You are on page 1of 2

Cara menanam tomat dalam polybag

Oleh : Sadnowo
alamtani
Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman
ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat menghendaki tanah yang subur dan
gembur, dengan pH sekitar 5,5-7.
Di alam bebas pohon tomat berbentuk seperti perdu, ketinggiannya bisa mencapai
tinggi 3 meter. Namun setelah dibudidayakan tinggi tanaman ini tak lebih dari 2 meter
dan biasanya ditopang oleh ajir atau tali untuk menahan agar tidak roboh.
Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik,
taman vertikultur dan media pot atau polybag. Pada kesempatan kali ini kami akan
menguraikan tentang cara menanam tomat dalam polybag. Bila ingin mengetahui
bercocok tanam tomat skala besar di lahan terbuka baca panduan umum budidaya
tomat.
Pemilihan jenis tanaman
Secara umum, orang membedakan tomat dari bentuk buahnya. Terdapat empat
golongan tomat yang banyak beredar di pasaran yakni, (1) Tomat buah atau tomat
granola, bentuknya bulat dengan pangkal mendatar (2) Tomat gondol, bentuknya
lonjong biasa digunakan sebagai bahan baku saus, (3) Tomat sayur, teskturnya keras
rasanya sedikit kecut, (4) Tomat cherry, bentuknya kecil rasanya manis kecut.
Cara menanam tomat dalam polybag tidaklah sulit. Langkah pertama pilih jenis tomat
dan varietas yang akan ditanam. Sesuaikan lokasi tempat budidaya dengan varietas
tomat yang akan dipilih, terutama untuk kondisi iklim dan ketinggian tempat.
Untuk hasil yang maksimal, gunakan benih unggul dari sumber yang terpercaya. Benih
tomat dari berbagai varietas bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Keterangan
mengenai sifat-sifat tanaman bisa dibaca pada label yang tertera dalam kemasan
benih.

Penyemaian benih tomat


Cara menanam tomat dalam polybag sebaiknya melalui tahap persemaian terlebih
dahulu. Benih yang berupa biji harus disemaikan menjadi bibit tanaman. Langkah ini
diperlukan karena benih yang baru tumbuh memerlukan perlakuan yang berbeda
dengan tanaman yang telah tumbuh besar.
Siapkan tempat dan media persemaian terlabih dahulu. Pilih tempat persemaian yang
terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Media persemaian bisa
bermacam-macam, silahkan baca cara membuat media persemaian untuk hortikuktura.
Bentuk persemaian bisa berupa bedengan, rak semai, atau polybag semai. Untuk
persemaian dengan bedengan, buat larikan diatas bedengan dengan kedalaman 1 cm
dan jarak antar larik 5 cm. Kemudian tanam benih tomat pada tiap larik dengan jarak 3
cm, tutup permukaannya dan siram secukupnya.
Untuk persemaian yang menggunakan ploybag, isi polybag dengan media persemaian.
Bila tidak ada polybag bisa menggunakan daun pisang. Kemudian benamkan benih
tomat sedalam 1 cm kedalam media tersebut. Lalu tutup permukaannya dan siram
secukupnya. Setiap polybag cukup diisi satu benih.
Setelah benih disemaikan, lakukan penyiraman setiap 2 kali sehari dengan gembor
yang halus. Berhati-hatilah ketika menyiram, jangan sampai merusak permukaan
persemaian.
Pemupukan tambahan bisa diberikan setelah dua minggu dengan pupuk cair organik,
pupuk kompos atau NPK. Perawatan lain yang harus dilakukan adalah penyiangan.
Jangan sampai tumbuh gulma dalam area persemaian. Bibit tanaman tomat siap
dipindahkan dari tempat persemaian ke dalam polybag setelah 30 hari atau sudah
memiliki setidaknya 5 helai daun.
Pemindahan bibit tomat
Sebelum bibit dipindahkan, siapkan media tanam dan polybag. Isi polybag tersebut
dengan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Untuk lebih
detailnya lihat cara membuat media tanam untuk polybag.
Terdapat dua cara menanam tomat dari tempat persemaian ke dalam polybag.
Pertama, memindahkan bibit dengan dicabut. Caranya, siram persemaian dengan air
agar media tanam menjadi lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai
akar tanaman putus atau rusak. Kemudian masukkan tanaman tersebut secara tegak
lurus pada lubang tanam yang ada dalam polybag. Posisi akar harus tegak lurus jangan
sampai bengkok atau terlipat. Atur kedalaman lubang tanam sesuai dengan panjang
akar.
Kedua, memindahkan bibit dengan diputar. Caranya tanaman tomat diangkat dengan
media yang ada disekitarnya. Untuk bibit dari bedengan, cungkil tanaman sedalam 10
cm dengan sekop atau tangan. Kemudian angkat dan pindahkan berikut dengan
tanahnya.
Untuk bibit dalam polybag semai, sobek atau tarik plastik polybag semai kemudian
dipindahkan beserta tanahnya kedalam polybag yang lebih besar. Polybag semai dari
plastik bisa dipakai berulang-ulang.
Pemeliharaan dan perawatan
Pemeliharaan tanaman tomat dalam polybag atau pot relatif mudah. Kesehatan
tanaman lebih lebih terkontrol karena terhindar dari penularan penyakit lewat akar. Jaga
agar media tanam tidak terlalu kering. Siram setidaknya 2 kali sehari, tetapi jangan
terlalu basah untuk menghindari busuk akar.
Siangi gulma yang terdapat dalam polybag secara teratur. Apabila ada tanaman yang
layu atau mati, cabut segera dan buang media tanamnya agar tidak menulari tanaman
lain. Perawatan lain yang diperlukan adalah pemangkasan tunas dan pemberian ajir
sebagai penopang tanaman.
Pupuk tanaman setelah satu minggu dengan kompos sebanyak satu genggam untuk
setiap polybag. Lakukan penambahan pupuk kompos setiap bulan, atau bila terlihat
tanaman kurang subur. Bila tanaman akan berbuah bisa ditambahkan pupuk buah atau
pupuk organik cair.
Hama dan peyakit tanaman tomat lumayan banyak. Bila terlihat ada serangan hama,
ambil hama tersebut secara manual. Buang daun atau batang yang rusak terkena
hama. Penyemprotan hendaknya dilakukan apabila benar-benar diperlukan. Agar lebih
aman untuk kesehatan dan lingkungan gunakan pestisida organik yang lebih alami.
Silahkan baca cara membuat pestisida organik.
Pemanenan
Tanaman tomat dalam polybag sudah bisa dipanen setelah 3 bulan, tergantung dari
varietasnya. Kriteria buah tomat yang siap dipanen adalah yang berubah warna dari
hijau ke kuning-kuningan atau tepi daun terlihat kering dan batang menguning.
Pemetikan dilakukan pada buah yang telah matang saja.
Buah tomat tidak matang secara serentak. Lakukan pemetikan setiap 2-3 hari sekali,
jangan terlalu rapat untuk menghindari kerusakan tanaman. Waktu pemetikan yang
paling baik pagi dan sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik.

You might also like