinan selama kita
bekerja dibawah pimpinannya.
Artinya kita sebagai bawahan harus selalu menghormati kekuasaan pimpinan
ketika saat kita bekerja jangan pernah sesekali meremehkan kekuasaan
pimpinan.
 Bersikap , bertutur kata dan berperilaku sopan terhadap pimpinan atau atasan.
Artinya harus tahu batasan terhadap pimpinan mau itu dalam suasanana
bergurau sekalipun tetap kita sebagai bawahan tidak diperbolehkan
memperlakukan atasan seperrti itu, meski secara personal dengan pimpinan
berhubungan akrab atau bisa disebut juga teman dekat. Jangan bertindak seolah-
olah setingkat kedudukannya dengan pimpinan.
 Tunjukan rasa senang dan sikap sungguh-sungguh dalam membantu dan
melayani pimpinan.
Artinya ungkapkan secara terbuka dengan cara yang sopan sebab-sebab
keberatan yang kita keluhkan. Misalnya , ketika kita diberikan tugas dan tugas
itu ternyata cukup rumit, maka kita dapat dengan sopan meminta perpanjangan
waktu untuk menyelesaikan tugas, atau meminta persetujuan atasan untuk dapat
mendapat bantuan dari staf lain.
 Pemberian tugas-tugas baru atau bahkan lebih berat merupakan kepercayaan
dari pimpinan, maka pandanglah sebagai bagian dari pengembangan diri untuk
peningkatan karir.
 Cepat dan tanggap atas kesibukan dan kesulitan yang dialami pimpinan.
Bersikaplah sigap dan proaktif. Mengerjakan tugas akan tersaa lebih ringan jika
dilakukan atas kesadaran tersendiri dibandingkan apabila kita diperintah.
 Bersedia menerima kritik agar dapat bekerja lebih baik dan sesui dengan
kehendak pimpinan.
 Dapat mengambil simpatik pimpinan dengan prestasi kerja .
Artinya prestasi kerja sangat penting dalam sebuah pekerjaan karena hal ini
dapat menjadi bahan pertimbangan akan kinerja bawahan dan akan mendapatkan
promosi atas kinerjanya.
 Dapat menyesuaikan diri dengan rencana pimpinan. Artinya sangat penting
penyesuaian diri dengan sifat loyal, penuh inisiatif , dan harus dengan kemauan
yang kuat serta gunakankanlah dengan pertimbangan yang baik dalam bertindak .
 Memperhatikan dan mempelajari cara kerja yang disenangi pimpinan. Artinya
seorang bawahan harus menyesuiakan diri dengan pimpinan dan juga kebiasaan di
kantor. Harus dapat mengantisipasi kebutuhan pemimpin dan bagaimana reaksi
pimpinan serta menyimak komentar pimpinan dn mencoba menangkap
maknanya.
 Dapat menyampaikan informasi kepad pimpinan tentang cara kerja yang lebih
efisien. Artinya yakinlah bahwa saran yang disampaikan lebih baik, sampaikan
pada saat yang tepat yaitu saat pimpinan sedang santai dan tidak sibuk.

B. Etiket Pimpinan Terhadap Bawahan


 Setiap pimpinan hendaknya dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya
sebagai teladan bagi para pegawai.
 Melakukan pembagian tugas, wewenang , serta tanggung jawab yang jelas pada
pegawai.
 Memeberikan petunjuk , bimbingan , pengkoordinasian , pengawasan ,
penyempurnaan serta menginspirasi cara berfikir bawahannya sehingga dapat
mengikuti perkembangan.
 Selalu memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk mengajukan aspirasi-
aspirasi , saran , keluhan dan pendapat.
 Mendorong pegawai untuk bekerja dengan cepat , cermat dan tepat.
 Selalu berupaya untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dalam
lingkungannya. Hubungan kerjasama yang informal juga dapat dibina dengan
tanpa mengabaikan tujuan formal dalam rangka menciptakan perasaan solidaritas
, kebersamaan dan kekeluargaan.
 Menerapkan kepemimpinan yang etis . Artinya selalu mengayomi , membimbing
dan membina para pegawai , juga menghargai pendapat dan kritikan dari
pegaiwanya demi tercapainya tujuan dan kepentingan bersama.
 Tidak bertindak pilih kasih terhadap pegawai. Artinya mampu memperlakukan
semua pegawai secara adil.
 Menghindari tindakan amoral atau asusila dengan pegawai.
 Tidak ikut campur dalam masalah pribadi pegawai.
C. Sikap Atasan Yang Harus Ditunjukan Kepada Pegawai
 Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan terhadap
bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk kerja
dan sifat kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung jawab
atasannya.
 Seorang atasan harus menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan
harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut bawahannya.
D. Sikap Yang Harus Di Tunjukan Oleh Bawahan Kepada Pemimpindalam Suatu
Perusahaan
 Bawahan harus hormat pada atasnnya, dengan kata lain penghormatan
bawahan terhadap atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang,
tanggung jawab dan wibawa.
 Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data atau dengan
sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-hal yang ada kaitannya
pada perusahaan.
E. Hubungan Antara Seorang Karyawan Dengan Pihak Lainnya Seperti:
 Hubungan antara tugas, wewenang dan jabatan:
a. Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab
b. Jangan menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi
c. Jangan mengungkapkan data dan strategi kepada pihak-pihak yang tidak
berhak mengetahuinya yang dapat menyebabkan kelangsungan hidup
perusahaan terancam
 Hubungan antara karyawan dengan perusahaan:
a. Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan
perusahaan.
b. Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk
mencapai yang terbaik.
c. Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu pencapaian
orientasi target dalam kerja.
d. Seorang karyawan bertingkah laku yang baik dan menghindari dari hal-hal
yang mencemarkan nama baik perusahaan.
 Hubungan antar karyawan:
a. Saling menghargai dan membina semangat kerjasama.
b. Menghindari tindakan ketidak harmonisan, pertentangan dan keresahan
antar karyawan.
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena harus memiliki kriteria sebagai
berikut: Seorang pemimpin pasti menjadi contoh bagi setiap orang yg dipimpinnya, yg menjadi
tolak ukur keteladanan seorang pemimpin adalah apakah ia memberikan contoh yg baik kepada
orang yg dipimpinnya, Apa yang dia harapkan dan katakan pada bawahannya hendaknya sudah
dia lakukan terlebih dahulu.
Dalam hubungan antara atasan dengan bawahan perlu adanya saling
pengertian,pemahaman karakter antara atasan dengan bawahan. Dan selalu melaksanakan antara
hak dan kewajiban yang telah ditentukan.Sehingga bisa menjaga hubungan yang baik. Dengan
adanya hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan, maka suatu perusahaan akan berjalan
dengan lancar. Dan perusahaan akan mengalami kemajuan.
Dalam kehidupan berorganisasi yang dilakukan sekumpulan orang,komunikasi
memegang peranan penting. Komunikasi menjadi alat yang utama dalam menjalankan roda
organisasi.Komunikasi juga berperan sebagai alat perpindahan instruksi antara atasan dan
karyawan yang ada di bawahnya. Tanpa komunikasi, kehidupan berorganisasi akan kacau balau
dan menyebabkan macetnya organisasi itu sendiri. Salah satu bentuk komunikasi yang
paling mendasar adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Komunikasi
interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang paling sederhana, karena di dalamnya
mempertemukan dua orang yang bertemu tatap muka dan memberikan respon satu sama lain.
Dalam berorganisasi, komunikasi merupakan bagian dari manajemen yang dibutuhkan
antaraseorang atasan kepada anak buahnya (bawahan) untuk mengirimkan pesan sehingga dapat
dimengerti dan memunculkan balikan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas terciptalah saran sebagai berikut :
1. dalam suatu perusahaan harus menjaga komunikasi yang baik antara pimpinan dan
bawahan.
2. menyamakan visi dan misi antara pimpinan dan bawahan dalam suatu perusahaan.
3. menghargai pendapat bawahan.
4. menciptakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan untuk kemajuan
perusahaan.
5. pemimpin dan bawahan tidak menyalah gunakan jabatannya.
6. pemimpin dan bawahan tidak mempentingakan pribadi dan lebih mengutamakan
perusahaan.
7. Seorang pemimpin perlu memberikan motivasi kepada bawahannya, untuk memberi
semangat kerja demi kebaikan suatu perusahaan.

You might also like